Anda di halaman 1dari 2

Karma Phala

Misteri alam kehidupan manusia

Terkadang sulit untuk di terka

Adakala selalu di rundung duka

Meski sudah berbuat pahala

Adakala selalu bersuka cita

Meski banyak berbuat dosa

Itulah Sancita, Prarabdha, dan Kryamana Karma phala

Wahai umat manusia

Manakala kita menanam jagung

Manalah mungkin memanen durian

Yakinlah akan karma phala

Baik buruk yang di tanam

Baik buruk jua yang di tuai

Alunan genta dalam puja

Merasuk dalam keyakinan akan karma phala

Tetaplah dalam puja dan doa

Dalam setiap nafas kebajikan

Untuk suatu hasil kebahagiaan

Manusia dan alam semesta


Nama : Putu Enaya Tustyana Putri

NIM : 190413629666

Pendidikan Agama Hindu

Judul Puisi : Karma Phala

Secara etimologi karma phala berasal dari 2 kata yaitu karma dan phala. Karma
berarti perbuatan dan phala artinya hasil, Sehingga karma phala berarti hasil sebuah
perbuatan yang kita lakukan. Di dalam ajaran Hindu kita mengenal hukum karma phala atau
juga disebut hukum sebab akibat.

Kita percaya bahwa perbuatan yang baik (subha karma) membawa hasil yang baik
dan perbuatan yang buruk (asubha karma) membawa hasil yang buruk. Jadi seseorang yang
berbuat baik pasti baik pula yang akan diterimanya, demikian pula sebaliknya yang berbuat
buruk, buruk pula yang akan diterimanya. Karmaphala memberi keyakinan kepada kita untuk
mengarahkan segala tingkah laku kita agar selalu berdasarkan etika dan cara yang baik guna
mencapai cita- cita yang luhur dan selalu menghindari jalan dan tujuan yang buruk.

Karma phala dibedakan menjadi 3 berdasarkan waktunya, yaitu :

1. Sancita Karma Phala merupakan jenis phala/hasil yang diterima pada kehidupan sekarang
atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya.
2. Prarabdha Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini
dan phalanya akan diterima pada kehidupan saat ini juga.
3. Kryamana Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat
ini, namun phalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang.

Manfaat kita mengetahui jenis-jenis karma tersebut adalah untuk meningkatkan sradha
dan bhakti kepada Hyang Widhi. Kita harus yakin bahwa apapun yang kita alami pada
kehidupan ini adalah hasil perbuatan diri sendiri. Bukan karena orang lain. Bisa saja
merupakan pahala atas karma kita pada kehidupan terdahulu, atau pahala atas karma kita
masa kini.

Puisi ini bermakna bahwa hidup adalah suatu misteri, walaupun kita merasa di kehidupan
saat ini telah banyak berbuat baik, namun kita tidak dapat menghindari suatu duka atau
kesengsaraan. Itulah sebagai akibat dari hukum karma phala yakni Sancita, Prarabdha dan
Kryamana Karma Phala. Apa yang kita lakukan itulah yang akan diterima hasilnya baik di
kehidupan masa lampau, masa kini maupun di kehidupan mendatang. Jika apa yang kita
tanamkan adalah sebuah kebaikan, maka hasilnya pasti akan baik, begitupun sebaliknya.
Namun, sebagai manusia kita harus tetap yakin dan berdoa serta melakukan hal-hal kebajikan
agar phala yang kita peroleh menghasilkan suatu kebahagiaan bagi diri kita sebagai manusia
serta alam semesta. Dengan memaknai ajaran karma phala dengan baik, maka kita akan
terhindar dari segala perbuatan-perbuatan buruk yang menyesatkan jiwa.. Oleh karena itu
yang terbaik harus dilakukan adalah melaksanakan tugas sebaik-baiknya, selalu berbuat
kebaikan serta tetap yakin dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Laksanakan
semua kewajiban sebagai yadnya dan bhakti kepada Ida sang Hyang Widhi. Jika hal itu sudah
dilakukan maka Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Anda mungkin juga menyukai