Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENTANAHAN JARINGAN

DISTRIBUSI TEGANGAN
MENENGAH
Sistem pentanahan
adalah suatu tindakan pengamanan dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiannya
ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan instalasi yang diamankan, sehingga
bila terjadi kegagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem karena
terputusnya arus oleh alat-alat pengaman tersebut.
Sistem Pentanahan Netral
Metode Pentanahan Titik Netral
1. Pentanahan Netral Langsung
Pengetanahan ini ialah apabila titik netral trafo kita hubungkan langsung ketanah, pada system
ini bila terjadi gangguan kawat ketanah akan mengakibatkan terganggunya kawat dan gangguan
ini harus diisolasi dengan memutus Pemutus daya ( PMT / CB ). Tujuannya untuk mentanahkan
titik netral secara langsung dan membatasi kenaikan tegangan dari fasa yang tidak terganggu.
2. Pengetanahan dengan Tahanan
Sistem ini mempunyai tegangan lebih transien yang disebabkan oleh pemutusan relatif rendah.
Maksud pengetanahan ini adalah untuk membatasi arus gangguan ke tanah antara 10% sampai
25% dari arus gangguan 3 fasa. Batas yang paling bawah adalah batas minimum untuk dapat
bekerjanya rele gangguan tanah, sedangkan batas atas adalah untuk membatasi banyaknya
panas yang hilang pada waktu terjadi gangguan.
3. Pentanahan Netral Dengan Reaktansi
Reaktor pengetanahan ini digunakan bila trafo daya tidak cukup membatasi arus gangguan
tanah. Pengetanahan ini digunakan untuk memenuhi persyaratan dari sistem yang diketanahkan,
dengan pengetanahan ini besarnya arus gangguan ketanah di atas 25% dari arus gangguan 3
fasa, Keuntungannya dengan mengetanahkan trafo daya adalah untuk menekan tegangan lebih
transien, sehingga trafo daya dapat menggunakan isolasi dan tipe arrester yang lebih kecil.dan
mengurangi penggunaan metode pengetanahan dengan reaktor, terutama untuk sistem-sistem
di atas 115 kV
Metode pengetanahan sistem distribusi
Pada sistem Tegangan Menengah sampai dengan 20 kV harus selalu diketanahkan karena
menjaga kemungkinan kegagalan sangat besar oleh tegangan lebih transient tinggi yang
disebabkan oleh busur tanah (arching ground atau restriking ground faults). Pengentanahan,
untuk sistem distribusi saluran udara ( SUTM ) dan sistem yang disuplai dengan trafo dengan
pengaman lebur pada sisi primer perlu memberikan arus gangguan yang cukup untuk melebur
pengaman leburnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi tahanan jenis yaitu :
1. Pengaruh keadaan struktur tanah
Kesulitan yang biasa dijumpai dalam mengukur tahanan jenis tanah adalah bahwa dalam
kenyataannya komposisi tanah tidaklah homogen pada seluruh volume tanah, dapat bervariasi
secara vertical maupun horizontal. Sehingga pada lapisan tertentu mungkin terdapat dua atau
lebih jenis tanah dengan tahanan jenis yang berbeda , oleh karena itu tahanan jenis tanah tidak
dapat diberikan sebagai suatu nilai yang tetap
2. Pengaruh unsur kimia
Kandungan zat – zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organic maupun anorganik yang
dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi
biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada
lapisan alas larut.
3. Pengaruh iklim
Untuk mengurangi variasi tahanan jenis tanah akibat pengaruh musim. Pembumian dapat
dilakukan dengan menanam elektroda pembumian sampai mencapai kedalaman dimana
tedapat air tanah yang konstan
4. Pengaruh temperatur tanah
Temperatur berpengaruh pada besarnya tahanan jenis tanah. Hal ini terlihat sekali pengaruhnya
pada temperature dibawah titik brku air ( 0 ), dibawah harga ini penurunan temperature yang
sedikit saja akan menyebabkan naik harga jenis tanah dengan cepat.
Komponen utama sistem pentanahan
1. Elektroda Batang / pasak
2. Elektroda pita (strip plat)
3. Elektroda plat

Anda mungkin juga menyukai