Anda di halaman 1dari 16

INKONTINENSIA URIN

OKY JUMADIL .T (M18010004)


ADAM MAULID (M18010030)
UBAIDILLAH (M18010034)
DEFINISI
• Inkontinensia urin merupakan eliminasi urin dari
kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi
diluar keinginan.(Brunner & Suddart. 2002)
• Inkontinensia urin merupakan urin yang keluar tidak
terkendali dan tidak diduga.(Mary Baradero,dkk.
2009)
KLASIFIKASI
1. Inkontinensia stress
2. Inkontinensia urgensi
3. Inkontinensia overflow
4. Inkontinensia fungsional
5. Inkontinensia reflex
ETIOLOGI
• Penyebab terjadinya inkontenesia urin karena adanya
kelemahan dari otot dasar panggul. Kelemahan dari
otot dasar panggul disebabkan oleh, diantaranya
kehamilan yang berulang-ulang, kesalahan dalam
mengedan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
Kesadaran Kemampuan korteks Respon kandung
Penyebab
kebutuhan untuk untuk menahan Busur refleks kemih terhadap akibatnya
inkontinensia urin
berkemih berkemih pengisian

Berkemih tidak
Cerebral clouding terganggu Terganggu Bekerja Normal terkendali akibat
respon reflek.

Bekerja tapi
Mendapat Berkemih karena
terkalahkan oleh
Infeksi Bekerja stimulus idak Meningkat respon reflek yang
respon reflek yang
normal kuat (terpaksa).
kuat

Gangguan jalur dari


Berkemih karena
sel saraf pusat (lesi Berkurang Terganggu Bekerja Meningkat
respon reflek.
korteks)
MANIFESTASI KLINIS
1. Inkontinensia stress : Keluarnya urin selama batuk, mengedan,
dan sebagainya. Gejala-gejala ini sangat spesifik untuk
inkontinensia stress.
2. Inkontinensia urgensi : ketidak mampuan menahan keluarnya
urin dengan gambaran seringnya terburu-buru untuk berkemih.
3. Gejala infeksi urine (frekuensi, disuria, nokturia),
obstruksi(pancara lemah, menetes), trauma (termasuk
pembedahan, misalnya reseksi abdominoperineal), fistula
(menetes terus menerus), penyakit neurologis (disfungsi seksual
atau usus besar) atau penyakit sistemik (misalnya diabetes) dapat
menunjukan penyakit yang mendasari.
4. Ketidak nyamanan daerah pubis.
PATOFISIOLOGI
• Sfinkter interna yang dalam keadaan normal
menutup, serentak bersama-sama membuka dan urin
masuk ke urethra posterior. Relaksasi sfinkter
eksterna dan otot perincal mengikuti dan isi kandung
kemih keluar.
PENATALAKSANAAN
1. Program rehabilitasi
2. Melatih respon kandung kemihagar baik lagi
3. Melatih perilaku berkemih
4. Latihan otot-otot dasar panggul
5. Modifikasi tempat untuk berkemih
6. Kateterisasi baik secara berkala atau menetap
7. Obat-obatan, antara lain untuk relaksasi kandung kemih,
esterogen
8. Pembedahan, misalnya untuk mengangkat penyebab
sumbatan atau keadaan patologi lain.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mengukur sisa urine setelah berkemih
2. Imaging adalah tes terhadap saluran
perkemihan bagian atas dan bawah.
3. Catatan berkemih (voiding record)
4. Urinalisis
5. Pemeriksaan lab
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urine b/d gangguan sensori
motor.
2. Gangguan citra tubuh b/d kehilangan fungsi tubuh,
perubahan keterlibatan sosial.
INTERVENSI
Diagnose Intervensi keperawatan
Criteria hasil berdasarkan NOC Aktivitas NIC
keperawatan berdasarkan NIC

Urinary contiunence 1. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif


Criteria Hasil: berfokus pada inkontinensia(misalnya, output urin,
1. Kandung kemih kosong secara penuh. pola berkemih, fungsikognitif)
2. Tidak ada residu urine >100-200 cc. 2. Pantau penggunaan obat dengan sifat
3. Intake cairan dalam rentang normal. antikolinergik
I Urinary retention care
4. Balance cairan seimbang. 3. Memantau intake dan output
4. Memantau tingkat distensi kandung kemih
dengan palpasi atau perkusi
5. Bantu dengan toilet secara berkala
6. Kateterisasi

Body image 1. kaji secara verbal dan non verbal respon klien
Criteria Hasil: terhadap tubuhnya
1. Body image positif 2. jelaskan tentang pengobatan dan perawatan
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal penyakit
II Body image enhancement
3. Mendeskripsikan secara factual perubahan 3. identifikasi arti pengurangan melalui
fungsi tubuh pemakaian alat bantu.
4. Mempertahankan interaksi sosial 4. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam
kelompok lain
SOAL KELOMPOK
 Etiologi dari inkontinensia urin karena adanya?
a. Kelemahan ginjal
b. Kelemahan dari otot dasar panggul
c. Kelemahan lambung
d. Kelemahan otot uretra
e. Kelemahan lambung
 Produksi urine berlebihan karena berbagai sebab, misalnya gangguan metabolic?
a. Diabetes melitus
b. Migren
c. Asam lambung
d. Usus buntu
e. Diare
 Selain itu inkontinensia urin dapat disebabkan oleh hal berikut?
a. Cerebral clouding
b. Infeksi
c. Gangguan dari saraf pusat
d. Lesi neoron atas
e. Semua benar
 Apa yang temasuk macam – macam kateterisasi pada inkontinensia urin
1) Kateterisasi luar
2) Kateterisasi intermitter
3) Kateterisasi secara menetap
4) Kateterisasi dalam
SOAL KELOMPOK
 Asupan cairan yang berlebihan yang bias diatasi dengan mengurangi asupan cairan yang bersifat adekuat seperti?
a. Garam
b. Kafein
c. Gula
d. kopi
e. susu
 ada berapa stadium di dalam post mature?
a. Stadium I,II,III
b. Stadium I,II
c. Stadium I
d. Stadium IV
 Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada bumil dengan kehamilan post mature menurut prawiharjo?
a. Usg, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan lab
b. Rongtsen
c. Cesar
d. Cek HBSAG
 Ada factor / penyebab post mature yang pastis belum di ketahui menurut bayu 2009 ?
a. Hormonal, herediler, kurang air ketuban
b. Stadium II
c. Saraf uterus
d. Oksitoksin
SOAL KELOMPOK
 Sebutkan kokmplikasi pada post mature menuru achdiat 2004?
a. Kelemahan kongantial
b. Bayi besar ( macrosomnia)
c. Gawat janin dalam persalinan
d. Benar semua
 Pada kadar eritroprotein plasma tali pusat meningkat secara signifikan pada kehamilan berapa?
a. 41 minggu
b. 42 minggu
c. 43 minggu
d. 44 minggu
 Menurut Brunner & Suddart inkontinensia di bagi menjadi berapa?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
 Penyebab produksi urine berlebih adalah?
a. Dm
b. Kurang gizi
c. Tranfusi darah
d. Kelainan genetik
e. Alergi makanan
SOAL KELOMPOK
 Inkontinensia strees ditandai dengan?
a. Keluarnya urin selama batuk
b. Urin keluar secara tiba tiba
c. Keluarnya urin selama tertawa
d. Keluarnya urin disaat tidur
e. Keluarnya urin ketika berlari
 Terapi inkontiensia strees yaitu?
a. Latihan penyesuaian berkemi
b. Terapi otak
c. Senam sehat
d. Massase
e. Latihan fisik
 Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pasien inkontinensia urin?
a. Pemeriksaan sisa urin setelah berkemi
b. Pemeriksaan piskis
c. Pemeriksaan perasaan pasien
d. Pemeriksaan fisik
e. Semua benar
TERIMA KASIH……

Anda mungkin juga menyukai