Anda di halaman 1dari 12

HIPOGLIKEMIA

Cahaya Mulia 1904066 Lola Widiyanti 1904187

Doretea Yuniarti 1904071 Khumayra Resti 1904084


Meri Andriani 1904090
Erent Notiana S 1904075
Nurqainah 1904096
Isna Wati 1904082
Rina Mariani 1904100
Ivana Fatma A 1904083
Yuli Sasmitasari 1904109
Lita Wasti Neonbanu 1904086
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari.
BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi,
adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine
kekehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi BBL untuk dapat
hidup dengan baik
Bayi resiko tinggi adalah bayi yang mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian
dari pada bayi lain
Pada umumnya resiko tinggi terjadi pada bayi sejak lahir
sampai usia 28 hari
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa
dalam darah < 45 g/dl pada bayi kurang bulan atau cukup bulan
dan dapat disertai gejala (simptomatis) atau tanpa gejala
(asimptometis). Hipoglikemi adalah kadar glukosa yang
rendah (pada bayi prematur kurang dari 20 mg\dl, bayi matur
berumur 1-3 hari kurang dari 30mg\dl, bayi kurang dari
40mg\dl, dan anak-anak kurang dari 50mg\dl)
Penyebab hipoglikemia pada neonates :

• Persistent Hyperinsulinemic Hypoglicemia of Infancy.

• Penyimpanan glikogen yang terbatas (misalnya pada premature dan IUGR)

• Peningkatan penggunaan glukosa (seperti pada kasus hipotermia, polisitemia, sepsis, defisiensi
hormone pertumbuhan)

• Penurunan glikogenolisis, gluokoneogenesis, atau penggunaan substrat alternatif (misalnya pada


gangguan metabolism dan insufisiensi adrenal)

• Penurunan penyimpanan glikogen (seperti pada stress akibat asfiksia perinatal, dan starvation)
• Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes mellitus atau
menderita diabetes selama kehamilan.

• Bayi dengan berat badan lahir rendah yang mungkin mengalami mal
nutrisi intrauterin.

• Bayi yang sangat imatur (kecil) atau yang sedang sakit berat

• Bayi yang menderita kelainan genetic atau gangguan metabolisme primer


Tanda gejala

Gerakan gelisah

Tremor, apatis

Kejang

Apneu

Suara tangis lemah


Hipoglikemi dapat dihindari dengan
mencegah terjadinya:
• Hipotermia
• Pemberian minum secara dini dalam 30-60 menit setelah lahir
yang dilanjutkan minimal setiap 3 jam atau lebih sering
• Mulai pemberian infus dekstrosa 10% sebanyak 60 mL/kg/hari
bila pemberian nutrisi secara internal tidak memungkinkan.
• Jika bayi tidak mungkin menyusu, mulailah pemberian minum
dengan menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir
• Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya
sampai asupannya penuh dan 3x pengukuran normal sebelum
pemberian minum berada diatas 45 mg/dL.
Penanganan di RS

a. Monitor
b. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala,
ulangi penatalaksanaan seperti sebelumnya. Namun bila kadar
25-45 mg/dl dan tanpa gejala klinis:
o Infus D10 diteruskan
o Periksa kadar glukosa tiap 3 jam
o ASI diberikan bila bayi dapat minum
o Bila kadar glukosa ≥ 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
o Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal
o ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan pelan-
pelan
o Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba.
Penanganan di bidan

• Beri air gula 30 cc setiap kali pemberian dan observasi


keadaannya.
• Mempertahankan suhu tubuh dengan membungkus bayi
dengan kain hangat.
• Menjauhkan hal-hal yang dapat menyerap panas bayi.
• Segera memberi ASI.
• Observasi tanda vital, warna kulit, reflek, dan gejala – gejala
hipoglikemi.
• Bila tidak ada perubahan bayi rujuk ke RS.
TERIMA KASIH
Pertanyaan
• Risma
Kenapa bayi IUGR dapat menyebabkan hipoglikemi pada bayi?
=meri
• Elsa
Jika ada bayi hipoglikemik dan ibu bayi tidak mau bayinya di berikan air gula
selain ASI pada bayinya. Bagaimana tindakan/cara anda sebagai bidan agar ibu
nya setuju bayinya tetap diberi Air gula?
= memberitahu pada ibu bahwa tidakan yg boleh dilakukan pada bidan adalah
pemberian air gula guna memenuhi kadar gula dalam tubuh bayi tersebut
sebagai penanganan awal di puskesmas atau di BPM yg dilakukan oleh bidan. Jika
ibu masih tidak berkenan atau belum bisa mengijinkan bayinya diberikan Air Gula
maka bidan akan memberikan informed konsent untuk rujukan ke rs agar
diberikan penanganan oleh dokter anak atau perawat bayi.

Anda mungkin juga menyukai