• Peningkatan penggunaan glukosa (seperti pada kasus hipotermia, polisitemia, sepsis, defisiensi
hormone pertumbuhan)
• Penurunan penyimpanan glikogen (seperti pada stress akibat asfiksia perinatal, dan starvation)
• Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes mellitus atau
menderita diabetes selama kehamilan.
• Bayi dengan berat badan lahir rendah yang mungkin mengalami mal
nutrisi intrauterin.
• Bayi yang sangat imatur (kecil) atau yang sedang sakit berat
Gerakan gelisah
Tremor, apatis
Kejang
Apneu
a. Monitor
b. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala,
ulangi penatalaksanaan seperti sebelumnya. Namun bila kadar
25-45 mg/dl dan tanpa gejala klinis:
o Infus D10 diteruskan
o Periksa kadar glukosa tiap 3 jam
o ASI diberikan bila bayi dapat minum
o Bila kadar glukosa ≥ 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
o Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal
o ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan pelan-
pelan
o Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba.
Penanganan di bidan