Anda di halaman 1dari 28

ATSHMA

Disusun Oleh :
Enong Supriyati
Hindun
DEFINISI
 Asma berasal dari kata Yunani yang artinya “ Terengah-engah”
Dimana asma merupakan penyakit paru yang tidak menular.

 Penyakit Asma (Atshma) adalah suatu penyakit kronik (Menahun)


yang menyerang saluran pernafasan (Bronchiale) pada paru dimana
terdapat peradangan (Inflamasi) dinding rongga Bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhinya seseorang
mengalami sesak nafas.
Pada suatu serangan asma,
otot polos dari bronki
mengalami kejang dan
jaringan yang melapisi saluran
udara mengalami
pembengkakan karena adnya
peradangan dan pelepasan
lendir dalam saluran udara
(Brinkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan
penderita harus berusaha
sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
FAKTOR PEMICU ASMA

Alergi

Lingkungan (
ISPA (Rhinovirus,
udara dingin,
influenza,
NO2, SO2, asap
pnrumonis dll.)
rokok)

Obat/Pengawet (
Emosi ( Cemas
Aspirin, NSAID,
dan Stress)
Sulfit, Betabloker
Polusi udara ( asap, debu, zat kimia)
Udara Dingin

Nitrogen Dioksida dan


Hewan berbulu
Sulfur dioksida
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ASMA

Pernapasan berbunyi mengi/bengek


terutama saat mengeluarkan nafas
(exhalation)

Adanya sesak nafas akibat penyempitan saluran


bronki (Bronchiale)

Batuk berkepanjangan di waktu malam hari


atau cuaca dingin

Serangan asma yang hebat dapat menyebabkan


penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan
CARA PENCEGAHAN PENYAKIT ASMA

Hindari Pemicunya ( Debu, bulu binatang,


1 bunga, asap rokok, cuaca dingin dll.

2 Membawa obat kemanapun saat berpergian

Pakai masker, menjaga pola makan, dan


3 meningklatkan kebugaran fisik dengan
berolahraga
KLASIFIKSASI ASMA

• Asma Ekstrinsik (alergik)


• Asma Intrinstik (non alergik)
Berdasarkan • Asma Gabungan
Penyebabnya

• Asma Intermiten (asma jarang)


• Asma Mild Persistent (asma persisten
ringan)
Berdasarkan • Asma Moderate Parsistent (asma
beratnya penyakit paarsisten sedang)
• Asma Severe Persistent (asma
persisten berat
KLASIFIKSASI ASMA

• Serangan asma ringan


• Serangan asma sedang
Berdasarkan Derajat • Serangan asma berat
Serangan Asma • Serangan asma dengan
ancaman henti nafas
Bagaimana cara
penanganannya?

Ada 2 macam cara penanganan


pada asma, yaitu:
1. Terapi non-obat :
Misalnya dengan menghindari
pemicunya atau dengan terapi
napas (Senam napas)
2. Dengan melibatkan obat-
obat asma
TERAPI MELIBATKAN OBAT-OBATAN ASMA
DIGOLONGKAN MENJADI 2, YAITU :

Terapi Jangka Panjang Terapi Jangka Pendek

 Penggunaan jangka panjang


berguna untuk mengontrol
gejala asma dan sebagai  Obat asma untuk
terapi untuk mencegah penggunaan jangka pendek
kekambuhan. yang merupakan
 Obat jangka panjang pengobatan cepat untuk
memberikan pencegahan mengatasi serangan asma
jangka panjang terhadap akut
gejala asma, menekan,  Untuk jangka pendek,
mengontrol, dan berupa obat-obatan
menyembuhkan inflamasi Bronkodilator seperti:
jika digunakan teratur Salbutamol, Terbutalin,
namun tidak efektif untuk Kortikosteroid oral
mengatasi serangan akut
OBAT-OBATAN YANG SERING DIGUNAKAN
PADA PENYAKIT ASMA

1. Obat Jangka Panjang

 Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat untuk menghambat atau mengurangi
peradangan di saluran napas yang dapat memicu asma. Dengan obat
ini, frekuensi kekambuhan asma dapat dikurangi dan Anda dapat
bernapas lebih lega setiap hari. Contoh obatnya :
fluticasone, budesonide, flunisolide, ciclesonide, beclomethasone, dan
fluticasone furoate.
Budesonide
Fluticasone Beclomethasone

Ciclesonide

Fluticasone furoate.
 Leukotriene modifiers
Leukotriene modifiers adalah jenis pengobatan asma oral yang bekerja
melawan leukotrienes. Obat ini bekerja dengan cara mencegah alergi dan
peradangan yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas pada
penderita asma. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan yang terjadi
di saluran pernapasan, sehinga membuat pernapasan lebih
nyaman.Contoh obatnya: montelukast (Singulair), zafirlukast(Accolate)
dan zileuton (Zyflo). Semua jenis obat ini membantu meredakan gejala
asma hingga 24 jam.
Montelukast

Zileuton

Zafirlukast
 Long-acting beta agonists

Obat ini merupakan obat jenis bronkodilator yang berfungsi untuk menjaga agar jalan napas
tetap lapang dan tidak menyempit. Obat ini umumnya digunakan dengan cara dihirup.
Meski dapat dikonsumsi sebagai obat asma jangka panjang, namun obat ini tidak disarankan
untuk dikonsumsi ketika serangan asma sedang kambuh menyerang.
Obat golongan agonis beta kerja lambat hanya digunakan untuk mencegah kekambuhan
gejala asma.
Obat-obatan yang biasa digunakan dalam terapi bronkodilator termasuk salmeterol
(Serevent) dan formoterol (Foradil, Perforomist). Bronkodilator harus dikombinasikan
dengan kortikosteroid hirup, dan baru diberikan jika gejala tidak membaik setelah pemberian
kortikosteroid hirup.
salmeterol (Serevent)

formoterol (Foradil, Perforomist)

salmeterol inhaler
 Theophylline
Obat ini digunakan sebagai obat tambahan untuk gejala asma yang tidak
dapat diatasi dengan obat lainnya. Cara kerja Theofilin, yaitu membantu
melebarkan saluran pernapasan dengan mengendurkan otot-otot di
sekitarnya, sehingga pasien asma dapat bernapas dengan lancar.
Bagi beberapa orang, obat asma ini mungkin menyebabkan efek samping
seperti sakit kepala, muntah dan muntah, serta gangguan perut. Namun efek
samping ini dapat dicegah dengan penyesuaian dosis.
2. Pengobatan asma jangka pendek

Berikut jenis obat-obatan asma jangka pendek yang paling sering


diresepkan dokter:

 Inhaler short-acting beta2-agonis


Obat inhaler ini termasuk jenis bronkodilator yang bekerja cepat menghentikan
gejala asma ketika serangan kambuh.
Albuterol, pirbuterol, dan levalbuterol atau bitolterol adalah pilihan pertama
untuk pengobatan asma jangka pendek. Beta agonis short-acting dapat dipakai
menggunakan inhaler genggam (portabel) atau nebulizer.
levalbuterol
 Ipratopium
Obat ini berfungsi untuk merelaksasi saluran pernapasan dengan cukup
cepat. Selain sebagai obat sesak napas untuk asma, ipratropium juga
digunakan untuk mengatasi sesak napas akibat bronkitis kronis
dan emfisema. Fungsinya untuk segera mengendurkan otot-otot saluran
napas yang menegang ketika serangan asma kambuh. Jadi, Anda dapat
menggunakan obat ini ketika gejala asma baru mulai muncul.
 Kortikosteroid oral dan intravena

Obat steroid oral hanya boleh digunakan dalam jangka pendek,


dan hanya untuk mengobati jenis serangan asma yang parah.
Biasanya dokter akan meresepkan obat steroid oral hanya untuk 1-
2 minggu. Contoh obatnya adalah prednisone dan
methylprednisolon.

Hal ini karena obat steroid oral dapat menyebabkan efek samping
serius jika digunakan dalam jangka panjang. Risiko efek sampingnya
dapat termasuk kenaikan berat badan, hipertensi, otot-otot melemah,
mudah memar, dan lain sebagainya.
CARA PENGGUNAAN INHALER DAN DISKUS

1.
2.

Anda mungkin juga menyukai