Anda di halaman 1dari 31

PERLENGKAPAN

KESELAMATAN KERJA
K3 LINGKUNGAN
KULIAH KE 12
Hampir Semua Kecelakaan
Akibat Tindakan Tidak Aman

Kecelakaan

A P D 12 Peralatan 28
% %
Posisi
Seseorang 30 %

Reaksi Prosedur &


Seseorang 14 % Keteraturan 12 %
ALAT PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. ALAT PELINDUNG DIRI
2. ALAT-ALAT DETEKSI
3. ALAT-ALAT PERTOLONGAN ATAU PENYELAMATAN
Alat-alat Pelindung Diri 12%

Penyediaan dan penggunaan Alat-Alat Proteksi Diri merupakan hal mutlak karena
menyangkut/berhubungan dengan faktor-faktor :
1. Kesehatan atau Keselamatan
2. Efisiensi Kerja
3. Produksi
4. Biaya
ALAT-ALAT DETEKSI TUGAS 1

1. CO TESTER
2. OKSIGEN TESTER
3. CH4 TESTER
4. H2S TESTER
5. SO2 DAN NO2 TESTER
6. DEBU TESTER
7. DLL
Gas METHANE (CH4)

• Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan 15% Upper explosive limit 300%
LO
W
TIDAK BERACUN E
R
• Mudah terbakar, dapat MELEDAK pada V
E
X
konsentrasi 5-15 %. CH4 dalam udara P
LO
tambang (flameable/EXPLOSIVE) O S
I
• Pada tambang dalam biasanya terdapat/berada LEDAKAN
V
L E
di bagian atas (roof) terowongan L
I
• SG = 0,5545 ; NAB = 1,0 % U M
5% Lower explosive limit 100% I
• Di tempat kerja (untuk rata-rata 8 jam) T
M
harus : 3% Batas Aman Yang Diizinkan 60%
- CH4 max 0,25% (NAB : 1%); E
1% Batas Aman Standar 20%
KARBON MONOKSIDA (CO)
Hasil pembakaran tidak sempurna, beracun, dapat meledak, sangat berbahaya
Pada tambang dalam terdapat di bagian atas (roof) setinggi dada ke atas
Berat Jenis (SG/BD) = 0,9672 (lbh ringan dr udara), NAB = 0,01 %
Titik fatal = 0,3 %, dan pada kadar 12,5-75 % di udara = dapat meledak
Pada kadar 0,01 % = PUSING; pada 0,05 % = PINGSAN; pada kadar 0,30 % = MATI
Di tempat kerja (untuk rata-rata 8 jam) harus :
- CO max = 0,005% (NAB : 0,01%);
- CH4 max = 0,25% (NAB : 1%);
- H2S max = 0,001%;
- NO2 max = 0,0003%.
Dalam tenggang waktu 15 menit : CO max 0,04% ; NO2 max 0,0005%
KARBON DIOKSIDA (CO2)
Bersumber dr proses pembakaran, terdapat dalam udara normal : 0,03 %
Rasa asam, dalam tambang ditemukan di tempat yang rendah/lantai/floor
Nilai Ambang Batas (NAB) = 0,5 %
Titik fatal = 18 %
Kelebihan 0,2 % CO2 di udara, mengakibatkan pernafasan meningkat 2x lipat
Kadar CO2 dapat bertambah karena :
- PELEDAKAN, PEMBUSUKAN, PEMBAKARAN, PERNAFASAN dan OKSIDASI
HIDROGEN SULFIDA (H2S)
Gas hasil lapukan/pembusukan di dalam tambang bawah tanah atau hasil reaksi kimia dari
peledakan bijih/batuan-batuan yang mengandung Sulfida
Berbau busuk, beracun, tidak berwarna, dapat meledak, pada konsentrasi 0,1 % berakibat FATAL
SG = 1,1912 ; NAB = 0,002 %
Pada kadar 4-16 % = dapat MELEDAK
Sulfur Dioksida (SO2)
Terbentuk dari proses peledakan atau pembakaran bahan-bahan
yang mengandung sulfur (sulfida). Gas SO2 sangat beracun, tidak
berwarna, berbau belerang. Jika terhirup dalam jumlah yang cukup,
dapat menimbulkan sesak nafas dan pusing-pusing atau mual
Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida dapat berasal dari gas buang knalpot
mesin-mesin tambang, baik yang berbahan bakar solar
maupun bensin, peledakan gas. Bersifat beracun dan
cukup berbahaya, berwarna coklat kemerahan, lebih
berat dari udara
OKSIGEN (O2)
Terdapat dalam udara normal = 20,95 %
SG = 1,1056
Nilai Ambang Batas (NAB) = 19,5 %
Pada kadar 17% = pernafasan cepat
Pada kadar 13 % = pingsan
Pada kadar 6 % = fatal/MATI
Komposisi udara normal pada udara luar terdiri dari :
- 21% O2 ;

- 78,09% Nitrogen ;
- 0,03% CO2 dan
- 0,93% Argon
SUMBER-SUMBER DEBU TAMBANG (dust sources)
1. UTAMA :
 peledakan, pemboran, pembongkaran, penggalian/penambangan
2. LAINnya :
 CRUSHING (pemecahan/peremukan)
 GRINDING (Ball Mill), MIXING (pencampuran)
 SCREENING (pengayakan)
 PENGANGKUTAN (truck, conveyor, lori, dll)
 PENIMBUNAN (stock pile), Pengolahan/pemurnian
ALAT PENYELAMATAN

1. ALAT PEMADAM API


2. MOBIL PEMADAM KEBAKARAN
3. PELAMPUNG
4. TALI-TALI
5. JANGKAR
6. RAKIT
7. DLL
MODEL STANDAR MANUAL TUGAS 2
PEMADAMAN API
Pengamanan Permuka Kerja

Sekitar 15 menit setelah ledakan, dilakukan pemeriksaan terhadap gas-gas


beracun dan kemungkinan adanya lubang gagal ledak (misfire).
Apabila terdapat lubang gagal ledak, terlebih dahulu harus dilaporkan ke
Pengawas Peledakan, kemudian segera ditangani. Lubang yang gagal ledak harus
ditandai.
Apabila kondisi lubang yang gagal ledak dinilai (pengawas) membutuhkan waktu
beberapa jam untuk menanganinya.
Apabila seluruh lubang meledak dengan baik dan konsentrasi gas sudah cukup
aman, segera laporkan ke Pengawas Peledakan untuk diinformasikan ke seluruh
karyawan .

Catatan :
Pengamanan dinding permuka kerja/lubang bukaan hasil peledakan, sebaiknya dilakukan (Juru Ledak) setelah
udara di dalam lubang bukaan benar-benar bersih dari gas-gas sisa peledakan

Anda mungkin juga menyukai