Anda di halaman 1dari 92

PELAYANAN ANTENATAL

“Program antepartum secara komprehensif melibatkan


Pendekatan untuk perawatan medis, penilaian risiko
terus menerus, dan dukungan psikologis yang optimal
dengan terkoordinasi dimulai sebelum konsepsi dan
meluas sampai periode saat konsepsi dan periode
postpartum “
(American Academy of Pediatrics dan American College of
Obstetricians dan Gynecologists, 2012)
Pelayanan antenatal terpadu
•adalah pelayanan antenatal komprehensif
dan berkualitas yang diberikan kepada semua
ibu hamil

Tujuan umum adalah :


•untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan khusus adalah :
1.Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif
dan berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu
hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
2.Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif,
dan berkualitas.
3.Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang
diderita ibu hamil.
4.Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan
pada ibu hamil sedini mungkin.
5.Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan
sesuai dengan sistem rujukan yang ada.
Diagnosis kehamilan
•Tanda dan gejala kehamilan
•Positif β-HCG urin
•Ultrasonography
• Amenorrhea
• Perubahan traktus reproduktif
• Chadwick sign  mukosa vagina dan serviks merah kebiruan krn
kongesti
uterus :
• Goodell sign  edema dan perlunakan serviks uteri
- Hegar sign  perlunakan isthmus uteri
- uterine shouffle  suara meniup yg ditimbulkan oleh aliran darah di
a. uterine yg melebar (stetoskop)
• Payudara : membesar terisi kolostrum, hiperpigmentasi dengan
hipertrofi gland Montgomery.
• Pembesaran payudara berlebihan  gigantomastia
Gigantomastia
• Gerakan janin
• persepsi ibu 16-18 mg
• Primigavida biasanya 2 minggu lebih lambat
• Test kehamilan
• pemeriksaan β-HCG urin, karena subunit α mirip dg TSH, LH , FSH jadi
tdk digunakan untuk tes kehamilan
• HCG sblm uk 5 mg di produksi o/ synncytiotrphoblast dan cyto
trophoblast, o/ synncytiotrphoblast stlh uk 5 mg
• HCG dapat dideteksi setelah hari ke 7-9 setelah LH Surge
• Kadar maksimal uk 8-10 mg, turun sampai titik nadir uk 16 mg
• Luteo-placental shift uk 6-7 mg
• Positif palsu β-HCG
• krn test ini menggunakan Antibody monoclonal dari
binatang, wanita yg sering kontak dg binatang akan
cenderung memiliki antibody ini false (+)
• Tumor yg memproduksi HCG : GTN, tumor ovarium, GI Tract,
paru dan VU
• CKD  KLIRENS MENURUN
• Penggunaan HCG u/ weight loss
USG
• GS  Tranvaginal uk 4-5 mg, dg double desidual
ring
• CRL dapat diukur stlh 6 mg, dengan
pertumbuhan 1mm per hari setelahnya
• cardiac activity tampak stlh CRL 4 mm
• Perawatan prenatal harus dimulai segera setelah diketahui
adanya kehamilan
• Tujuan utama :
1. Mendefinisikan status kesehatan ibu dan janin
2. Memperkirakan usia kehamilan
3. Memulai rencana perawatan obstetri
• Rencana awal untuk perawatan selanjutnya dapat berkisar dari
kunjungan rutin yang relatif jarang hingga dibutuhkan
perawatan di rumah sakit untuk penyakit maternal ataupun
fetal
• Penggunaan catatan standar dalam perawatan kesehatan
perinatal sangat membantu manajemen antepartum dan
intrapartum
• Dokumentasi terstandard memungkinkan komunikasi dan
adanya kontinuitas antara petugas medis serta memungkinkan
adanya objektivitas
kualitas perawatan yang dapat menjadi bahan evaluasi dari
waktu ke waktu (Gregory, 2006)
Ada beberapa definisi yang berkaitan dengan pembentukan
catatan prenatal akurat, diantaranya :
1.Nulligravida : wanita yang saat ini tidak hamil atau belum
pernah hamil.
2.Gravida: wanita yang sedang hamil atau telah pernah hamil.
Kehamilan pertama disebut sebagai primigravida, dan dengan
kehamilan selanjutnya disebut multigravida.
3.Nulipara : wanita yang tidak pernah mencapa usia kehamilan
20 minggu. Mungkin terjadi aborsi spontan
atau kehamilan ektopik.
4.Primipara : wanita yang telah melahirkan janin lahir hidup
atau mati dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih
5.Multipara : wanita yang telah hamil 2 atau lebih kehamilan
dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih
• Usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid normal
terakhir sehingga didapatkan 280 hari atau 40 minggu.
• Untuk menentukan hari perkiraan lahir digunakan rumus
Naegele dengan menambahkan 7 hari pada tanggal hari
pertama haid terakhir menghitung mundur bulan 3 bulan ke
belakang.
• Klinisi menggunakan usia kehamilan ini untuk menjadi
acuan selama kehamilan.
• Sebaliknya, embriolog, ahli reproduksi dan ahli biologi lebih
sering menggunakan usia ovulasi atau usia pembuahan,
dimana keduanya 2 minggu lebih awal.
• Sejak dahulu kehamilan telah dibagi menjadi 3 bulan kalender.
• Secara historis, trimester pertama hingga 14 minggu,
trimester kedua hingga 28 minggu, dan trimester minggu ke-
29 s.d ke-42 kehamilan.
• Masalah kandungan berbeda di setiap periode waktu tersebut,
misalnya, abortus spontan berlangsung selama trimester
pertama, sedangkan hipertensi dalam kehamilan didiagnosis
selama trimester ketiga.

• Klinisi saat ini menentukan usia kehamilan berdasarkan


minggu dan hari, misalnya 33 minggu 4 hari
• Mengetahui riwayat penyakit ibu sebelumnya sangat
penting.
• Pertanyaan yg sangat penting ditanyakan adalah :
• kondisi medis umum
• riwayat operasi
• riwayat kehamilan sebelumnya termasuk didalamnya
komplikasi yang timbul selama kehamilan dan persalinan
• Riwayat menstruasi.
Pasien yang menstruasi normal 28 hari, ovulasi terjadi pada
pertengahan siklus, sehingga usia kehamilan dapat ditentukan
berdasarkan HPHT. Apabila panjang siklus >28 – 30 hari, ovulasi
terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Jika siklus mentruasi lebih
lama dari yang telah disebutkan, kita akan kesulitan memprediksi
waktu ovulasi dan mentruasi, oleh karena itu bila riwayat siklus
menstruasi tidak teratur maka akan sulit menentukan usia
kehamilan yang akurat .
• Riwayat kontrasepsi.
Riwayat kontrasepsi juga penting ditanyakan karena ovulasi tidak
terjadi dalam kurun waktu 2 minggu setelah withdrawl bleeding.
Oleh karena itu usia kehamilan menjadi sulit diprediksi. Pada
keaddaan seperti diatas, penggunaan USG pada awal kehamilan
dapat menentukkan usia kehamilan yang lebih akurat.
• Menurut The American Academy of Pediatrics and The
American College of Obstetricians & Gynecologist (2012)
masalah psikososial adalah faktor-faktor non-biomedical yang
mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik seseorang.
• Wanita harus dilakukan skreening status sosial, pendidikan,
ras, ataupun suku. Contohnya kita harus dapat
mengidentifikasi tentang kemungkinan terjadinya hambatan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan, kesulitan
komunikasi, status gizi, tempat tinggal yang tidak menetap,
kehamilan yang tidak diinginkan, jaminan perlindungan
terhadap kemungkinan terjadinya KDRT, depresi, stres, dan
penggunaan rokok,alkohol serta napza.
• Skrening ini harus dikerjakan secara teratur, paling tidak 1
kali setiap trimester kehamilan untuk mengetahui masalah-
masalah penting dan mencegah luaran kehamilan yang
buruk
• Coker & collegues (2012) menemukan bahwa wanita hamil
yang dilakukan skrening psikososial memiliki angka
kejadian persalinan preterm , BBLR, diabetes mellitus
gestasional, KPD, dan perdarahan antepartum yang lebih
rendah dibandingkan yang tidak dilakukan skrining
• Anamnesis,
• Pemeriksaan :
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Obstetrik
• Pemeriksaan Diagnostik Penunjang
• Keluhan utama
• Riwayat Kehamilan Sekarang
• Riwayat Haid
• Riwayat Pernikahan
• Riwayat Keluarga
• Riwayat Penyakit Terdahulu / Operasi
• Riwayat Reproduksi
• Riwayat Obstetri
• Pemeriksaan Fisik :
• Keadaan umum penderita
• Tanda vital
• Berat badan
• Tinggi badan
• Pemeriksaan Obstetrik :
Palpasi perut untuk menentukan :
 Besar dan konsistensi rahim
 Bagian – bagian janin, letak, presentasi
 Gerakan janin
 Kontraksi rahim Braxton-Hick dan his
• Cara palpasi ada bermacam – macam : Leopold, Knebel, Budin dan Achfeld, tapi
yang sering digunakan adalah leopold
• Presentation
• Positio
• Habitus (attitude)
• Situs (Lie)
• Bagian terbawah dari fetus yang dapat diraba lewat VT.
Pada letak bujur, letak terbawah adalah kepala atau
bokong. Pada letak lintang bagian terbawah adalah bahu
(pada umumnya)
Presentasi kepala, terdiri atas :
• Vertex presentation (letak belakang kepala)
• Sincipital presentation (letak puncak)
• Brow presentation (presentasi dahi)
• Face prentation (presentasi muka)
Presentasi bokong, terdiri atas : Frank breech, Complete/Full breech
presentation, Incomplete/Foot and Knee presentation
Presentasi bahu, terdiri atas : Superior, Inferior, Anterior, Posterior
• Posisi menunjukkan hubungan bagian yang dipilih
oleh bagian janin yang berpresentasi, terhadap sisi
kanan atau kiri jalan lahir ibu. Karena itu, untuk
setiap presentasi ada dua posisi, kanan atau kiri.
Oksiput, dagu, dan sacrum merupakan titik penentu
presentasi verteks, wajah dan bokong.
Menunjukkan bagian-bagian anak satu dengan yang lain.
Pada keadaan normal, kepala dibawah, sehingga bagian
bawah kepala punya attitude tersendiri.
•kepala betul-betul fleksi : UUK
•kepala agak defleksi : UUB
•kepala lebih defleksi : dahi
•kepala defleksi maksimal : muka
• Hubungan sumbu panjang fetus
dengan sumbu panjang uterus, ada
dua yaitu :
A. Longitudinal
B. Transverse
Leopold I :
• Menentukan tinggi fundus uteri
• Menentukan bagian anak yang terdapat di fundus, bokong teraba
besar, agak benjol, lunak. Sedang kepala terasa keras dan bulat dan
lebih bebas digerakkan serta digoyang-goyang (ballotable).
Leopold II :
• Menentukan bagian apa dari janin pada uterus sisi kiri atau kanan,
dengan meletakkan tangan pada sisi-sisi abdomen.
Leopold III :
• Menentukan bagian apa dari fetus yang terdapat di bawah.
• Bagian bawah tersebut apakah sudah terfiksir/tertangkap di dalam
pelvis.
• Menggunakan ibu jari dan jari-jari lain, pemeriksa meraba bagian
bawah abdomen ibu tepat di atas simfisis pubis. Kalau belum engaged,
akan teraba bagian yang mudah digerakkan, biasanya kepala.
Leopold IV :
• Untuk meyakinkan L-III, bagian bawah sudah masuk panggul atau
belum. Biasanya untuk presentasi kepala, sedang pada presentasi
bokong informasi yang diperoleh dari perasat ini kurang tepat.
• kalau kepala belum masuk posisi tangan konvergen.
• kalau kepala separoh masuk, posisi tangan sejajar.
• kalau kepala sudah masuk lebih dari separoh posisi tangan divergen
KNEBEL : adalah palpasi untuk membantu pemeriksaan Leopold I
•Caranya : tangan kanan memfiksir pada atas simfisis, tangan kiri di
atas fundus uteri dan digoyangkan.
BUDIN : membantu Leopold II
•Caranya : tangan kiri mendorong fundus ke arah kaudal sehingga
bagian anak sebelah kiri atau kanan mudah dikenali.
AHLFELD : membantu Leopold II
•Caranya : Sisi ulnar dari tangan pemeriksa menekan bagian tengah
dari perut ibu arah kranio-kaudal, sehingga bagian janin kiri atau
kanan jelas teraba
• Pemeriksaan klinis secara umum harus diselesaikan pada
awal kunjungan.
• Pemeriksaan pelvis merupakan salah satu bagian dari ANC.
• Pada pemeriksaan inspekulo servik harus dinilai adakah
tanda tidak pasti kehamilan yang ditemukan ( servik dan
vagina berwarna merah kebiruan, servik menjadi lebih
lunak, terdapat kista nabothian), dilakukan pemeriksaan
pap-smear serta pemeriksaan mikrobiologi untuk mencari
infeksi C. trachomatis dan N. gonorrhoeae bila terdapat
indikasi.
• Pemeriksaan bimanual dilakukan dengan cara
palpasi, digunakan untuk menilai konsistensi,
panjang dan dilatasi dari servik, menilai
keadaan uterus dan adneksa, sampai kepada
struktur tulang pelvis dan mencari kemungkinan
kelainan pada vagina dan perineum.
• Apabila ditemukan lesi pada vulva, vagina atau
servik harus dievaluasi lebih lanjut dengan
kolposkopi, biopsi, kultur atau pemeriksaan
dalam ruang gelap bila diperlukan.
• Pemeriksaan perianal dilakukan dengan rectal
toucher apabila didapatkan keluhan nyeri,
perdarahan atau benjolan pada rektum.
• Pemeriksaan usia kehamilan yang akurat merupakan salah satu
pemeriksaan yang penting pada ANC, karena beberapa komplikasi
kehamilan dapat timbul pada usia kehamilan tertentu.
• Usia kehamilan dapat diukur dari HPHT dan tinggi fundus uteri.
• Apabila ditemukan ukuran uterus sebesar buah jeruk kecil, usia
kehamilan berkisar 6 minggu. Jika uterus seukuran buah jeruk besar,
usia kehamilan berkisar 8 minggu. Bila ukuran uterus sebesar
grapefruits setara usia kehamilan 12 minggu (Margulies, 2001)
• CRL merupakan ukuran yang paling akurat untuk menilai usia
kehamilan bila menggunakan USG.
• USG pada usia kehamilan yang semakin lanjut dapat memprediksi
usia kehamilan namun memiliki tingkatan akurasi yang semakin
rendah.
• Menurut Spiegelberg : mengukur fundus uteri
• Menurut Mc Donald, merupakan modifikasi dari
Spiegelberg yaitu jarak antara fundus uteri – simfisis
dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam
bulan
• Menurut Johnson Stausak :
BB = (TFU – 12/11) X 155
• Banyak faktor nyang dapat menyebabkan efek buruk pada
luaran maternal dan perinatal.
• Beberapa terjadi pada saat konsepsi atau saat kehamilan,
oleh karena itu diperlukan konsultasi kesehatan tentang
kondisi dan riwayat medis kehamilan (ACOG, 2012).
• Beberapa kondisi membutuhkan rujukan kepada
subspesialis fetomaternal, genetika, anak, anestesi, dan
spesialis medis selama fase evaluasi, konseling dan
perawatan ibu hamil maupun janin.
A. Riwayat dan kondisi medis
• Penyakit jantung Riwayat emboli paru
atau DVT
• Diabetes mellitus Penyakit sistemik berat
• Kelainan genetik dalam keluarga Pembedahan bariatrik
• Hemoglobinopati Epilepsi
• Hipertensi kronis Kanker
• Gangguan ginjal
• Infeksi HIV
B. Riwayat dan kondisi obstetri
• Penyakit rhesus atau alloimunisasi
• Riwayat kelainan kromosom atau kelainan struktur janin
• Keinginan atau kebutuhan untuk melakukan diagnosis prenatal
atau terapi pada janin
• Riwayat paparan teratogen selama periode perikonsepsi
• Riwayat paparan infeksi organisme penyebab kelainan
kongenital
• Kehamilan kembar
• Kelainan jumlah cairan amnion yang berat
• Riwayat dan Kondisi Medis
• Penyakit jantung
• DM dengan bukti end-organ damage atau hiperglikemi tak terkendali
• Riw keluarga abnormalitas genetic
• Hemoglobinopati
• Hipertensi kronis jika tak terkontrol atau dengan penyakit jantung atau
ginjal
• Insufisiensi renal dengan proteinuria signifikan, kreatinin serum > 1.5
mg/dL, hipertensi
• Penyakit paru jika adalah restriktif atau obstruktif termasuk asma
• Epilepsi jika tak terkontrol atau memerlukan lebih dari satu anti konvulsan
• Kanker, terutama jika perlu pengelolaan pada saat hamil
KONSEP PELAYANAN
•Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan
dengan pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang
diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas.
•Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus
dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal,
mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu
hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil
siap untuk menjalani persalinan normal.
•Setiap kehamilan, dalam perkembangannya mempunyai risiko
mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan
antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan
terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas.
Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara
keseluruhan meliputi hal-hal sebagai berikut:
•Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk
gizi agar kehamilan berlangsung sehat;
•Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
•Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman;
•Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi.
•Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan
tepat waktu bila diperlukan.
•Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam
menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan
dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi.
• Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan
harus Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar
terdiri dari:
1.Timbang berat badan
2.Ukur lingkar lengan atas (LiLA).
3.Ukur tekanan darah.
4.Ukur tinggi fundus uteri
5.Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6.Tentukan presentasi janin;
7.Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
8.Beri tablet tambah darah (tablet besi)
9.Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
10.Tatalaksana/penanganan Kasus
11.KIE Efektif
Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat
antenatal meliputi:
Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan kadar gula darah.
Pemeriksaan darah Malaria
Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan BTA
KIE Efektif
KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:
•Kesehatan ibu
•Perilaku hidup bersih dan sehat
•Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
•Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
•Asupan gizi seimbang
•Gejala penyakit menular dan tidak menular.
•Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah
tertentu (risiko tinggi).
•Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
•KB paska persalinan
•Imunisasi
•Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)
• Riwayat dan Kondisi Obstetri
• Infeksi HIV
• Emboli paru atau DVT sebelumnya
• Penyakit sistemik berat, termasuk autoimun
• Operasi bariatric
• CDE (Rh) atau aloimunisasi gol darah lain (kecuali ABO, Lewis)
• Abnormalitas kromosom atau structural janin (hamil ini atau sebelumnya)
• Ingin atau perlu diagnosis prenatal atau terapi janin
• Paparan teratogen tertentu pada fase perikonsepsi
• Paparan atau infeksi organisme yang menyebabkan infeksi kongenital
• Kehamilan multifetal yang banyak
• Gangguan berat dalam volume cairan amnion
Keadaan Dimana Konsultasi Ibu dan Janin Bermanfaat

Riwayat dan Kondisi Medis

• Penyakit jantung, termasuk sianosis, riwayat infark miokard,


• DM dengan adanya kerusakan organ target atau hiperglikemia yang tak terkontrol,
• Riwayat keluarga atau pribadi dengan kelainan genetik,
• Hemogloninopati,
• Hipertensi kronis yang tidak terkontrol atau komplikasi jantung atau ginjal,
• Insufisiensi renal,
• Penyakit paru, restriktif maupun obstruktif, termasuk asma berat,
• Infeksi HIV,
• Riwayat emboli paru atau deep vein thrombosis,
• Penyakit sistemik berat, termasuk gangguan auto imun,
• Epilepsi yang tidak terkontrol maupun terkontrol dengan lebih dari 1 obat anti kejang,
• Kanker, terutama yang harus mendapatkan pengobatan jika hamil

Riwayat dan Kondisi Obstetrik

CDE (Rh) atau alloimunisasi golongan darah lainnya (kecuali ABO, Lewis),
Riwayat atau sementara mengalami kelainan struktur/kromosom janin
Menginginkan atau membutuhkan diagnosis prenatal atau terapi pada janin,
Terpapar zat teratogenic sebelum kehamilan,
Infeksi atau terpapar organisme yang menyebabkan infeksi kongenital,
Kehamilan ganda,
Gangguan berat pada volume air ketuban.
• Dilakukan pada ibu dengan riwayat kelainan genetik pada keluarga,
ethnic-ras, dan terkait usia (American College of Obstetricians and
Gynecologist, 2009c, 2011c, 2013h)
• Sebagai contoh pemeriksaan untuk penyakit Tay-Sachs pada kaum
yahudi di Eropa Timur atau Prancis-Kanada, β-Thalasemia untuk
penduduk Mediterania, sickle-cell anemia untuk orang Afrika dan
trisomy 21 ada usia tua
• Wanita hamil dianjurkan untuk menambah berat badan
paling sedikit 11 – 12 kg untuk mencegah persalinan kurang
bulan dan hambatan pertumbuhan janin.
• Pada ibu hamil dengan obesitas dilaporkan berkaitan
dengan risiko hipertensi gestasional, pre eklampsi, diabetes
gestasional, makrosomia, dan pelahiran caesar, resiko
tampaknya berkaitaan dengan penambahan berat pranatal.
• Pada penelitian kohort lebih 120.000 wanita hamil dengan
obesitas (Kiel, dkk/ 2007) mendapatkan bahwa mereka yang
menambah berat kurang dari 15 pon memperlihatkan angka
pre eklampsi, bayi besar untuk usia kehamilan, dan
pelahiran caesar yang lebih rendah.
• Diantara 100.000 wanita dengan IMT prahamil normal
(DeVader,dkk/ 2007) mendapatkan bahwa mereka mengalami
penambahan berat kurang dari 25 pon selama kehamilan dapat
menurunkan risiko pre eklampsi, kegagalan induksi, disproporsi
sefalopelvic, pelahiran caesar, dan bayi besar untuk usia kehamilan.
• Penelitan – penelitian tentang dampak kekurangan nutrisi pada
wanita hamil yang pernah dilakukan untuk menilai apakah
menimbulkan perbedaan atau dampak yang pasti dalam hasil akhir
kehamilan.
• Penelitian dilakukan oleh Smith (1947) menunjukkan bahwa berat
lahir dapat secara bermakna dipengaruhi oleh kelaparan selama
kehamilan, namun angka kematian perinatal tidak berubah,
demikian juga insiden malformasi, yang menarik frekuensi toksemia
kehamilan menurun.
• Dampak efek gangguan perkembangan otak disimpulkan tidak
terdeteksi adanya efek pada kinerja mental akibat kekurangan gizi
berat selama kehamilan. (Stein,dkk, 1972)
• Penelitian tentang konsekuensi jangka panjang pada kohort anak-
anak yang lahir dari wanita yang kekuurangan gizi memperlihatkan
peningkatan insiden toleransi glukosa yang berkurang, hipertensi,
gangguan nafas reaktif, dislipidemi, dan penyakit arteri coronaria.
• Pajanan pada awal kehamilan yang berlebihan berkaitan dengan
peningkatan obesitas pada wanita dewasa tidak pada pria,
peningkatan anomali susunan saraf pusat, skizofrenia, dan
gangguan kepribadian spektrum skizofrenia.
• Timbul konsep Fetal Programing, yaitu morbiditas dan mortalitas
pada masa dewasa berkaitan dengan kesehatan masa janin –
dikenal sebagai hipotesis Barker.
Kalori :
•Kalori dibutukan untuk energi, dan jika asupan kalori kurang
memadai maka protein akan dimetabolime dan bukan disisakan
untuk peran vital dalam pertumbhan dan perkembangan janin.
Zat Besi :
•Kebutuhan besi yang ditimbulkan oleh kehamilan dan ekskresi ibu
total mencapai 7 mg/ hari.
•Banyak sedikit wanita yang memiliki simpanan besi dalam makanan
yang memadai.
• Oleh karena itu ditentukan bahwa wanita hamil mendapat paling
sedikit suplemen besi fero sebanyak 27 mg perhari. Pada wanita
bertubuh, memliki janin kembar, atau kadar Hb nya agak rendah
besar pemberian besi 60 – 100 mg perhari.
Yodium
•Konsumsi garam dan produk beryodium dianjurkan selama
kehamilan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan oleh adanya
janin dan hilangnya yodium ibu melalui ginjal.
•Defisiensi yodium berat pada ibu mempermudah bayi mengalami
kretinisme epidemik, yang ditandai oleh defek neurologis berat
multipel.
•Suplementasi yodium pada kehamilan tahap awal mencegah
sebagian kasus kretinisme.
Kalsium
•Terjadi peningkatan penyerapan kalsium di usus, dan retensi
progressif sepanjang kehamilan.

Seng
•Defisiensi berat dapat menyebabkan penurunan nafsu makan,
pertumbuhan suboptimal, dan gangguan penyembuhan luka,
dwarfisme
Magnesium
• Suplementasi tidak meningkatkan hasil akhir kehamilan.
Trace mineral
• Secara umum, sebagian besar tersedia dalam diet sehari-hari
Kalium
• Konsentrasi kalium dalam plasma ibu menurun sekitar 0,5 mEq/L pada
pertengahan kehamilan
Flourida
• Tidak terdapat bukti bahwa suplemen flourida selama kehamilan memberi
manfaat
Asam folat
• Lebih dari separuh kasus cacat tabung saraf dapat dicegah dengan pemberian
asam folat 400 mcg setiap hari sepanjang periode perikonsepsi.
• Wanita dengan riwayat anak mengidap cacat tabung saraf dapat mengurangi
risiko kekambuhan dengan suplemen asam folat 4 mg per bulan sebelum
konsepsi dan selama trimester pertama
Vitamin A
• Dihubungkan dengan malformasi kongenital ketika diminum dalam dosis besar
(> 10.000 IU per hari) selama kehamilan
•Vitamin VB12
• Pada kehamilan normal, kadar vitamin B12 plasma ibu menurun dan terutama
disebabkan oleh berkurangnya kadar protein pembawa-transkobalamin- dalam
plasma
Vitamin
• Suplementasi multivitamin rutin mengurangi insiden berat lahir rendah dan hambatan
pertumbuhan janin, tetapi tidak mengubah angka persalinan kurang bulan atau
kematian perinatal
Vitamin B6
• Bagi wanita yang berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi misalnya pecandu obat
terlarang, remaja dan mereka yang hamil multijanin, dianjurkan suplemen 2 mg setiap
hari.
• Jika dikombinasikan dengan antihistamin doksilamin, terbukti bermanfaat pada banyak
kasus mual dan muntah pada kehamilan
Vitamin C
• Asupan yang dianjurkan untuk vitamin C selama kehamilan adalah 80-85 mg/hari
Vitamin D
• Asupan vitamin D adekuat selama kehamilan dan laktasi sebanyak 15 mcg per hari
(600 IU per hari)
1. Secara umum, nasehati wanita hamil untuk makan apa saja yang mereka
inginkan dalam jumlah yang mereka sukai.
2. Pada wanita dari golongan sosioekonomi lemah, pastikan bahwa tersedia
cukup makanan.
3. Pantau penambahan berat, dengan tujuan agar terjadi penambahan sekitar
25 sampai 35 lb pada wanita dengan IMT normal.
4. Secara berkala pantau asupan makanan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk mencari adanya makanan yang secara nutrisional äneh”
5. Berikan tablet garam besi biasa yang mengandung paling sedikit 27 mg besi
setiap hari. Berikan suplementasi folat sebelum dan selama minggu-minggu
pertama kehamilan.
6. Periksa ulang hematokrit atau hemoglobin pada 28 sampai 32 minggu untuk
mendeteksi adanya penurunan signifikan.
kasus akan bertahan sampai
Saat komplikasi tidak terjadi,kebanyakan kasus sampai
persalinan.
ACOG, 2007
ACOG, 2007

Wanita bekerja memiliki risiko 20-60% untuk terjadinya kelahiran prematur,


Wanita
gestasional
hipertensi gestasional
Mozurkewich and colleagues
Mozurkewich colleagues (2000)

Wanita yang bekerja


Wanita bekerja memiliki risiko
risiko 5
5 kali untuk terjadi preeklampsia
preeklampsia
and asso.
Higgins and asso. (2002)

Kelelahan bekerja akan meningkatkan resiko


Kelelahan resiko terjadinya
terjadinya pre
pre eklamsia
eklamsia sebesar
7.4%
colleagues (2001)
Newman and colleagues
• Untuk mengurangi komplikasi ACOG (2007) dan American
Academy of Pediatrics (2003) telah sepakat bahwa wanita
hamil dapat melakukan perjalanan udara sampai dengan
36 minggu.

• Resiko yang dapat ditimbulkan dari perjalanan usara


adalah terjangkitnya penyakit-penyakit infeksius, atau
menimbulkan komplikasi2 di tempat yang terpencil.
• Bagi wanita hamil yang sehat, berhubungan seksual tidak
berbahaya
namun ketika terjadi abortus maupun persalinan pre term, maka
hubungan seksual
sebaiknya dihindari.
• Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk periksa ke dokter
gigi termasuk x-ray dental. Kafein level yang sangat tinggi (lebih
dari 5 cangkir per hari) berhubungan dengan kejadian aborsi
(Klebanoff 1999)

• Terbatasnya pertumbuhan jantung janin meningkatkan odd ratio


sampai dengan 1.4 ketika terjadi kelebihan kafein 200 mg.
(CARE study 2008)

• Kafein akan dibatasi sampai kurang dari 300mg atau 3 5oz cangkir
setiap harinya (American Dietetic Asso, 2002)
• Pengobatan terkadang berhasil mengatasi
• Frekuensi makan yang sedikitVit B6 dengan
doksilaminPhenothiazine
• H2-receptor blocker antimual
• Jahe
• Hyperemesis gravidarum: mual muntah yang
parah,dengan dehidrasi,gangguan elektrolit dan asam basa,
keracunan keton
• Terdapat keluhan dada terasa terbakar
 disebabkan kandungan gaster mengalami refluka
sampai ke esofagus
bagian bawah
• Dikarenakan kompresi dinding abdomen oleh uterus dan
relaksasi dari spinchter esofagus bagian bawah.
Penanganan
• Ditinggikan posisi kepala saat berbaring
• Pemberian antasida,H2-receptor antagonists (cimetidine, ranitidine)

• Proton-pump inhibitor (omeprazole)


• Vaksin dengan virus yang dilemahkan metupakan kontraindikasi
seperti MMR semua wanita yang akan hamil saat musim influenza
wajib ditawarkan pemberian vaksin (dosis tunggal intramuskular
setiap tahun)All wom
• Tetanus toxoid dapat dapat diberikan pada wanita hamil yang belum
mendapat vaksin maupun boostr selama 10 tahun . Dosis awal: 2
dosis IM jengan jeda 1-2 bulan, kemudian dosis ke 3 yaitu 6-12 bulan
kemudian IM
• Vaksin hepatitis B dapat juga diberikan untuk wanita yangbrentan
terhadap infeksi, akan terpapar in feksi, maupun telah terpapar
infeksi dalam kurun waktu 0,1,6 bulan
• Imuglobulin spesifik seperti rabies dan varicella dapat juga diberikan
sebagai profilaksis setelah terkena paparan

Anda mungkin juga menyukai