Anda di halaman 1dari 17

NYERI POST

OPERATIVE
Morgan 5th chapter 48
PENDAHULUAN

• Nyeri = perasaan tidak menyenangkan yang


disampaikan ke otak terkait dengan adanya kerusakan
jaringan baik potensial maupun aktual
• Bersifat subyektif & emosional
TIPE NYERI :
a. Nyeri Akut :
• Terlokalisasi
• Tajam : seperti ditusuk, disayat, di cubit, dll
• Penampilan gelisah, cemas
• Pola serangan jelas
B. NYERI KRONIS
• Menyebar
• Tumpul : ngilu, linu, kemeng, nyeri, dsb
• Respon saraf parasimpatis
• Penampilannya depresi, menarik diri
• Pola serangannya tidak jelas
GEJALA DAN TANDA
• Nyeri bisa berupa nyeri tajam, tumpul, rasa terbakar
• Nyeri bisa bervariasi tergantung intensitas dan lokasinya
• Nyeri bersifat subyektif

• Nyeri akut dapat menyebabkan hipertensi, takikardia, mydriasis,


tetapi tidak selalu ada.
• Nyeri neuropati biasanya bersifat kronik, dan sukar untuk diobati
dengan analgesik biasa.
VISUAL
ANALOG
SCALE
TUJUAN PENATALAKSANAAN NYERI
1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri
2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi nyeri
kronik yang persisten
3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat adanya
nyeri
4. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan
kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-
hari
STRATEGI TERAPI

• Terapi Non Farmakologi


• Terapi stimulasi : TENS (Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation) --- untuk nyeri akut da kronik
misalnya pada pembedahan, traumatik, neuropati, dll
• Psikologis : misalnya relaksasi

• Terapi Farmakologi
• Analgesik : Opiat dan Non Opiat
ANALGESIK OPIAT

• Agonis seperti morfin • Agonis seperti metadon


• Morfin • Metadon
• Kodein • Propoksifen
• Hidromorfin • Antagonis
• Oksikodon • Nalokson
• Agonis seperti meperidin • Analgesik sentral
• Meperidin • Tramadol
• Fentanil
MULTIMODAL ANALGESIA

• Tujuan : Menggabungkan berbagai kelas obat yang punya


multimodal yang berbeda  efek aditif/sinergis  mengontrol
faktor patofisiologi perioperatif yang membuat nyeri pasca
operasi.
1. NSAIDs
2. Acetaminophen (parasetamol)
3. Opioid
4. Analgesik epidural
5. Peripheral nerve block
6. Local anesthetic wound infusion
NSAID Penambahan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ke opioid sistemik ↓ intensitas
nyeri pasca operasi, ↓ kebutuhan opioid sekitar 30%, dan ↓ efek samping terkait opioid
seperti mual dan muntah pasca operasi dan sedasi.

NSAID ↑ risiko perdarahan saluran cerna dan pasca operasi, ↓ fungsi ginjal, dan
mengganggu penyembuhan luka.

Asetaminofen Efek analgesik asetaminofen adalah 20-30% lebih rendah daripada NSAID, tetapi profil
farmakologisnya lebih aman.

Efikasi analgesik meningkat jika diberikan bersamaan dengan NSAID dan secara
signifikan mengurangi intensitas nyeri dan mengurangi kebutuhan opioid setelah
operasi ortopedi dan abdomen.
Opioid Pemberian opioid dengan PCA memberikan kontrol nyeri yang lebih baik,
kepuasan pasien yang lebih besar, dan efek samping opioid yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan pemberian opioid parenteral.

Tramadol, agonis opioid parsial, diketahui ada hubungan dengan


peningkatan insidensi mual-muntah pasca operasi (PONV)

Analgesik Selain memberikan analgesik yang sangat baik, blokade epidural ↓ respon
stres yang terkait dengan operasi, ↓ morbiditas pasca operasi, mengurangi
Epidural katabolisme, dan mempercepat pemulihan fungsional pasca operasi.
Peripheral Blokade saraf tepi single shot dan kontinus sering digunakan untuk
nerve operasi ortopedi rawat jalan dan dapat mempercepat pemulihan dari
operasi dan kepuasan pasien.
block

Local Hasil yang tidak konsisten dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang
anesthetic meliputi jenis, konsentrasi, dan dosis anestesi lokal, teknik
penempatan kateter dan jenis kateter, cara pemberian anestesi lokal,
wound lokasi sayatan, dan pelepasan kateter selama mobilisasi pasien.
infusion
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai