FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Seorang laki-laki 45 tahun yang menjadi korban
jambret dibawa ke UGD. Pada pemeriksaan terdapat
beberapa luka bacok di lengan bawah kiri, pucat, dan
korban ketakutan. Setelah perawatan luka, ia
dianjurkan rawat inap untuk diobservasi. Setelah 5
hari, pasien pulang dan control poli dan minta visum.
Jenis visum yang diberikan adalah…
a. VeR sementara
b. VeR lanjutan
c. VeR tetap
d. Surat Istirahat
e. Surat rawat jalan
Seorang wanita 22 tahun datang ke UGD sebuah rumah
sakit untuk minta di visum setelah diperkosa. Tujuh hari
kemudian, polisi mendatangi dokter dan menyuruh
mengeluarkan surat visum. Hal yang anda lakukan
sebagai dokter ketika didatangi adalah..
a. Visum sesuai rekam medis
b. Visum sesuai kondisi sekarang
c. Menyuruh penyidik untuk mengantarkan korban
d. Visum sesuai rekam medik dan pemeriksaan sekarang
e. Visum sesuai anamnesis
Visum et Repertum
VeR : keterangan yang dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yang berwenang,
mengenai hasil pemeriksaan medik, berdasarkan
keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk
kepentingan peradilan
Pasal 133 KUHAP:
◦ Pembuat visum ahli kedokteran kehakiman atau dokter
dan atau ahli lainnya
Permintaan bantuan kepada dokter sebagai ahli
hanya dapat diajukan secara tertulis dengan
menyebutkan secara jelas jenis pemeriksaan
yang dikehendaki
Pasal 7(1) butir h dan pasal 11 KUHAP : yang
berwenang meminta keterangan ahli → penyidik
& penyidik pembantu
Jika permintaan pembuatan Visum et
Repertum diajukan ditengah masa perawatan
atau setelah sembuh, maka substansi
keterangan yang boleh dituangkan ke
dalam Visum et Repertum hanyalah
mengenai fakta – fakta sejak
diterimanya surat tersebut. Fakta-fakta
sebelumnya akan menjadi rahasia
kedokteran yang hanya boleh diungkapkan
kepada hakim di sidang pengadilan
Bentuk dan isi VeR
• Pro-Justicia
• Pendahuluan
• Identitas dr pemeriksa
• Identitas peminta VER
• Saat&tempat di lakukan pemeriksaan
• Identitas barang bukti
• Pemberitaan& hasil pemeriksaan
• Memuat apa yg di lihat& di temukan oleh
dokter
• Kesimpulan
• Penutup
Klasifikasi VeR
1. VeR untuk orang hidup
Komponen Luka
• Luka akibat terjangan anak
peluru
• Bukti partikel logam akibat
geseran anak peluru dengan
laras
• Butir mesiu Komponen produk ikutan
mana yang mencapai
• Panas akibat ledakan mesiu sasaran menentukan jenis:
Luka tembak jarak jauh,
• Kerusakan jaringan akibat jarak dekat, jarak sangat
moncong laras yang dekat dan luka tembak
tempel.
menekan sasaran
Luka Tembak
(Gun Shot Wound)Kelim tatoo : Butir mesiu
yang tidak habis terbakar dan tertanam pada
kulit
◦ Kelim jelaga : Akibat jelaga yang keluar dari
ujung laras
◦ Kelim api : Hiperemi atau jaringan yang
terbakar (jarak sangat dekat
◦ Kelim lecet : Bagian yang kehilangan
kulit ari akibat peluru yang menembus
kulit
◦ Kelim kesat : Zat pada anak peluru (minyak
pelumas, jelaga, mesiu) yang terusap pada
tepi lubang
LARAS main API Sehingga ada TATO
JELAGA yang KESAT
LT jauh (> 60
cm)
LT dekat terbentuk
terbentuk akibat
akibat anak komponen
LT sangat peluru dan anak peluru
dekat mesiu kelim
(maksimal 15 kelim jelaga kesat dan
cm) (maksimal 30 kelim lecet
LT tempel terbentuk cm), kelim
terdapat akibat anak tato
jejas laras peluru, mesiu, (maksimal 60
jelaga dan cm)
panas/api
kelim api
1. Smothering
2. Chocking
3. Strangulasi
4. Manual Strangulasi
5. Hanging
Asfiksia : Gangguan pertukaran o2 dan Co2 untuk kebutuhan
metabolisme
Penjeratan
Etiologi Mekanik
asfiksia
Penekanan
dinding sal Pencekikan
Keracunan nafas
tenggelam gantung
Asfiksia karena pentupan lubang hidung&mulut
1. Pembekapan 2. Penyumbatan
(smothering) (Chocking)
• Korban umunya • Paling sering pada
dengan karakteristik kasus Infantcid
lemah ( anak- • Pada pemeriksaan di
anak,orang gemuk,di temukan benda
bawah pengaruh asing di saluran
obat-obatan) nafas Khas
• Biasanya ada luka di • Mekanisme kematian
sekitar mulut&
• Asfiksia
hidung
• Vagal Reflek
• Mekanisme kematian
• Asfiksia
• Vagal Reflek
1. Penjeratan 2. Pencekikan (Manual
(Strangulasi) strangulasi)
• Jumlah lilitan 1 dgn • Ada luka lecet di
simpul mati leher bentuk bulan
• Letak jeratan sabit ( luka karena
umumnya dibawah kuku)
cartilago tyroid • Os Hyoid biasanya
• Jeratan umumnya patah dan ada
mendatar & resapan darah di
melingkar secara jaringan sekitarnya
kontinue
• Ada tanda-tanda
asfiksia
• Kerusakan batang
Jarak ke lantai Dekat/dpt tdk Jauh otak & medula
menggantung spinalis
• Asfiksia
• Ischemik otak
• Reflek vagal
Jejas jelas Meninggi ke Mendatar
arah simpul
Luka (-) (+)
perlawanan
Kematian akibat mati lemas (asfiksia)
disebabkan masuknya cairan ke dalam
saluran pernapasan
Mekanisme kematian :
◦ Asfiksia akibat spasme laring
◦ Asfiksia akibat gangging dan choking
◦ Refleks vagal
◦ Fibrilasi ventrikel (air tawar) → konsentrasi
elektrolit air tawar lebih rendah menyebabkan
gangguan keseimbangan ion K+ dan Ca++
◦ Edema pulmoner (air asin) → konsentrasi elektrolit
lebih tinggi, air tertarik dari sirkulasi pulmonal ke
jar.interstisial
Tenggelam
Perlu ditentukan pada
pemeriksaan
• Identitas korban
• Apakah korban masih hidup sebelum
tenggelam
• Pemeriksaan diatom
• Kadar elektrolit magnesium
darah
• Benda asing dalam paru dan
saluran pernapasan
• Air dalam lambung dengan
sifat sama dengan air
tempat korban tenggelam
• Penyebab kematian sebenarnya
• Faktor yang berperan pada proses
kematian (alkohol, obat-obatan)
• Tempat korban pertama kali
tenggelam
• Pemeriksaan diatom dari air
tempat korban ditemukan
membantu menentukan
apakah korban tenggelam di
tempat itu atau tempat lain
• Pemeriksaan Diatom : Alga bersel satu,
dinding silikat tahan panas dan asam
kuat. Dijumpai dalam air tawar, air laut,
air sungai, dan air sumur. Bila seseorang
mati karena tenggelam, maka cairan
bersama diatom masuk ke saluran
pernapasan atau pencernaan.
Tenggelam
cutis Terdapat buih putih
anserine / halus pada hidung
(bleached) dan goose skin atau mulut mayat
keriput (washer pada lengan, (scheumfilz froth)
woman’s hands / paha dan yang bersifat
feet). bahu mayat. melekat.
Lebam mayat
biasanya sianotik Bila mayat kita
kecuali mati miringkan, cairan
tenggelam di air akan keluar dari
dingin berwarna mulut / hidung.
merah muda.
.Kulit tubuh
PF Bila terdapat cadaveric
spasme maka kotoran
Luar
air / bahan setempat
mayat terasa berada dalam
basah,. genggaman
tangan mayat
Tenggelam
2. Pemeriksaan
3. Penentuan
diatome
berat jenis (BD)
(destruction
plasma.
test).
1. Percobaan 4. Pemeriksaan
getah paru kimia darah
(lonset proef). (gettler test)
Kimia
Tenggelam
di air tawar
Wet
Tipical
drawing
Tenggelam
Drawing di air laut
Dry
drawing
Atipical
Imersion
syndrom
Perbedaan Tenggelam
Air Tawar vs Air Laut
Hidup
Respirasi Sirkulasi
Tanda-tanda kematian
Tanda tidak pasti Tanda pasti
(perubahan dini) (perubahan lanjut)
• Berhentinya • Perubahan
Pernafasan suhu(algor mortis)
• Berhentinya Sirkulasi • Lebam mayat(livor
• Kulit Pucat
mortis)
• Kaku mayat(rigor
• Relaksasi dan Tonus
mortis)
Otot Menghilang
• Pembusukan(Deko
• Pendataran Bagian mposatio)
Tubuh yang Tertekan • Adiposera
• Perubahan pada Mata • Mumifikasi
1. Penurunan suhu (algor
mortis)
• Penurunan suhu rata-
rata 0,9 – 1 C setiap
jam.
• Pengukuran suhu per
rektal • Rumus menentukan saat
• Faktor-faktor yang kematian berdasarkan suhu:
mempengaruhi
• Suhu tubuh saat 98,6°F - suhu rectal
mati
• Subu tubuh 0,5
medium
• Lingkungan
• Pakaian
• Keadaan mayat
Fase I Fase II
• Penanganan/dtg ke TKP • Mencari sebanyak banyaknya
• Kegiatan : data post mortem
• Memberi label di TKP • Pemeriksaan mayat
•Pemilihan korban • Data Post mortem
hidup&mati
• Label putih untuk
barang korban Data Primer Data sekunder
• Label orange utk
Sidik Jari Personal featur
jenazah Catatan gigi (Deskripsi
DNA personal,tatto,sc
ar,dll)
Properti korban
Fase III (ante-mortem Fase IV
information) (Reconsiliasi)
• Mengumpulkan data • Perbandingan data
antemortem
• Meminta data ke keluarga
korban
Fase V
(Debriffing)
Merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan
membantu penyidik untuk menentukan identitas
seseorang/korban, terutama pada jenazah tidak
dikenal, membusuk, rusak, terbakar, kecelakaan
masal, ataupun bencana alam
Metode identifikasi yang dapat digunakan
adalah: Identifikasi sidik jari, visual, dokumen,
pakaian dan perhiasan, medik, gigi, serologik,
metode eksklusi dan metode identifikasi DNA
Identitas seseorang dapat dipastikan bila
paling sedikit dua metode yang digunakan
memberikan hasil positif
Identifikasi Forensik
Pemeriksaan Sidik Jari
◦ Membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari
ante-mortem. Saat ini merupakan pemeriksaan yang diakui
tinggi ketepatannya. Dibutuhkan penanganan yang ba
terhadap jari tangan jenazah
Metode Visual
◦ Memperlihatkan jenazah pada orang-orang yang merasa
kehilangan. Hanya efektif pada jenazah yang masih dapat
dikenali wajah dan bentuk tubuhnya
Pemeriksaan Dokumen
◦ Dokumen identifikasi (KTP, SIM, Paspor, dst) yang dijumpai
bersama jenazah. Tidak bisa dipastikan kepemilikan
dokumen yang ditemukan, sulit diandalkan.
Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan
◦ Dari ciri-ciri pakaian dan perhiasan yang dikenakan
Identifikasi Medik
◦ Menggunakan data tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna mata,
kelainan/cacat khusus. Termasuk pemeriksaan radiologis (sinar X)
Pemeriksaan Gigi
◦ Pencatatan data gigi (odontogram) dan rahang dengan pemeriksaan
manual, sinar-X, dan pencetakan gigi. Data dibandingkan dengan data
ante-mortem
Pemeriksaan Serologis
◦ Menentukan golongan darah jenazah. Tidak khas untuk masing-masing
individu
Metode Eksklusi
◦ Terutama pada kecelakaan masal
Identifikasi DNA
◦ Diperlukan DNA pembanding. Mahal dan hanya dapat dilakukan oleh ahli forensik
molekular . Identifikasi dapat menggunakan DNA inti, DNA mitokondria. Pada
laki2 hanya dipergunakan DNA inti, sedangkan pada wanita dapat digunakan DNA
inti atau mitokondria
Ada dua metode utama
Identifikasi komparatif, yaitu apabila
tersedia data post-mortem (pemeriksaan
jenazah) dan ante-mortem (data sebelum
meninggal, mengenai ciri-ciri fisik, pakaian,
identitas khusus berupa tahi lalat, bekas
luka/operasi, dll), dalam suatu komunitas
yang terbatas.
Identifikasi rekonstruktif, yaitu apabila
tidak tersedia data ante-mortem dan dalam
komunitas yang tidak terbatas/plural.
9. Metode Eksklusi
◦ Pada kecelakaan massal mis pesawat terbang
◦ Sudah mengetahui identitas beberapa korban
◦ Identitas korban lain bisa diketahui dari list
penumpang