Anda di halaman 1dari 51

GENETIKA DASAR

Nama : Hirzi Fathul Hakim


NIM : 1403015054
Jurusan : Agroekoteknologi
Mata kuliah : Genetika Dasar
Mekanisme Sel, Mitosis dan Meosis
1 . Bagaimana proses terjadinya Mitosis. Berikan penjelasan,
lengkapi dengan gambar
Pembelahan mitsos terjadi pada sel tubuh (sel somatik).
Pada pembelahan sel yang menghasilkan sidat kromosom
berpasangan (2n) ini terjasi proses pembelahan nucleus
menjadi dua nucleus dan setiap anakan menerima satu
set kromosom. Satu set kromosom teresbut berbentuk
benang-benang halus yang jumlahnya sama dengan
jumlah kromosom sel induknya.

Mitosis berfungsi mempertahankan faktor genetic dari


generasi ke generasi berikutnya tetap normal dan
menjaga sel anakan yang terbentuk tetap memiliki sidat
induknya. Ada 4 fase dalam pembelahan mitosis; profase,
metafase, anafase, dan telofase masa di antara
pembelahan sel disebut interfase.
Tahap-Tahap Mitosis
1. Interfase
Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA.
2. Tahap Profase
DNA mulai dipaket menjadi kromosom, kromosom merupakan struktur terpadat
dari kemasan DNA. Pada fase ini kromosom memendek dan menebal. Sentriol
membelah dan bergerak kekutun dan terbentuk benang-benang spindel yang
terhubung dari kutub ke kutub. Membran inti dan inti menghilang. masing-masing
kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Kromosom
terletak bebas di dalam sitoplasma.
3. Metafase
Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang spindel.
Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer. Kromosom
diekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA ke sel
anakan merata.
4. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang
berlawanan. Kromatid dapat bergerak ke kutub karena kontraksi
benang spindel yang memendek dan menarik kromatid menjadi dua
bagian ke arah yang berlawanan.
5. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus
terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel
induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya.
2. Bagaimana proses Meiosis.
Berikan penjelasan dan Gambar.
Meiosis I
Profase I
- Leptoten, terbentuk kromosom
- Zigoten, terjadi sinapsis
- Pakiten, kromosom membelah membentuk kromatid sehinggan tiap
kromosom mengandung empat kromatid
- Diploten, kromosom homolog saling menjauhkan diri sehingga
terbentuk kiasma
- Diakinesis, mengandung empat kromatid

Metafase I
- Membran inti menghilang
- Terbentuk benang-benang spindel
- Kromosom berjajar di sepanjang ekuator
Anafase I
Pada tahap ini kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan

Telofase I
Membrane inti dan anak inti kembali terbentuk
Terbentuk dua sel anakan melalui proses sitokinesis.

Meiosis II
Pada meiosis II tidak terjadi reduksi kromosom seperti pada meiosis I. Tahap
pembelahan pada meiosis II sama seperti pada tahap pembelahan mitosis.

Gametogenesis
Merupakan proses pembentukan gamet. Proses pembentukan sperma
disebut spermatogenesis dan ovem disebut oogenesis.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis mempunyai tujuan pertumbuhan sedangkan meiosis
mempunyai tujuan mempertahankan diploid.
Mitosis menghasilkan dua sel anak dari proses pembelahanya,
sedangkan meiosis menghasilkan empat sel anak.
Mitosis mempunyai sifat sel anak berupa diploid (2n), sedangkan
meiosis berupa haploid (n).

Mitosis tempat terjadinya berada di sel somatic sedangkan meiosis di sel


gonad.
Istilah dalam pewarisan sifat
Sel : Pengertian sel secara umum adalah unit dasar fungsional dan biologis dari semua organisme
hidup
Inti Sel : Salah satu bagian utama sel yang paling penting bagi kehidupan karena inti sel lah yang
mengendalikan seluruh kegiatan sel .
Kromosom : Unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup, kromosom
berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein
Gen : Sebagai satuan terkecil di dalam sel yang memiliki peran dalam menentukan sifat keturunan
(hereditas). Gen diwariskan melalui proses reproduksi oleh individu terhadap
keturunannya bersama dengan DNA yang membawanya
Alel : Gen yang memiliki lokus (posisi pada kromosom) yang sama, tetapi memiliki sifat bervariasi
yang disebabkan mutasi pada gen asli. Dari sudut pandang genetika klasik, alel (dari bahasa
Inggris allele) adalah bentuk alternatif dari gen dalam kaitannya dengan ekspresi suatu sifat
(fenotipe). Sebagai contoh, suatu lokus, yaitu suatu posisi pada kromosom dapat ditempati gen
yang mengatur warna merah pada kelopak bunga (alel untuk bunga merah, misalkan MM atau Mm)
dan juga alel untuk warna kelopak bungan putih (alel untuk bunga putih mm). Pada individu.
pasangan alel menentukan genotipe dari individu yang bersangkutan.
Istilah dalam pewarisan sifat
Genotipe : susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan
bersifat tetap
Fenotipe : sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca
indra,misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis,
dan sebagainya.
Dominan : dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama dengan gen lain (gen
pasangannya), akan menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut. Dalam
persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
Resesif : dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia
akan tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya
(alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf
kecil.
Intermediet : sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua
induknya. Hal ini dapat terjadi karena sifat kedua induk yang muncul sama kuat
(kodominan). Misalnya bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih,
menghasilkan keturunan berwarna merah muda.
Istilah dalam pewarisan sifat
Homozigot : salah satu dari keadaan genotipe. Individu homozigot
memiliki kromosom dengan alel yang sama pada setiap lokus gen-
gennya. lokus dengan genotipe homozigot memiliki alel yang sama.
Heterozigot : salah satu dari bentuk genotipe yang mungkin terjadi
pada individu. Pada keadaan heterozigot, alel-alel yang menempati
suatu lokus berbeda-beda untuk setiap kromosom.
Zigot : sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel
ovum dan sel sperma) yang telah masak. Zigot adalah proses
perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim
perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin
dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
HUKUM MENDEL
• Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat
pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam
karyanya ‘Percobaan mengenai Persilangan Tanaman’. Hukum ini
terdiri dari dua bagian:
• 1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai
Hukum Pertama Mendel, dan
• 2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari
Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi)
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu
persilangan dengan satu sifat beda. Mendel melakukan persilangan
antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji kisut
Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh dalam percobaannya,
Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet-gamet,
gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya
akan menerima sebuah gen saja. Kesimpulan itu dirumuskan sebagai
hukum I Mendel yang dikenal juga dengan hukum Pemisahan Gen yang
Sealel.
Hukum Mendel II
(Hukum Asortasi Bebas)
Bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak
bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling
memengaruhi.Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih.
Interaksi dan Penampakan Gen
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama
atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
- Dominan tidak lengkap : ekspresi gen pada turunan berdasarkan pengamatan fenotip yang
intermediat (antara) dari hasil silangan tetua dengan karakter yang berbeda dan kontras (seperti
panjang ; pendek, besar ; kecil, merah ; putih, dsb).
Interaksi dan Penampakan Gen
Alel Ganda : Bila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasang alel
maka disebut alel ganda, Contoh : warna bulu pada kelinci dan
golongan darah sistem A B O pada manusia.
Interaksi dan Penampakan Gen
Gen Letal : Gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu yang
memilikinya . Biasanya dalam keadaan heterozigot belum tampak dan gen letal
berfungsi pada keadaan homozigot , Efek dari sifat letal : dapat memperkecil
natalitas populasi dan mengubah perbandingan fenotip . Contoh : Haemophili,
Sickle cel = eritrosit berbentuk sabit, Braehydactyly = berjari pendek ( dominan )
Epistasi Resesif : gen dengan alel homozigot resesif yang mempengaruhi gen lain.
Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen
lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh
nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.
Interaksi dan Penampakan Gen
Epistasi Resesif Ganda : interkasi beberapa gen yang saling melengkapi.
Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah gen I, epistatis
terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II, yang bukan alelnya,
sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap
pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasis resesif
ganda. Epistasis ini menghasilkan nisbah fenotipe 9 : 7 pada generasi F2
Interaksi dan Penampakan Gen
Epistasi Dominan Resesif : Epistasis dominan resesif merupakan peristiwa suatu
gen menghambat ekspresi fenotip yang disebabkan oleh gen mutan yang bukan
alelnya. Gen mutan tersebut bersifat menghambat, sehingga disebut gen
penghalang atau inhibitor atau gen suspensor. Epistasis dominan resesif terjadi
pada persilangan lalat buah (Drossophila melanogaster). Gen P menentukan warna
mata merah, gen p menentukan warna mata ungu, gen S merupakan gen non-
suspensor, dan s merupakan gen suspensor. Berikut ini peristiwa persilangannya.
Bahan Genetik
Kromosom :Kromosom merupakan heliks ganda spiran yang terdiri atas DNA

Sel : Pengertian sel secara umum adalah unit dasar fungsional dan biologis dari
semua organisme hidup
Bahan Genetik
DNA : DNA adalah suatu asam
nukleat yang menyimpan segala
informasi biologis yang unik dari
setiap makhluk hidup dan beberapa
virus. Struktur kimianya berupa
makromolekul kompleks yang terdiri
atas 3 macam molekul, yaitu gula
pentosa (deoksiribosa), asam fosfat,
dan basa nitrogen. Peran utama dari
molekul DNA adalah penyimpanan
jangka panjang informasi
Struktur Kimia DNA
Bahan bangunan DNA adalah molekul yang disebut nukleotida, yang
terdiri dari gula deoksiribosa (gula 5-karbon), sebuah basa nitrogen
yang melekat pada gula, dan gugus fosfat. Ada empat jenis molekul
nukleotida tergantung pada jenis basa nitrogen terpasang. Keempat
nukleotida (dan basa nitrogen masing-masing) adalah:
Adenosine (Adenin)
Thymidine (Timin)
Guanosine (Guanin)
Cytidine (Sitosin)
Replikasi DNA
Rangkaian peristiwa yang terjadi selama replikasi DNA prokariotik telah
dijelaskan di bawah ini
❶ Inisiasi
Pelepasan untai DNA
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi, yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh
protein yang disebut inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur untuk perakitan protein
lain dan enzim penting untuk replikasi DNA. Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk unwinding (proses
penguraian/seperti membuka resleting) heliks dalam alur tunggal. Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa,
dengan cara yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi
atau cabang replikasi adalah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang terbuka, protein yang disebut
untai tunggal mengikat protein (SSB) mengikat daerah terbuka dan mencegah mereka untuk menempel kembali. Proses replikasi
sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.
Replikasi DNA
❷ Sintesis Primer
Sintesis DNA Primer
Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada sebagai template
yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase. Selain replikasi mereka
juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan rekombinasi.
Namun, DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara independen, dan
membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan nukleotida komplementer. Ini
disediakan oleh enzim yang disebut DNA primase yang merupakan jenis DNA dependent-
RNA polimerase. Ini mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang ada. Ini
segmen pendek disebut primer, dan terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal ini memberikan DNA
polimerase platform yang diperlukan untuk mulai menyalin sebuah untai DNA. Setelah
primer terbentuk pada kedua untai, DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini
menjadi untai DNA baru.
Pembukaan resleting DNA dapat menyebabkan supercoiling (bentukan seperti spiral yang
mengganggu) di wilayah garpu berikutnya. Ini superkoil DNA dibuka oleh enzim khusus
yang disebut topoisomerase yang mengikat ke bentangan DNA depan garpu replikasi. Ini
menciptakan memotong pada untai DNA dalam rangka untuk meringankan supercoil
tersebut.
Replikasi DNA
❸ Sintesis leading strand

Replikasi DNA untaian pengawal (leading strand)


DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3′ dari untai yang ada, dan
karenanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′ saja. Tapi untai DNA berjalan di arah yang
berlawanan, dan karenanya sintesis DNA pada satu untai dapat terjadi terus menerus. Hal ini dikenal
sebagai untaian pengawal (leading strand).
Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3′ OH ujung RNA primer, dan menambahkan
nukleotida komplementer baru. Saat garpu replikasi berlangsung, nukleotida baru ditambahkan
secara terus menerus, sehingga menghasilkan untai baru.
Replikasi DNA
❹ Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus dengan menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA
baru dalam arah 5 ‘→ 3’. Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yang kemudian bergabung untuk membentuk
sebuah rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal sebagai lagging Strand (untai tertinggal) sejak proses
sintesis DNA pada untai ini hasil pada tingkat yang lebih rendah.

Di sini, primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang untai terbuka. DNA pol III memperpanjang
primer dengan menambahkan nukleotida baru, dan jatuh ketika bertemu fragmen yang terbentuk sebelumnya.
Dengan demikian, perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu bergeser lebih lanjut kebagian atas untuk memulai
perluasan primer RNA lain. Sebuah penjepit geser memegang DNA di tempatnya ketika bergerak melalui proses
replikasi.
Replikasi DNA
❺ Penghapusan Primer

Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA hadir pada
untai baru terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini
dilakukan oleh enzim DNA polimerase I (DNA pol I). Ini khusus
menghilangkan primer RNA melalui ‘5→ 3’ aktivitas
eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan
deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase
DNA.
Replikasi DNA
❻ Ligasi

Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih


mengandung celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim
ligase mengidentifikasi dan menyumbat celah tersebut dengan
menciptakan ikatan fosfodiester antara 5 ‘fosfat dan 3’ gugus
hidroksil fragmen yang berdekatan.
Replikasi DNA
❼ Terminasi (pemutusan)

Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari


urutan nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein
khusus yang disebut tus yang mengikat ke situs tersebut,
sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase. Ketika helikase
bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan untai tunggal
protein pengikat terdekat
Struktur Kimia RNA
RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri
dari tiga gugus molekul, yaitu :
– 5 karbon
– basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA)
dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
– gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor
dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat
membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil
transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang
jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Bahan Genetik
RNA : Rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai. Satu
nukleotida RNA terdiri dari 3 senyawa yaitu gula ribosa, gugus fosfat,
dan basa nitrogen. Ada 4 jenis basa nitrogen yang menyusun RNA yaitu
Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), dan Urasil (U).
Tipe Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA (
transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA
ribosomal ).
• RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan
basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di
dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi
cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd
berupa rantai tunggal yang relatif panjang.Berikut gambarnya :
• RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit
ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
• RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah
satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam
amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung
antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino
spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino
sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
Perbedaan RNA dan DNA
Komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa nitrogen :
– purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan
Guanin
– Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan
sitosin
Bentuk :
— DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
— RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
Letak :
— DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria
— RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
Kadar :
— DNA tetap
— RNA tidak tetap
Proses Sintesis Protein
Proses sintesis protein / urutan tahapan sintesi protein secara singkat
yaitu :
- ARN d disintesis di dalam inti dengan proses transkripsi . Basa ARN d
yang terjadi merupaka komplemen urutan basa dalam ADN yang
bersangkutan .
- ARN d keluar dari inti menuju ribosom dan bersama ribosom mulai
proses biosintesa polipeptida
- Urutan triplet nukleitida sepanjang pantai ARN d, sebagai transkripsi
dari ADN, merupakan urutan residu asam amino yang membentuk
rantai polipeptida
- Dalam proses tersebut, ARN t membawa asam amino spesifik sesuai
yang dibutuhkan menurut kode genetika
- ARN r membentuk 65 % berat ribosom tetapi fungsinya belum jelas .
Proses Sintesis Protein
1. Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd.
Rantai ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai
sense yang tidak mencetakARNd disebut rantai antisense.
Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang
disebut kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang
disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi
mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein.
Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode
genetika. Lihat daftar kodon dan asam amino yang dikodekannya di bawah ini.
Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju
ke ribosom dalam sitoplasma.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon
inisiasi ataukodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu molekul
protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop atau kodon terminasi,
yaitu UGA, UAA, atau UAG (lihat daftar di atas).
Transkripsi
Konsep Penting !!

PASANGAN TIGA BASA NITROGEN DISEBUT TRIPLET. TRIPLET YANG


TERDAPAT PADA RANTAI SENSE ADN YANG MENCETAK ARND
DISEBUTKODOGEN. TRIPLET YANG TERDAPAT PADA ARND
DISEBUT KODON. TRIPLET YANG TERDAPAT PADA ARNT
DISEBUT ANTIKODON.
Proses Sintesis Protein
2 . Translasi
Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam sitoplasma.
Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan oleh ARNt. Caranya,
ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam
amino tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan
secara bergantian oleh banyak ARNt yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino yang lain.

Mungkinkah ARNt keliru membawakan jenis asam amino sehingga tidak sesuai dengan kodon?
Kecuali terjadi mutasi, kemungkinan hal ini sangat kecil terjadi. Karena setiap ARNt yang membawa
asam amino akan berpasangan tepat sama dengan ARNd membentuk pasangan kodon – antikodon.
Dengan cara demikian kecil kemungkinan ARNt ‘salah membawa’ asam amino.

Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya akan terjadi
ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah berlangsung
proses polimerisasi.
Translasi
Konsep Penting !!

ARNT MEMILIKI TRIPLET YANG MERUPAKAN PASANGAN KODON DAN


DISEBUT ANTIKODON. SETIAP ARNT HANYA DAPAT MENGIKAT SATU
JENIS ASAM AMINO SESUAI YANG DIKODEKAN OLEH KODON. JADI
DALAM TRANSLASI TERJADI PENERJEMAHAN KODE GENETIK YANG
DIBAWA ARND (KODON) OLEH ARNT (ANTIKODON) DENGAN CARA
ARNT MENGIKAT SATU ASAM AMINO YANG SESUAI.
Sintesis Protein
Ingat !!

ADN MENCETAK ARND DALAM PROSES TRANSKRIPSI YANG


BERLANGSUNG DI DALAM INTI.
ARND KELUAR DARI DALAM INTI BERGABUNG DENGAN RIBOSOM DI
SITOPLASMA.
DATANG ARNT MEMBAWA ASAM AMINO YANG SESUAI DENGAN
KODON.
TERJADI IKATAN ANTAR ASAM AMINO SEHINGGA TERBENTUK PROTEIN.
MUTASI
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau
kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka
(diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan.
Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar. Mutasi kecil
hanya menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak
membawa perubahan fenotif yang jelas, jadi hanya semacam variasi
Kejadian mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan :
– mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan
penampakannya, karena jumlah gen yang terdapat dalam satu individu
banyak sekali
– gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala mutasi tidak dapat
diamati sebab individu segera mati sebelum dewasa
– gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam
keadaan hetreozigot tidak akan terlihat.
Macam Macam Mutasi
Delesi : hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen
Addisi : penambahan satu atau beberapa basa nitrogen (sering
disebut juga insersi)
Substitusi : pertukaran pasangan basa nitrogen. Bila pertukaran terjadi
antar pasangan basa nitrogen purin-pirimidin dengan purin-pirimidin
yang lain disebut transisi. Misalnya pasangan AT digantikan pasangan
GS. Bila pertukaran terjadi antar pasangan basa nitrogen purin-
pirimidin dengan pirimidin-purin disebut transversi. Misalnya AT
digantikan pasangan TA. Perhatikan bagan di bawah
Manfaat Mutasi

Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan


membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya.
Buah semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran
besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin.
Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian
kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.
Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang
baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga
dapat meningkatkan pendapatan.
Manfaat Mutasi

Dengan peristiwa mutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki


nilai ekonomi tinggi, misalnya yang populer di masyarakat saat ini
adalah tanaman hias Aglaonema. Harga tanaman ini mencapai puluhan
juta rupiah. Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang
menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian
kolkisin pada tanaman.
Manfaat Mutasi

Mutasi dapat meningkatkan hasil produksi pertanian, di antaranya


gandum, tomat, kelapa poliploidi, kol poliploidi, dan sebagainya.

Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.

Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan


variasi genetik

Anda mungkin juga menyukai