Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN

KEPERAWATAN
ABSES
PARENIAL

Raudhah 5
Definisi

– Abses adalah kumpulan pus dalam jaringan, organ, atau rongga tubuh. Absesini
memiliki sifat dan manifestasi dari inflamasi yaitu tanda radang seperti
tumor,kalor, rubor, dolor, dan functio laesa
– Abses perianal merupakan infeksi pada jaringan lunak sekitar saluran analyang
membentuk kumpulan pus pada jaringan peri anal. Pus dapat berkembanghingga
mengenai daerah fossa ischiorectalatau naik keatas melewatimusculuslevator
ani.
Etiologi

– Menurut para ahli penyakit infeksi, penyebab abses antara lain :


a) infeksi mikrobial merupakan penyebab paling sering terjadinya abses. Virus
menyebabkan kematian sel dengan para multiplikasi. Bakteri melepaskan eksotoksin
yang spesifik yaitu suatu sintesis kimiawi yang merupakan awal radang atau
melepaskan endotoksiny ang ada hubunganya dengan dinding sel
b) reaksi hipersensitivitas terjadi bila ada perubahan respon imunologi yang
menyebabkan jaringan rusak.
c) Agen fisik melalui trauma fisik, ultra -iolet, atau radiasi, terbakar, atau dinding
berlebih(frostbite).
d) Bahan kimia iritan dan korosif Bahan oksidan, asam, basa, akan merusak jaringan
dengan cara memprovokasi terjadinya proses radang, selain itu agen infeksi dapat
melepaskan bahan kimiawi spesifik yang mengiritasi dan langsung menyebabkan
radang
e) Aliran darah yang kurang akan menyebabkan hipoksia dan berkurangnya
makananpada dearah yang bersangkutan. Menyebabkan kematian jaringan yang
merupakanstimulus kuat penyebab infeksi pada daerah tepi infeksi sering
memperlihatkansuatu respon radang aku

Faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko mengalami abses perianal yaitu:


• Seks anal
• Diabetes
• Radang usus (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa)
• Penggunaan obat kortikosteroid
• Sistem kekebalan tubuh yang melemah (seperti karena HIV / AIDS)
• Penyakit ini dapat terjadi pada bayi atau anak-anak muda dan orang-orang
dewasa dengan riwayat luka pada anus
Manifestasi Klinis
– Pasien dengan abses perianal umumnya mengeluh ketidaknyamanan perianal dan
rasa nyeri yang diperparah oleh gerakan dan meningkatnya tekanan perineum seperti
saat sedang duduk atau buang air besar. Gejala lain yang dapatditemukan yaitu:
o Berdarah atau bernanah
o Benjolan pada daerah anus
o Rasa gatal pada daerah anu
o Demam dan menggigil
o Konstipasi
o Menurunnya nafsu makan
o Fatigue
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah


• EUA (Examination UnderAnasthesia),
• CT Scan,
• USG endoanal (digunakan untuk menentukan hubungan antara traktus primer
dengan sfingter anal, untuk menentukan apakah fistulasimpel atau kompleks
dengan perpanjangan, dan untuk menentukan lokasi primer)
• dan MRI (sangat akurat dalam mengidentifikasi traktus fistula dan lokus
primer).MRI menjadi pilihan utama dalam mengidentifikasi fistula yang kompleks
Asuhan Keperawatan
Daftar Pustaka

– Williams NS, Bulstrode CJ, O’Connell PR. Bailey & Love’s short practice of
surgery. 26th ed. Danvers: CRC Press. 2013. p.50-61.2.
– Riyadh Mohamad Hasan . 2016 .A study assessing postoperativeCorrugate
Rubber drain of perianal abscess.Annals of Medicine andSurgery 11 .2016.p.42-
463.
– Yasir Hassan Elhassan, Salman Y. Guraya* and HamdiAlmaramhy.2017. The
Prevalence, Risk Factors and Outcome ofSurgical Treatment of Acute Perianal
Abscess from a Single SaudiHospital. BIOSCIENCES BIOTECHNOLOGY
RESEARCH ASIA,March 2017. Vol. 14(1), 153-159

Anda mungkin juga menyukai