Anda di halaman 1dari 22

F41.

0 GANGGUAN PANIK
(ANXIETAS PAROKSISMAL EPISODIK)

Oleh:
Putri Utami
NIM. 0808113116

Pembimbing
dr. Maisarah Zas, SpKJ

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSJ TAMPAN PEKANBARU
2014
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 49 tahun
Status pernikahan : menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Pekanbaru
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Suku : Minang
Tanggal ke poli : 20 Januari 2014
Keluarga pengantar : Ny. S
Hub. Dengan pasien : Bibi
STATUS PASIEN
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 92x/ menit
Suhu tubuh : afebris
Sistem kardiovaskuler : dalam batasan normal
Sistem respiratorik : dalam batasan normal
Sistem gastrointestinal : dalam batasan normal
Sistem muskuloskeletal : dalam batasn normal
STATUS NEUROLOGIS
 Urat saraf kepala (panca indera) : dalam batasan
normal
 Gejala rangsangan selaput otak : tidak ditemukan
 Gejala peningkatan tekanan intrakranial: tidak
ditemukan
Mata
 Gerakan (kelumpuhan, nistagmus,dsb: tidak ditemukan
 Persepsi (diplopia, visus, dsb) : tidak ditemukan
 Pupil : isokor,bundar,licin,Ø= 3mm
 Reaksi cahaya : +/+
 Reaksi konvergensi : dalam batas normal
 Reaksi kornea : tidak dilakukan
 Pemeriksaan opthalmoskopik (fundus,dsb) : tidak
dilakukan
Motorik
 Tonus : baik
 Turgor : baik
 Kekuatan : ekstremitas bawah dan atas
(D/S)=5
 Kordinasi : dalam batas normal
 Reflek : tidak dilakukan
Sensibilitas : dalam batas normal
Susunan saraf vegetatif: dalam batas normal
Fungsi- fungsi luhur : dalam batas normal
Kelainan khusus
 Kaku : tidak ditemukan
 Tremor : tidak ditemukan
 Nasal stiffness : tidak ditemukan
 Oculogiric crisis : tidak ditemukan
 Tortikolis : tidak ditemukan
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Merasa ketakutan akan kematian sejak 9
bulan sebelum berobat ke poliklinik
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 9 bulan sebelum berobat ke poliklinik pasien sering
merasa ketakutan, pasien merasa takut mati, jantung
dirasakan berdebar-debar kencang, nyeri ulu hati dan
nafas tersasa sesak, ketakutan ini muncul secara tiba-
tiba dan lalu hilang dengan sendirinya.
Ketakutan dan gejala tersebut makin berat ketika pasien
mendengar ada berita kematian, pasien merasa cemas
dan rasanya tidak mau hidup seperti ini, jika ketakutan
tidak datang pasien bisa melakukan aktifitas seperti
biasanya, dan rajin beribadah.
Pasien menyakini bahwa kematian itu yang mengatur
adalah Allah, tapi pasien tetap merasa takut dan tidak
bisa mengendalikan perasaan takut tersebut. Pasien
tidak ada bicara sendiri, tidak ada mengangis
berlebihan dan tidak ada gaduh gelisah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Sebelumnya pasien belum pernah
mengeluhkan hal seperti ini.
 Hipertensi dan berobat rutin 1 tahun yang
lalu.
 Riwayat merokok (-), alkohol (-),
menggunaan narkotika (-)
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Prenatal dan natal
 Lahir normal, pertumbuhan dan
perkembangan tidak diketahui pasien
Masa kanak- kanak dan remaja
 Tumbuh kembang tidak terhambat, gizi
cukup. Pasien murid yang prestasinya biasa
saja, sekolah hanya tingkat SD berhenti
karena tidak ada biaya. Pasien berinteraksi
baik dengan teman sebaya dan banyak
memiliki teman
Masa dewasa
 Riwayat pekerjaan: pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Hubungan dengan lingkungan
sekitar harmonis.

Riwayat perkawinan
 Pasien menikah dengan suami pilihan sendiri dan
menikah secara legal. Pasien memiliki 3 orang
anak, 2 laki- laki, 1 perempuan. Pasien tinggal
dirumah bersama suami dan anak-anaknya.
Hubungan dengan suami baik, dan dengan anak-
anak harmonis.
RIWAYAT KELUARGA
 Pasien dibesarkan oleh keluarga yang
harmonis namun dalam kondisi ekonomi
yang susah.
 Tidak ada anggota keluarga dengan
gangguan jiwa.
GENOGRAM RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

9 bulan sekarang
AUTOANAMNESIS
DM: Selamat pagi Buk. Perkenalkan Saya Dokter Muda Putri, saya yang bertugas di poliklinik
sekarang, sebelum ibuk bertemu spesialis Ibu saya periksa dulu ya, nama Ibu siapa?
P : Nama saya R (pasien tenang, sopan, ramah)
DM: Sebaiknya saya panggil apa?
P : ibuk saja, Buk
DM: ibu kesini dengan siapa?
P : dengan etek saya buk.
DM: Silahkan Ibuk bercerita kepada saya dan pembicaraan ini akan saya rahasiakan. Jadi
jangan takut untuk bercerita. Ibuk nyaman kalau eteknya disini?
P : tidak apa buk, etek saya disini saja.
DM: Apa yang menjadi keluhan Ibuk saat ini, sehingga ibuk berobat kesini?
P : Begini Buk, saya mera ketakutan buk,
DM: takutnya bagaimana buk?
P : saya takut mati buk, takutnya datang tiba-tiba buk, kalau datang penyakitnya saya jadi
berdebar dedar puk, sesak rasanya, tapi nanti hilang sendiri
DM: Kapan saja muncul rasa takut nya Buk?
P : tiba-tiba saja buk,waktunya tidak tentu buk, apalagi kalau saya mendengar berita kematian
buk, saya makin takut buk, rasanya tidak nyaman buk, saya tidak mau hidup seperti ini buk.
(pasien tampak cemas)
Dm: apalagi yang ibuk rasakan?
P : jantung saya berdebar debar dan nafas saya jadi sesak buk kalau tiba-tiba rasa takut itu
muncul buk. Juga sekarang ulu hati saya jadi sering sakit buk.
DM: kalau dalam keramaian atau tempat umum ibuk merasa takut?
P : tidak buk
DM: kalau lagi sendirian atau pergi sendirian apa ibuk takut?
P : tidak buk
DM: kalau sudah datang perasaan takut kematian, biasanya ibu melakukan apa untuk
menghilangkannya?
P : saya ngaji dan sholat buk, tapi masih takut buk, saya tahu hidup mati Allah yang
menentukan, tapi gimana lagi buk.
DM: Bisa Ibuk bekerja saat ini?
P : Bisa buk, saya masih bisa nyapu rumah, cuci piring dan pergi ke pasar,
DM: Kalau makan dan tidur malam hari bisa Buk?
P : Makan bisa buk, tidur agak susah buk
DM: ibuk lahir tanggal berapa?
P : (menyebutkan tanggal lahirnya)
DM: dirumah tinggal dengan siapa?
P : dengan suami dan tiga anak saya buk
DM: bagaimana kehidupan dirumah ibuk, harmonis?
P : harmonis buk, suami saya baik, Anak-anak saya juga penurut buk
DM: selama ini ibuk pernah dengar suara bisik-bisik yang orang lain tidak dengar?
P : tidak pernah dok.
DM: kalau melihat yang orang lain tidak bisa lihat?
P : tidak juga dok
DM: ibu tahu sekarang dimana?
P : rumah sakit jiwa
DM: ibu ingat siapa nama saya tadi?
P : dokter muda putri, ia dok?
DM: benar buk, apa perbedaan apel dengan pisang buk?
P : apel bulat, pisang lonjong buk
DM: menurut ibuk kenapa ibuk kesini?
P : pengen berobat buk, saya akut jiwa saya kena
DM:siapa yang menyuruh ibuk kesini?
P : saya sendiri buk.
IKHTISAR DAN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Deskripsi umum
 Penampilan: pakaian rapi dan bersih,
sesuai dengan umur dan jenis kelamin,
pasien terlihat cemas.
 Perilaku dan aktivitas motorik: cara
berjalan normal, penggunaan bahasa
tubuh sewajarnya
 Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
Keadaan spesifik
 Mood : cemas
 Afek : terbatas
 Keserasian : serasi
 Empati : dapat dirabarasakan

Pembicaraan: menjawab segera setelah


ditanya, intonasi jelas, volume cukup,
berbicara cepat, mudah dimengerti, dan
jawaban sesuai dengan pertanyaan.
Gangguan persepsi
 Halusinasi (-)
 Ilusi (-)
 Depersonalisasi atau derealisme (-)

Pikiran
 Proses: logis
 Bentuk pikiran
 Produktivitas: pasien menjawab pertanyaan
dengan teratur setelah ditanya
 Kontinuitas: koheren
 Hendaya berbahasa: tidak ditemukan

Isi pikiran
 Gangguan pikiran: waham (-)
Kesadaran dan kognisi
 Taraf kesadaran dan kesigapan :
komposmentis
 Orientasi
 Tempat : baik
 Orang : baik
 Waktu : baik
Daya ingat
 Jangka panjang : baik
 Jangka pendek : baik
 Segera : baik
Konsentrasi dan perhatian : baik
Kemampuan visuospasial : baik
Kemampuan baca dan menulis : baik
Pikiran abstrak : baik
Intelegensi dan kemampuan informasi: baik
Pengendalian impuls : baik

Daya nilai dan tilikan


 Daya nilai sosial : baik
 Uji daya nilai : baik
 Tilikan : derajat 4 (empat)

Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya


DIAGNOSIS AKSIS
 Aksis I : F41.0 Gangguan panik
(Anxietas Paroksismal Episodik)
 Aksis II : tidak ada
 Aksis III : tidak ada
 Aksis IV : belum ditemukan stresor
 Aksis V : GAF 70-61

DIAGNOSIS BANDING
 Tidak ada
ANJURAN TERAPI
Non- medikamentosa
 Istirahat cukup
 Terapi relaksasi
Medikamentosa
 Andep 20 mg 1x1
 Aprazolam 0,50 mg 3x1/2

PROGNOSIS
 Bonam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai