Pengertian Modifikasi dari arus searah Arus searah yang diputus-putus dengan frekuensi tertentu Bentuk pemutusannya : Triangular (segitiga) Rectangular (segiempat) Efek fisiologis IDC Reaksi elektrokimiawi Rx elektrokimia pd kulit di bawah elektroda Jaringan di bawah anoda mejadi lebih asam dan di bawah katoda mjd lebih basa akibatnya hiperemia (kemerahan pada kulit) Faktor yg menentukan reaksi elektrokimia Semakin besar intensitas, semakin besar rx elektrokimia Semakin kecil permukaan elektrode, semakin besar resiko rx elektrokimia Semakin lama durasi yg digunakan, semakin besar resiko rx elektrokimia Depolarisasi Membran Sel Dalam keadaan istirahat, muatan listrik di dalam membran sel lebih negatif daripada diluar sel Stimulus datang beda potensial membran turun mencapai ambang rangsang depolarisasi muatan listrik muatan di dalam membran lebih positif drpd diluar kembali lg ke potensial istirahat Depolarisasi pada saraf motorik kontraksi otot Depolarisasi pada saraf sensorik sensasi Peristiwa depolarisasi hingga timbulnya aksi potensial ditimbulkan oleh IDC Faktor yg mempengaruhi Depolarisasi Semakin cepat perubahan intensitas makin mudah timbul depolarisasi sehingga bentuk arus rectangular lebih mudah menimbulkan depolarisasi Semakin tinggi intensitas makin mudah timbul depolarisasi Semakin panjang durasi makin mudah timbul depolarisasi Tipe jaringan saraf dan otot Reaksi terhadap saraf motorik Kontraksi Otot Impuls pd motor neuron aksi potensial kontraksi otot Hukum “all or none” IDC pd otot tonik kontraksi lemah dan lambat IDC pd otot phasic kontraksi kuat dan cepat Kekuatan otot Besar kontraksi otot ditentukan oleh jumlah motor unit yang terstimulasi Semakin banyak motor unit yg terstimulasi semakin bagus kontraksi ototnya Dikombinasikan dengan terapi latihan untuk meningkatkan kekuatan otot secara optimal Metabolisme otot Kontraksiotot peningkatan enzim oksidasi memacu vasodilatasi peningkatan metabolisme Sirkulasi darah peningkatan metabolisme meningkatkan sirkulasi Kontraksi otot tekanan intermitten pada pembuluh darah venous dan limfe darah akan terdorong ke proksimal Perub kimiawi pd elektrode dilatasi kapiler meningkatkan sirkulasi darah lokal Reaksi terhadap saraf sensorik Secara umum Berlaku jg hukum “all or none” Intensitas sensoris ditentukan oleh serabut saraf yg terdepolarisasi Saraf sensoris lebih mudah terdepolarisasi drpd saraf motorik Saraf yg terangsang II, IIIa, lalu IIIb dan IV Implementasi Arus Rectangular Pada penggunaan durasi pendek sensasi seperti diketuk-ketuk dan bergetar depolarisasi saraf tipe II dan IIIa Durasi > 20 ms seperti ditusuk-tusuk jarum hingga seperti terbakar bahkan pd durasi lebih panjang nyeri depolarisasi saraf tipe IIIb dan IV Implementasi Arus Triangular Pada durasi pendek sama dengan rectangular Pada durasi > 20 ms rasa ditusuk2 dan terbakar lebih keras Pada durasi +/- 400 ms nyeri berat Hal tsb terjadi bukan hanya durasi yg panjang, tapi juga intensitas yg tinggi untuk menimbulkan kontraksi minimal Memperbaiki propriosepsi Propiosepsi adalah rasa untuk mengetahui letak bagian dari tubuh. Ketika kita kehilangan propiosepsi, contohnya sendi pergelangan kaki setelah sprain/cidera ligament, pasien sering mengeluh ketidakstabilan sensasi pada sendinya. Latihan propiosepsi mengarahkan tubuh untuk mengontrol posisi dari sendi yang cidera Fungsi otot dalam memelihara sikap dan mengadakan gerakan selalu didamppingi oleh rangsang pada propriosensorik yang secara timbal balik saling menunjang Peningkatan kekuatan otot peningkatan gerak sendi, penambahan aktifitas stabilisasi aktif peningkatan propriosensorik Saraf simpatis Serabut saraf simpatis memiliki nilai ambang rangsang tinggi IDC tidak bisa menimbulkan depolarisasi langsung maka diperlukan intensitas yg tinggi sehingga menimbulkan nyeri hebat Tujuan stimulasi bukan untuk merangsang saraf simpatis tapi menurunkan aktifitasnya yg berlebihan Menurunkan aktifitas saraf simpatis yg berlebihan dg cara merangsang saraf aferen IIIb dan IV dengan pengaruh refleks inhibisi pada tingkat segmental dan produksi endorfin tingkat umum Efek terapeutik Fasilitasi kontraksi otot dan koordinasi Mendidik kembali kerja otot Mendidik fungsi otot yg baru Dll