Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PERTUKARAN GAS

Proses Pernapasan Menghasilkan CO2

Kelompok 4 :
1. Asti Zuhana Rosfa (06091281823020)
2. Indah Intan Sari (06091281823017)
3. Istiqomah Dwi R (06091281823021)
4. Maratul Aripah (06091281823064)
5. M. Ferli Ardian (06091181823005)
6. Mukarromah V D M (06091281823024)
7. Sondang Eveline T (06091281823075)
8. Sri Wahyuni (06091281823033)
9. Tri Febritanti P (06091381823058)
 Judul Kegiatan : Proses Pernapasan Menghasilkan CO2

 Tujuan Kegiatan : Membuktikan terjadinya proses pernapasan


menghasikkan CO2.

 Alat dan Bahan :

- Erlenmeyer 125 ml (3 buah)


- Sumbat karet dengan 2 lubang (3 buah)
- Selang bening 14 cm (2 buah)
- Sedotan plastik (4 buah)
- Air kapur (larutan Ca(OH)2) jenuh 300 ml
Prosedur Kerja :
1. Aturlah alat seperti gambar di bawah ini. Tiap Erlenmeyer diisi air kapur dengan volume yang
sama. misalnya , masing-masing 70 ml, jangan terlalu penuh.

Jika sulit mendapatkan sumbat karet yang berlubang 2


dan pipa kaca dapat dicari pengganti seperti gambar
berikut.
Prosedur Kerja

2. Isap udara untuk bernapas dari pipa A, kemudian keluarkan udara


pernapasan melalui pipa B. Hati-hati, menghisap dan mengeluarkan napas
jangan terlalu kuat.
3. Melalui pemberian pernapasan, udara yang diisap akan melalui air kapur
pada botol A, udara yang dikeluarkan dari paru-paru akan melalui air
kapur pada botol B, sedangkan air kapur dalam botol C dibiarkan.
4. Lakukan pernapasan beberapa kali hingga air kapur di botol B menjadi
cukup keruh.
Hasil Percobaan :
Botol A : Diberikan Oksigen dengan cara menarik nafas.
Kondisi Awal : Bening/Jernih
Kondisi Akhir : Jernih

Botol B : Diberikan Udara dengan cara


menghembuskan nafas.
Kondisi Awal : Bening/Jernih
Kondisi Akhir : Keruh

Botol C : Tidak diperlakukan apa-apa


Kondisi Awal : Bening/Jernih
Kondisi Akhir : Bening/Jernih
Pembahasan :
Tabung erlenmeyer yang berisi air kapur ketika di hembuskan napas, maka hasilnya
air kapur dalam tabung erlenmeyer tersebut berubah menjadi keruh, pada tabung erlenmeyer B.
Sedangkan air kapur pada botol erlenmeyer A yang di beri perlakuan dengan menghisap udara
dari botol A tersebut, hasil dari perlakuan tersebut adalah air kapurnya tidak keruh seperti yang
ada di tabung B. Sedangkan pada tabung erlenmeyer C yang hanya ada 2 pipet tanpa di tiup
atau pun di hembuskan udara kedalamnya, keadaannya air kapur dalam tabung C tersbut tidak
keruh juga.
Hal ini dikarenakan ketika kita menghirup atau menghisap udara, yang di ambil adalah
oksigen dari lingkungan kemudian masuk ke paru-paru, lalu ke jantung kemudian diedarkan
ke seluruh tubuh. Setelah dari seluruh tubuh, darah di bawa oleh pembuluh vena kembali ke
jantung, dalam kondisi ini sudah menghasilkan CO2. CO2 yang dihasilkan, kemudian di
keluarkan ke lingkungan kembali melalui mulut.
Jadi dari percobaan tersebut, dapat kita ketahui bahwa ketika kita mengirup atau
menghisap udara, yang masuk adalah O2, sedangkan pada saat kita menghembuskan udara,
maka yang keluar adalah CO2. Air kapur yang di hembuskan CO2 (pada tabung erlenmeyer B)
maka akan terlihat air kapurnya menjadi keruh. Hal ini di karenakan, CO2 itu sifatnya ialah
asam, sedangkan air kapur itu sendiri sifatnya adalah basa.
Jadi ketika air kapur di hembuskan CO2 maka asam dari CO2 akan
bercampur dengan basa dari air kapur, sehingga terjadi perubahan warna
air yaitu dari bening menjadi keruh. Sedangkan pada tabung C tidak
mengalami perubahan karena tidak ada CO2 yang di hembuskan kedalam
tabung tersebut. Sehingga air kapur yang ada dalam tabung erlenmeyer C
tersebut masih bersifat sangat basa. Begitu juga pada tabung A, karena di
dalam tabung A juga tidak ada CO2 yang di hembuskan, jadi yang ada
hanyalah O2 atau oksigen yang masuk ke dalam botol melalui pipet dari
lingkungan kemudian dihisap melalui selang dari dalam botol erlenmeyer
ke mulut praktikan.
Jadi yang terkandung dalam botol tersebut adalah O2 bukan CO2.
O2 sifatnya adalah netral jadi jika bertemu dengan sifat basa dari air kapur,
maka tidak ada perubahan di dalam air kapur tersebut.
Kesimpulan :

Dari hasil percobaan tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam proses pernapasan akan di
hasilkan CO2. Sifat dari CO2 itu sendiri adalah asam, kemudian jika bertemu dengan basa yang
diperoleh dari air kapur, maka akan terjadi perubahan kebasaan dari air kapur. Air kapur yang
semulanya bersifat basa, jika di hembuskan CO2 dari hasil pernapasan, maka air kapur tersebut akan
berkurang tingkat kebasaannya atau bertambah keasamannya. Hal ini lah yang membuat warna dari
air kapur tersebut menjadi keruh. Sedangkan jika air kapur mengandung O2 yang diperoleh dari
lingkungan, maka tidak akan terjadi perubahan air seperti pada tabung erlenmeyer yang mengandung
CO2. Hal ini dikarenakan O2 sifatnya adalah netral, jika di gabungkan dengan basa dari air kapur,
maka tidak akan terjadi perubahan warna dari air kapurnya.
Rekomendasi

Demikianlah hasil laporan kami tentang proses pernapasan menghasilkan CO2 ini,

semoga dengan adanya laporan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan pembaca

mengenai hal tersebut. Dalam pembuatan laporan ini kami menyadari bahwa sangat banyak

kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan dari bapak dan teman-

teman serta pembaca lainnya untuk pengetahuan kami dalam pembuatan laporan kedepannya

agar menjadi lebih baik lagi . 


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai