Anda di halaman 1dari 26

Apendisitis Akut: Apendisitis akut adalah suatu

radang yang timbul secara mendadak pada


apendik dan merupakan salah satu kasus akut
abdomen yang paling sering ditemui.

Apendisitis Perforasi: pecahnya appendiks yang


sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk
ke dalam rongga perut sehingga terjadi
peritonitis umum. Pada dinding appendiks
tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan
nekrotik.
Appendiksitis adalah :
peradangan padaapendiks vermiformis dan merupakan
penyebab abdomenakut yang paling sering
Klasifikasi Appendiksitis :
1. App. Akut ada 3 jenis :
- App. Akut Fokalis (Segmentalis) : tjd di bagi. distal & nanah
- App. Akut purulen (Supuratif) : nanahnya berlebihan
- App. ganngrenosa : bila sdh mengeras dandisertai
pembusukan
2. App Kronik ada 2 jenis :
- App kronik fo (lokalis)
- App Kronik Obliteratif : tjd pd fibrosis yg luas dandisertai
hilangnya lumen
Berdasarkan Stadium :

1.App. Supuratif Akut : tjd dsekresi mukus


yg meningkat dan tekanan terus menerus
shg bertambah edema dan bakteri
menembus peradangan sampai
peritonium

2. App. Ganggrenosa : tjd infark appendiks


disertI Ganggren
3. App. Perforasi : App rapuh dan terjadi
perforasi

4. Infiltrat Appendikularis : tjd apabila


peradangan berk
jalan lambat,omentum & usus yg
berdekatanakan bergerak ke arah App
GAMBAR APPENDIKS
Epidemiologi:
• Pada semua umur
• Insidens teringgi kelompok umur 20-30 tahun
• Insidens laki-laki= perempuan, kecuali pada
umur 20-30 tahun laki-laki > perempuan

Etiologi
Obstruksi lumen merupakan penyebab utama
appendicitis. Erosi membran mukosa appendiks
dapat terjadi karena parasit seperti Entamoeba
histolytica, Trichuris trichiura, dan Enterobius
vermikularis
Obstruksi lumen (fekalit, tumor, dll)

Mukus yg diproduksi akan mengalami bendungan

• Peningkatan tekanan intra lumen/ dinding apendiks

Aliran darah berkurang

Edema dan ulserasi mukosa → Apendisitis akut fokal
↓ ↓
Terputusnya aliran darah Nyeri
epigastrium

Obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri menembus dinding

Peradangan peritoneum → Apendisitis supuratif
↓ ↓
Aliran arteri terganggu
↓ ↔ Nyeri di daerah
kanan bawah
Infark dinding apendiks

Gangren

┌ Dinding apendiks rapuh ┐
Infiltrat Perforasi
↓ ↓
Infiltrat apendikularis Apendisitis perforasi
Gambaran Klinis:
 Rasa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di
seluruh abdomen atau di kuadran kanan bawah
 Anoreksia, mual, dan muntah
 Demam tidak tinggi (kurang dari 380C), kekakuan otot, dan
konstipasi.

Pemeriksaan Fisik:
 Inspeksi: perut kembung(+) Penonjolan perut kanan bawah
pada masaa atau abses periapendikuler.
 Palpasi: Mc Burney Sign , Rovsing sign, Blumberg sign
 Perkusi: Pekak hati menghilang pada perforasi
 Auskultasi: Normal, peristaltik (-) pada peritonitis
generalisata akibat apendisitis perforata
Rectal Toucher
Uji Psoas
Uji Obturator
Alvarado
Characteristic Score: Score
M = Migration of pain to 1
the RLQ
A = Anorexia 1
Dinyatakan
N = Nausea and vomiting 1 appendisitis akut
T = Tenderness in RLQ 2 bila skor > 7 poin
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin

Pemeriksaan Radiologi:
Foto polos abdomen
USG
Barium enema
CT-Scan
Laparoscopi
Perawatan Kegawatdaruratan:
Pemasangan infus terapi kristaloid.
Pasien dipuasakan
Analgesik dan antiemetik parenteral untuk
kenyamanan pasien.
Antibiotik intravena spektrum luas untuk
gram negatif dan anaerob diindikasikan.

Tindakan Operasi:
Apendiktomi (pemotongan apendiks)
 Massa periapendikuler
Terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi
ditutupi atau dibungkus oleh omentum dan/ atau lekuk
usus halus.

 Apendisitis perforasi
Pecahnya appendiks yang berisi pus sehingga bakteri
menyebar ke rongga perut. Perforasi jarang terjadi
dalam 12 jam pertama sejak awal sakit, tetapi meningkat
tajam sesudah 24 jam

 Peritonitis
 Bila infeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum
menyebabkan timbulnya peritonitis umum.
• Anamnesis
Anak laki-laki, umur 9 tahun, dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah dialami satu hari sebelum masuk
rumah sakit, awalnya nyeri dialami dari ulu kemudian
berpindah perut bagian kanan bawah lalu nyeri
dirasakan di seluruh bagian perut. Mual (+), muntah (+),
isi muntahan cairan. Demam (+) dialami 1 hari yamg
lalu, dirasakan terus-menerus turun dengan obat
penurun panas. BAB (-) sejak 1 hari yang lalu, flatus (-),
BAK (+) normal. Riwayat trauma(+), terjatuh dari sepeda
± 3 hari yang lalu, posisi jatuh terlungkup.
RPO : Paracetamol Syrup
Vital sign
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 80 x/menit, teratur, kuat
Suhu : 37,8oC
Respiratory rate: 26x/menit

Pemeriksaan generalis
Kepala : Mata : anemia(-), ikterik(-), RC (+/+), pupil isokor 
3mm/3mm, T/H : dbn
Leher : Pembesaran KGB (-), TVJ (+) normal
Thorax : Bentuk dada simetris (+), gerak pernapasan simetris
(+)
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : SP: vesikuler/vesikuler, ST: RH (-), Wh (-)
Abdomen : St.lokalis
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
Status lokalis (Abdomen)
Inspeksi : Bentuk simetris
Auskultasi : Peristaltik (-), metalic sound (-)

Palpasi : Dinding perut simetris, massa (-), Nyeri tekan (+)


kuadran kanan bawah (Mc.Burney sign). Nyeri lepas
(+), Rovsing sign (+), defans muskular (+) di seluruh
lapangan abdomen. Psoas sign dan Obturator sign
tidak dapat dilakukan karena pasien kesakitan bila
dilakukan pergerakan.
Perkusi : Timpani, pekak hati menghilang

Rectal toucher
Tonus sphinter ani baik, ampula recti kosong, mukosa licin, nyeri
tekan(+) jam 9-12, massa(-). Pada handscoon feses(+), darah(-),
lendir (-).
WBC 11,9 4-11

RBC 6,44 4,5-6,5

PLT 221 150-450

HGB 14,1 13-18

HCT 45,1 37-47

B.S.R 18 2-12

Bleeding time 2’ <5

Coagulation time 7’ 5-11


Kesimpulan :
Tidak tampak
kelainan
radiologis pada
jantung dan paru
Kesimpulan:
-Ileus (kesan
obstruktif),
-Tidak tampak tanda-
tanda perforasi
Diagnosis Kerja : Peritonitis ec. Apendisitis Perforasi

Planning/Terapi :
-Inf. RL 20 gtt/i
-Inj. Cefotaxime 500mg/8 jam
-Inj. Ranitidin 25mg/8 jam
-Paracetamol syr 3x CI
-Pemasangan NGT terbuka
-Puasa pre operasi
-Pro Laparatomy Cito

Konsultasi : Konsul dokter spesialis anak, dokter spesialis


bedah umum
Pengkajian : Data Primer dan Data
Sekunder
Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri Akut
2. Resiko Infeksi
3. Intoleransi Aktifitas
 Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul secara
mendadak pada apendik dan merupakan salah satu
kasus akut abdomen yang paling sering ditemui.
 Obstruksi lumen merupakan penyebab utama
appendicitis.
 Faktor kebiasaan dan pola makanan sehari-hari yang
rendah serat juga menjadi salah satu faktor terjadinya
apendisitis.
 Gejala yang khas yaitu tanda awal nyeri di epigastrium
atau regio umbilicus disertai mual dan anorexia
kemudian berpindah ke kanan bawah dan menunjukkan
tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc Burney,
nyeri tekan, nyeri lepas dan adanya defans muskular.
Pada pemeriksaan laboratorium didapati
peningkatan leukosit
Pada pemeriksaan radiologi biasany paling
sering dilakukan USG dan foto polos abdomen
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan
pada penderita apendicitis meliputi
penanggulangan konservatif (cairan infus,
antibiotik, puasa, NGT) dan operasi (
Apendektomi, Laparatomi)
Komplikasi terjadi akibat keterlambatan
penanganan appendicitis. Komplikasi yang
sering terjadi adalah massa
periapendikuler dan apendisitis perforasi.

Anda mungkin juga menyukai