Anda di halaman 1dari 28

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA LANSIA SISTEM

INTEGUMEN & MUSKULOSKLETAL

Disusun oleh
Kelompok 4 :
1. Asep suprianto
2. Isti asmara
3. Osan anjayana
4. zainurrahman
PENGERTIAN KULIT
Kulit adalah organ yang paling luas pada
tubuh, mewakili kira-kira 16% dari berat bdan
orang dewasa. Kulit merupakan satu-satunya
organ yang dapat disentuh, digosok, dipijat,
diregangkan, dan dicium. Kulit bersifat
fleksibel dan tahan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi sepanjang kehidupan
sehari-hari. Tanpa fleksibilitas ini, suatu
jabatan tangan yang sederhana akan
menimbulkan pengelupasan kulit akibat
tekanan dan regangan
FUNGSI KULIT

Dimana kulit merupakan alat ekskresi


adalah sebegai organ penerima rangsangan,
pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk
pengaturan suhu tubuh.
BAGIAN-BAGIAN KULIT (PENUAAN NORMAL)

Stratum Koneum
Stratum korneun merupakan lapisan terluar dari
epidermis yang terdiri dari timbunan korneosit.
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada
stratum koneum akibat proses menua:
 Kohesi sel dan waktu regenerasi sel menjadi lebih
lama : Implikasi dari hal ini adalah apabila terjadi
luka maka waktu yang diperlukan untuk sembuh
lebih lama.
 Pelembab pada stratum korneum berkurang :
Implikasi dari hal ini adalah penampilan kulit lebih
kasar dan kering.
Epidermis
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada
epidermis akibat proses menua:
 Jumlah sel basal menjadi lebih sedikit , perlambatan
dalam proses perbaikan sel, dan penurunan jumlah
kedalaman rete ridge : Implikasi dari hal ini adalah
pengurangan kontak antara epidermis dan dermis
sehingga mudah terjadi pemisahan antarlapisan kulit,
menyebabkan kerusakan dan merupakan faktor
predisposisi terjadinya infeksi.
 Terjadi penurunan jumlah melanosit : Implikasi dari hal ini
adalah perlindungan terhadap sinar ultraviolet berkurang
dan terjadinya pigmentasi yang tidal merata pada kulit.
 Penurunan jumlah sel langerhans sehingga menyebabkan
penurunan konpetensi imun : Implikasi dari hal ini adalah
respon terhadap pemeriksaan kulit terhadap alergen
berkurang.
Dermis
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada dermis
akibat proses menua:
 Volume dermal mengalami penurunan yang menyebabkan
penipisan dermal dan jumlah sel berkurang : Implikasi dari
hal ini adalah lansia rentan terhadap penurunan
termoregulasi, penutupan dan penyembuhan luka lambat,
penurunan respon inflamasi, dan penurunan absorbsi kulit
terhadap zat-zat topikal.
 Penghancuran serabut elastis dan jaringan kolagen oleh
enzim-enzim : Implikasi dari hal ini adalah perubahan
dalam penglihatan karena adanya kantung dan
pengeriputan disekitar mata, turgor kulit menghilang.
 Vaskularisasi menurun dengan sedikit pembuluh darah
Kecil : Implikasi dari hal ini adalah kulit tampak lebih pucat
dan kurang mampu malakukan termoregulasi.
Hipodermis
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada
subkutis akibat proses menua:
 Lapisan jaringan subkutan mengalami penipisan :
Implikasi dari hal ini adalah penampilan kulit yang
kendur/ menggantung di atas tulang rangka.
 Distribusi kembali dan penurunan lemak tubuh.
Implikasi dari hal ini adalah gangguan fungsi
perlindungan dari kulit.
BAGIAN TAMBAHAN PADA KULIT

1. Folikel rambut. Implikasi dari hal ini adalah Rambut


bertambah uban dengan penipisan rambut pada kepala.
Pada wanita, mengalami peningkatan rambut pada wajah.
Pada pria, rambut dalam hidung dan telinga semakin
jelas, lebih banyak dan kaku.
2. pertumbuhan kuku melambat. Implikasi dari hal ini
adalah kuku menjadi lunak, rapuh, kurang berkilau, dan
cepet mengalami kerusakan.
3. Korpus pacini (sensasi tekan) dan korpus meissner
(sensasi sentuhan) menurun. Implikasi dari hal ini adalah
beresiko untuk terbakar, mudah mengalami nekrosis
karenan rasa terhadap tekanan berkurang.
3. Kelenjar keringat sedikit. Implikasi dari hal ini
adalah penurunan respon dalam keringat,
perubahan termoregulasi, kulit kering.
4. Penurunan kelenjar apokrin. Implikasi dari hal ini
adalah bau badan lansia berkurang.
PATOFISOLOGI GANGGUAN UMUM

1. Kerusakan Kulit Yang Berhubungan Dengan Penuaan Dini


Karena Sinar Matahari (Fotoaging)
Penuaan dini karena sinar matahari, atau dermatoheliosis,
adalah suatu kondisi pada kulit akibat dari sinar UV yang
merusak. Wajah, leher, lengan dan tangan paling banyak
menunjukan perubahan ini.
Perubahan dini adalah hasil peradangan kronis yang
dikenal sebagai elastosis. Serabut elastis secara berangsur-
angsur mengalami degradasi, menjadi lebih tebal dan tidak
teratur, serta menyebabkan kulit menjadi kendur dan keriput
Ketika peradangan kronis berlanjut dan perubahan dini
memberi jalan ke arah jalan yang lebih lanjut, kulit tidak
mengalami inflamasi dan adanya fibroglas yang diam. Lanjut
keseluruhan jumlah kolagen yang matang menurun dan
pembuluh darah kecil mengalami dilatasi, menghasilkan
telangiektasi yang terlihat jelas, pada daerah tubuh yang
terpajan sinar matahari yang cukup banyak, terutama pada
wajah, kelenjar sebasea membesar dan ukuran pori-pori
membesar.
2. Kerusakan Kulit Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Lansia beresiko tinggi mengalami dekubitus karena
adanya perubahan nutrisi, perubahan sensasi untuk
perlindungana terhadap tekanan, adanya penyakit kronis,
depisit perawatan diri, dukungan di rumah tidak adekuat,
inkontinensia, depisit mobilitas dan perubahan tingkat
kesadaran. Pada tahun 1992-Edisi pertama Presure
Ulcrase in Adult: Prediction and Prevention diterbitkan oleh
Agency For Health Care Policy Research
3. Perubahan Proliferasi Dan Perbaikan Sel
Pada saat kulit mengalami penipisan dan kehilangan
elastisitasnya,kulit menjadi suatu target untuk
taruma.suatu benturan ringan pada kulit mungkin
menjadi suatu ulserasi yang memerlukan waktu
beberapa minggu atau bulan untuk sembuh.lansia
lebih rentan terhadap ulserasi pada kulit dan struktur
yang lebih dalam yang diakibatkan oleh penekanan
karena penurunan massa otot dan lemak pada
tubuhnya,juga penurunan sensitivitas mereka
terhadap tekanan dan nyeri.
MASALAH KULIT PADA LANSIA

1. Tinea pedis merupakan infeksi jamur yang


disebabkan oleh T.rubrum. penyakit ini
biasanya terjadi antara jari-jari kaki, dan
biasanya pasien akan mengeluh ruam gatal
dan kulit menjadi bersisik. Penyakit ini bisa
dicegah dengan menjaga kebersihan kaki,
mempertahankan agar kaos kaki tetap kering
dan menggunakan alas kaki saat di kamar
mandi (Thomas, 2014).
2. Xerosis atau yang dikenal dengan kulit kering
adalah kondisi kulit yang mengering dari
biasanya. Xerosis ditandai dengan rasa gatal,
kering pecah-pecah, dan terdapat beberapa
kulit yang retak atau terkelupas (Norman,
2008).
3. Pruritus adalah masalah umum yang sering
terjadi pada lansia. Pruritus dapat diartikan
sebagai sensasi rasa yang tidak nyaman pada
area kulit yang menimbulkan keinginan untuk
menggaruk (Norman, 2008). Pruritus ditandai
peradangan pada area kulit yang gatal yang
dapat diakibatkan oleh garukan.
Tinea medis xerosis

Pruritus
PERUBAHAN PADA SISTEM
MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem


yang terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligamen,
tendon, fascia, bursae, dan persendian
(Depkes, 1995: 3).
MACAM-MACAM BAGIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

1. Sistem Skeletal
Ketika manusia mengalami penuaan, jumlah masa otot
tubuh mengalami penurunan. Berikut ini merupakan
perubahan yang terjadi pada sistem skeletal akibat proses
menua:

 Penurunan tinggi badan secara progresif karena


penyempitan didkus intervertebral dan penekanan pada
kolumna vertebralis. Implikasi dari hal ini adalah postur
tubuh menjadi lebih bungkuk dengan penampilan
barrelchest.
 Penurunan produksi tulang kortikal dan trabekular yang
berfungsi sebagai perlindungan terhadap beban geralkan
rotasi dan lengkungan. Implikasi dari hal ini adalah
peningkatan terjadinya risiko fraktur.
2. Sistem Muskular
 Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada
sistem muskular akibat proses menua:
 Waktu untuk kontraksi dan relaksasi muskular
memanjang : Implikasi dari hal ini adalah perlambatan
waktu untuk bereaksi, pergerakan yang kurang aktif.
 Perubahan kolumna vertebralis, akilosis atau kekakuan
ligamen dan sendi, penyusustan dan sklerosis tendon
dan otot, den perubahan degeneratif ekstrapiramidal :
Implikasi dari hal ini adalah peningkatan fleksi.
3. Sendi
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada
sendi kibat proses menua:
 Pecahnya komponen kapsul sendi dan kolagen :
Implikasi dari hal ini adalah nyeri, inflamasi, penurunan
mobilitas sendi da deformitas.
 Kekakuan ligamen dan sendi : Implikasi dari hal ini
adalah peningkatan risiko cedera.
4. Estrogen
 Perubahan yang terjadi pada sistem skeletal akibat proses
menua, yaitu penurunan hormon esterogen : Implikasi dari
hal ini adalah kehilangan unsur-unsur tulang yang
berdampak pada pengeroposan tulang.
MASALAH MUSKULOSKELETAL YANG SERING
TERJADI
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu keadaan berkurangnya masa
tulang sedemikian sehingga hanya dengan trauma
minimal tulang akan patah
Klasifikasi ;
 Osteoporosis primer yang terjadi bukan sebagai akibat
penyakit lain, yang dibedakan atas :
 Osteoporosis tipe I (pasca menopause).
 Osteoporosis tipe II (senelis).
 Osteoporosis sekunder.
 Osteoporosis idiopatik.
2. Osteomalasia
Adalah dalah kelainan pada tulang yang menyebabkan tulang
menjadi lunak dan rapuh sehingga tulang mudah mengalami
patah tulang. Kerapuhan tulang merupakan akibat dari
penurunan asupan vitamin D atau efek samping gagal ginjal.

3. Fraktur
Pada usia lanjut sering terjadi hanya dengan trauma ringan atau
bahkan tanpa adanya kekerasan yang nyata, (Brocklehurst,
1987).

4. Penyakit Radang Sendi (Artritis Reumatoid)


Adalah suatu penyakit kronis, sitemik, yang secara khas
berkembang perlahan- lahan dan ditandai oleh adanya radang
yang sering kambuh pada sendi- sendi diartrodial dan struktur
yang berhubungan
Reumatoid arthritis osteomalasia

Osteoporosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai