Nama : Tn.

W
Umur : 79 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. RM : 325586
Alamat : Metro Kibang
Pekerjaan : Petani
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal masuk : 10-10-2017
 • Keluhan utama : Tidak bisa BAB ± 1 minggu SMRS
Anamnesis • Keluhan Tambahan: tidak bisa kentut ± 1 minggu ini, nyeri
diseluruh lapang perut, muntah setiap kali makan, dan
pernah muntah berwarna hitam

• Os mengeluhkan sudah mengalami gangguan dalam BAB

Riwayat ± 1 bulan ini. Gangguan berupa sulit BAB dan terkadang
jika BAB cair, namun tidak pernah BAB berwarna hitam

penyakit
atau merah. Keluhan semakin berat ± 1 minggu SMRS
berupa tidak bisa BAB dan kentut serta muntah setiap kali
os makan. Tanggal 9-10-2017 os pernah dirawat di

sekarang sebuah Klinik dengan keluhan yang sama. Karena tidak

ada perbaikan, os akhirnya dirujuk ke RS untuk mendapat
penanganan lebih lanjut.
Riwayat
• Tidak ada anggota keluarga yang sebelumnya
penyakit sakit sama seperti pasien
keluarga

Riwayat
• Hipertensi (+)
penyakit • Asma bronkiale (+)
dahulu

Riwayat • Os memiliki kebiasaan hidup dalam batas normal

pribadi • Os memiliki riwayat kebiasaan merokok

 STATUS PASIEN

TD : 110 / 70 mmHg
Keadaan umum: Nadi : 82 x/menit
Tampak sakit sedang Suhu : 37.1oC
Pernapasan : 20 x/menit
Kesadaran: Tinggi badan : 162 cm
Compos mentis Berat badan : 39 kg
IMT : 15
 Kepala Leher Cor

• Rambut : • Pembesaran KGB : • Inspeksi : Ictus cordis

normochepali, bulat, Tidak ada tidak terlihat
simetris pembesaran KGB • Palpasi : Ictus cordis
• Mata : Konjungtiva regio coli teraba di ics V linea
ananemis (-/-), sklera • Pembesaran tiroid : midclavicula sinistra
ikterik (-/-), pupil Tidak ada • Perkusi: Pekak
isokor, reflek cahaya pembesaran kelenjar • Batas kanan: ICS 4
(+/+) tiroid linea sternalis dextra
• Telinga: Liang lapang • JVP : 5 + 0 cmH2O • Batas kiri : ICS 5 linea
atau inflamasi (-) midclavicularis sinistra
• Hidung: napas tidak • Batas atas : ICS 2
berbau rokok, bentuk linea parasternalis
normal, sekret (-), sinistra
cuping hidung (-) • Auskultasi : Bunyi
• Mulut : sianosis (-), jantung I dan II
gusi berdarah (-), reguler, murmur (-),
atrofi papil lidah (-), gallop (-)
lidah pucat/kotor (-)
 Pulmo Abdomen Ekstrimitas

• Inspeksi : Bentuk • Inspeksi : • Superior : edema

dan pergerakan cembung (+), (-/-)
dada simetris distensi (+), darm • Inferior : edema
• Palpasi: Fremitus contour (+) (-/-)
taktil Ka=Ki • Aukultasi : BU (+)
• Perkusi : Sonor menigkat, metalic
(+/+) sound (+)
• Auskultasi : • Perkusi :
Vesikuler (+/+), Hipertimpani
Wh (-/-), Rh (-/-) • Palpasi : Hepar
dan lien tidak
teraba, NT (+)
diseluru lapang
abdomen
 RECTAL TOUCHER
Sfingter ani baik
Kolaps rectum (-)
Rectal Toucher
Tidak teraba massa
Pembesaran prostat (-)
Feses (-), lendir (-), darah (-)
 Tanggal
Pemeriksaan Nilai normal Satuan
10/10/17 11/10/17 13/10/17
Leukosit 5 – 10 Ribu/ul 10,8 5,37
Eritrosit 3,08 – 5,05 Juta/ul 4,62 4,45
Hemoglobin 12 – 16,5 g/dl 13,5 13
Hematokrit 37 – 48 % 42,5 39,3
Mcv 80 – 92 Fl 92 88,3
Mch 27 – 31 Pg 29,2 29,2
Mchc 32 – 36 g/dl 31,8 33,1
Trombosit 150 – 450 Ribu/ul 297 231
Rdw 12,4 – 14,4 % 14,5 12,3
Mpv 7,3 - 9 Fl 6,8 8
Ureum 19 - 44 Mg/dl 51 71
Creatinin 0,9 – 0,3 Mg/dl 0,77 1,03
GDS 70 - 110 Mg/dl 63
Masa Perdarahan 1’00’’ – 6’00’’ Menit 2’00’’

Masa pembekuan 9’00’’ – 15’00’’ Menit 14’00’’

Albumin 3,5 – 5,2 g/dl 2,49

HbsAg Non reaktif Non reaktif
 Foto Polos Abdomen AP
view

- Distensi sistema usus halus, penebalan dinding usus (+), tak tampak
udara diproyeksi rektum, mengarah gambaran small bowel ileus
- Spondyloathrosis lumbalis
- Tak tampak batu opaq diproyeksi traktus urinarius
 DIAGNOSIS

ILEUS
OBSTRUKTIF

DIAGNOSIS
BANDING :

ILEUS PENYAKIT
PARALITIK CHRON
Penderita mendapatkan terapi IVFD RL 20 tpm, inj.
Ranitidin 2x1 ampul, Inj. Ketorolac 2x1 ampul, Inj.
Ondancetron 2x1 ampul, Pelastin 2x1, Pasang DC,
Pasang NGT.
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif Non-Farmakoterapi
PRE OPERASI KS: CM
TD: 160/80 mmHg
- Puasa untuk mengurangi
11/10/17 HR: 98x/menit distensi
RR: 24x/menit - Pemasangan NGT
- Tidak bisa BAB T: 37,3 - Pemasangan DC
- Tidak bisa kentut SpO2: 98%
- Persiapan Operasi
-Nyeri seluruh lapang Laparotomi hari ini
perut Kepala (11/10/2017)
-Muntah setiap kali Mata : CA -/-, SI -/-
makan Leher:
pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-), Farmakoterapi
JVP normal 5±2 cm H2O - IVFD RL 20 tpm/mnt
- Ranitidin 2x1 amp IV
PF thorax:
I: simetris
- Ondancetron 2x1 amp IV
P: sonor +/+ , batas jantung normal - Pelastin Infus 2x1
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada
midclavicula ICS V
A: vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen
I : Cembung, distensi abdomen (+), darm
contour (+)
A : Bising usus (+) meningkat 12x / menit,
metalic sound (+)
P : Hipertmpani, shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
diseluruh regio abdomen

Ekstrimitas
Edema (-/-/-/-)
CRT <2detik 14
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif e.c Non-Farmakoterapi
POST OPERASI KS: CM
TD: 120/70 mmHg Tumor Recti 1/3 -Bedrest
HR: 123x/menit
11/10/17
RR: 14x/menit
Medial Post - Puasa
T: 36,7 Laparotomi
- Kembung (-) SpO2: 99%
- Nyeri perut (+) Eksplorasi dengan Farmakoterapi
dibekas luka operasi Kepala Hartman prosedur H0 - IVFD RL : Aminofusin
- BAB (+) Mata : CA -/-, SI -/-
Leher:
(2:1) 30 tpm/mnt
pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-), - Imitatin 2x1 IV
JVP normal 5±2 cm H2O
- Ranitidin 2x1 IV
PF thorax: - Ondancetron 3x1 IV
I: simetris
P: sonor +/+ , batas jantung normal - Asam Traneksamat
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada 3x500 mg IV
midclavicula ICS V
A: vesikuler +/+, - Ketorolac 3x30 mg IV
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler, - Metylprednisolone
murmur (-), gallop (-)
3x125 mg IV
Abdomen
I : Datar, distensi abdomen (-), darm contour (-),
tampak stoma single di kuadran kiri bawah,
tampak bekas luka operasi berbalut kasa
A : Bising usus (+) N, metalic sound (-)
P : pekak hepar (+), shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
disekitar luka operasi (+)
Ekstrimitas
Edema (-/-/-/-)
CRT <2detik

DC : 250cc/7jam
Drain : 200cc/7jam
15
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif e.c Non-Farmakoterapi
POST OPERASI KS: CM
TD: 120/70 mmHg Tumor Recti 1/3 -Bedrest
HR: 115x/menit
12/10/17
RR: 20x/menit
Medial Post - Diet cair
T: 36,7 Laparotomi
- Nyeri disekitar SpO2: 98%
Eksplorasi dengan
luka operasi (+)
Farmakoterapi
Kepala Hartman prosedur H1 - IVFD RL : Aminofusin
- Kembung (-) Mata : CA -/-, SI -/-
- BAB (+) Leher: (2:1) 30 tpm/mnt
pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-), - Imitatin 2x1 IV
JVP normal 5±2 cm H2O
- Ranitidin 2x1 IV
PF thorax: - Ondancetron 3x1 IV
I: simetris
P: sonor +/+ , batas jantung normal - Asam Traneksamat
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada 3x500 mg IV
midclavicula ICS V
A: vesikuler +/+, - Ketorolac 3x30 mg IV
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler, - Metylprednisolone
murmur (-), gallop (-)
3x125 mg IV
Abdomen
I : Datar, distensi abdomen (-), darm contour (-),
tampak stoma single di kuadran kiri bawah,
tampak bekas luka operasi berbalut kasa
A : Bising usus (+) N, metalic sound (-)
P : pekak hepar (+), shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
disekitar luka operasi (+)

Ekstrimitas
Edema (-/-/-/-)
CRT <2detik

DC : 250cc/7jam
Drain : 150cc/7jam
16
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif e.c Non-Farmakoterapi
POST OPERASI KS: CM
TD: 160/90 mmHg Tumor Recti 1/3 -Bedrest
13/10/17 HR: 112x/menit
RR: 20x/menit
Medial Post - Diet cair
T: 37.7 Laparotomi
- Bengkak pada SpO2: 98% Eksplorasi dengan
kedua tangan dan
Farmakoterapi
Hartman prosedur H2 - IVFD RL : Aminofusin
kaki Kepala
- Nyeri pada luka Mata : CA -/-, SI -/- + Hipoalbuminemia (2:1) 30 tpm/mnt
Leher:
operasi berkurang pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-), - Imitatin 2x1 IV
JVP normal 5±2 cm H2O - Ranitidin 2x1 IV
PF thorax: - Ondancetron 3x1 IV
I: simetris - Asam Traneksamat
P: sonor +/+ , batas jantung normal
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada
3x500 mg IV
midclavicula ICS V - Ketorolac 3x30 mg IV
A: vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler,
- Metylprednisolone
murmur (-), gallop (-) 3x125 mg IV
Abdomen
I : Datar, distensi abdomen (-), darm contour
(-), tampak stoma single di kuadran kiri
bawah, tampak bekas luka operasi berbalut
kasa
A : Bising usus (+) N, metalic sound (-)
P : pekak hepar (+), shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
disekitar luka operasi (+)

Ekstrimitas
Edema (+/+/+/+)
CRT <2detik 17
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif e.c Non-Farmakoterapi
POST OPERASI KS: CM
TD: 160/90 mmHg Tumor Recti 1/3 -Bedrest
14/10/17 HR: 112x/menit
RR: 20x/menit
Medial Post - Diet cair
T: 37.7 Laparotomi
- Bengkak pada SpO2: 98% Eksplorasi dengan
kedua tangan dan
Farmakoterapi
Hartman prosedur H3 - IVFD RL : Aminofusin
kaki Kepala
- Nyeri pada luka Mata : CA -/-, SI -/- + Hipoalbuminemia (2:1) 30 tpm/mnt
Leher:
operasi (-) pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-), - Imitatin 2x1 IV
JVP normal 5±2 cm H2O - Ranitidin 2x1 IV
PF thorax: - Ondancetron 3x1 IV
I: simetris - Asam Traneksamat
P: sonor +/+ , batas jantung normal
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada
3x500 mg IV
midclavicula ICS V - Ketorolac 3x30 mg IV
A: vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler,
- Metylprednisolone
murmur (-), gallop (-) 3x125 mg IV
Abdomen
- Transfusi Albumin
I : Datar, distensi abdomen (-), darm contour
(-), tampak stoma single di kuadran kiri
bawah, tampak bekas luka operasi berbalut
kasa
A : Bising usus (+) N, metalic sound (-)
P : pekak hepar (+), shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
disekitar luka operasi (+)

Ekstrimitas
Edema (+/+/+/+)
CRT <2detik 18
 S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
KU: TSS Ileus Obstruktif e.c Non-Farmakoterapi
POST OPERASI KS: CM
TD: 130/90 mmHg Tumor Recti 1/3 -Bedrest
15/10/17 HR: 96x/menit
RR: 24x/menit
Medial Post - Diet Lunak
SpO2: 94% Laparotomi
- Bengkak pada Eksplorasi dengan
kedua tangan dan
Farmakoterapi
Kepala
Hartman prosedur H5 - IVFD RL : Aminofusin
kaki berkurang Mata : CA -/-, SI -/-
- Nyeri pada luka Leher: + Hipoalbuminemia (2:1) 30 tpm/mnt
pembesaran limfe (-), pembesaran tiroid (-),
operasi (-) JVP normal 5±2 cm H2O - Imitatin 2x1 IV
- Ranitidin 2x1 IV
PF thorax: - Ondancetron 3x1 IV
I: simetris - Asam Traneksamat
P: sonor +/+ , batas jantung normal
P: FT ka=ki, iktus kordis teraba pada
3x500 mg IV
midclavicula ICS V - Ketorolac 3x30 mg IV
A: vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I-II reguler,
- Metylprednisolone
murmur (-), gallop (-) 3x125 mg IV
Abdomen
I : Datar, distensi abdomen (-), darm contour
(-), tampak stoma single di kuadran kiri
bawah, tampak bekas luka operasi berbalut
kasa
A : Bising usus (+) N, metalic sound (-)
P : pekak hepar (+), shifting dullnes (-)
P : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
disekitar luka operasi (-)

Ekstrimitas
Edema (-/-/-/-)
CRT <2detik 19
 • gangguan/hambatan pasase isi usus
Ileus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera
membutuhkan pertolongan atau
tindakan.

Jenis • Ileus Obstruktif dan

Ileus Paralitik
 Hernia Perlengkatan
inkarserata usus

invaginasi askariasis

Tumor
Kalsifikasi Ileus Kalsifikasi
obstruksi : berdasarkan
stadium

Ileus partial
Obstruksi obstruction
Letak Tinggi

Ileus simple
Obstruksi obstruction
Letak Rendah

strangulated
obstruction
Hiperperistaltik Meteorismus Mual dan
Muntah

Gangguan Syok Oligouria

elektrolit
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
Dekompresi Menghilangkan Puasa
penyebab

• Pemasangan • Teknik • Resusitasi

NGT pembedahan Cairan
 • Tidak BAB ± 1 mg
• Tidak Kentut ± 1 mg
Anamnesis • Mual dan Muntah setiap kali makan
• Nyeri seluruh lapang perut

Abdomen :
• Cembung, darm contour, distensi (+)
Pemeriksaan • BU (+) meningkat, metalic sound
Fisik • Hipertimpani
• Nyeri seluruh lapang perut

• Foto Polos Abdomen : Distensi

Pemeriksaan usus (+)

Penunjang • Foto Abdomen 3 posisi : step

ladder appearance, gambaran
putih atau radioopaque
 Tatalaksana pada
kasus ini :

Non Farmakologi
Farmakologi
Tindakan Pembedahan

Tindakan Pembedahan :
Laparotomi Eksplorasi
Hartmann prosedur