Anda di halaman 1dari 22

PENGAMBILAN

RISIKO
“Mau mengenal pedasnya cabai?
Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”
BERANI MENGAMBIL RISIKO
•Berani mengambil risiko 
kesiapan menghadapi segala
akibat yang mungkin akan timbul
atau akan dialami dari sikap atau
perbuatan.
•Berani mengambil risiko dengan
penuh perhitungan  menyukai
tantangan.
BERANI MENGAMBIL RISIKO
•Berani mengambil risiko dan
menyukai tantangan  mampu
mengambil risiko yang wajar.
•Berani mengambil risiko  salah
satu nilai hakiki dalam
kewirausahaan, individu yang tidak
berani mengambil risiko tidak akan
berani untuk berinisiatif.
PENGAMBILAN RISIKO
• Sifat pengambilan risiko  tidak khawatir
akan menghadapi situasi yang serba tidak
pasti dan usahanya belum tentu
membuahkan keberhasilan.
• Individu berani mengambil risiko
kegagalan dan selalu antisipatif terhadap
kemungkinan-kemungkinan kegagalan.
• Segala tindakan yang dilakukan selalu
diperhitungkan secara cermat.
PERILAKU PENGAMBILAN RISIKO
•Perilaku pengambilan risiko 
keikutsertaan individu yang disadari
ataupun tidak disadari dalam
mengontrol sebuah perilaku dan
mengambil keputusan dengan
penerimaan tentang ketidakpastian
mengenai suatu hasil.
KEBERANIAN MENGAMBIL RISIKO

•Keberanian mengambil risiko 


kesiapan menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi
atau akan dialami dari sikap
ataupun perbuatan.
JENIS-JENIS RISIKO

•Risiko non-entrepreneurial
•Risiko entrepreneurial
Risiko non-entrepreneurial
• Risiko non-entrepreneurial  risiko yang
tidak diakibatkan oleh pengambilan
keputusan kewirausahaan yang diambil
individu.
• Individu cenderung memanfaatkan jasa
asuransi yang merupakan salah satu cara
melindungi usaha dari risiko.
Risiko entrepreneurial
• Risiko entrepreneurial  risiko yang
diakibatkan oleh pengambilan
keputusan kewirausahaan yang diambil
individu.
• Jika mengambil keputusan bisnis yang
tidak tepat  mengalami kerugian yang
signifikan.
• sebaliknya jika mengambil keputusan
bisnis dengan tepat  individu akan
mengalami keuntungan.
RISK TAKER
•Pemimpin sejati  memiliki
keberanian menghadapi risiko dan
selalu berhitung dalam setiap
keputusan.
•Pemimpin  tidak mengambil
keputusan dengan emosional
apalagi dalam suasana penuh
amarah.
RISK TAKER
•Pemimpin  merenung dan berpikir
dengan penuh perhatian dan
menghubungkan diri dengan sang
ilahi.
•Pemimpin  sadar bahwa
keputusan dilakukan akibatnya akan
membawa dampak yang
menentukan hidupnya di masa
depan.
RISK TAKER

•Pemimpin ideal  membuat


simulasi dalam pikirannya dengan
bertanya WHAT, WHY, and WHAT
IF.
RISK TAKER
•Sebenarnya apa (what) yang sedang
terjadi? Seperti apa realitas yang dihadapi
saat ini?
• Mengapa (why) hal ini terjadi? Apa
penyebabnya?
•dan terakhir apa risikonya (what if) bila
keputusan ini dilakukan atau terdapat
alternatif lain yang lebih baik untuk
meminimalkan risiko dan meningkatkan
keuntungan.
Karakteristik Pengambil Risiko

•Tidak mudah mengalami


kepanikan (Low arousability):
•Rendahnya rasa takut (Lack of
fear)
Low arousability
•Pengambil risiko (risk taker)
pada dasarnya memiliki tingkat
arousability yang rendah. Risk
taker tidak mudah menunjukkan
kepanikan jika diberikan
rangsangan-rangsangan negatif.
Sehingga seorang pengambil
risiko sulit untuk dirangsang.
Lack of fear
•Risk taker suka dengan sesuatu hal
yang baru sebagai pengalaman bagi
dirinya. Perilaku pengambilan risiko
yang muncul berasal dari dalam diri
risk taker sendiri sehingga rasa
takut dengan kegagalan yang
muncul akan sangat rendah.
Misalnya, berani menginvestasikan
modal yang besar agar usaha
semakin maju.
Mengapa orang takut mengambil risiko?
• Seseorang tidak tahu apa sebenarnya tantangan yang
akan dihadapi pada saat memutuskan untuk berada di
zona aman atau akan keluar dari zona aman, apalagi
ketika memasuki situasi baru yang belum dikenal.
• Tidak mengenal diri sendiri dengan baik sehingga tidak
memahami kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki,
terutama saat berhadapan dengan situasi yang
mengandung banyak risiko.
• Terpengaruh oleh cerita orang lain tentang betapa
beratnya menghadapi risiko pada situasi tertentu.
Beratnya risiko yang dihadapi oleh orang lain kemudian
diadaptasikan dengan risiko yang akan dihadapi.
Mengapa orang takut mengambil risiko?
• Berlebihan dalam memperhitungkan
kemungkinan terburuk pada saat berhadapan
dengan sesuatu yang mengandung risiko, sehingga
tidak pernah memikirkan solusi yang akan
dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terburuk
tersebut.
• Tidak jujur dan tidak proporsional dalam menilai
kelemahan dan kekuatan hanya untuk melindungi
kewibawaan di mata orang lain. Sering berusaha
membesar-besarkan kekuatan dan mengecilkan
kelemahan, sehingga membodohi diri sendiri.
Hal yang harus dilakukan jika ingin mengambil
risiko
• Perkirakan sebanyak mungkin risiko yang akan dihadapi.
• Buatlah keputusan untuk menghadapinya dengan
kekuatan yang dimiliki.
• Menyadari dan mewaspadai bahwa apapun tindakan
yang dilakukan selalu ada kemungkinan berakhir dengan
kegagalan dan kekalahan.
• Tentukan sikap terhadap bobot risiko tersebut. Jika
merasa risiko itu terlalu berat melebihi apa yang telah
dipersiapkan, sebaiknya menunda langkah untuk
mempersiapkan dengan lebih matang. Sebaliknya, jika
yakin bahwa risiko itu lebih kecil dibandingkan kekuatan
yang dimiliki, lanjutkan rencana tersebut.
Tips menghadapi risiko
• Menentukan dan mengenali situasi yang akan
dihadapi.
• Daftar semua risiko yang mungkin terjadi
sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.
• Mengenali karakteristik risiko dan menentukan
strategi untuk menghadapinya.
• Mengenali kekuatan dan keterbatasan
kemampuan yang dapat digunakan untuk
menghadapi risiko.
• Memberanikan diri untuk keluar dari zona aman
dan menyiapkan diri untuk menerima risiko.
Tips menghadapi risiko
• Menguatkan diri dengan berfokus pada
pengendalian reaksi. Setiap orang harus tahu
kapan saat yang tepat untuk menghadapi risiko,
dan kapan meninggalkannya.
• Meninggalkan risiko kalau itu melebihi
kemampuan dan menghadapi risiko itu kalau di
bawah atau setara dengan kemampuan yang
dimiliki.
• Mengoptimalkan keberanian secara mati-matian
dengan doa, kejujuran, kebenaran, serta
berorientasi pada risiko. Menghadapi risiko
apapun dengan konsentrasi tinggi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai