Anda di halaman 1dari 4

ocha

Transit Oriented Development


• Transit oriented development atau disingkat menjadi TOD merupakan salah satu
pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi
penggunaan angkutan massal seperti Busway/BRT, Kereta api kota (MRT), Kereta api ringan
(LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki/sepeda. Dengan demikian perjalanan/trip akan
didominasi dengan menggunakan angkutan umum yang terhubungkan langsung dengan
tujuan perjalanan. Tempat perhentian angkutan umum mempunyai kepadatan yang relatif
tinggi dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas parkir, khususnya parkir sepeda.

Konsep Pembangunnan Kota


• terfokus pada simpul-simpul transportasi
massal
• arah pengembangan pembangunan vertikal
• memiliki kegiatan campuran
• mengutamakan pergerakan pedestrian
• mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
• meningkatkan penggunaan angkutan umum

Tiga hal utama dalam pengembangan sistem


TOD :
1. Kepadatan ( Density )
2. Keragaman ( Diversity ) sumber : http://annualreport.id/highlight/solusi-kehidupan-yang-terintegrasi-dan-konsep-tod

3. Desain ( Design )
Ciri Tata Ruang TOD
Ada beberapa ciri tata ruang campuran yang bisa dicapai
dengan mudah cukup berjalan kaki atau bersepeda. Beberapa ciri penting
yang akan terjadi dalam pengembangan TOD yaitu:
1.Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman,
perkantoran, serta fasilitas pendukung,
2.Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan
apartemen, condominium
3.Tersedia fasilitas perbelanjaan
4.Fasilitas kesehatan,
5.Fasilitas pendidikan,
6.Fasilitas hiburan,
7.Fasilitas olahraga,
8.Fasilitas Perbankan

sumber : https://beritacibubur.com/2018/04/28/mengenal-lebih-jauh-konsep-tod/
TOD Dalam Penataan Ruang
Perda No.1 Tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2030, pasal 84 ayat (2)
TOD merupakan kawasan campuran permukiman dan komersial dengan aksesibilitas tinggi terhadap
angkutan umum massal dimana stasiun angkutan umum massal dan terminal angkutan umum massal sebagai pusat
kawasan dengan bangunan berkepadatan tinggi.

Pertimbangan Peletakan Lokasi TOD :


a. Perpotongan koridor angkutan massal (dua atau lebih)
b. Kawasan dengan nilai ekonomi tinggi atau yang diprediksi akan memiliki nilai ekonomi tinggi.
c. Kawasan yang di rencanakan atau ditetapkan sebagai pusat kegiatan.

Prinsip Pengembangan Kawaasan TOD :


a. Pendekatan perencanaan berskala regional dan/atau kota yang mengutamakan kekompakan dengan penataan
kegiatan transit;
b. Perencanaan yang menempatkan sarana lingkungan dengan peruntukan beragam dan campuran;
c. Pengembangan yang mampu memicu/mendorong pembangunan area sekitar pusat transit baik berupa
pembangunan penyisipan, revitalisasi maupun bentuk penataan/perencanaan;
d. Pembentukan lingkunagan yang lebih memprioritaskan kebutuhan pejalan kaki; dan
e. Pendekatan desain dengan mengutamakan kenyamanan kehidupan pada ruang publik dan pusat lingkungan
serta mempertahankan ruang terbuka hijau.

Anda mungkin juga menyukai