Anda di halaman 1dari 30

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Sembilanbelas November Kolaka
2019
2
PENDAHULUAN
DEFINISI
• Sengketa adalah sesuatu yang menyebabkan perbedaan
pendapat, pertengkaran atau perbantahan. Selain itu
sengketa juga dapat berarti pertikaian atau perselisihan
(KBBI)
• Sengketa dapat terjadi di antara dua pihak atau lebih yang
melakukan perjanjian atau kontrak
• Sengketa di beberapa bidang antara lain sengketa
bisnis/usaha, pemerintahan/politik, pertanahan, sosial-
budaya, olahraga, hingga jasa konstruksi
3
PENDAHULUAN
PENYEBAB SENGKETA
• Dalam dunia konstruksi terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan sengketa terjadi, antara lain:
o Keterlambatan/kekurangan pembayaran
o Keterlambatan penyelesaian pekerjaan
o Perbedaan spesifikasi/bentuk/mutu/volume
pekerjaan
o Perbedaan penafsiran dalam dokumen kontrak, dll.

4
PENDAHULUAN
PENYEBAB SENGKETA
• Sengketa konstruksi dapat terjadi antara perusahaan
swasta, maupun antara pemerintah dengan swasta
• Secara singkat dapat dikatakan bahwa sengketa konstruksi
timbul karena salah satu pihak telah melakukan tindakan
cidera janji atau wanprestasi terhadap kontrak konstruksi

5
PENDAHULUAN
DAMPAK NEGATIF SENGKETA

Memakan biaya dan waktu

Mengurangi produktivitas

Menurunkan popularitas

Merusak relasi/hubungan kerja

6
7
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA
• Pilihan penyelesaian sengketa konstruksi harus secara
tegas dicantumkan dalam kontrak konstruksi, dan
sengketa dimaksud bukan merupakan tindakan pidana
• Penyelesaian sengketa konstruksi dapat ditempuh melalui
forum pengadilan maupun di luar forum pengadilan,
berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang
bersengketa tersebut

8
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA
• Dalam UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada
Pasal 88, disebutkan mengenai penyelesaian sengketa
dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai
mufakat
• Apabila tidak tercapai kemufakatan, para pihak dapat
menempuh jalur penyelesaian yang disebutkan dalam
kontrak
• Jika tidak tercantum dalam kontrak, maka pihak yang
bersengketa membuat persetujuan tertulis mengenai tata
cata penyelesaian yang akan dipilih
9
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA
Musyawarah
Pengadilan
Penyelesaian
Mediasi
Sengketa
Di Luar Pengadilan
Konsiliasi

Arbitrase
10
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: MUSYAWARAH
• Musyawarah atau negosiasi merupakan cara penyelesaian
yang hanya melibatkan kedua pihak yang bersengketa,
tanpa melibatkan pihak-pihak yang lain
• Dalam hal ini terdapat keinginan untuk kompromi dari
kedua belah pihak
• Keberhasilan dari metode ini bergantung pada seberapa
besar kesediaan kedua pihak yang bersengketa untuk
menerima kekurangannya masing-masing

11
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: MEDIASI
• Mediasi merupakan cara penyelesaian masalah di awal
berlangsungnya perselisihan
• Metode ini melibatkan pihak ketiga yang tidak memihak
dan dapat diterima oleh semua pihak yang bersengketa
• Mediator akan bertugas menengahi dan membantu kedua
pihak mencapai persetujuan walaupun mediator tidak
punya kekuatan untuk memutuskan penyelesaian
• Kesepakatan yang dicapai dalam mediasi tidak punya
kekuatan hukum / tidak mengikat
12
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: KONSILIASI
• Konsiliasi adalah proses di mana pihak yang bersengketa
setuju untuk memanfaatkan jasa konsiliator, yang
kemudian bertemu dengan pihak-pihak secara terpisah
untuk menyelesaikan perbedaan
• Peran konsiliator adalah menyusun dan merumuskan upaya
penyelesaian untuk ditawarkan ke para pihak dalam bentuk
anjuran tertulis
• Konsiliator bersifat lebih aktif dibandingkan mediator

13
14
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: ARBITRASE
• Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata
di luar peradilan umum, yang didasarkan pada suatu
perjanjian arbitrase secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa
• Para pihak yang melakukan perjanjian/kontrak sepakat
untuk menunjuk pihak ketiga (arbiter/arbitrator) untuk
menengahi perselisihan dan memberikan keputusan yang
bersifat mengikat

15
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: ARBITRASE
• Arbiter atau arbitrator dapat berdiri sendiri ataupun
berasal dari lembaga khusus, misalnya BANI (Badan
Arbitrase Nasional Indonesia)
• Setiap negara dapat memiliki badan arbitrase, dan terdapat
pula lembaga arbitrase internasional
• Di Indonesia sudah ada organisasi khusus yang menangani
sengketa konstruksi, yaitu BADAPSKI (Badan Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia)

16
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA: ARBITRASE
• Dalam UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi,
penyelesaian sengketa diutamakan dengan cara di luar
pengadilan
• Sedangkan dalam UU No. 18 Tahun 1999 (pasal 36),
penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui pengadilan
• Perbedaan ini menandakan perubahan cara penyelesaian
sengketa di Indonesia, yang awalnya dominan mengarah ke
win-lose solution, ke filosofi win-win solution

17
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI

Hemat Biaya
Hemat Waktu

Arbiter Sesuai
Keahlian

Bersifat Rahasia

Keputusan Final
dan Mengikat
18
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KEUNTUNGAN METODE ARBITRASE
1. Hemat Waktu
o Waktu yang digunakan untuk proses arbitrase lebih
efisien dan fleksibel
o Kedua belah pihak memilih arbiter, lalu proses
persidangan akan dipimpin oleh arbitar, yang dapat
bebas menentukan agenda persidangan
o Keputusan yang dihasilkan bersifat final sehingga tidak
memungkinkan proses banding jika salah satu tidak
puas, jadi proses tidak berkepanjangan
19
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KEUNTUNGAN METODE ARBITRASE
2. Hemat Biaya
o Karena proses yang singkat dan sederhana, maka biaya
yang dikeluarkan juga lebih sedikit dibandingkan
proses pengadilan
o Jika menggunakan pengacara, biaya pengacara lebih
sedikit karena prosesnya yang lebih cepat

20
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KEUNTUNGAN METODE ARBITRASE
3. Arbiter Sesuai Keahlian
o Para pihak yang berperkara dapat memilih arbiter
sesuai dengan keahlian arbiter dan sengketa yang
sedang dihadapi
o Seorang arbiter tidak harus berlatar belakang hukum,
sehingga dapat menyesuaikan dengan bidang perkara
o Dengan keahlian arbiter yang sesuai bidang perkara,
keputusan yang dihasilkan lebih peka terhadap
kebutuhan pihak-pihak yang bersengketa
21
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KEUNTUNGAN METODE ARBITRASE
4. Bersifat Rahasia
o Kegiatan arbitrase dilakukan secara tertutup dan hanya
dihadiri oleh pihak yang berperkara
o Sengketa dan keputusannya tidak akan diumumkan ke
masyarakat, sehingga perusahaan yang berperkara
dapat terjaga nama baiknya

22
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KEUNTUNGAN METODE ARBITRASE
5. Keputusan Final dan Mengikat
o Keputusan yang dihasilkan proses arbitrase bersifat
final sehingga tidak dapat diajukan banding, kasasi
atau peninjauan kembali
o Berbeda dengan mediasi dan konsiliasi, keputusan
yang dihasilkan arbitrase bersifat mengikat dan
memiliki kekuatan hukum

23
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KELEMAHAN METODE ARBITRASE
1. Dapat memiliki biaya yang mahal, tergantung dari badan
arbitrase
2. Memiliki ketergantungan kepada pengadilan untuk
melaksanakan eksekusi putusan, jika para pihak tidak
melaksanakan secara sukarela
3. Upaya eksekusi putusan dapat mengalami kendala di
lapangan, misalnya adanya penolakan dari para pihak

24
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
SYARAT ARBITER
• Menurut UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa:
a) Cakap melakukan tindakan hukum.
b) Berumur paling rendah 35 tahun
c) Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan salah
satu pihak yang bersengketa

25
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
SYARAT ARBITER
• Menurut UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa:
d) Tidak mempunyai kepentingan finansial atau
kepentingan lain atas putusan arbitrase; dan
e) Memiliki pengalaman serta menguasai secara aktif di
bidangnya paling sedikit 15 tahun

26
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITER
• Menurut UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa:
• Putusan dibacakan dalam waktu paling lambat 30 hari
stelah selesainya pemeriksaan
• Jika para pihak tidak melaksanakan putusan secara
sukarela, maka pelaksanaan/eksekusi diserahkan
kepada pengadilan berdasarkan permohonan salah
satu pihak

27
28
ARBITRASE DAN SENGKETA KONSTRUKSI
KESIMPULAN
• Arbitrase merupakan metode penyelesaian sengketa di luar
pengadilan, dengan menunjuk pihak ketiga sebagai
penengah dan pengambil keputusan
• Putusan yang dihasilkan arbiter berkekuatan hukum,
bersifat final dan mengikat
• Keuntungan metode arbiter antara lain dari segi biaya,
waktu, kerahasiaan yang terjamin, serta kualitas dan
kekuatan putusan

29

Anda mungkin juga menyukai