Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI, RUANG LINGKUP, SEJARAH DAN

PERKEMBANGAN KONSERVASI SUMBERDAYA


PERAIRAN

KELOMPOK 1 :
-ANISA SOFIANA (C1K017007)
- HUSNUL AYU JUNIARTI (C1K017041)
- HASYIATI AINI (C1K017037)
- I WAYAN RAINBOW (C1K017043)
- RANGGA PERDANA (C1K017079)
- YUSNI JUNIAR
DEFINISI KONSERVASI SUMBERDAYA PERAIRAN

• DEFINISI KONSERVASI
Konservasi/ berasal dari 2 kata yaitu con (together) dan
servare (save) memiliki makna upaya memelihara apa yang kita
punya, namun secara bijaksana.

• DEFINISI KONSERVASI SUMBERDAYA PERAIRAN


Merupakan upaya perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan sumber daya perairan termasuk ekosistem, jenis dan
genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan
kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya perairan
Sejarah Konservasi Sumberdaya Perairan
Sejarah konservasi secara formal, dimulai pada jaman
penjajahan belanda yaitu pada tahun 1714, ketika seorang belanda
Chastelein mendonasikan tanah seluas 6 hektar di daerah Banten
untuk dijadikan cagar alam.
Dalam bidang konservasi perairan, pada tahun 1920 terbit
staatsblad no. 396 dalam rangka melindungi sumber daya
perikanan dengan melarang penangkapan ikan yang menggunakan
bahan beracun, obat bius dan bahan peledak.
Perkembangan Konservasi Sumberdaya
Perairan
• Pada tahun 1999, dibentuk Departemen eksploitasi laut, yang kini
bernama Kementrian Kelautran dan Perikanan, dimana didalamnya
terdapat Direktorat Konservasi Keanekaragam Hayati Laut.
• Pada tahun 2007 terbit : Undang-undang No. 27 tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil dan
peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan.
• Pada Maret 2008, dibentuk Balai Kawasan Konservasi Perairan
Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang.
Perkembangan Konservasi Sumberdaya
Perairan

• Pada November 2008 menyusul dibentuk Loka Pengelolaan


Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, BPSPL Denpasar,
BPSPL Makassar, dan BPSPL Pontianak.
• Pada Januari 2009 berdiri Loka Kawasan Konservasi Perairan
Nasional (LKKPN) Pekanbaru dan setahun kemudian dibentuk
LPSPL Serang.
Ruang Lingkup Konservasi Sumberdaya
Perairan
Ruang lingkup konservasi sumberdaya perairan mengacu
pada peraturan pemerintah No. 60 tahun 2007 tentang
Konservasi Sumberdaya Ikan, memberikan batasan dan ruang
lingkup terhadap konservasi sumberdaya ikan. Secara garis
besar konservasi sumberdaya ikan dikategorikan menjadi tiga
lingkup kajian meliputi : (a) konservasi ekosistem; (b)
konservasi jenis ikan; dan (c) konservasi genetik ikan
1. KONSERVASI EKOSISTEM
Adalah upaya melindungi , melestarikan, dan memanfaatkan fungsi
ekosistem sebagai habitat penyangga kehidupan biota perairan pada waktu
sekarang dan yang akan datang.
a) Tipe-tipe ekosistem, yaitu : ekosistem laut, ekosistem padang lamun,
ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem estuari,
ekosistem pantai, ekosistem rawa, ekosistem sungai, ekosistem danau,
ekosistem waduk, ekosistem embung, dan ekosistem perairan buatan.
b) Konservasi ekosistem dilakukan melalui kegiatan : perlindungan habitat
dan populasi ikan, rehabilitasi habitat dan populasi ikan, penelitian dan
pengembangan, pemanfaatan sumberdaya ikan dan jasa lingkungan,
pengembanga sosial ekonomi masyarakat, pengawasan pengendalian dan
monitoring evaluasi
2. Konservasi Jenis Ikan
Adalah Upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan
sumberdaya ikan, untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan
kesinambungan jenis ikan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.
a) Tujuannya : melindungi jenis-jenis ikan yang terancam punah ,
mempertahankan keanekaragaman jenis ikan, memelihara keseimbangan dan
kemantapan ekosistem dan memanfaatkan sumberdaya ikan secara
berkelanjutan.
b) Konservasi jenis ikan dilakukan melalui : penggolongan jenis ikan,
penetapan status perlindungan ikan, pemeliharaan, pengembangbiakkan,
penelitian dan pengembangan.
c) Kriteria jenis ikan yang dilindungi meliputi : terancam punah, langka, daerah
penyebaran terbatas (endemik), terjadinya penurunan jumlah populasi ikan di
alam secara drastis, tingkat kemampuan reproduksi yang rendah.
3. Konservasi Genetik Ikan
Adalah upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan
sumberdaya ikan, untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan
kesinambungan sumberdaya genetik ikan bagi generasi sekarang maupun
yang akan datang.

a) Konservasi Genetik Ikan dilakukan melalui upaya : pemeliharaan,


pengembangbiakan, penelitian dan pelestarian gamet
b) Pelestarian gamet merupakan suatu upaya pelestarian sumberdaya genetik
dengan cara menyimpan sel pembiakkan berupa sel jantan (sperma) atau
sel betina (ovum) yang dapat dilakukan dalam kondisi beku.

Anda mungkin juga menyukai