Anda di halaman 1dari 46

CIRI MORFOLOGI

• Tubuh tersusun atas segmen-segmen menyerupai


gelang/ cincin
• Segmen terdapat di bagian luar dan dalam tubuhnya.
Diantara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa.
• Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di
antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa
• Panjang tubuh bervariasi dari sekitar 1 mm hingga 3 m
• Bentuk tubuhnya simetris bilateral, tubuh dilapisi
kutikula

@copyright_Handoyo, L.D
Struktur tubuh Annelida

@copyright_Handoyo, L.D
• Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan
ada sebagian yang parasit dengan menempel
pada vertebrata, termasuk manusia
• Habitat annelida umumnya berada di dasar laut
dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian
hidup di tanah atau tempat-tempat lembab
• Annelida hidup di berbagai tempat
dengan membuat liang sendiri

@copyright_Handoyo, L.D
• Organnya sudah lengkap mulai dari mulut →
faring → esofagus → usus → anus

@copyright_Handoyo, L.D
SISTEM PEREDARAN DARAH

• Sudah memiliki pembuluh darah sehingga


memiliki sistem peredaran darah tertutup
• Pembuluh darah memanjang sepanjang
tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap
segmen
• Darah mengandung hemoglobin,
sehingga berwarna merah
• Pembuluh darah yang melingkari esofagus
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh

@copyright_Handoyo, L.D
SISTEM PEREDARAN DARAH

• Terdapat tiga pembuluh utama, satu terletak di dorsal


(= punggung) dan dua di ventral (= bagian perut)
• Pembuluh dorsal berperan sebagai jantung utama yang
memompa darah melalui gerak peristaltik
• Pada bagian anterior (=depan) tubuh cacing terdapat
lima pasang pembuluh melengkung yang mengitari
saluran pencernaan sehingga menghubungkan
pembuluh dorsal dengan pembuluh ventral
• Kelima pasang pembuluh ini berperan sebagai jantung
tambahan yang membantu memompa darah menuju
ke ventral tubuh cacing. Disebut juga jantung aorta.

@copyright_Handoyo, L.D
Pembuluh Darah Annelida

@copyright_Handoyo, L.D
Pembuluh Darah Annelida

@copyright_Handoyo, L.D
SISTEM PERNAFASAN

• Belum memiliki organ pernafasan khusus


• Pada cacing tanah, seluruh permukaan kulit
luarnya dipergunakan sebagai organ respirasi
• Kulit cacing tanah selalu lembab yang
memudahkan terjadinya pengikatan oksigen
dan difusi oksigen masuk ke dalam tubuh
• Di bawah kulitnya terdapat anyaman kapiler yang
sangat padat. Kapiler inilah yang mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh cacing dan mengangkut
sisa hasil metabolisme menuju ke permukaan
kulit untuk berdifusi keluar.

@copyright_Handoyo, L.D
SISTEM EKSKRESI
• Menggunakan nefridia
• Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen
tubuhnya
• Cairan tubuh memasuki nefridium melalui
membran nefrostome yang berbentuk seperti
gelembung/ corong
• Nefridium berhubungan dengan kapiler darah
• Nefridium berhubungan dengan lingkungan luar
oleh suatu lubang yang disebut nefridiopori,
tempat kotoran keluar

@copyright_Handoyo, L.D
Struktur nefridia pada Annelida

@copyright_Handoyo, L.D
SISTEM SARAF

• Sistem saraf annelida adalah sistem saraf


tangga tali
• Ganglia otak terletak di depan faring pada
anterior

@copyright_Handoyo, L.D
Reproduksi

• Annelida umumnya bereproduksi secara seksual


dengan pembantukan gamet, namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang
kemudian beregenerasi
• Organ seksual annelida ada yang menjadi satu
dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris)
• Ovum dan sperma dihasilkan di klitellum, di
dalamnya terdapat kelenjar yang digunakan
untuk membungkus telur menjadi kokon

@copyright_Handoyo, L.D
Organ reproduksi Annelida

@copyright_Handoyo, L.D
Cara Annelida melakukan perkawinan

• Pembuahan terjadi secara silang


• Dua cacing tanah kawin dengan cara mengatur diri
mereka sedemikian rupa sehingga dapat saling
memprtukarkan sperma dan kemudian akan memisah
• Sperma yang diterima akan disimpan secara temporer
di klitelum
• Klitelum mensekresikan kokon/kepompong, yang dapat
bergeser di sepanjang tubuh cacing, kemudian
mengambil telur dan sperma sehingga terjadi
pembuahan
• Kemudian kepompong lepas dari cacing dan
berkembang di dalam tanah

@copyright_Handoyo, L.D
@copyright_Handoyo, L.D
@copyright_Handoyo, L.D
KLASIFIKASI

Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :


1. Polychaeta (cacing berambut banyak)
2. Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan
3. Hirudinea

@copyright_Handoyo, L.D
POLYCHAETA
(Yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
• Merupakan annelida berambut banyak
• Tubuh dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor palpus.
• Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut
parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya
yang berfungsi sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah
halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas
• Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang
tersusun dari kitin, membantu melekat pada substrat serta
membantu pergerakan
• Sebagian besar adalah hewan laut
• Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte sp.)
yang berwarna cerah
• Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis sp., Marphysa
sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing
wawo).

@copyright_Handoyo, L.D
Struktur tubuh Polychaeta

@copyright_Handoyo, L.D
Cacing kipas
(Fanworm)

@copyright_Handoyo, L.D
Nereis sp.

@copyright_Handoyo, L.D
Marphysa sanguinea

Eunice viridis(cacing palolo)


@copyright_Handoyo, L.D
OLIGOCHAETA
(Oligo=sedikit, chetae=rambut kaku)
• Annelida berambut sedikit
• Tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada
tubuhnya yang bersegmen
• Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing
tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia
(Pheretima sp), cacing merah (Tubifex sp.), dan cacing
tanah raksasa Australia (Digaster longmani)
• Cacing ini memakan organisme hidup yang ada di
dalam tanah dengan cara menggali tanah
• Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat
dalam menggemburkan tanah

@copyright_Handoyo, L.D
Lumbricus terestris

Pheretima sp.
@copyright_Handoyo, L.D
Tubifex tubifex

Digaster longmani
@copyright_Handoyo, L.D
HIRUDINEA

• Hirudinea merupakan kelas annelida yang


jenisnya sedikit
• Tidak memiliki parapodium maupun seta pada
segmen tubuhnya
• Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm,
bentuk tubuh pipih dengan ujung anterior dan
posterior yang meruncing
• Pada anterior dan posterior terdapat alat
pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak

@copyright_Handoyo, L.D
HIRUDINEA
• Sebagian besar adalah hewan ektoparasit pada permukaan
tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk
manusia
• Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya,
sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput
• Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa sp. (pacet)
dan Hirudo sp. (lintah)
• Saat merobek atau membuat lubang lintah mengeluarkan
zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak
akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah
akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu
hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah
sebanyak mungkin.

@copyright_Handoyo, L.D
Pacet (Haemadipsa picta)
hidup di darat

Lintah (Hirudo
medicinalis), hidup di
perairan

@copyright_Handoyo, L.D
31

ANATOMI
LINTAH

Phylum Annelida
PERAN ANNELIDA
• Cacing tanah (Lumbricus sp.) sebagai obat diare karena
memiliki senyawa aktif yang mampu melumpuhkan bakteri
patogen, khususnya Eschericia coli penyebab diare
• Mengobati stroke, hipertensi, penyumbatan pembuluh
darah (arterosklerosis) karena memiliki enzim lumbrokinase
yang dapat melarutkan penggumpalan darah
• Bahan produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif
cacing sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah,
dan antiinfeksi
• Penyubur tanah
• Campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak
(Tubifex, Pheretima)
• Obat tifus

@copyright_Handoyo, L.D
PERAN ANNELIDA

• Hirudo medicinalis (lintah), dalam bidang kedokteran


zat hirudin digunakan untuk mencegah proses
pembekuan darah untuk membantu proses operasi
• Cacing Tubifex merupakan salah satu jenis pakan alami
ikan yang hidup didasar perairan tawar. Selain itu juga
sebagai indikator pencemaran lingkungan karena
tubifex dapat hidup pada daerah dengan kadar oksigen
rendah
• Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing
wawo) sebagai makanan yang dikonsumsi oleh orang-
orang di Kepulauan maluku

@copyright_Handoyo, L.D
RANGKUMAN
Pembeda Polycheta Oligochaeta Hirudinea
Bentuk tubuh Tubuh agak pipih Tubuh seperti tubuh pipih dengan
tabung memanjang ujung anterior dan
posterior yang
meruncing
Ukuran tubuh sd 3 m 1 – 30 cm
Ada/tidak Banyak parapodia Tidak memiliki Tidak punya
parapodia dan seta dan seta parapodia, ada seta
Tempat hidup Laut, air tawar tanah., air tawar Air tawar, darat
Ciri khusus Pada bagian kepala Tubuh dilapisi Memiliki zat anti
terdapat rahang, kutikula koagulan dan
untuk memotong anestesi
mangsa
Spesies Cacing kipas, Cacing tanah, Lintah dan pacet
Nereis, cacing Tubifex, dll.
palolo, wawo

@copyright_Handoyo, L.D
SIPUNCULA
Terdiri atas 330 spesies

Hidup sebagai benthos :


• Substrat lumpur dan pasir
• Dalam lubang tidak permanen
• Tinggal dalam cangkang siput
• Lubang polychaeta dan celah batu
(mengebor batu karang)

Pada daerah pasang surut hidup


sampai kedalaman 4.600 m.
Morfologi

Panjang dan langsing


Bentuk tubuh seperti kacang tanah, sehingga disebut
peanut warm
Panjang tubuh 2 mm – 72 cm
Warna tubuh putih, kelabu atau kecoklatan
Dinding tubuh sangat tipis, sehingga isi coleom dan
usus terlihat jelas
Betina matang telur (jingga/pink).
 Identifikasi
berdasarkan panjang introvert
terhadap badan, bentuk mulut, tentakel dan
nuchal organ.
 Bag. Anterior terdapat probosis yg sangat
fleksibel dengan mulut di ujungnya
 Tubuh terdiri dari banyak sel dan terdapat
cairan selom (rongga tubuh).
 Mulut dan anus terdapat di bag. Anterior
dimana sebagai awal dan ujung usus yang
berbentuk U.
Sistem Pencernaan
Sebagai deposit feeder, tidak selektif dalam hal makanan.
Memakan segala macam butir-butir makanan yang mengendap di
dasar perairan dengan menggunakan tentakelnya yang bercilia.
Beberapa spesies menelan substrat pada waktu membuat liang,
dan mencerna mikroorganisme yang terkandung di dalamnya.

Mulut berhubungan dengan


esofagus, usus yang memanjang
dan melipat di ujung posterior,
menuju ke anterior dalam bentuk
melilin seperti pegas. Anus terletak
di ujung anterior badan di bagian
dorsal.
Sipuncula tidak mempunyai sistem pembuluh darah maupun
organ pernafasan. Cairan rongga tubuh (coelomic fluid)
berfungsi mengedarkan darah yang mengandung hemerythrin.

Sel-sel yang mengambang di coelom


yang mengumpulkan produk-produk
limbah membawa mereka ke sepasang
metanephridia. Sistem ekskresi terdiri
dari metanephridia berbentuk kantung
besar.

Otak terletak di ujung anterior


esofagus.
Alat indra banyak dijumpai pada ujung
anterior introvert, terutama untuk
mencermati keadaan lingkungan.
Sipuncula dioecious (pembuahan di luar). Telur dan sperma
dikeluarkan melalui metanephridia.
Perkembangan langsung atau melalui stadia trochophore yang
berenang bebas seminggu – sebulan, kemudian menjadi cacing
muda dan turun ke dasar perairan.

Anda mungkin juga menyukai