HORMON

ADRENOKORTIKAL

Prof. Dr. Paulus Liben, dr., M.S.

Departemen Ilmu Faal

Fakultas Kedokteran
Universitas Ciputra - Universitas Airlangga

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
Kelenjar Adrenal (suprarenal) terletak di puncak
kedua ginjal, terdiri dari :
1. Adrenal medulla
2. Adrenal cortex yang t.d.:
- Zona glomerulosa Mineralocorticoid
- Zona fasciculata Glucocorticoid +
Androgen
- Zona reticularis Hormon Seks

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 HORMON YANG DIHASILKAN:
1. Adrenal medulla: Melalui rangsangan simpatis.
* Epinephrine dan Nor-epinephrine.

2. Adrenal cortex:
a. Hormon adrenocortical:
* Mineralocorticoid
* Glucocorticoid
b. Hormon androgenik (adrenal androgen):
- Dalam keadaan normal tak penting.
- Bila ↑ ↑ masculinizing effect.
c. Progesteron & estrogen: sedikit.

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
 ADR. CORTEX

Angiotensin II Mineralocorticoid
(ALDOSTERON)
Glucocorticoid
Hipotal CRH HA ACTH
(CORTISOL)
Hormon SEKS

ADR. MEDULLA

Epinephrine
STRESS
Nor-epinephrine

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
Stres  H. Tiroid ↓  Metabolisme ↓  BB↑

Dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

Stress

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 MINERALOCORTICOID
(ALDOSTERON)
Perlu Keseimbangan elektrolit Life saving.
EFEK ALDOSTERON PADA GINJAL
Prinsip: ION EXCHANGE pada TCII + DC

Na

K&H

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 Aldosteron

Reabs. Na+

Reabs. Air ↑ Hipernatremia Reabs. Anion (Cl-) Sekresi H+ ↑ Sekresi K+ ↑

ringan

Polydipsia Alkalosis Hipokalemia

paralisis
Vol. ECF ↑

Vol. Darah ↑

Tensi ↑
Aldosteron “escape”
Diuresis
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
Bila Aldosteron ↑ lama (kronis)

Kerusakan ginjal

fungsi ekskresi terganggu

Severe hypertension.

Aldosteron Reabsorbsi Na↑

* Reabs. kuat pada : * Loop of Henle pars ascendens
bagian tebal.
* TC-II
* Ductus colligens.
* Reabs. lemah pada TC-I.
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
 Aldosteron ↑ Aldosteron ↓

Hipokalemia Hiperkalemia
Bila Kons. K ½ normal Bila kons. K 2x normal

Cegah transmisi action potential Cardiac toxicity :

•Kontraksi lemah
Otot lemah •Arrhytmia
Paralisis Bila kons. K amat ↑

Fatal
Efek aldosteron pada kelenjar keringat, ludah dan intestinal: Efek
sama dengan renal tubule.

Bila Aldosteron ↓ Absorbsi Na (+ air) di saluran cerna ↓

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR diarrhea.

 Sekresi Aldosteron ↑ pada keadaan:
1. Ion K ↑ di ECF (Terutama).
2. Ion Na ↓
3. Renin-Angiotensin System.
* Angiotensin II ↑ Aldosteron ↑
* Pada hal tertentu (mis: dehydrasi):
Angiotensin ↑ Aldosteron ↓
4. ACTH 'permissive effect'.
Bila ACTH ↓ Aldosteron ↓

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 EFEK GLUCOCORTICOID
(CORTISOL):
1. METABOLISME KARBOHIDRAT
2. METABOLISME PROTEIN
3. METABOLISME LEMAK
4. LAIN-LAIN:
A. STRESS apapun (fisik & neurogenik)
B. ANTI - INFLAMASI
C. EFEK PADA IMUNITAS DAN SEL
DARAH

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

1. METABOLISME KARBOHIDRAT:

 Mobilisasi asam amino dari jaringan

ekstrahepatik (terutama otot). a.a. diplasma ↑
 Transport asam amino ke dalam sel hati ↑.
Gluconeogenesis oleh hati ↑.
 Penggunaan glukosa oleh sel ↓

Glukosa darah ↑ → ADRENAL DIABETES

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

2. METABOLISME PROTEIN:
 Sintesa protein ↓
 Katabolisme protein ↑ a.a. darah ↑
 Transport a.a. ke sel hati ↑

Pengurangan penyimpanan protein pada semua

sel tubuh
KECUALI PADA HATI. (Mobilisasi protein/a.a.
dari jaringan). dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
3. METABOLISME LEMAK:

 Mobilisasi lemak ↑ fatty acid di plasma

enersi.
 Tanpa GH & ACTH, efek mobilisasi lemak ↓
(mekanisme tak jelas).

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

A. STRESS

STRESS apapun (fisik & neurogenik)

ACTH ↑

Cortisol ↑

Mobilisasi protein & lemak

Enersi

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 B. ANTI - INFLAMASI

* Membran lysosome sel distabilkan sulit robek.

Lysosome mengandung enzim yang dapat cerna protein intra
seluler.
* Pembentukan bradykinin ↓
Kallikrein
Alpha globulin Bradykinin (vasodiliting substance)

Proteoliytic enzym dari lsosome

* Permeabilitas membran ↓ Cegah kebocoran protein.

* Cortisol potensiasi dengan Epinephrine & Nor-epinephrine

konstriksi pembuluh darah perifer.

Dipakai pada pengobatan Rheumatoid arthritis, rheumatic fever dan acute glomerulonephritis.
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
 C. EFEK PADA IMUNITAS DAN SEL DARAH:

Pemberian Cortisol sebabkan:

* Eosinophil ↓
* Lymphocyte ↓ (B+T)  Mudah sakit
* Jaringan lymphoid mundur/atrofi antibody ↓

Sebagai anti alergi

* Erythrocyte ↑ polycythemia.

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

Stres  Cortisol ↑  Nafsu makan ↑

P.Liben FK Unair
REGULASI SEKRESI CORTISOL :

HIPOTALAMUS

Corticotropin Releasing Hormone (ACTH-RH)

HIPOFISIS ANTERIOR

ACTH (= Corticotropin = Adrenocortico tropin)

ADRENAL CORTEX

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

REGULASI SEKRESI CORTISOL :

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 CIRCADIAN RHYTHM
Sekresi ACTH-RH, ACTH dan cortisol:
* Tinggi pada pagi hari
* Rendah pada sore/malam hari

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

CIRCADIAN RHYTHM

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

 ABNORMALITAS SEKRESI
ADRENOCORTICAL:
1. HYPOADRENALISM (ADDISON'S DISEASE)
* Kegagalan adrenal cortex.
* Aldosteron ↓ Reabs. Na ↓ ECF ↓
Blood vol ↓ Shock.
* Cortisol ↓ gluconeogenesis ↓ Enersi ↓
* Stress → bisa mati.
* Melanin pigmentation ↑
* Cortisol ↓ ACTH ↑ . ACTH punya efek MSH
(Melanocyte Stimul.H.)

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

2. HYPERADRENALISM (CUSHING DISEASE):
* Hipersekresi adrenal cortex.
* Cortisol ↑
* Androgen ↑ masculinizing effect & acne.
* Mobilisasi lemak 'Buffalo torso'.
* Steroid ↑ muka oedema 'Moon face'
* Katabolisme protein ↑ → Tissue prot ↓ → lemah
* Osteoporosis.
* Glukosa darah ↑ Adrenal diabetes
Diabetes mellitus yang sesungguhnya.

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

HYPERADRENALISM (CUSHING DISEASE):

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

Adrenogenital Syndrome

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR
Terima Kasih

dr.P.Liben - Faal - FK UNAIR