Askep Ketidakberdayaan & Keputusasaan
Askep Ketidakberdayaan & Keputusasaan
Askep Ketidakberdayaan & Keputusasaan
& KEPUTUSASAAN
Ketidakberdayaan
Persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak
akan mempengaruhi hasil secara bermakna;
suatu keadaan dimana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan
yang baru dirasakan (NANDA, 2009)
Ketidakmampuan mengambil keputusan dan
kesulitan untuk mengingat, perasaan tidak
berharga dan ketidakmampuan memperoleh
kekuatan untuk mengendalikan situasi
Tanda & Gejala
Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai
kemampuan mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu
Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap
ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas
sebelumnya.
Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran.
Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang
perawatan.
Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat
diberikan kesempatan
Con’t
Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat
mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa
bersalah.
Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan
dengan orang lain ketika mendapat perlawanan
Apatis dan pasif
Ekspresi muka murung
Bicara dan gerakan lambat
Tidur berlebihan
Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
Menghindari orang lain
Keputusasaan
Keadaan subjektif seorang individu yang
melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif
atau pilhan pribadi yang tersedia dan tidak
dapat memobilisasi energi yang dimilikinya
(NANDA, 2009)
Ciri-Ciri Keputusasaan
Segala sesuatu rasanya tidak ada yang baik
Merasa sudah tidak ada lagi yang bisa ia
lakukan menyelesaikan masalahnya
Merasa tidak akan pernah bahagia lagi
Merasa sangat putus asa.
Merasa tidak ada lagi harapan untuk dirinya.
Merasa tidak punya masa depan.
Merasa sudah terlambat untuk berubah.
Merasa tidak ada lagi yang dinantikan
Yang Harus Dilakukan
Bersikap terbuka, menceritakan masalah kepada
orang lain yang dipercaya
Mengidentifikasi potensi pribadi
Memanfaatkan potensi tersebut
Yakin bahwa kita bisa
Menghindari perilaku yang meningkatkan putus asa
misalnya menyendiri.
Melakukan perawatan diri
Memikirkan dan melakukan hal-hal yang
menyenangkan seperti rekreasi.
Konsultasi dengan petugas kesehatan jiwa