DI SUSUN OLEH :
1. ARDELIA SEPTIANI
2. DEVA VIRGINIA DELITA
3. FANI LOLIANA
4. IMEL LAELA IZMI
5. SHOFIANA HANIFAH
6. MUHAMAD RIFKI DAWIL MUJIB
7. NIHAYATUL MASKUROH
8. SRI YULIANA
9. YULITA NURJIHAN
2 B D3 Keperawatan
Definisi Limbah B3 dan Limbah Medis
Menurut Susilowarno (2007) menyatakan bahwa limbah
merupakan hasil atau sampingna dari kegiatan program
manusia dalam upaya mengatasi kebutuhan hidup,
pembuangan yang tidak diolah sebelum dibuang akan
menyebabkan kerusakan.
Limbah B3 merupakan singkatan dari Bahan Berbahaya
dan Beracun, limbah ini mengandung bahan yang berbahaya
baik secara langsung maupun tidak langsung, sama dengan
limbah gas, dapat merusak organ tubuh manusia. Limbah B3
memiliki sifat reaktif.
Limbah infeksius adalah Limbah yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan
dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup
untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
Kriteria Limbah
Limbah B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia
dengan satu atau lebih karakteristik:
- Mudah meledak.
- Cairan mudah terbakar.
- Padatan mudah terbakar
- Bersifat reaktif.
- Beracun.
- Penyebab infeksi.
- Bersifat korosif.
- Campuran
Sedangkan limbah yang dihasilkan dari fasilitas
pelayanan kesehatan meliputi limbah padat, limbah cair, dan
limbah gas, yang meliputi limbah dengan karakteristik.
1. Infeksius
• Darah dan cairan tubuh,
• Limbah laboratorium yang bersifat infeksius,
• Limbah yang berasal dari kegiatan isolasi, dan
• Limbah yang berasal dari kegiatan yang menggunakan hewan uji.
2. Benda tajam;
Limbah benda tajam merupakan limbah yang dapat
menusuk dan/atau menimbulkan luka dan telah mengalami
kontak dengan agen penyebab infeksi, antara lain jarum
hypodermis.
3. Patologis
Limbah patologis adalah Limbah berupa buangan
selama kegiatan operasi, otopsi, dan/atau prosedur medis
lainnya termasuk jaringan, organ, bagian tubuh, cairan tubuh,
dan/atau spesimen beserta kemasannya.
4. Bahan kimia
Limbah kimiawi adalah limbah B3 yang bersifat
kimiawi misalnya larutan fixer, limbah bahan kimia
kadaluarsa.
5. Radioaktif
Limbah radioaktif merupakan limbah yang bersifat
radioaktif yang biasanya dihasilkan dari proses rontgen.
6. Farmasi
Limbah farmasi merupakan limbah yang dihasilkan
dari instalasi farmasi misalnya obat kadaluarsa, obat
terkontaminasi.
7. Sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah Limbah dari bahan yang
terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis
untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan
untuk membunuh dan/atau menghambat pertumbuhan sel
hidup.
8. Peralatan medis yang memiliki kandungan logam
berat tinggi
limbah dengan kandungan logam berat yang
tinggi maksudnya adalah limbah B3 yang memiliki
atau emngandung logam berat contohnya
termometer merkuri dan Sphygmomanometer
merkuri.
9. Tabung gas atau kontainer bertekanan
Limbah kontainer bertekanan merupakan
limbah dari kegiatan yang menggunakan tabung
bertekanan, contohnya limbah tabung gas
Tata Cara Pengurangan dan Pemilahan
1. Pengurangan pada sumber.
2. Penggunaan kembali (reuse).
3. Daur ulang (recycling).
4. Pemilahan.
5. Pengomposan.
Simbol dan jenis plastic yang dapat di daur ulang.
SIMBOL JENIS CONTOH
PLASTIK
Refrigerator/
Desinfeksi kimiawi Penguburan
pendingin
PENYIMPANAN
Seluruh Limbah medis harus disimpan dan
dikumpulkan pada lokasi penyimpanan sementara
sampai diangkut ke lokasi pengolahan. Lokasi
penyimpanan diberikan tanda:
“BERBAHAYA: PENYIMPANAN LIMBAH MEDIS
– HANYA UNTUK PIHAK BERKEPENTINGAN”
Kompatibilitas penyimpanan Limbah B3.
Keterangan :
C : Cocok
X : Tidak Cocok
T : Terbatas
Contoh pemberian simbol pada mobil box. Contoh pemberian simbol pada alat angku
WADAH ATAU
JENIS LIMBAH B3 ALAT ANGKUT DARAT
KEMASAN
a. Cair 1) drum baja 1) alat angkut sedot
2) drum plastik 2) truk tangki
3) tangki 3) truk kargo: dengan pengangkat atau crane Wadah
b. Sludgy drum baja
1) 1) alat angkut sedot: dengan kemapuan sedot tinggi
atau
(serupa 2) wadah
WADAH ATAU Kemasan
JENIS LIMBAH B3 ALAT ANGKUT DARAT
KEMASAN Limbah
sludge) fleksibel truk kedap air (water tigth dump truck)
3) hopper
2)
B3 dan
3) truk kargo: dengan pengangkat atau crane
4) drum plastik Alat
5) tangki Angkutny
c. Padat 1) drum baja 1) truk
2) wadah
a
2) truk pengumpul limbah dengan alat pemadat
fleksibel
(compactor)
3) tong
1) truk trailer dengan kargo atau container yang dapat dilepas
Pendahuluan
• Pengolahan Limbah B3 adalah proses untuk
mengurangi dan/atau menghilangkan sifat
bahaya dan/atau sifat racun. Dalam
pelaksanaannya, pengolahan Limbah B3 dari
fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan
pengolahan secara termal atau nontermal.
• Pengolahan secara termal antara lain
menggunakan alat berupa:
– autoklaf;
– gelombang mikro;
– irradiasi frekuensi; dan/atau
– insinerator.
• Pengolahan secara nontermal antara lain:
1. enkapsulasi sebelum ditimbun;
2. inertisasi sebelum ditimbun; dan
3. desinfeksi kimiawi.
• Pengolahan
Tujuan pengolahan limbah medis adalah
mengubah karakteristik biologis dan/atau kimia
limbah sehingga potensi bahayanya terhadap
manusia berkurang atau tidak ada. Beberapa
istilah yang digunakan dalam pengolahan limbah
medis dan menunjukkan tingkat pengolahannya
antara lain: dekontaminasi, sterilisasi, desinfeksi,
membuat tidak berbahaya (render harmless), dan
dimatikan (kills).
Desinfeksi limbah medis berdasarkan tingkat inaktivasi
microbial ditetapkan dalam 4 (empat) tingkat berikut:
Tingkat 1 Inaktivasi bakteri vegetatif, jamur, dan virus lipofilik sebesar 1 x 106 (satu
kali sepuluh pangkat enam) atau lebih besar
PARAMETER WAJIB
ANORGANIK
Antimoni, Sb 1
Arsen, As 0,5
Barium, Ba 35
Berilium, Be 0,5
Berilium, Be 0,5
Boron, 25
Kadmium, Cd 0,15
Krom valensi enam, Cr6+ 2,5
Tembaga, Cu 10
Timbal, Pb 0,5
Merkuri, Hg 0,05
Molibdenum, Mo 3,5
Nikel, Ni 3,5
Selenium, Se 0,5
Perak, Ag 5
Tributyltin oxide 0,05
Seng, Zn 50
ANION
Fluorida, F- 75
Iodida, I- 5
Benzena 0,5
Benzo(a)pirena 0,0005
Klorobenzena 15
ZAT PENCEMAR TCLP
Kloroform 3
2 Klorofenol 5
Kresol (total) 100
Di (2 etilheksil) ftalat 0,4
1,2-Diklorobenzena 50
1,4-Diklorobenzena 15
1,2-Dikloroetana 2,5
1,1-Dikloroetena 3
1-2-Dikloroetena 2,5
Diklorometana (metilen klorida) 1
2,4-Diklorofenol 10
2,4-Dinitrotoluena 0,065
Etilbenzena 15 Trikloroetena 0,25
Ethylene diamine tetra acetic 30
acid (EDTA)
Formaldehida 25
2,4,5-Triklorofenol 200
Heksaklorobutadiena 0,03
Metil etil keton 100
Nitrobenzena 1
Fenol (total, non- 7 2,4,6-Triklorofenol 1
terhalogenasi)
Stirena 1
1,1,1,2-Tetrakloroetana 4 Vinil klorida 0,015
1,1,2,2-Tetrakloroetana 0,65
Tetrakloroetena 2,5
Toluena 35 Ksilena (total) 25
Triklorobenzena (total) 1,5
1,1,1-Trikloroetana 15
1,1,2-Trikloroetana 0,6
PESTISIDA PARAMETER TAMBAHAN
Piridina 5
Heptaklor 0,015
Pentaklorofenol 0,45
• Keterangan:
• Analisis terhadap parameter tambahan
dilakukan secara langsung (purposive)
terhadap limbah yang mengandung zat
pencemar dimaksud.
• Uji karakteristik beracun melalui prosedur
pelindian (Toxicity Characteristic Leaching
Penjaminan Perlindungan Personel
Pengelolaan Limbah B3
Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 dari fasilitas pelayanan
kesehatan memiliki potensi membahayakan manusia,
termasuk pekerja. Untuk itu, perlindungan untuk
pencegahan cedera penting bagi semua pekerja di setiap
rangkaian kegiatan Pengelolaan Limbah B3 yang meliputi:
• pengurangan dan pemilahan Limbah B3;
• Penyimpanan Limbah B3;
• Pengangkutan Limbah B3;
• Pengolahan Limbah B3;
• penguburan Limbah B3; dan/atau
• Penimbunan Limbah B3.
Perlindungan pekerja yang perlu dilakukan
meliputi:
1. Alat pelindung diri (APD).
Jenis pakaian pelindung/APD yang digunakan
untuk semua petugas yang melakukan
pengelolaan limbah medis dari fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi:
– Helm, dengan atau tanpa kaca.
– Masker wajah (tergantung pada jenis kegiatannya).
– Pelindung mata (goggle)(tergantung pada jenis
kegiatannya).
– Apron/celemek yang sesuai.
– Pelindung kaki dan/atau sepatu boot.
2. Higiene perorangan.
3. Imunisasi
4. Praktik penanganan.
5. Keamanan sitotoksik.