Anda di halaman 1dari 17

STR KEP TK.

DIARE DAN THYPOID FEVER


Definisi
01 Definisi atau Pengertian diare dan demam tifoid dari para ahli atau
ilmuan.

Daftar isi Patofisiologi dan Etiologi


02 Point-point penting patofisiologi dan etiologi dari Diare dan Demam
Tifoid.

Pemeriksaan Fisik
03 Pemeriksaan fisik dari anak yang terkena diare dan demam Tifoid.

Asuhan Keperawatan
04 Penjelasan Asuhan Keperawatan umtuk Pasien anak yang terkena
Diare dan Demam Tifoid
DEFINISI
01 Definisi Diare
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar
yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk,
1999).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan
intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-
macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley dan wang’s,
1995)

02 Definisi Demam Tifoid


Definisi Demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia. Demam tifoid
adalah penyakit demam sistemik akut generalisata yang disebabkan
oleh Salmonella typhi, biasanya menyebar melalui ingesti makanan dan

menurut air yang terkontaminasi, ditandai dengan bakteremia berkepanjangan


serta invasi oleh patogen dan multifikasinya dalam sel-sel fagosit
mononuklear pada hati, limpa, kelenjar getah bening, dan plak Peyeri di

para ahli ileum (Sudoyo, dkk. 2006).


Patofisiologi dan Etiologi
• Patofisiologi Dan Etiologi

Faktor
Malabsorbsi

Faktor Faktor
infeksi Makanan
01 02 03 04

Infeksi parasit Infeksi parental


Infeksi Bakteri Infeksi virus
Enteriviru ( virus Cacing (ascaris, trichuris, infeksi diluar alat
vibrio E.coli
echo, coxsacle, oxyguris) Protozoa pencernaan makanan
Salmonella,
poliomyelitis ), (entamoeba histoticia, seperti otitis media akut
Shigella, Campyio
Adenovirus, trimonas hominis), Jamur (OMA), Bronco pneumonia,
bacter, Aeromonas
Astrovirus, dll (candida albacus) dan sebagainya.

D
D
D
Malabsorbsi adalah
02
ketidakmampuan tubuh
anak untuk menyerap
nutrisi dari sistem
pencernaan ke dalam
aliran darah

gangguan pada saluran pencernaan


dalam menyerap nutrisi dan cairan
01 memandai dari bahan makanan
Salmonella typhi sama dengan
Salmonella yang lain adalah bakteri
Gram negatif, mempunyai flagella, tidak
berkapsul, tidak membentuk spora,
fakultatif anaerob.
1. Antigen dinding sel (o) merupakan
Mempunyai antigen somatic (O) polisakarida dan bersifat spesifik grup
yang terdiri dari oligosakarida, 2. Antigen flagella (H) yg merupakan
flagelar antigen (H) yang terdiri kompnen protein berada dlm
dari protein dan envelope antigen flagella,bersifat spesifik spesies.
(K) yang terdiri dari polisakarida. 3. Antigen virulen (Vi) merupakan
polisakarida,berada di kapsul.
Mempunyai makromolekuler Berhubungan dengan daya invasif
lipopolisakarida kompleks yang membentuk bakteri dan efektifitas vaksin.
lapis luar dari dinding sel dan dinamakan 4. Outer Membran Protein :
endotoksin. a. Antigen ini merupakan bagian dari
dinding sel terluar fungsinya
Salmonella typhi juga dapat memperoleh
sebagai barier fisik yg
plasmid faktor-R yang berkaitan dengan
mengendalikan masuknya zat dan
resistensi terhadap multipel antibiotik.
cairan ke dlm membran sitoplasma
Bakteri Salmonella typhi mempunyai
Sebagai reseptor untuk bakteriofag
beberapa komponen antigen yaitu :
dan bakteriosid
2) Gangguan sekresi
Mekanisme dasar yang
Akibat adanya rangsangan toksin pada
menyebabkan timbulnya diare dinding uterus sehingga akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit
1) Gangguan asmotik kedalam rongga usus dan selanjutnya
timbul diare karena terdapat
Akibat terdapatnya makanan atau zat peningkatan isi rongga usus.
yang tidak dapat diserap akan
mengakibatkan tekanan asmotik dalam
3) Gangguan motilitas usus
rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam Hiperistaltik akan menyebabkan
rongga usus. Isi rongga usus yang berkurangnya kesempatan usus
berlebihan akan merangsang usus untuk menyerap makanan sehingga
untuk mengeluarkan sehingga timbul timbul diare. Bila peristaltik menurun
diare. akan menyebabkan bakteri tumbuh
berlebihan, sehingga timbul diare
juga.
Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat di
dalam makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah dan
menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama
hati dan limpa. Di lamina propia kuman berkembang biak dan
difagosit oleh sel-sel fagosit terutama oleh makrofag. Kuman
dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag dan
selanjutnya dibawa ke plague Peyeri ileum distal dan kemudian
ke kelenjar getah bening mesenterika.
Masuknya kuman Salmonella typhi (S. Typhi) dan Di organ-organ ini, kuman meninggalkan sel-sel fagosit dan
Salmonella paratyphi (S. Paratyphi) ke dalam tubuh kemudian berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan
manusia terjadi melalui makanan yang terkontaminasi selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah lagi mengakibatkan
kuman. bakteriemia yang kedua kalinya dengan disertai tanda-tanda
Sebagian kuman dimusnahkan dalam lambung, dan gejala penyakit infeksi sistemik.
Di dalam hati, kuman masuk ke dalam kandung empedu,
sebagian lolos masuk ke dalam usus dan selanjutnya
berkembang biak, dan bersama cairan empedu diekskresikan
berkembang biak.Bila respon imunitas humoral mukosa
secara intermittent ke dalam lumen usus. Sebagian kuman
(Ig A) usus kurang baik maka kuman akan menembus
dikeluarkan melaui feses dan sebagian masuk lagi ke dalam
sel-sel epitel (terutama sel-M) dan selanjutnya ke sirkulasi setelah menembus usus.
lamina propia.
Di lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit Proses yang sama terulang kembali, berhubung makrofag
oleh sel-sel fagosit terutama oleh makrofag. Kuman telah teraktivasi dan hiperaktif maka saat fagositosis kuman
dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag Salmonella terjadi pelepasan beberapa mediator inflamasi
dan selanjutnya dibawa ke plague Peyeri ileum distal yang selanjutnya akan menimbulkan gejala reaksi inflamasi
dan kemudian ke kelenjar getah bening mesenterika. sistemik seperti demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit
perut, instabilitas vascular, gangguan mental, dan koagulasi.
Pemeriksaan Fisik
Pada anak terkena Diare

Tanda dan gejala anak yang menderita diare, yaitu:


1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh meninggi/demam
3. Feces encer, berlendir atau berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan
empedu
5. Anus lecet
6. Muntah sebelum dan sesudah diare
7. Anoreksia
8. Gangguan gizi akibat intake makanan kurang
9. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan berat
badan, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar
cekung, membran mukosa kering.
10. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
11. Keram abdominal
12. Mual dan muntah
13. Lemah
14. Pucat
15. Perubahan TTV : Nadi dan pernafasan cepat.
16. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
Pada Anak yang menderita Demam Tifoid

Pada anak, periode inkubasi demam tifoid antara


5–40 hari dengan rata-rata antara 10–40 hari.
Gejala klinis demam tifoid sangat bervariasi, hal
tersebut dapat terjadi disebabkan oleh faktor
galur Salmonella, status nutrisi dan imunologik
penjamu, serta lama sakit di rumahnya. Pada minggu pertama, gejala klinisnya yaitu
demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi/diare,
Penampilan demam pada kasus demam tifoid perasaan tidak enak di perut, batuk, dan
mempunyai istilah khusus yaitu step-ladder epistaksis.Dalam minggu ke-2, gejala telah
temperature chart yang ditandai dengan demam lebih jelas, yaitu berupa demam, bradikardia
timbul insidius, kemudian naik secara bertahap tiap relatif (peningkatan suhu 1oC tidak diikuti
harinya dan mencapai titik tertinggi pada akhir dengan peningkatan denyut nadi 8 kali per
minggu pertama. Setelah itu demam akan bertahan menit), lidah yang berselaput, hepatomegali,
tinggi. Pada minggu ke-4, demam turun perlahan splenomegali, meteroismus, ganguan
secara lisis. Demam lebih tinggi saat sore dan mental berupa somnolen, stupor, koma,
malam hari dibandingkan dengan pagi harinya. delirium, dan psikosis.
Asuhan
Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai