Anda di halaman 1dari 18

OKSIDA KARBON

Nama Kelompok :
1. Gilang Ashar Ramadhan
2. Ina Safitri
3. Wanda K
4. Wetria Gabriela R
5. Wilson M Sagrim
GAS KARBON DIOKSIDA
Karbon Dioksida
 Karbon dioksida merupakan gas atmosfer yang tidak berwarna,
berbau, dan berasa. Terdiri dari satu atom C dan dua atom O

 Kabon dioksida merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan


dengan formula CO2

 Dihasilkan dari proses respirasi manusia, hewan, dan tumbuhan


digunakan untuk proses fotosintesis membentuk karbohidrat dan
oksigen, dan dihasilkan dari proses pembakaran sempurna bahan
organik dengan oksigen dalam jumlah yang cukup

 Keberadaannya di atmosfer bumi pada kepekatan rendah dan


bertindak sebagai gas rumah kaca. CO2 merupakan komponen utama
senyawa karbon.
 CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu reaksi pembakaran. Tidak
dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi sumber utama penghasil
emisi CO2 di bumi.

 Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2 global.

 Dalam 100 tahun terakhir, emisi CO2 mengalami kenaikan sebesar 2,5 % setiap tahun
dan diperkirakan akan meningkat 3 tiga kali lipat dari keadaan saat ini. Konsentrasi
CO2 juga diperkirakan akan meningkat mencapai 500 sampai 600 ppmv pada
pertengahan abad 21. Peningkatan ini cenderung tidak berhenti karena didukung
penyusutan hutan yang cukup besar
 Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan

Adanya gas CO2 yang berlebihan di udara atau di atmosfer tidak berakibat langsung kepada
manusia. Tetapi CO2 membentuk lapisan transparan (tembus pandang) di atmosfer yang
mengisolasi di sekililing bumi. Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di bawah lapisan gas CO2
dan dipermukaan bumi semakin tinggi, sehingga akan mempengaruhi makluk hidup. Sifat gas
CO2 seperti diatas itu dikenal dengan istilah efek rumah kaca atau green house effect.

Sebenarnya, Karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. akan tetapi, karbondioksida


tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbondioksida di udara dapat
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan suhu karena meningkatnya
kadar gas-gas rumah kaca di udara disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat
mempengaruhi iklim, mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya
 Dampak Terhadap Tumbuhan

Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi
tanaman.
Dampak langsung yang dapat dijejaki dari peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat
fotosintesa daun dan kanopi. Peningkatan fotosintesis akan meningkat sampai kadar CO2
mendekati 1000 ppm. Hasil paling pasti adalah tanaman tumbuh cepat dan lebih besar.
Terjadi juga pertambahan luas dan tebal daun, berat per luas, tinggi tunas, percabangan,
bibit dan jumlah dan berat buah. Dengan meningkatnya kadar CO2 menjadi dua kali sekarang
secara global, hasil pertanian diperkirakan akan meningkat sampai 32% dari sekarang.

 Hanya sedikit keraguan bahwa kadar CO2 dalam atmosfir adalah kurang optimal bagi
fototosintesis ketika faktor lain yang berpengaruh terhadap tanaman (cahaya, air, suhu dan
unsur hara) mencukupi.
 Dampak Terhadap Material

Dalam produksi gas dan minyak, CO2 selain H2S merupakan salah satu faktor
utama penyebab korosi. Gas ini tidak bersifat korosif jika berada dalam keadan
kering dan tidak terlarut dalam air. Jiak terlarut dalam air gas ini akan
membentuk suatu asam lemah H2CO3 yang bersifat korosif. Laju korosi pada
korosi CO2 ditentukan oleh sifat lapisan produksi korosi yang terbentuk pada
permukaan logam. Jika lapisan terbentuk pada keadaan yang sesuai maka akan
terbentuk lapisan protektif yang dapat menurunkan laju korosi.
Karbon Monoksida (CO)
 Karbon monoksida adalah pencemar primer berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak memiliki rasa,
tidak berbau dan memiliki berat jenis yang lebih kecil dari udara serta sangat stabil dan mempunyai
waktu tinggal 2-4 bulan

 Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas
buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO
dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain dari itu gas CO dapat pula
terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk walaupun jumlahnya
relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lainnya

 CO memiliki potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat
dengan pigmen darah yaitu haemoglobin. Haemoglobin mengira CO adalah O2 sehingga ikut terbawa
dalam aliran darah, mengakibatkan darah kekurangan oksigen dengan dampak paling parah adalah
kematian
 Sumber dan Distribusi

Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama dengan bahan bakar bensin. Berdasar
estimasi, jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta Ton per tahun. Separuh dari jumlah
ini berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan bensin dan sepertiga berasal dari sumber tidak
bergerak seperti pembakaran batubara dan minyak dari industri dan pembakaran sammpah domestik.

 Dampak Terhadap Kesehatan

CO kadar tinggi menyebabkan gangguan pada sistem syaraf pusat dan sistem kardiovaskuler, serta
menyebabkan perubahan tekanan darah, dan meningkatkan resiko gagal jantung.

 Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan

Di udara, karbon monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di
perkotaan dengan lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama diketahui
bahwa gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan
lingkungan kita.
 Dampak Terhadap Tumbuhan

Bagi Tumbuhan, kadar CO 100ppm pengaruhnya hamper tidak ada khususnya tumbuhan
tingkat tinggi. Kadar CO 200ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi
kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar
tumbuhan.

 Dampak Terhadap Material

Pada material, dampak pencemaran udara oleh karbon monoksida adalah


menghitamnya benda-benda pada daerah yang telah tercemar oleh karbon monoksida.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
1. Dampak Karbon Dioksida (CO2)

Dampak pelepasan karbondioksida tidak dipahami oleh semua orang karena gas tersebut tidak
berbau dan bukan toksik. Konsentrasi karbondioksida di atmosfer telah meningkat dari kira-kira 280
ppm pada abad ke-18 (sebelum era revolusi industri) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.

Menjelang tahun 2009 kadarnya meningkat menjadi 700 ppm jika cara hidup manusia terus
berlangsung seperti sekarang. Secara bandingan, planet lain seperti Marikh, suhunya kira-kira
4000 Celcius dan 90% atmosfernya adalah karbondioksida. Gas karbondioksida yang terlalu banyak
menyebabkan udara panas di bumi terperangkap dan akhirnya suhu bumi meningkat dan lingkungan
menjadi panas. Penyusutan lapisan ozon juga menyebabkan kejadian pemanasan global. Dampaknya
adalah permukaan bumi menjadi panas, ekosistem terganggu, dan juga terjadinya fenomena alam
yang tidak normal.
2. Dampak Karbon Monoksida (CO)

Konsentrasi gas CO di suatu ruang akan naik bila di ruang itu ada orang yang merokok. Orang
yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih
dari 2000ppm yang kemudian menjadi encer, sekitar 4000-5000ppm selama dihisap. Konsentrasi gas
CO yang tinggi di dalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok
jadi meningkat. Keadaan ini sudah tentu sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok.
Orang yang merokok dalam waktu cukup lama (perokok berat) konsentrasi COHb dalam darahnya
sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.

Konsentrasi CO di udara (ppm) Konsentrasi COHb dalam darah (%) Gangguan pada tubuh
3 0,98 Tidak ada
5 1,3 Belum begitu terasa
10 2,1 Sistem syaraf sentral
20 3,7 Panca indra
40 6,9 Fungsi jantung
60 10,1 Sakit kepala
80 13,3 Sulit bernapas
100 16,5 Pingsan – kematian

Tabel 1 : Pengaruh konsentrasi CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh bila kontak terjadi pada
waktu yang lama.
CARA PENANGGULANGAN
PENCEMARAN UDARA
 Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengontrol polusi CO di udara. Kebanyakan usaha tersebut
ditujukan untuk mengurangi polusi CO dari kendaraan bermotor karena sebanyak 64% dari seluruh
emisi CO dihasilkan dari transportasi, terutama yang menggunakan bahan bakar (oli,bensin). Hasil
pembakaran mesin ini selain mengandung CO juga mengandung campuran NOx,HC dan partikel,
sehingga masalah yang harus dipecahkan juga kompleks.

 Berbagai cara telah dilakukan untuk mengontrol emisi CO dari kendaraan bermotor. Cara-cara
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Modifikasi mesin pembakar untuk mengurangi jumlah polutan yang terbentuk selama pembakaran.

2. Pengembangan reaktor sistem ekshaust sehingga proses pembakaran berlangsung sempurna dan
polutan yang berbahaya diubah menjadi polutan yang lebih aman.

3. Pengembangan substitusi bahan bakar untuk bensin sehingga menghasilkan polutan dengan
konsentrasi rendah selama pembakaran.

4. Pengembangan sumber tenaga yang rendah polusi untuk menggantikan mesin pembakaran yang ada.
CONTOH KASUS
Karbon Dioksida (CO)

1. Karbon Monoksida yang dihasilkan alam.

Sering kita jumpai kasus kematian makhluk hidup dan manusia di daerah pegunungan aktif yang
menghasilkan gas Karbon Monoksida salah satunya yaitu di daerah pegunungan Dieng. Makhluk hidup
yang berada di sekitar kawah atau di sekitar pegunungan sangat riskan terkena dampak ini. Pada sebuah
kasus ditemukan bahwa terdapat manusia tidak sadar sedang terpapar gas Karbon Monoksida akibatnya
tiba-tiba merasa lemas, pusing, pingsan dan kemudian meninggal.

2. Karbon Monoksida akibat pembakaran tidak sempurna.

Sebagai efek pembakaran yang tidak sempurna, Karbon Monoksida sering dijumpai pada pabrik-
pabrik dan di dalam kendaraan seperti mobil, bus atau jenis kendaraan yang lainnya. Banyak ditemukan
kasus pekerja pabrik yang terpapar Karbon Monoksida selama berjam-jam mengalami pusing, mual dan
sakit kepala. Salah satu kasus yang mengagetkan yaitu meninggalnya manusia yang sedang tidur di dalam
mobil dan menyalakan AC. Hal ini dapat terjadi karena terjadi kebocoran di kabin dan tempat
pembakaran. AC yang dalam penggunaannya harus menyalakan mobil sehingga gas CO yang dihasilkan
dari pembakaran tidak sempurna mesin mobil kemudian masuk ke kabin yang kemudian dihirup oleh
manusia tersebut.
Karbon Dioksida (CO2)

1. China
Negara berpopulasi terbesar di dunia ini mengalami banjir terburuk sedekade, terutama di
provinsi di barat laut, Gansu. Banjir dan longsor menewaskan 1.117 orang dan membuat 600 orang
hilang. Tahun 2007, laporan IPPC menyatakan hujan meningkat di barat laut China 33 persen
dibanding 1961. Banjir di seluruh negeri meningkat tujuh kali dibanding 1950. Dan banjir akan
sering terjadi di abad ini.

2. Arktik
Sebuah bongkahan es seluas 260 kilometer persegi telah mengapung di barat laut Greenland.
Bongkahan es ini adalah yang terbesar tercatat dalam sejarah memisahkan diri dari Arktik. Es
yang mencair ini menyebabkan kenaikan permukaan laut di seluruh dunia, sebagai akibat dari
ekspansi cuaca panas ke kawasan kutub. Kenaikan muka laut adalah 3,4 milimeter per dekade,
dua kali lipat angka di abad 20.

Anda mungkin juga menyukai