“Enti Berdarah”
• HILYATUL AULIA N10118080
• MUH KHOHEN LANDUNG N1011891
• YUSUF LUTHER TANGKO N10118093
TANDA DAN
GEJALA
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAA PENUNJANG KOMPLIKASI
N
PATOGENESIS
DISENTRI ETIOLOGI
EPIDEMIOLOG
PROGNOSIS PENCEGAHAN I
TRAVELLERS DIARRHEA
Diare Traveler adalah penyakit yang paling umum dialami
turis yang mengunjungi negara berkembang, termasuk
Indonesia. Traveler’s diarrhea (TD) adalah diare yang
dialami oleh wisatawan akibat terpapar patogen di daerah
tujuannya. Traveler’s diarrhea cenderung terjadi pada
wisatawan dengan usia muda, berpenghasilan tinggi, berasal
dari negara maju, lama tinggal lebih dari seminggu, makan
di penginapan, makanan tipe barat , dan mencuci tangan
secara teratur.
TRAVELLERS DIARRHEA
• Diare biasanya didefinisikan sebagai bagian dari setidaknya tiga kali buang
air besar berbentuk dalam jangka waktu 24 jam, dalam hubungan dengan
setidaknya satu gejala dari penyakit pencernaan seperti mual, muntah,
demam, perut atau kram, tenesmus, urgensi tinja , atau bagian dari tinja
berdarah atau berlendir. Biasanya, gejala berkembang dalam minggu
pertama perjalanan dan lebih dari 90% kasus terjadi dalam 2 minggu
pertama. Sekitar 80% dari wisatawan dengan diare mengeluh kram perut,
10% sampai 25% mengalami demam, 20% mengalami muntah, dan antara
5% dan 10% melaporkan memiliki darah atau lendir dalam tinja mereka.
Pada kebanyakan kasus, diare biasanya hanya berlangsung selama 3
sampai 4 hari sebelum sembuh secara spontan tanpa pengobatan.
AGEN-AGEN INFEKSI
• Virus merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (70-80%). Beberapa jenis
virus penyebab diare akut antara lain Rotavirus serotype 1, 2, 8, dan 9 pada manusia,
Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus (tipe 40, 41), Small bowel structured virus,
Cytomegalovirus.
• Bakteri seperti Enterotoxigenic E. coli (ETEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC),
Enteroaggregative E. coli (EAggEC), Enteroinvasive E. coli (EIEC), Enterohemorrhagic
E. coli (EHEC), Shigella spp., Campylobacter jejuni (Helicobacter jejuni), Vibrio cholerae
01, dan V. choleare 0139, Salmonella (non-thypoid).
• Protozoa seperti Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Cryptosporidium,
Microsporidium spp., Isospora belli, Cyclospora cayatanensis.
• Helminths seperti Strongyloides stercoralis, Schistosoma spp., Capilaria philippinensis,
Trichuris trichuria.
AGEN-AGEN INFEKSI
CARA PENULARAN AGEN INFEKSI