Anda di halaman 1dari 11

Palu,8 november 2020

BLOK 8

DEPARTEMEN PARASITOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
“TOXOPALSMA GONDII DAN TRICHOMONAS VAGINALIS”

NAMA : ANDI RAHMA ANUGRAH


STAMBUK : N101 18 138
KELOMPOK :4

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1. Jelaskan definisi Toxoplasmosis !
Jawab:

Toxoplasma gondii merupakan parasit protozoa yang menginfeksi


hampir semua hewan berdarah panas, manusia adalah infeksi utamanya
melalui memakan makanan yang kurang matang atau daging mentah yang
mengandung kista toxoplasma tersebut dan dapat juga melalui air yang
terkontaminasi oleh ookista Toksoplasma gondii.

Terdapat tiga bentuk Toxoplasma gondii, yaitu: tachizoites


(tropozoites) yang merupakan bentuk invasif dan bertanggung jawab pada
manifestasi infeksi akut, bradizoites yang merupakan bentuk parasit yang
terdapat didalam kista jaringan, sporozoites (ookista) yang merupakan
bentuk parasit yang terdapat di dalam kotoran kucing.Manusia dapat
terinfeksi Toxoplasma gondii bila memakan daging yang terinfeksi
kista jaringan yang dimasak tidak sempurna, memakan buah atau sayur
yang terkontaminasi ookista dan transmisi secara transplasental dari ibu ke
janin.
Toksoplasmosis okular merupakan penyebab utama uveitis
posterior di berbagai negara. Diperkirakan 25-30% populasi terinfeksi
Toxoplasma gondii.Keadaaan ini merupakan penyebab uveitis posterior
pada 85% kasus di Brazil dan 25% kasus di Amerika. Seroprevalensi
berbeda di berbagai negara, seperti seroprevalensi rendah dilaporkan pada
Asia Tenggara, Amerika Utara dan Eropa Utara (10-30%) dan
seroprevalensi 30-50% pernah dilaporkan di Eropa Tengah dan Eropa
Selatan.

Sumber :

Halimatunisa, F., & Prabowo, A. Y. (2018). Diagnosis Toxoplasma


Gondii dan Toksoplasmosis. Medula, 8(1), 127–130. di akses pada
10 nov 2020 from https://emedicine.medscape.com

Ariyeni,D dan Helvinda,W.2020.Toksoplasmosis Okular. Jurnal Kesehatan


Andalas.Vol 9 (1).Viewed on 3 November 2020.From
https://jurnal.fk.unand.ac.id
2. Jelaskan secara lengkap daur hidup/siklus hidup Toxoplasma gondii
baik secara seksual maupun aseksual
Jawab:

Kucing merupakan satu-satunya host definitif, namun T. gondii


dapat menginfeksi dan bereplikasi di dalam sel vertebrata berinti. Siklus
hidup T. gondii dibagi menjadi dua tahap, yaitu fase aseksual yang terjadi
di dalam sel berinti, dan fase seksual yang terjadi di dalam saluran
pencernaan kucing. Gamet yang telah mengalami pembuahan diperoleh
dari reolikasi seksial di dalam usus halus kucing, dan mengeluarkan
ookista ke lingkungan hingga 18 bulan. Ketika telah tercerna, ookista
dan/atau jaringan dengan adanya kista akan pecah dan menyerang sel sel
pada dinding usus, dan sporozoit (yang dilepaskan dari ookista) atau
bradizoit (yang dilepaskan dari jaringan kista) berdiferensiasi menjadi
takizoit, yang merupakan bentuk replikasi versi cepat dari parasit tersebut.
Takizooit ini dapat terdeteksi pada leukosit dari host atau bersirkulasi
secara bebas di dalam peredaran darah.
Setelah hospes menelan ookista infektif, ookista ini akhirnya pecah
di traktus gastrointestinal yang akhirnya mengeluarkan bradizoit atau
sporozoit yang menginvasi dan berdiferensiasi menjadi takizoit yang
berada di epitel gastrointestinal. Takizoit ini kemudian berjalan ke seluruh
tubuh melalui aliran darah. Takizoit ini akhirnya bersirkulasi melalui darah
dan sistem limfatik dan berpotensi menginfeksi semua jenis sel dan
jaringan. Takizoit di jaringan selanjutnya menginisiasi pembentukan kista
jaringan yaitu bradizoit yang 10 berkembang lambat. Dalam kista jaringan,
bradizoit bermultiplikasi dengan endogoni dan bertahan di jaringan sampai
seumur hidup hospes. Kista jaringan inilah yang infeksius dan kadang
pecah dan kembali berubah bentuk menjadi takizoit. Takizoit ini
selanjutnya melakukan reinvasi pada hospes. Takizoit kembali membentuk
bradizoit. Jika tertelan oleh hospes definitif, bradizoit akan menginisiasi
siklus hidup seksual dan dan siklus hidup Toxoplasma gondii akan
berulang.
Sumber:

Dylan Trotsek. (2017).infeksi toxoplamosis. Journal of Chemical


Information and Modeling, 110(9), 1689–1699. Akses in 10 nov
2020 from https://medicine.medscape.com

catharina,T.W., fitri,D., Hutami,R.D. 2018. Toxoplasmosis. jurnal


fakultas kedokteran UGM. 19(32), 125-127.Akses in 10 nov 2020.
from https://zoonosis.fk.ugm.ac.id

3. Apa yang anda ketahui tentang kista jaringan pada fase kronis
Toxoplasmosis
Jawab:
Infeksi kronis terjadi apabila sistem imun berkembang dan mampu
menghambat proliferasi takizoit sehingga terbentuk kista yang berisi
bradizoit. Kista terbentuk karena adanya kekebalan humoral yang dapat
memicu timbulnya kista jaringan di otak yang disertai dengan respon
kekebalan seluler yang mampu mengontrol pembentukan kista pada
jaringan. Pembentukan kista jaringan mengakibatkan sedikit perubahan
pada sel inang namun tanpa menunjukkan gejala klinis yang nyata
(asimtomatik). Kista yang pecah akan menimbulkan reaksi peradangan,
terbentuknya nodul, dan mengakibatkan ensefalitis kronis, miokarditis,
dan pneumonia. Kista yang pecah mampu melepaskan bradizoit yang
berperan untuk menginfeksi sel baru.

Sumber:

Agustin,P.D dan Mukono,J.2015.GAMBARAN KETERPAPARAN


TERHADAP KUCING DENGAN KEJADIAN
TOKSOPLASMOSIS PADA PEMELIHARA DAN BUKAN
PEMELIHARA KUCING DI KECAMATAN MULYOREJO,
SURABAYA. Jurnal Kesehatan Lingkungan.Vol 8 (1).Viewed on
3 November 2020. From https://researchgate.net

4. Jelaskan mekanisme transmisi dari Toxoplasmosis


Jawab:

Penularan melalui makanan yang dikonsumsi juga disebut dengan


Acquired toxoplasmosis. Kemungkinan terbesar penularan Toxoplasma
gondii ke manusia melalui jalur ini seperti mengkonsumsi makanan yang
dimasak setengah matang atau masakan lainnya yang dimasak tidak
sempurna. Toxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan
menembus epitel usus dan difagositosis oleh makrofag atau masuk ke
dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen. Toxoplasma gondii
akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis
sel tersebut, destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi.
Pada alat tubuh seperti susunan syaraf dan mata, zat ini dapat masuk
menembus barier sehingga destruksi akan terus berjalan .

Pada orang yang tidak makan daging mentah, infeksi terjadi jika
menelan ookista yang keluar bersama tinja kucing. Terjadi di laboratorium
pada orang- orang yang bekerja dengan binatang percobaan yang terinfeksi
Toxoplasma gondii, melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya
yang terkontaminasi oleh Toxoplasma gondii. Toksoplasma masuk ke
dalam tubuh manusia dalam bentuk oosit (stadium infektif) dan di usus
halus kemudian berubah menjadi bentuk takizoid yang kemudian dapat
menginvasi berbagai jaringan tubuh, seperti otot, otak, hati, paru dan
plasenta
Pada transmisi dari ibu ke janin, Toxoplasmosis pada kehamilan
menyebabkan infeksi Toxoplasma gondii pada janin melalui sirkulasi
uteroplasenta. Hal ini terjadi bila mendapat infeksi primer ketika hamil.
Penularan lainnya toksoplasmosis dapat melalui transfusi darah (trofozoit),
transplantasi organ atau cangkok jaringan (trofozoit, kista). Infeksi
Toxoplasma gondii juga dapat terjadi di laboratorium pada orang–orang
yang bekerja dengan binatang percobaan yang terinfeksi Toxoplasma
gondii, melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang
terkontaminasi oleh Toxoplasma gondii

Sumber:

Triana, A. 2015. Faktor Determinan Toksoplasmosis pada Ibu Hamil.


Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 11 (1). Viewed on 8 November
2020. From (journal.unnes.ac.id).

Wulandari, R., Suwandi, J. F., Mutiara, H., Sulinawati, Hanriko, R. 2019.


Seroprevalensi Toxoplasma gondii pada Hewan Ternak Sapi di
Kota Bandar Lampung. Agromedicine Unila. Vol 6 (1). Viewed
on 8 November 2020. From (http://repository.lppm.unila.ac.id).

5. Jelaskan mekanisme respon immun pada Toxoplasmosis


Jawab:
Kucing termasuk dalam intermediate host, kucing yang dapat
mengeluarkan tahap Toxoplasma gondii melalui feses. ookista terbentuk
sebagai hasil dari siklus seksual di dalam mukosa usus halus kucing.hanya
siklus aseksual yang terjadi di intermediate host.dalam intermediate host
Toxoplasma gondii saat infeksi primer akut terjadi, Makrofag, sel NK,
fibroblas, sel epitel dan sel-sel endotel diaktifkan oleh T.gondii infeksi
pada tubuh host, sehingga dapat menghambat parasit proliferasi. Respon
imun non spesifik tergantung pada kemampuan IL – 12 yang dihasilkan
oleh makrofag dan sel dendritik untuk menstimulasi sel NK menghasilkan
IFN - γ. TNF- α juga meningkatkan kemampuan IL - 12 untuk
menginduksi sel NK untuk menghasilkan IFN - γ. IFN -γ menghambat
replikasi dari parasit karena menginduksi makrofag untuk melepaskan
nitrat oksida (NO), yang membunuh parasit. IFN -γ juga meningkat
aktivitas indoleamine 2,3 dioksigenase yang menghancurkan triptofan
yang merupakan zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dari parasit7
Parasit ini akan menginduksi kekebalan 4 jenis sel T, yaitu respon imun
berperantara sel sebagai T. Gondii parasit intraseluler. IL - 12 diproduksi
oleh makrofagjuga memperkuat kerja sel CD4 + yang menghasilkan IFN-
Sel CD in. CD8 + juga menginduksi pelepasan IFN - γ,interferon γ (IFN -
γ) memainkan peran dalam pembentukan kista oleh menghambat replikasi
pada makrofag tikus tachyzoitedan menginduksi antigen spesifik untuk
bradyzoite. Humoralsistem kekebalan tubuh memiliki peran kecil dalam
perang melawantoksoplasmosis tetapi sangat penting dalamdiagnosis
toksoplasmosis pada manusia. Antibodi diproduksioleh sistem kekebalan
humoral mampu membunuh ekstraseluler T.gondii di dalam dan melalui
kegiatan pelengkapnya dapat menghambat perkalian parasit Saat ini,
diagnosis dari toksoplasmosis dengan menggunakan antibodi IgM atau
IgG dalam darah pasien untuk menentukan infeksi primer atau sekunder.

Sumber:

Halimatunisa, F., & Prabowo, A. Y. (2018). Diagnosis Toxoplasma


Gondii dan Toksoplasmosis. Medula, 8(1), 127–130. di akses pada
8 nov 2020 from https://emedicine.medscape.com

6. Bagaimana cara-cara pencegahan Toxoplasmosis


Jawab:

pencegahan toxoplasmosis Yang paling penting ialah higiene,


mencuci tangan setelah menyentuh daging mentah dan menghindari feses
kucing. Hindari makanan yang terkontaminasi dan masak daging dengan
tepat. Pencegahan sekunder terdiri dari diagnosis awal pada ibu, fetus dan
bayi baru lahir dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan
transmisi parasit secara transplasental, melalui intervensi terapi pada ibu
hamil dan anak‐anak yang memperlihatkan infeksi akut. Pencegahan
tersier berkonsentrasi pada diagnosis awal melalui kadar antibodi spesifik
IgA dan IgM dalam darah yang diambil dari bayi baru lahir,
memperkenankan pelaksanaan rezim terapi untuk mencegah atau
mengurangi risiko sekuale.

Sumber:

Hamdan, A. B. 2017. Toxoplasmosis dalam Kehamilan. Vol 2 (1).


Viewed on 8 November 2020. From (isainsmedis.id).
7. Jelaskan definisi Trichomoniasis
Jawab:

Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang


disebabkan trichomo vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan
seksual dan sering menyerang traktusuro genitalis bagian bawah baik pada
perempuan maupun pria.Trikomoniasis merupakan suatu penyakit infeksi
protozoa yang menyerang traktus urogenitalis bagian bawah baik pada pria
maupun wanita dan disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya
penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Pada pria umumnya
asimtomatik dan prevalensinya lebih rendah dibandingkan pada wanita.
Keadaan dimana lingkungan kurang baik dapat terjadi infeksi secara tidak
langsung melalui alat mandi seperti lap mandi, handuk atau alat sanitasi
seperti toilet seat
Dikenal tiga spesies penyebab trikomoniasis pada manusia yaitu
Trichomonas vaginalis, Trichomonas tenax, dan Trichomonas hominis.
Trichomonas vaginalis merupakan spesies yang patogen pada manusia dan
menyebabkan trikomoniasis vagina.Trichomonas vaginalis merupakan
protozoa pada traktus urogenitalis penyebab penyakit menular seksual.
Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2005, diperkirakan terdapat 248.5
juta kasus trikomoniasis vagina. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan
sebesar 11,2 % yaitu sebesar 276.4 juta kasus. Diperkirakan 2.8% infeksi
banyak terjadi pada perempuan usia muda 18-25 tahun di Amerika
Serikat.Beberapa penelitian mengenai penyakit menular seksual dan
perilaku juga telah dilakukan di beberapa propinsi di Indonesia, sekitar 10-
15% terinfeksi oleh Chlamydia dan Trichomonas. Penelitian di Bitung
pada tahun 2003 melaporkan bahwa prevalensi trikomoniasis sebesar 20%
pada wanita penjaja seks (WPS) dan 16% pada WPS jalanan.

Sumber:
Alfari, N., Kapantow, M. G., Pandaleke, G. 2016. Profil trikomoniasis di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2015. Jurnal e-
Clinic (eCl), Vol. 4 (2). Viewed on 4 november 2020. From
http://garuda.ristekbrin.go.id

Sari,M.P.2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. J. Kedokt


Meditek.Vol 23 (63).Viewed on 3 November 2020.From
https://ejournal.ukrida.ac.id
8. Jelaskan daur hidup Trichomonas vaginalis
Jawab:
T. vaginalis hanya mempunyai bentuk trophozoite dan
menyelesaikan daur hidupnya pada satu host (parasit monoksen), baik laki
laki maupun wanita. Trophozoite membelah diri dengan cara longitudinal
binary fission. T. vaginalis tidak mempunyai mitochondria sehingga
membutuhkan enzim dan cytochromes untuk proses oxidative
phosphorylation. Nutrient yang berasal dari host ditranspor langsung
melalui membrane maupun dengan proses fagositosis. Meskipun tidak
mempunyai kista, parasit ini dapat hidup hingga 24 jam pada urine, cairan
semen, dan air.

Secara morfologi protozoa Trichomonas vaginalis hanya memiliki


stadium trofozoit, berbentuk seperti buah pir atau telur bulat dengan panjang
10-30µm dan lebar 5-10 µm, memiliki satu inti, empat flagel dibagian
anterior, satu flagel posterior yang melekat pada membran bergelombang, dan
aksostil. Infeksi terjadi secara langsung melalui hubungan seksual, stadium
trofozoit masuk dan menempel pada sel epitel vagina sehingga menyebabkan
degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina,T. vaginalis menghasilkan sistein
proteinase sehingga dapat menempel pada epitel vagina. Selain itu T. vaginalis
juga dapat memodulasi antigen permukaan melalui variasi antigen sehingga
tidak dikenali oleh sistem imun.

Sumber:

Sari,M.P.2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. J. Kedokt


Meditek.Vol 23 (63).Viewed on 3 November 2020.From
https://ejournal.ukrida.ac.id

9. Jelaskan cara-cara transmisi Trichomonas vaginalis


Jawab:

a. Transmisi secara langsung yakni melalui hubungan seksual.

b. Transmisi secara tidak langsung seperti lingkungan yang kurang


higienis contohnya pemakaian handuk secara bersamaan dan toilet
duduk yang tidak bersih.

c. Transmisi kongenital yakni dari maternal ke neonatus melalui


proses persalinan

Sumber:

Kurniawan, H. 2019. Buku Ajar Parasitologi. Yogyakarta:


Deepublish Publisher.

10. Gambarkan secara skematis Trichomonas vaginalis dan berilah keterangan


pada gambar tersebut
Jawab:
Sumber:

Kurniawan, H. 2019. Buku Ajar Parasitologi. Yogyakarta: Deepublish Publisher

Anda mungkin juga menyukai