TUGAS PARASIT
“TOXOPALSMA GONDII DAN TRICHOMONAS VAGINALIS”
2. Jelaskan secara lengkap daur hidup/siklus hidup Toxoplasmosis gondii baik secara
seksual maupun aseksual ?
Jawab:
Siklus hidup Toksoplasma gondiimemiliki 2 fase, yaitu seksual dan aseksual. Fase
seksual terjadi dalam tubuh hospes definitif.Pada fase ini terjadi pembentukan ookista
dalam mukosa usus halus kucing yang akan dikeluarkan lewat tinja.Ookista sangat stabil
pada lingkungan yang lembab dan hangat, tetapi tidak mampu bertahan terhadap iklim
dingin dan kering. Ookista juga resisten terhadap banyak desinfektan.Ookista dapat
menyebar ke lingkungan dan mengkontaminasi air, tanah, buah-buahan, dan sayur-
sayuran,sehingga dapat tertelan oleh binatang lain dan manusia.Babi, sapi, atau kambing
yang terinfeksi dapat menyebabkan infeksi sekunder pada manusia yang memakan
daging yang tidak dimasak.
Fase aseksual terjadi dalam tubuh hospes perantara. Pada fase ini terbentuk
takizoit yang masuk dalam peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan infeksi akut.Daya tahan tubuh akan menghambat proses infeksi dantakizoit
berubah menjadi bentuk kista yang mengandung bradizoit, yang dapat bertahan seumur
hidup.Toksoplasmosis umumnya ditularkan melalui 3 cara: menelan bentuk ookista
Toksoplasma dari kotoran kucing yang melekat di tangan, memakan makanan mentah
seperti sayuran atau buah yang tidak dicuci atau daging yang kurang matang, dan dari ibu
kepada janin melaluiplasenta.Penularan juga bisa terjadi melalui tranfusi darah dan
transplantasi organ.
Ookista atau kista yang ditelan akan pecah dalam usus dan mengeluarkan
tropozoit yang akan menyerang sel tubuh dan berkembang biak dalamnya. Sel yang telah
penuh dengan tropozoit akan pecah dan menyerang sel lain disekitarnya.Parasit dapat
menyerang semua sel tubuh kecuali sel darah merahserta mampu melewati dinding
usus,blood brain barrierdan plasenta.Parasit tidak menghasilkan toxin, tetapi
pertumbuhan kista intraselular akan menyebabkan sel tubuh menjadi nekrosis.
(Basri,2017)
3. Apa yang anda ketahui tentang kista jaringan pada fases kronis toxoplasmosis ?
Jawab :
Toxoplasma gondii adalah parasit yang tergolong ke dalam protozoa intraseluler
yang dapat menginfeksi manusia dan hewan vertebrata. Infeksi dapat terjadi secara
kongenital, termakan daging hewan yang mengandung kista jaringan, termakan makanan
atau minuman yang terkontaminasi ookista maupun melalui transfusi. Pada saat parasit
masuk ke dalam saluran cerna, parasit akan berubah bentuk menjadi stadium takizoit
yang dapat menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Pada individu immunocompetent,
keadaan ini dapat diredam oleh sistem imun. Pada imunitas yang baik, bentuk takizoit
tersebut nantinya akan berubah menjadi bentuk bradizoit (kista jaringan) yang nantinya
akan menetap seumur hidup di tubuh individu yang mengalami infeksi
Parasit ini dapat keluar dari sel makrofag atau sel dendrit yang membawanya
untuk selanjutnya menginfeksi sel di susunan saraf pusat. Pada lokasi tersebut, T.gondii
dapat berubah menjadi bentuk bradizoit dan kemudian akan membentuk kista jaringan
yang dapat menetap selama infeksi kronik. Apabila imunitas host mengalami gangguan,
kista jaringan akan pecah dan menyebabkan reaktivasi akut berupa cerebral
toxoplasmosis yang sering berakhir dengan kematian
Pada saat tertelan ookista matang, bradizoit maupun kista jaringan, Toxoplasma
gondii akan segera berubah menjadi bentuk sporozoit. Sporozoit ini akan menginvasi
enterosit dan dalam waktu 48 jam setelah infeksi akan segera berubah menjadi bentuk
takizoit yang mampu melakukan replikasi dengan cepat. Respon imun host segera bekerja
saat terjadi invasi dengan pelepasan berbagai kemokin yang dapat menarik lekosit ke
lamina propria yang terinfeksi. Kemokin yang bekerja antara lain adalan Monocyte
chemotactic protein (MCP-1/CCL-2) dan Macrophage inflammatory protein
(MIP-2/CXCL8). Pada keadaan ini imunitas host akan bekerja mengeliminasi secara
langsung, produksi sitokin maupun proses pengenalan antigen parasit untuk memulai
imunitas adaptif (Rusjdi, 2020)
4. Jelaskan mekanisme transmisi dari Toxoplasmosis ?
Jawab:
Kucing termasuk dalam intermediate host,hanya kucing yang dapat mengeluarkan
tahap Toxoplasma gondii melalui feses.ookista terbentuk sebagai hasil dari siklus seksual
di dalam mukosa usus halus kucing.hanya siklus aseksual yang terjadi di intermediate
host.dalam intermediate host Toxoplasma gondii . Bentuk utama parasit adalah:
Oocyst (mengandung sporozoit), yang diteteskankebanyakan genera hewan berdarah
panas, termasuk tinja manusia, tetapi host utama adalah keluarga felid (kucing).
Tachyzoit, dengan cepat memperbanyak organisme
Bradyzoit,perlahan-lahan berkembangan biak organisme di dalam jaringan
Kista jaringan,sering ditemukan pada otot dan sistem saraf pusat (CNS). (Halimatusnisa,
2018)
Ookista juga hidup lebih lama di lingkungan dengan tingkat kelembaban tinggi dan
pada daerah dengan ketinggian rendah.Hewan paling potensial sebagai sumber infeksi
utama Toxoplasma gondii yaitu anjing dan kucing. Hal ini disebabkan karena hewan ini
secara umum hidup bebas dan makan daging mentah yang mengandung tropozoit.
(Alvin,2018).
Selama proses akut, tachyzoite menginvasi semua sel dalam tubuh kecuali sel
berinti host seperti darah merah sel.Tachyzoite memasuki sel inang melalui penetrasi
aktif ke dalam plasmalemma induk atau oleh fagositosis. Parasit mematuhi mikronema
dapat mengenali dan menargetkan sel, menghasilkan enzim untuk parasitophorus
rhoptries dewasa vakuola. Replikasi in vitro dari takizoit intraseluler terjadi setiap 6-9
jam. Setelah mengumpulkan 64–128 parasit di setiap sel parasit akan keluar untuk
menginfeksi sel tetangga. Dengan sistem kekebalan host, bisa berubah menjadi sub
populasi bradyzoit tachyzoit. (Halimatusnisa,2018)
5. Jelaskan mekanisme respon immun pada Toxoplasmosis ?
Jawab:
a) Jalur T-cell-independent Jalur ini dikendalikan oleh IL-12 bersama dengan TNF-α,
IL-1β, and IL-15. Semua sitokin proinflamasi ini mengaktivasi sel NK untuk
memproduksi IFN-γ yang akan mengaktivasi makrofag untuk mengelimir parasit.
b) Jalur conventional T-cell-dependent Pengenalan antigen kepada sel Thelper oleh
Antigen Pesenting Cell (APC) seperti makrofag dan sel dendrit akan menyebabkan
terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel Thelper menjadi subset Th1. Diferensiasi
menjadi subset Th1 ini dibantu oleh IL12 yang dihasilkan oleh makrofag dan IL-2
yang dihasilkan oleh undifferentiated Thelper.
c) Jalur non conventional T-cell-dependent Toxoplasma gondii mampu menginduksi
IFN-γ tanpa dibantu oleh IL-12. IFN-γ diproduksi oleh sel Thelper dan sel NK yang
diaktivasi oleh IL-2 yang diproduksi oleh sel Thelper
Respon imun alamiah yang terjadi segera setelah disensitisasi oleh T.gondii
adalah produksi IL-12 oleh sel dendrit diikuti oleh neutrofil, monosit dan makrofag.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kadar IL-12 akan menyebabkan
peningkatan kerentanan untuk mengalami toksoplasmosis. Sebaliknya mekanisme
pertahanan tubuh terhadap T.gondii akan meningkat apabila dilakukan intervensi berupa
pemberian IL-12. Peranan neutrofil juga terlihat pada penelitian yang menunjukkan
bahwa kurangnya jumlah sel neutrofil akan mengakibatkan kurangnya produksi IL-12
dan penurunan aktifitas sel inflamasi termasik monosit. Peranan IFN-γ sangat penting
dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi Toxoplasma gondii. IFN-γ
diproduksi oleh sel NK, sel CD4, CD8, dan netrofil. Produksi IFN-γ oleh sel NK sangat
tergantung pada pengenalan profilin T.gondii oleh sel dendit yang dimediasi oleh Toll-
like receptor 11 (TLR11). IFN-γ yang dihasilkan oleh sel CD4 dan CD8 yang teraktivasi
oleh sel dendrit akan berperan dalam pertahanan selama infeksi infeksi kronis.
Mekanisme induksi netrofil untuk menghasilkan IFN-γ masih belum diketahui pasti
karena diketahui oleh induksi produksi IFN-γ oleh netrofil tidak diatur oleh TLRs atau
IL-12.( Rusdji,2020)
6. Bagaiamana cara pencegahan toxoplasmosis ?
Jawab :
Pada masa kehamilan, infeksi primer pada ibu dapat menuntun kepada transmisi
vertikal, diikuti oleh infeksi fetal yang memperlihatkan risiko abnormalitas kongenital.
Waktu infeksi maternal, kompetensi imunologis ibu selama parasitemia, parasite load and
virulensistrain‐nya membentuk faktor‐faktor dasar untuk infeksi fetal. Risiko infeksi fetal
bervariasi tergantung pada waktu yakni hanya1% pada masa kurang dari 6 minggu, 4‐6%
pada 6‐16 minggu, 20‐40% pada 16‐25 minggu dan 60‐80% pada 36 minggu usia
gestasi.infeksi dapat pula ditransmisikan kepada fetus oleh wanita yang terinfeksi secara
kronik yang imunodefisien. Risikonya walau sulit diperkirakan, kemungkinan rendah.
(FKUI,2015)
9. Jelaskan cara-cara transmisi Trichomonas vaginalis ?
Jawab :
Transmisi secara langsungyakni melalui hubungan seksual.
10. Gambarkan secara skematis Trichomonas vaginalis dan berilah keterangan pada gambar
tersebut ?
Jawab :
a. Flagellum
b. Undulating membrane
c. Cytosome
d. Costa
e. Hydrogenosomes
f. Axostyle
https://cmr.asm.org/content/30/3/811
Daftar Pustaka
Halimatunisa, F., & Prabowo, A. Y. (2018). Diagnosis Toxoplasma Gondii dan Toksoplasmosis.
Medula, 8(1), 127–130. di akses pada 10 nov 2020 from https://emedicine.medscape.com
Hamdan, A.2015. Toxoplasmosis Dalam Kehamilan.Intisari Sains Medis. 2(1), 13-18. Viewed
on 6 november 2020. From : http://ww.ejournals.ca/
Rusjdi, S.R. 2020.Respon Imun Terhadap Infeksi Toxoplasma Gondii. Jurnal Kesehatan
Andalas. Vol 9 (1).Viewed on 5 November 2020. From : http://jurnal.fk.unand.ac.id/
Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A.W., Simadibrata, M.K., Setiyonadi, B. 2014.BukuAjar Ilmu
Penyakit Dalam jilid I edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
Staf Pengajar Departemen Parasitologi FK UI. 2015. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran.Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wahyuni, S. 2015. Parasit pada Urogenitalia dan Parasit yang Mengganggu Kehamilan. Dipl
TropEpid. Viewed on 8 November 2020. From https://med.unhas.ac.id
https://cmr.asm.org/content/30/3/811