Toxoplasma gondii
Disusun Oleh
Dzufiqar Sakti Ramadhan
NIM. I1A013041
Kelompok 9
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
BANJARMASIN
September, 2014
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................. . i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................... 2
C. Rumusan Masalah ..................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................. 3
A. Taksonomi Toxoplasma gondii .................................. 4
B. Morfologi Toxoplasma gondii .................................... 5
C. Epidemiologi Toxoplasma gondii............................... 6
D. Siklus Hidup Toxoplasma gondii ............................... 7
E. Gejala Klinis ............................................................... 8
F. Pencegahan dan Pengobatan ....................................... 10
BAB 3 PENUTUP ....................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara beriklim lembab,penyakit parasit masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu diantaranya adalah infeksi
protozoa yang ditularkan melalui tubuh kucing. Infeksi penyakit yang
ditularkan oleh kucing ini mempunyai prevalensi yang cukup tinggi,terutama
pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan makan daging mentah atau
kurang matang. Di indonesia faktor-faktor tersebut disertai dengan keadaan
sanitasi lingkungan dan banyaknya sumber penularan (Sasmita dkk,1988).
Toxoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii, merupakan penyakit parasit pada manusia dan juga pada hewan yang
menghasilkan daging bagi konsumsi manusia, selain itu disebabkan pula oleh
ingestionof makanan / air yang terkontaminasi oleh ookista. Infeksi yang
disebabkan oleh Toxoplasma gondii tersebar diseluruh dunia, sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi Toxoplasma gondii termasuk hewan berdarah
panas, dan mamalia lainnya termasuk manusia sebagai hospes perantara,
kucing dan berbagai jenis felidae lainnya sebagai hospes definitive (S. M
Aboelhadid et al, 2013)
Infeksi toxoplasma tersebar luas dan sebagian besar berlangsung
asimtomatis,meskipun panyakit ini belum digolongkan sebagai penyakit
parasite yang diutamakan pemberantasannya oleh pemerintah,tetapi beberapa
panelitian yang telah dilakukan di beberapa tempat untuk mengetahui derajat
distribusi dan prevalensinya. Indonesia sbagai Negara torpik merupakan
tempat yang sesuai untuk perkembangan parasit tersebut. Keadaan ini
ditunjang oleh beberapa factor seperti sanitasi lingkungan dan banyak sumber
penularan terutama kucing dan sebangsanya (Felidae) ( Adyatma,1980 ;
Levine,1990).
Manusia dapat terkena infeksi parasit ini dengan cara didapat(Aquired
Toxoplasmosis) maupun diperoleh semenjak dalam kandungan(Congonital
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Memenuhi tugas dari mata kuliah parasitologi
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Toxoplasma gondii
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana Taksonomi dari Toxoplasma gondii?
2. Bagaimana Morfologi dari Toxoplasma gondii?
3. Bagaimana Epidemiologi Toxoplasma gondii?
4. Bagaimana Siklus Hidup dari Toxoplasma gondii?
5. Apa Saja Gejala Klinis dari penyakit yang ditimbulkan oleh Toxoplasma
gondii?
6. Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan
oleh Toxoplasma gondii
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi : (2)
Kerajaan:
Protista
Filum:
Apicomplexa
Kelas:
Conoidasida
Upakelas:
Coccidiasina
Ordo:
Eucoccidiorida
Famili:
Sarcocystidae
Genus:
Toxoplasma
Spesies:
Toxoplasma
gondii
a. menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung lain
agak membulat.
b. Ukuran panjang 4 - 8 mikron, lebar 2 - 4 mikron dan mempunyai
selaput sel, satu inti yang terletak di tengah bulan sabit dan beberapa
organel lain seperti mitokondria dan badan golgi.
c. Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom serta tidak berpigmen.
Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung
dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagal hospes definitif.
d. Takizoit ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh.
e. Takizoit dapat memasuki tiap sel yang berinti.
ditemukannya
siklus
seksualnya
pada
kucing.
Setelah
dikembangkannya test serologis yang sensitive oleh Sabin dan Feldman maka
diketahui bahwa zat anti Toxoplasma gondii
No
1
Tempat
Hongkong
Hewan
Frekuensi
Peneliti
- Babi
70,6 %
- Anjing
29.4 %
- Babi
30.5 %
- Kucing
27.7 %
- Babi
28,0 %
Koesharyono &
- Anjing
76.5 %
Gandahusada
- Kucing
77.7 %
Kalimantan
- Kambing
60,7 %
Selatan
- Kucing
40,3 %
Taiwan
Jakarta
Ludlam Chabra
Dufee
Dufee
Tempat
Frekuensi
Peneliti
tahun
Kalimantan barat
3%
Cross
1976
Sulawesi tenggara
8%
Clark
1973
Sulawesi utara
8%
Sumatera utara
9%
Cross
1975
Surabaya
9%
Yamamoto
1970
Jawa tengah
10 %
Cross
1975
Jawa barat
20 %
1973
Kalimantan selatan
31 %
Ujung pandang
60 %
Rasiyanto
1976
tetapi
Toksoplasmosis
kalenjar-kalenjar
lainpun
akuisita
ringan
yang
dapat
terlihat.
terkadang
Pada
menyerupai
Pengobatan
Primetamin dan sulfonamid bekerja secara sinergistik, maka dipakai
sebagai kombinasi selama 3 minggu atau sebulan. Primetamin dapat
mengakibatkan trombositopenia dan leukopenia, bahkan bagi wanita hamil
bersifat teratogenik. Pencegahan akan efek samping ini adalah dengan
penambahan folinik atau ragi.
Sulfonamid dapat menyebabkan trombositopenia dan hematuria.
Spiramisin adalah antibiotika macrolide, yang tidak menembus plasenta, tetapi
ditemukan dengan konsentrasi tinggi di plasenta. Spiramisin dapat diberikan
pada wanita hamil yang medapat infeksi primer.
Klindamisin efektif untuk pengobatan toksoplasmosis, tetapi dapat
menyebabkan klitis pseudomembranosa ( colitis ulserative ), sehingga tidak
dianjurkan pada bayi dan wanita hamil.
Toksoplasmosis
akuisita
yang asimtomatik
tidak
perlu
diberi
pengobatan. Seorang ibu hamil dengan infeksi primer harus diberi pengobatan
profilaktik. Toksoplasmosis konginetal harus diberi pengobatan sedikitnya 1
tahun. Penderita imunokompromais (AIDS,keganasan) yang terjangkit
toksoplasmosis harus diberi pengobatan
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan Toxoplasma gondii adalah
suatu spesies dari Coccidia yang mirip dengan Isospora. Dalam sel epitel usus
kecil kucing berlangsung daur aseksual dan daur seksual yang menghasilkan
ookista yang dikeluarkan bersama tinja.
Dalam lingkar hidupnya Toksoplasma gondii mempunyai dua fase
yaitu:
1. Fase Aseksual (skizogoni)
2. Fase Seksual (gametogoni dan sporogoni)
DAFTAR PUSTAKA