Disusun oleh :
WENDI REZA
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, khususnya bagi saya dapat menyelesaikan makalah yang
ini dengan sebaik baiknya dibuat.
Dalam makalah ini akan membahas masalah mengenai Toxoplasma gondii karena
sebagai seorang siswa analis kesehatan perlu mengetahui hal ini.
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunannya maupun
materinya, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada umumnya, suatu peristiwa timbulnya penyakit akibat makanan dapat disebabkan
oleh kontaminasi yang ada pada makanan yang berupa agen biologi atau patogen (contohnya
virus, bakteri, parasit, prion), agen kimiawi (contohnya senyawa toksin atau logam) atau agen
fisik (contohnya pecahan kaca atau serpihan tulang. Dengan ditemukannya lebih dari 200
penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan, patogen-patogen tersebut merupakan penyebab
utamanya. Hampir semua patogen pembawa yang berasal dari makanan berukuran mikroskopis,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit lainnya.
Bakteri merupakan mikroorganisme uniseluler yang memiliki dinding sel namun tidak
memiliki nukleus. Mereka memiliki bentuk, jenis dan properti yang bermacam-macam. Beberapa
bakteri patogen dapat membentuk spora dan resisten terhadap panas tinggi (contohnya
Clostridium botulinum, C. perfringens, Bacillus subtillus, B. cereus). Bakteri lainnya dapat
memproduksi toksin yang membuat mereka resisten terhadap panas (contohnya Staphylococcus
aureus).
Protozoa parasit merupakan mikroorganisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel
yang rigid (kaku) namun memiliki nukleus yang sistematis. Protozoa tersebut lebih besar
daripada bakteri. Seperti layaknya virus, protozoa tidak berkembangbiak di makanan, hanya di
sel inang saja. Bentuk transmisi organisme ini disebut dengan cyst. Protozoa ini dapat
bekerjasama dengan makanan dan menyebarkan penyakit melalui air, contohnya yaitu
Entamoeba histolytica, Toxoplasma gondii, Giardia lamblia, Crytosporidium parvum dan
Cyclospora cayatenensis.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana sejarah toxoplasma gondii
2.
Bagaimana penyebaran toxoplasma gondii
3.
Bagaimana taksonomi toxoplasma gondii
4.
Bagaimana morfologi toxoplasma gondii
5.
Bagaimana habitat toksoplasma gondii
6.
Bagaimana siklus hidup toxoplasma gondii
7. Apa penyebab penyakit toxoplasma gondii
8.
Bagaimana mencegah toxoplasma gondii
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Splendore). Pada tahun 1937, parasit ini ditemukan pada neonatus dengan enfalitis.
T.beause gondii diakui sebagai penyakit fatal orang dewasa pada tahun 1968 setelah beberapa
kasus ensefalitis toxoplasma ditemukan pada pasien dengan kanker hematologic. Kemudian
menjadi lebih luas, tercatat sebagai penyebab morbiditas pada pasien imunodefisiensi, termasuk
pasien AIDS mulai tahun 1983. T. gondii terus menjadi penyakit penting di dunia modern,
terutama pada wanita hamil dan pasien immunocompromised (Mandell, Bennett dan Dolin,
2005)
Walaupun trransmisi secara intrauterin transplasental sudah diketahui, tetapi baru pada
tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi jelas, ketika ditemukan daur seksualnya pada kucing
(Hutchison). Setelah dikembangkan tes serologi yang sensitif oleh Sabin dan Feldman (1948),
zat anti Toxoplasma gondii ditemukan kosmopolit, terutama di daerah beriklim panas dan
lembab.
Toxoplasma gondii merupakan salah satu parasit yang paling banyak dipelajari, karena
pentingnya dari segi kesehatan manusia dan hewan. Ada ribuan referensi yang memuat berbagai
hal mengenai toxoplasma. Artikel sejarah toxoplasma ini bertujuan memberikan pengenalan dan
gambaran perkembangan toxoplasma selama 100 tahun terakhir. Beberapa sejarah dan penemuan
yang penting dirangkum pada bagian dibawah ini dan bagian 2. Penemuan mengenai agen
toxoplasma gondii
1908 Protozoa ditemukan dalam hewan pengerat, Ctenodactylus gundi di Tunisia. Protozoa
ditemukan pada seekor kelinci di Brasil
1937 Untuk pertama kali Toxoplasma gondii bisa diisolasi dari binatang.
1941 Toxoplasma gondii yang menginfeksi Manusia dan hewan terbukti sama
1951 Perkembangan penyakit dan cara toxo menyerang dan akibatnya seperti hidrocephalus
mulai diketahui
B.
1.
Cara pertama merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang
mengandung toxoplasma hidup. Yang dimaksud adalah : Manusia tertular toxoplasma akibat
memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging yang tidak dimasak dengan
sempurna, dimana daging tersebut mengandung Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka
2.
kecil,
namun
demikian
tidak
boleh
diabaikan.
Untuk mencegahnya, tentu saja membiasakan diri untuk mencuci bersih buah-buahan atau
sayuran tersebut sebelum dimakan. Kemudian setelah berkebun, jangan lupa untuk mencuci
tangan dengan bersih.
3.
4.
toxoplasma.
Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium bila seseorang bekerja dengan hewan percobaan
yang terinfeksi T.gondii, melalui jarum suntik atau alat laboratorium lain.
C.
Infeksi dapat terjadi dengan transplantasi organ dari donor yang menderita
toksoplasmosis
Tranfusi darah lengkap juga dapat mengakibatkan infeksi.
Taksonomi klasifikasi
Adapun taksonomi dari Toxoplasma gondii
D.
Kingdom = Protista
Subkingdom = Protozoa
Phylum = Apicomplexa
Class = Protozoasida
Order = Eucoccidiorida
Family = sarcocystidae
Genus = Toxoplasma
Species = gondii
F.
1.
Pada fase ini cara berkembang biaknya adalah membelah dua atau binnary fission.
2.
G.
H.
makanannya, maka kucing tersebut tidak akan mengeluarkan ookista bersama tinjanya, tetapi ini
hanya dapat digunakan untuk kucing peliharaan. Untuk mencegah terjadinya infeksi dengan
ookista yang berada di dalam tanah, dapat diusahakan mematikan ookista dengan bahan kimia
seperti formalin, amonia dan iodin dalam bentuk larutan serta air panas 70 oC yang disiramkan
pada tinja kucing
Anak balita yang bermain di tanah atau ibu-ibu yang gemar berkebun, juga petani
sebaiknya mencuci tangan yang bersih dengan sabun sebelum makan. Sayur mayur yang
dimakan sebagai lalapan harus dicuci bersih, karena ada kemungkinan ookista melekat pada
sayuran. Makanan yang matang harus ditutup rapat supaya tidak dihinggapi lalat atau kecoa yang
dapat memindahkan ookista dari tinja kucing ke makanan tersebut.
Kista jaringan dalam hospes perantara (kambing, sapi, babi dan ayam) sebagai sumber
infeksi dapat dimusnahkan dengan memasaknya sampai 66C atau mengasap dan sampai matang
sebelum dimakan. Bagi ibu yang memasak, jangan mencicipi hidangan daging yang belum
matang. Setelah memegang daging mentah (tukang jagal, penjual daging, tukang masak)
sebaiknya cuci tangan dengan sabun sampai bersih. Yang paling penting dicegah adalah
terjadinya toksoplasmosis kongenital karena anak yang lahir dapat menyebabkan cacat dengan
retardasi mental dan gangguan motorik.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di
berbagai negara dan juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali luput dari
pengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkan bisa memberikan beban berat bagi
masyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris
cukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap Toxoplasma gondii
akan dapat diketahui status penyakit penderita. Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara
berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan
toxoplasmosis.
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraseluler yang dapat menyebabkan
penyakit toxoplasmosis konginetal dan toksoplasmosis akuisita. Hospes Definitif T. gondii
adalah kucing dan binatang sejenisnya (Felidae). Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia
lainnya dan burung.
DAFTAR PUSTAKA
http://drwarnilover.blogspot.com/2011/11/makalah-parasitologi-toksoplasma-gondii.html
http://inspirasimulki.blogspot.com/2010/01/toxoplasma-gondii.html
http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/sejarah-toxoplasma-bagian-1
http://wawashahab.blogspot.com/2012/01/cara-penularan-toxoplasma-pada-manusia.html
https://www.msu.edu/course/zol/316/tgontax.htm
http://emmaferdian.blogspot.com/2012/08/toxoplasma-morfologi.html
https://www.facebook.com/agar.hamil/posts/667324579948080
http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/tindakan-pencegahan-toxoplasma
http://teenagerssukses.blogspot.com/2012/05/tugasmikrobiologi-pangan-foodborneagent.html