Anda di halaman 1dari 26

DOA BELAJAR

PEMBUKA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku
kefahaman”
ADAPTASI PADA WANITA

Nurul Mahmudah, S.ST., M.Keb


Psikologi Kesehatan & Sosiologi Kesehatan
Tujuan Pembelajaran 1. Teori Perkembangan Kognitif
(Kohlberg) dan Skema Gender
2. Perubahan menjadi calon orang
tua, kehamilan, persalinan, dan
nifas
3. Depresi pada Maternal Mental
Health
4. Divorce dan menjadi orang tua
tunggal
Teori Perkembangan Moral (Kohlberg)
 Tabulasi perkembangan
Teori Skema Gender (Sandra Bem)
Mitos atau fakta
1. Perempuan sebagai sumber dosa/kejahatan
2. Perempuan sebagai dewi kesuburan  fungsi
reproduksi
3. Perempuan sebagai sexual being  seksualitas
4. Laki-laki sebagai pemimpin
5. Tetaplah tinggal dengan keluarga, patuhi orang
tua dan jangan berpetualang
Cara untuk meminimalkan perbedaan gender :
Tidak terlalu membedakan bentuk-bentuk
permainan juga tuntutan tugas untuk anak
perempuan dan laki-laki.

Masih banyak mitos yang sampai sekarang


masih dipercaya. Pahami lingkungan yang
membentuk perilaku perempuan dan
menerima keunikan yang dimiliki.
Fungsi keibuan
1. Memenuhi kebutuhan fisiologi dan psikis
2. Peran dalam merawat dan mengurus
keluarga
3. Peran ibu sebagai pendidik
4. Peran ibu sebagai contoh dan teladan
5. Peran ibu sebagai manager
6. Ibu memberi rangsangan dan pelajaran
7. Peran ibu sebagai istri
Sifat keibuan
Bersikap lemah lembut, penuh kasih sayang dan
ketulusan.

Sifat-sifat keibuan secara garis besar


digolongkan dalam 2 ide:
• Kualitas tertentu dari karakter dan kepribadian
wanita yang bersangkutan
• Gejala emosional pada wanita
Kesiapan Menjadi Calon Orang Tua
Hal-hal yang mempengaruhi adalah:
1. Kesiapan hamil dan menjadi seorang ibu
dan ayah (fisik, psikologis dan mental)
2. Kesiapan menerima perubahan bentuk
tubuh, pola kebiasaan, dan tugas/peran
baru
3. Dukungan Orang Terdekat (suami,
keluarga, dan anak)
4. Tingkat pendidikan, sosial ekonomi,
pengetahuan dan karakter pasangan
(Management Stress)
5. Ketersediaan informasi kesehatan ibu
dan anak dan kemudahan akses
mendapatkannya (Peran Tenaga
Kesehatan)
“MENDISKUSIKAN KESIAPAN SEBELUM MEMILIKI
ANAK MERUPAKAN HAL PENTING BAGI
PASANGAN DAN KELUARGA DALAM MENERIMA
KEMUNGKINAN YANG AKAN TERJADI “
Being a Happy Parent…

Selain perubahan hormonal


saat hamil, kondisi relasi
dan komunikasi dengan
suami dan sekitarnya akan
berdampak pada kondisi
psikologis ibu.

Ibu yang bahagia saat hamil berpeluang


melahirkan bayi ceria dan lebih mudah
dalam pengasuhan
Apa yang Anda lihat dari gambar
berikut…?
Being a Happy Parent…

Tekanan Stres pada ibu hamil


yang berlebihan akan
meningkatkan hormon stres

1. Meningkatkan
kejadian infeksi
dalam rahim
Berdampak ke penurunan sistem 2. Prematuritas
kekebalan tubuh
3. Gangguan
perilaku,
perkembangan IQ
dan emosi bayi.
Proses melahirkan menyebabkan terjadinya syok
pada tubuh karena penurunan drastis hormon
Esterogen dan Progesteron.
Secara psikologis terjadi sindrom postpartum
depression (baby blue). Sebanyak 25% - 67%
perempuan mengalami gangguan emosional
atau depresi pada masa ini.
Masih ingat kah …
Masa nifas:
1. Fase honeymoon,
2. Bounding attachment,
3. Fase taking in,
4. Fase taking hold, dan
5. Fase letting go
Tugas :
Depresi pada Maternal Mental Health
1. Apa dan kapan terjadi
2. Screening
3. Instrumen
4. Ciri/Gejala Depresi
5. Pencegahan
6. Penanganan yang bisa Anda lakukan ketika
menemui ibu yang mengalami Depresi
Latar Belakang Divorce
Dalam kehidupan rumah tangga terkadang
muncul persoalan demi persoalan yang
diakibatkan karena tidak terpenuhinya hak
yang harus diperoleh atau tidak
dilaksanakannya kewajiban oleh salah satu
pihak.
Peneliti di USA menunjukkan bahwa 1 dari 2
perkawinan mengalami kemunduran setelah
kelahiran anak pertama.
Penyebabnya adalah adanya perubahan gaya
hidup dan fleksibiltas dalam adaptasi
perubahan.
Kasus Talak dan Cerai di DI. Yogyakarta

Tahun 2012 2013 2014 2015

Jumlah 5.441 5.051 5.598 5.220


Dampak Negatif
1. Kecemasan dan ketakutan pada anak anak
tidak memiliki mekanisme pertahanan diri
untuk mencegah rasa tidak aman
2. Stres anak dan mantan pasutri atau keluarga
besar
3. Labelling sosial dan mengalami perasaan
bingung, berat berpisah, tidak ada teman
curhat, sedih, sakit hati, minder, dan malu.
Dampak Positif
1. Mandiri, mengalami perasaan senang, lega,
dan bahagia.
2. Kuat dalam pengelolaan segi emosional,
kemampuan diri dan dana.
3. Mendapatkan jalinan kasih sayang dari
keluarga besar.
4. Anak mendapatkan penuh kasih sayang dari
pada kedua orang tua yang saling bertengkar.
Menerima diri kita apa adanya dan memiliki
harga diri yang memadai berarti kita dapat
bertanggung jawab terhadap tindakan,
meminta dan menerima pengampunan dari
orang lain tanpa merusak citra diri.
Proses kemandirian memerlukan jangka waktu
lama dan mungkin terus berlanjut selama
hidup, ini perlu untuk menemukan kebaikan
dalam diri sendiri.
PESAN HIKMAH

“Belajarlah bahagia dengan apa yang kamu


miliki, karna itu akan membantumu
mendapatkan apa yang kamu inginkan”
PENUTUP BELAJAR
‫الر ِح ِيم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬
‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬

ْ ‫ار ُز ْقنَا‬
ُ‫اِِْنَابَه‬ ْ ‫اِا ً َو‬ ِ َ‫ار ُز ْقنَا اتِـبَاعَه ُ َوأ َ ِرنَا ا ْلب‬
ِ َ‫اِ ََ ب‬ ‫اَلله ُه هم أ َ ِرنَا ا ْل َح ه‬
ْ ‫ق َحقًّا َو‬

Ya Allah Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya,


Dan tunjukkanlah kepada kami keburukan sehingga kami dapat menjauhinya.

Anda mungkin juga menyukai