Anda di halaman 1dari 11

ILMU DAN FILSAFAT, MEMAPARKAN

ILMU SEBAGAI OBYEK KAJIAN


FILSAFAT DAN PENGERTIAN
FILSAFAT

Oleh
Laila magfirah mahmud (433419003)
FILSAFAT

Istilah filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki pada kata falsafah


dari bahasa Arab, philosopy dari bahasa Inggris, philosophia dari
bahasa Latin dan philosophie dari bahasa Jerman, Belanda dan
Perancis. Semua istilah itu bersumber pada istilah Yunani
philosophia, yaitu philein berarti mencintai, sedangkan philos
berarti teman. Selanjutnya, istilah sophos berarti bijaksana,
sedangkan sophia berarti kebijaksanaan

Secara terminologi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang


menelaah segala sesuatu yang ada secara mendasar dan
mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya.
Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena,
akan tetapi mencari hakikat dari fenomena tersebut dengan kata
lain filsafat adalah pangkal dari segala ilmu yang ada dalam
pemikiran manusia.
Jujun S. Suriasumantri (1999: 19) mengatakan bahwa berfilsafat didorong untuk
mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat
berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam
kesemestaan yang seakan terbatasi ini. Demikian juga berfilsafat berarti
mengoreksi diri sendiri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa
jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
filsafat

filsafat filsafat
teoretis praktis

1. Ilmu pengetahuann
alam : fisika, biologi 1. Norma-norma (akhlak)
astronomi dll 2. Urusan rumah tangga.
2. Ilmu Eksata : 3. Sosial dan Politik
Matematika
3. Ilmu ketuhanan dan
metafisika
Ilmu
Ciri-ciri ilmu

Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu 1. Ilmu bersifat koheren,


‘alima, ya’lamu, ilman dengan wazan empiris, sistematis dapat
fa’ila, yaf’alu, fa’lan yang berarti dibuktikan
mengerti, memahami benar-benar. 2. ilmu menandakan seluruh
Dalam bahasa Inggris ilmu disebut kesatuan ide yang mengacu ke
science, dari bahasa latin scientia- objek yang sama dan berkaitan
scire (mengetahui), dan dalam 3. Ilmu tidak memerlukan
bahasa Yunani adalah episteme. kepastian lengkap berkenaan
dengan masing-masing
Sedangkan secara terminologi, ilmu penalaran perorangan
adalah adalah sebagian 4. ilmu adalah metodologi,
pengetahuan yang mempunyai ciri, 5. konsep ilmu adalah ide bahwa
tanda, syarat tertentu yaitu metode-metode yang berhasil
sistematik, rasional, empiris, dan hasil-hasil yang terbukti
universal, objektif, dapat diukur, pada dasarnya harus terbuka
terbuka dan kumulatif. kepada semua pencarian ilmu.
Persamaan filsafat dan ilmu

antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan metode


berpikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan
kehidupan, terhadap hal- hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap
kritis, berpikiran terbuka serta sangat komitmen pada kebenaran, disamping
perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisir dan sistematis.

Hubungan filsafat dan ilmu

Secara historis antara ilmu dan filsafat pernah merupakan suatu


kesatuan, namun dalam perkembangannya mengalami divergensi,
dimana dominasi ilmu lebih kuat mempengaruhi pemikiran
manusia, kondisi ini mendorong pada upaya untuk memposisikan
ke duanya secara tepat sesuai dengan batas wila ya hn ya mas
in g-ma sing , bu ka n un tu k mengisolasinya melainkan untuk
lebih jernih melihat hubungan keduanya dalam konteks lebih
memahami khazanah intelektual manusia.
ILMU FILSAFAT

P mengkaji bidang yang mengkaji pengalaman secara


Terbatas menyeluruh, bersifat inklusif
E
R ilmu lebih bersifat bersifat sintetis dan sinoptis
analitis dan deskriptif
B Dalam Pendekatannya
Pertanyaan kenapa dan
E ilmu menggunakan
bagaimana dalam
observasi,eksperimen
D dan klasifikasi data
mempertanyakan masalah
hubungan antara fakta khusus
A pengalaman indra
dengan skema masalah yang lebih
Luas
A berupaya untuk menemukan mengkaji hubungan antara temuan-
N hukum- hukum atas gejala- temuan ilmu dengan klaim agama,
gejala moral, dan seni.
kebenarannya sepanjang Kebenarannya sepanjang pemikiran
pengalaman
Filsafat ilmu

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga
disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni
episcmc yang berarti knowledge, pengetahuan dan logos yang
berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier
tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology
dan ontology (on=being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori
tentang apa).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah dasar
yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan
secara ilmiah.
1. Mendalam unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara
menyeluruh kita dapat memahami sumbeer, hahikat dan
tujuan ilmu
2. Memahami sejarah pertumbuhan, peerkembangan dan
kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita
mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer
secara historis
3. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara
logis-rasional.
4. Mendorong para calon ilmuan dan iluman untuk konsisten
dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan
antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan
Ilmu sebagai obyek
kajian filsafat dibagi

Inti pembahasan atau


membahas objek
pokok persoalan dan
M materialnya sampai ke
sasaran material dalam
A F hakikat/esensi dari
ilmu pengetahuan
T O yang dibahasnya
Objek material filsafat
E R objek formal filsafat
dibagi atas 3 bagian,
R M adalah sudut pandang
yaitu yang ada di dalam
I A yang menyeluruh,
alam empiris, yang ada
A L radikal, dan rasional
di dalam alam pikiran,
L tentang segala yang
dan yang ada di dalam
ada..
alam kemungkinan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa objek formal adalah sudut pandang dari
mana sang subjek menelaah objek materialnya. Yang menyangkut asal
usul, struktur, metode, dan validitas ilmu. Objek formal filsafat ilmu adalah
hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh
perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa
hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah
dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia.
Buku Sumber
Bakhtiar, Amsal (2006) Filsafat Ilmu. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sidi Gazalba, 1992. Sistimatika Filsafa Jilid 1-2. Jakarta: BulanBintang.
Suriasumantri, Jujun, S. 1982. Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta: Gramedia
Suriasumantri, Jujun, S. 1988. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai