Anda di halaman 1dari 21

Cnidaria

Anggota Kelompok
Adrian Hosea
Angel Garcia
Glenn Teguh
Ho Lusi
Cnidaria
Cnidaria (Yunani,Cnide = sengat karena
memiliki alat sengat untuk pertahanan diri
dan menangkap mangsanya.
Cara Hidup & Habitat Cnidaria
• Cnidaria sebagian besar hidup di air laut dan
hanya beberapa spesies yang hidup di air tawar.
• Cnidaria yang berbentuk polip hidup sesil
(melekat) di suatu substrat, sedangkan yang
berbentuk medusa bergerak melyang atau
bergerak melayang atau berenang bebas di dalam
air. Cnidaria hidup heterotrof sebagai karnivor
dengan memakan udang (crustacea) dan ikan
kecil
Ciri – Ciri Tubuh Cnidaria
a.) Ukuran dan Bentuk Tubuh Cnidaria
Bentuk tubuh Cnidaria dapat dibedakan menjadi
polip dan medusa.Polip berbentuk silindris yang
memiliki dua ujung, yaitu ujung yang satu sebagai
oral(mulut) yang dikelilingi tentakel, sedangkan
ujung lainnya sebagai aboral yang menempel
pada substrat.Medusa berbentuk seperti
lonceng,payung,atau mangkok terbalik,dimana
bagian cembung mengarah ke atas, sedangkan
bagian cekung yang memiliki mulut dan tentakel
mengarah ke bawah
b.) Struktur dan Fungsi Tubuh Cnidaria
Cnidaria termasuk eumetazoa karena
tubuhnya sudah trsusun oleh jaringan
sejati.Cnidaria merupakan hewan diploblastik
atau memiliki dua lapisan embrionik,yaitu
ektoderm dan endoderm.
Lapisan Tubuh Cnidaria :
1.Epidermis – Merupakan lapisan tubuh sel
paling luar
2.Mesoglea – Merupakan rongga yang berisi
bahan seperti gelatin dan tidak mengandung
sel – sel.
3.Gastrodermis – Terdiri atas beberapa macam
sel yaitu sel otot pencerna berflagela,sel
kelenjar enzim,dan sel kelenjar lendir.
Fisiologi Cnidaria
a.)Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot
b.)Cara mencerna makanan
Makanan masuk ke dalam mulut dengan
bantuan tentakel kemudian masuk ke rongga
gastrovaskuler.
c.) Pernapasan dan ekskresi
Cnidaria tidak memiliki alat pernapasan dan
ekskresi.Pertukaran gas dilakukan oleh
tubuhnya secara difusi.
Reproduksi Cnidaria pada siklus
hidup Hydrozoa Aurelia Spora
1. Medusa dewasa jantan dan betina diploid (2n) menghasilkan sel gamet
(sperma atau sel telur) yang haploid
2. Sel telur dibuahi oleh sperma akan menghasilkan zigot. Fertilisasi terjadi
secara eksternal di dalam air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
blastula, grastrula, kemudian menjadi larva bersilia planula yang
berenang bebas tanpa waktu.
4. Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan tumbuh menjadi
larva polip berukuran kecil yang bertentakel, disebut skifistoma. Polip
skifistoma dapat membentuk tunas-tunas.
5. Pada bulan-bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasi, yaitu
melakukan pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk
menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
6. Efira akan terlepas satu persatu. Setelah erfira terlepas semua,
skifistoma akan hidup sebagai polip kembali. Skifistoma dapat hidup satu
hingga beberapa tahun. Efira akan tumbuh menjadi ubur-ubur dewasa.
Peranan Cnidaria dalam kehidupan
manusia
• Cnidaria dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk
ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan
danhewan laut lainnya. Ekosistem terumbu karang dapat
dijadikan sebagai objek wisata maritim dan berfungsi
mencegah terjadinya erosi pantai
Peranan Cnidaria dalam kehidupan
manusia
• Cnidaria dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk
ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan
danhewan laut lainnya. Ekosistem terumbu karang dapat
dijadikan sebagai objek wisata maritim dan berfungsi
mencegah terjadinya erosi pantai
• Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak
beracun dapat dikonsumsi dan diperdagangkan
sebagai ubur-ubur asin. Ubur-ubur asin di Jepang
disebut “kurage”, yang dimakan sebagai teman
minum teh. Ubur-ubur asin juga dapat dimakan
sebagai campuran asinan,salad,mie,acar, dan gulai.
• Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak
beracun dapat dikonsumsi dan diperdagangkan
sebagai ubur-ubur asin. Ubur-ubur asin di Jepang
disebut “kurage”, yang dimakan sebagai teman
minum teh. Ubur-ubur asin juga dapat dimakan
sebagai campuran asinan,salad,mie,acar, dan gulai.

• Kurage
• Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat
digunakan sebagai hiasan akuarium, misalnya
Corallium rubrum (koral merah), kerang piring
(Fungia actiniformis), dan karang kuku
(Euphyllia fimbriata
• Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat
digunakan sebagai hiasan akuarium, misalnya
Corallium rubrum (koral merah), kerang piring
(Fungia actiniformis), dan karang kuku
(Euphyllia fimbriata
Klasifikasi Cnidaria
Terdapat sekitar 10.000 spesies Cnidaria yang
telah diidentifikasi. Cnidaria dibagi menjadi
beberapa kelas, antara lain
Hydrozoa,Scyphozoa, Cubuzoa, dan Anthozoa.
• Hydrozoa = sebagian besar hidup di laut, hanya sebagian
spesies yang hidup di air tawar. Hydrozoa sebagai polip,
medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak
mengandung nematosista. Hydrozoa memiliki dua macam alat
indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista
sebagai alat keseimbangan. Contoh Hydrozoa, antara lain
Physalia, Ohelia, dan Hydra.
• Scyphozoa = hidup di laut dan merupakan
ubur-ubur sejati, karena medusa merupakan
bentuk dominan dalam siklus hidupnya.
Contoh Scyphozoa, antara lain Periphylla,
Aurelia, Cyanea, dan Rhizostoma
• Cubuzoa = mengalami metamorfosis lengkap dan polip hingga
medusa payung (tubuh) berbentuk kotak memiliki lensa mata
yang kompleks. Cubuzoa merupakan ubur-ubur sejati.
Cubuzoa mampu berenang cepat secara horizontal dengan
bagian aboral sebagai anteriornya. Cubuzoa hidup di laut
tropis dan subtropis dengan makanan utama ikan. Beberapa
jenis Cubuzoa membahayakan para perenang karena sengatan
nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit
disembuhkan, bahkan ada yang dapat menyebabkan kematian
dalam waktu 3-20 menit. Contohnya Cubuzoa fleckeri (sea
wasps) di perairan Indo-Pasifik
• Anthozoa = merupakan hewan laut. Anthozoa
hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan
memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang
membentuk rangka dalam atau rangka luar
dari zat kapur, namun ada pula yang tidak
membentuk rangka.

Anda mungkin juga menyukai