Anemia Aplastik
Anemia Aplastik
ANEMIA APLASTIK
Fathiyyaturrahmah M
N111 16 029
Pembimbing Klinik
dr. Suldiah, sp. A
PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum: Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Berat Badan: 19 kg
• Tinggi Badan: 116 cm
• Status Gizi: CDC 90% Gizi Baik
• Tanda-Tanda Vital
- Nadi : 98x/menit
- Suhu : 36,7 C
- Respirasi: 24x/menit
- Tekanan Darah: 90/60 mmHg
LAPORAN KASUS
• Kulit: Ruam (+), Rumple leed (-), Efloresensi (-), sianosis (-), Turgor (+)
baik.
• Kepala
- Bentuk kepala: normocephal
- Ubun-ubun : menutup
- Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (+/+)
- Hidung : bentuk normal, sekret (-)
- Telinga : bentuk normal, sekret (-)
- Mulut : bibir tidak sianosis, tonsil T1/T1 tidak hiperemis
• Leher
- Pembesaran kelenjar getah bening (-) dan tidak teraba
- Pembesaran kelenjar tiroid (-) dan tidak teraba
LAPORAN KASUS
• Thorax
- Inspeksi : bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
rektraksi (-)
- Palpasi : vokal fremitus normal kiri dan kanan, massa (-)
- Perkusi : sonor, batas paru hepar linea midclavicularis dextra
spatium intercostal VI
- Auskultasi : bunyi paru bronkovesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
• Jantung
- Inspeksi : denyut ictus cordis terlihat
- Palpasi : denyut ictus cordis teraba di SIC V line midclavicula
sinistra
- Perkusi : batas jantung normal
- Auskultasi : bunyi jantung S1/S2 murni regular, bising (-)
LAPORAN KASUS
• Abdomen
- Inspeksi : kesan datar
- Auskultasi : peristaltik usus (+), kesan normal
- Perkusi : bunyi timpani seluruh kuadran abdomen
- Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali (-)
• Genitalia : Tidak ada kelainan
• Ekstremitas
- Atas : akral hangat, edema (-)
- Bawah : akral hangat, edema (-)
• Punggung : Deformitas (-)
• Refleks : Normal
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
WHOLE BLOOD HASIL RUJUKAN SATUAN
WBC 5,1 4,0 – 10,0 103/uL
RBC 0,81 3,80 – 6,50 106/uL
HGB 2,1 11,5 – 17,0 g/dL
HCT 8,6 37,0 – 54,0 %
PLT 7 150 - 500 103/uL
LAPORAN KASUS
• RESUME
Pasien masuk ke RSUD Undata dengan keluhan pucat sejak
2 minggu yang lalu, pasien juga mengeluhkan badan terasa
lemas dan mudah lelah, terdapat lebam di badan, demam
(+) naik turun pernah dialami pasien 2 minggu yang lalu
disertai pucat dan perdarahan gusi (+), sakit kepala (+),
sesak (+), batuk kering (+), muntah (+), buang air besar di
RS warna hitam bercampur darah segar, buang air kecil
lancar dan seperti biasa.
LAPORAN KASUS
• DIAGNOSIS KERJA
Anemia Aplastik
• TERAPI
• IVFD RL 24 tpm
• Paracetamol 4 x 2 cth
• Ambroxol 10 mg + Salbutamol 2 mg + ctm 2 mg (3 x 1
pulv)
• Transfusi PRC 200cc
FOLLOW UP PH-1 (24-12-2017)
Subject Object Assesment Plan
Klasifikasi Kriteria
Gangguan
Sel Induk lingkungan
hemopoetik mikro
Kerusakan
Sel Induk
Pansitopenia
Gejala Klinis
Aplasia sistem eritropoitik dalam darah tepi akan terlihat
sebagai retikulositopenia yang disertai dengan merendahnya
kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit serta MCV
(Mean Corpuscular Volume). Secara klinis pasien tampak
pucat dengan berbagai gejala anemia lainnya seperti
anoreksia, lemah, palpitasi, sesak karena gagal jantung dan
sebagainya. Oleh karena sifatnya aplasia sistem hematopoitik,
maka umumnya tidak ditemukan ikterus, pembesaran limpa
(splenomegali), hepar (hepatomegali) maupun kelenjar getah
bening (limfadenopati).
Pemeriksaan penunjang
- Apusan darah tepi
- Laju endap darah
- Biopsi sumsum tulang
Penatalaksanaan:
- Pengobatan terhadap infeksi
- Transfusi darah
- Transplantasi sumsum tulang
Prognosis:
Prognosis penyakit anemia aplastik bergantung pada:
• Gambaran sumsum tulang hiposeluler atau aseluler.
• Kadar Hb F yang lebih dari 200mg% memperlihatkan
prognosis yang lebih baik.
• Jumlah granulosit lebih dari 2000/mm3 menunjukkan
prognosis yang lebih baik.
• Pencegahan infeksi sekunder, terutama di Indonesia
karena kejadian infeksi masih tinggi.