KELOMPOK 3
1. ILHAM TUNA
2. KURNIAAWAN A. AKASE
3. RAHMAT KADILI
4. HADJRA MEERADJI
KELAS 2C DIII KEPERAWATAN
5. NURLATIFAH ZAKARIA
POLTEKKES KEMENKES
GORONTALO 6. RAHMATIA B. NONU
T.A 2019/2020 7. SALSA BILLA AZAHRA LIHAWA
8. SITI NURFADILA DARISE
Pengertian Persalinan kala tiga disebut juga sebagai kala uri atau kala
pengeluaran plasenta dan juga merupakan kelanjutan dari
Kala III persalinan kala satu (kala pembukaan) dan persalinan kala dua
(kala pengeluaran). Dengan demikian, berbagai aspek akan
dihadapi pada kala tiga, sangat berkaitan pada tahap-tahap
sebelumnya.
02 Fase kontraksi
Ditandai oleh menebalnya dinding uterus tempat melekat plasenta (dari
1 cm menjadi > 2 cm).
04 Fase Pengeluaran
Dimana plasenta bergerak meluncur. Saat plasenta bergerak
turun, daerah pemisahan tetap tidak berubah dan sejumlah darah
kecil berkumpul di dalam rongga rahim. Menunjukan pelepasan
plasenta merupakan akibat bukan sebab.
Patogenesis
Luka / lecet menurun 3. Diskusikan anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
Perdarahan menurun Edukasi :
Ekspresi wajah 1. Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepasien dan keluarga
kesakitan menurun 2. Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan dududk selama
beberapa menit sebelum berdiri
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia
hipovolemia d.d keperawatan selama 3x24 Observasi :
kekurangan intake jam diharapkan status cairan 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis, frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
cairan membaik dengan lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi mentimpan, turgor kulit menurun,
KH : membrane mukosa kering, volume urine menurn, hematokrit meningkat, haus, lemah)
Kekuatan nadi 2. Monitor intake dan outpute cairan
meningkat Terapeutik :
Perasaan lemah 1. Hitung kebutuhan cairan
menurun 2. Berikan asupan cairan oral
Rasa haus menurun Edukasi :
Intake cairan membaik 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan iv isotonis (NaCl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan iv hipotonis (glukosa 2,5%, NaCl 0,4% )
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid ( albumin, plasmanate )
4. Kolaborasi pemberian produk darah
4 Resiko infeksi d.d Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
. ketidakadekuatan tindakan keperawatan Observasi :
pertahanan tubuh primer selama 3x24 jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemis
(ketuban pecah sebelum diharapkan tingkat Terapeutik :
waktunya) infeksi menurun dengan 1. Batasi jumlah pengunjung
KH : 2. Berikan perawatan kulit pada area edema
Nyeri menurun 3. Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko
Bengkak menurun tinggi
Letargi menurun Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka/luka operasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
5. Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan :
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukakn berdasarkan tujuan dan outcome
THANK YOUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU…………………….