Anda di halaman 1dari 28

‫الر ِحيم‬

‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
‫َّللا ه‬

LAPORAN KASUS
DERMATITIS ATOPIK

Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK dr. Flora Anisah R, Sp.KK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT R. SYAMSUDIN, SH Disusun oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Fadhil Mayudha
2019
(2015730041)
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Kp. Nangewer, 7 Agustus 2019
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Kp Nangewer RT. 015/05, Kec. Sukabumi
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum Berkerja
Tanggal pemeriksaan : Selasa, 10 Desember 2019
ANAMNESA

Keluhan Bercak kemerahan yang terasa gatal di Pipi


Utama Kanan

Keluhan Tidak ada


Tambahan
ANAMNESA
Riwayat Seorang Bayi berusia 4 bulan datang diantar oleh ibunya ke Poliklinik
Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin SH kota Sukabumi dengan keluhan
bercak kemerahan yang terasa gatal di pipi bagian kanan sejak usia
Sekarang 1 bulan.
Dari anamnesis kepada ibunya didapatkan bahwa keluhan seperti ini
diketahui hilang timbul. Awalnya timbul bercak kemerahan yang terasa
sangat gatal pada bagian Pipi Kanan sehingga membuat pasien
sering terbangun (menangis) pada malam hari. Setelah itu keluarga
pasien memberikan obat kampung berupa daung jengkol dan
diketahui bercak kemerahannya membaik. Lalu 2 hari sebelum masuk
rumah sakit bercak kemerahannya seperti timbul berair dikarenakan
digigit oleh serangga.
Keluhan seperti ini diketahui sering hilang timbul tidak bergantung
dengan waktu dan hanya pada pipi kanan saja. Pasien diketahui
sering menggaruk daerah pipi kanannya dan menyebabkan kulit
menjadi semakin kemerahan dan terdapat beberapa bekas garukan.
TIMELINE
5 hari :
Lesi membaik Senin, 10/12-19 :
setelah diberikan Datang ke Poli
obat kampung Kulit & Kelamin

1 minggu : 2 hari :
Timbul bercak Lesi memburuk
kemerahan & dikarenakan digigit
gatal oleh serangga &
(kambuh) garukan pasien
ANAMNESA

Riwayat Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami gejala


Penyakit serupa sejak usia 1 bulan di pipi kanan namun hilang
Dahulu timbul. Riwayat asma atau hay fever disangkal.

Riwayat Kakak pasien diketahui pernah mengalami keluhan


Penyakit yang sama & ibu pasien tidak memiliki riw. Asma.
Keluarga
ANAMNESA

Riwayat Pasien tidak memiliki alergi makanan(susu), obat,


Alergi maupun cuaca.

Riwayat Sebelum berobat ke Poliklinik kulit dan kelamin, pasien


Pengobatan sebelumnya diberikan obat kampung oleh ibunya
berupa daun jengkol namun tidak ada perbaikan.
ANAMNESA

Riwayat Pasien tinggal dengan orang tua dan kakak nya.


Psikososial & Pencahayaan dan Ventilasi rumah pasien baik. Pasien saat
Kebiasaan ini belum bekerja.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Pasien tampak Status Gizi
sakit ringan
Berat Badan : kg
Kesadaran : Compos
Mentis (E4M6V5) Tinggi Badan :-
IMT :-
Tanda Vital
Tekanan darah : Tidak
dilakukan
Suhu : 37 ˚C
Nadi : 80 x /menit
Frek. Napas : 24 x /menit
STATUS GENERALISATA
Kepala : Normocephal
Rambut : Rambut tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : Deviasi septum nasi (-), sekret (-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), mukosa faring hiperemis (-).
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun KGB
Thoraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN DERMATOLOGIK
Distribusi : Regional, a/r Buccalis Dextra

 Jumlah : Soliter
 Susunan/bentuk : Polisiklik
 Ukuran : Numular
 Batas : Difus
 Permukaan : Menimbul
 Sifat : Kering
 Efloresensi :
 Eritema di sekitar pipi, Vesikel & Erosi, gatal (+),
kemerahan (+), Nyeri (-)
RESUME

Seorang Bayi berusia 4 bulan datang diantar oleh ibunya ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Syamsudin SH kota Sukabumi dengan keluhan bercak kemerahan yang terasa gatal di
pipi bagian kanan sejak usia 1 bulan. Dari anamnesis kepada ibunya didapatkan bahwa
keluhan seperti ini diketahui hilang timbul. Awalnya timbul bercak kemerahan yang terasa
sangat gatal pada bagian Pipi Kanan sehingga membuat pasien sering terbangun (menangis)
pada malam hari. Setelah itu keluarga pasien memberikan obat kampung berupa daung
jengkol dan diketahui bercak kemerahannya membaik. Lalu 2 hari sebelum masuk rumah sakit
bercak kemerahannya seperti timbul berair dikarenakan digigit oleh serangga. Berdasarkan
riwayat penyakit dahulu ibu pasien mengatakan bahwa keluhan seperti ini sering hilang timbul
dan selama ini hanya diberikan obat kampung, riwayat asma atau hay fever pada pasien
disangkal. Riwayat penyakit keluarga diketahui bahwa kakak pasien pernah mengalami
keluhan yang sama dan riwayat asma pada keluarga disangkal. Riwayat alergi terhadap
makanan (susu) , obat, dan cuaca disangkal.
RESUME
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan pasien tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan status gizi dalam batas normal. Pada
Pemeriksaan Status Generalisata tidak ditemukan adanya kelainan.
Pada status dermatologikus
Regio : a/r Buccalis Dextra
Efloresensi : Lesi Eritema difuse kering, Vesikel, Erosi
Sifat UKK : Ukuran : Numular
Susunan/bentuk : Polisiklik
Penyebaran : Regional
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Seboroik
Psoriasis
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Atopik (fase infantil)
SARAN PEMERIKSAAN
 Laboratorium : serum-spesifik IgE antibody

 Skin prick test

 Skin patch test


TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
 Topikal :
 Edukasi dan Konseling tentang  Pelembab : Physiogel A.I krim (2 kali per hari)
penyakitnya, perjalanan penyakit, serta
berbagai faktor yang mempengaruhi  Kortikosteroid gol VII (Potensi ringan) : Hidrokortison krim 1-2,5 %
penyakit. (2-3 kali per hari)

 Edukasi dan Konseling tentang faktor


pencetus kekambuhan.  Sistemik :
 Antihistamin : Cerini drop (0,25 mL sekali sehari)
 Edukasi dan Konseling tentang
Penyakitnya yang sulit disembuhkan,
namun dapat dikendalikan.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
ANALISA DIAGNOSA BANDING
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Atopik Dermatitis Seboroik Psoriasis
(fase infantil)
Etiologi  Multifaktor : genetik  Malassezia spp  Autoimun &
(disfungsi sawar  Gangguan imunitas
Genetik
kulit), imunopatologi,
& hipersensitivitas
terhadap alergen.
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Atopik Dermatitis Seboroik Psoriasis
(fase infantile)
Predileksi  Wajah (utama) : kedua  Sering terkena di daerah  Skalp, siku, lutut,
pipi, dahi, kulit kepala, kulit kepala berambut punggung, lumbal,
telinga, dan leher.  Wajah : alis, lipat
dan retrourikuler.
 Pergelangan tangan, nasolabial, side burn,
siku, dan lutut. telinga dan liang telinga,
bagian atas-tengah dada,
punggung, lipat gluteus,
inguinal, genital, dan aksila
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Atopik Dermatitis Seboroik Psoriasis
(fase infantil)
Gejala Klinis  Gatal  Gatal  Gatal
 Lesi kemerahan  Terasa seperti menyengat  Rasa terbakar
 Ketombe
 Perubahan kulit/kering  Nyeri
Efloresensi  Eritema  Skuama kuning berminyak  Makula erimatosa
 Vesikel  Eksematosa ringan  Plak erimatosa
 Erosi  Skuama
 Ekskoriasi  Papul
ANALISA KASUS
ANALISIS KASUS
Dermatitis Atopik Teori Kasus

Epidemiologi Wanita lebih banyak menderita DA daripada pria Pasien berjenis kelamin laki-laki
dengan rasio 1,3:1 dan berusia 4 bulan.
Dermatitis atopik kerap terjadi pada bayi dan anak,
sekitar 50% menghilang pada saat remaja, kadang
dapat menetap, atau bahkan baru mulai muncul
saat dewasa.
ANALISIS KASUS
Dermatitis Teori Kasus
Atopik
Manifestasi klinis William Pada pasien didapatkan:
1. Gatal (harus ada) atau tanda garukan pada anak kecil.
- Terdapat gejala gatal, disertai
2. Ditambah 3 atau lebih:
bekas garukan di daerah lesi.
• Terkena pada daerah lipatan siku, lutut, di depan mata
kaki atau sekitar leher (termasuk pipi pada anak di bawah - Terkena pada daerah pipi
10 tahun). kanan.
• Anamnesis ada riwayat atopi seperti asma atau hay fever
- Terkena pada usia 1 bulan.
(ada riwayat penyakit atopi pada anak-anak).
• Kulit kering secara menyeluruh pada tahun terakhir.
• Ekzema pada lipatan (termasuk pipi, kening, badan luar
pada anak <4 tahun).
• Mulai terkena pada usia dibawah 2 tahun (tidak digunakan
pada anak <4 tahun).
ANALISIS KASUS
Teori Kasus
Tatalaksana Topikal Topikal :
• Pelembab jenis humektan (gliserin dan propilen glikol), natural  Pelembab : Physiogel A.I krim (2 kali per
moisturizing factor (urea 10% dalam euserin hidrosa), emolien (lanolin hari)
10%, petrolatum, minyak tumbuhan dan sintetis), protein rejuvenators  Kortikosteroid gol VII (Potensi ringan) :
(asam amino), bahan lipofilik (asam lemak esensial, fospolipid, dan Hidrokortison krim 1-2,5 % (2-3 kali per
seramid). hari)
• Kortikosteroid topikal untuk bayi dan anak dianjurkan pemilihan
kortikosteroid gol. VII-VI. Sistemik :
• Antihistamin : Cerini drop (0,25 mL sekali
Sistemik sehari)

• Antihistamin sistemik mampu mengurangi rasa gatal sehingga mengrangi


frekuensi garukan yang dapat memperburuk penyakit. Pemberian
cetirizine pada bayi atopic selama 18 bulan mampu mencegah bayi
dengan DA berkembang jadi pengidap asma (allergic march).
DERAJAT KEPARAHAN
INDEKS SCORAD

A. Penilaian Luas Penyakit


Menggunakan rule of nine
B. Penilaian Intensitas
Dinilai morfologi kulit dengan dermatitis nya :
0 : tidak ada, 1 : ringan, 2: sedang, 3 : Berat
C. Penialain Subjektif Terhadap rasa gatal dengan visual
analog Scale
Total nilai indeks SCORAD dengan rumus : A/5 +7B/2 +C
‫ب ْالعَالَ ِميْن‬ ‫ْال َح ْم ُد ه ِ‬
‫َّلل َر ِِّ‬

‫‪TERIMA KASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai