Berapa minggu usia kehamilan yang normal, bagaimana cara memperkirakan usia
kehamilan, bagaimanakah jadwal pemeriksaan antenatal yang sebaiknya dilakukan
oleh seorang ibu hamil?
Jawab :
Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan normal
biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3
trimester yang masing-masing berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12
minggu, trimester 2 selama 15 minggu (minggu ke- 13 sampai minggu ke-27), dan trimester
3 selama 13 minggu (minggu ke- 28 sampai minggu ke-40).
Pada umumnya usia kehamilan adalah selama 40 minggu atau sekitar 280 hari dimulai dari hari
pertama haid terakhir atau yang biasa disingkat HPHT. Dan para dokter ataupun bidan pun
lebih sering menggunakan hitungan minggu ketimbang hitungan bulan. Hal ini dinilai karena
hitungan minggu bisa membuat perkiraan dokter atau bidan mengenai perkembangan
kehamilan menjadi lebih akurat. Nah, cara menghitung usia kehamilan dalam minggu bisa
dilakukan dengan banyak cara, diantaranya:
1. Hitungan Kalender
Mungkin cara ini adalah cara menghitung usia kehamilan yang paling klasik dan sudah sangat
umum digunakan. Akan tetapi jika Anda ingin menggunakan metode ini, syaratnya adalah
Anda harus tahu terlebih dahulu tentang siklus haid Anda. Hal ini dikarenakan hitungan
kalender akan menggunakan HPHT atau hari pertama haid terakhir dalam rumus
penghitungannya. Setelah itu tanggal HPHT akan dihitung dengan rumus yang dikenal dengan
nama Naegele.
Bagaimana cara menghitung usia kehamilan secara manual dengan Naegele? HPHT ditambah
7, kemudian bulan haid – 3, serta pada tahun ditambah angka 1. Rumusnya mungkin sangat
sederhana, akan tetapi rumus Naegele ini biasanya lebih sering digunakan pada wanita yang
memiliki siklus haid yang teratur, yaitu setiap 28 hari atau 30 hari.
Kami akan berikan contoh bagaimana cara menghitung usia kehamilan dalam minggu dengan
cara Naegele. Rumus Naegele ini juga isa digunakan untuk memperkirakan kapan anak Anda
akan lahir. Hari perkiraan lahir atau HPL bisa dirumuskan HPHT-7, bulan HPHT-3, dan
tambahkan 1 pada tahunnya. Akan tetapi jika bulannya tidak bisa dikurang tiga alias bulan
Januari-Maret, maka jumlahkan dengan 9, tetapi pada tahunnya tidak usah ditambahkan 1.
Contohnya HPHT adalah tanggal 17 Agustus 2015, maka penghitungannya 17-7 = 10
(tanggal), 8 (Agustus) – 3 = 5 (Mei) dan tahun 15 + 1 = 16. Jadi hari perkiraan lahir atau HPL
adalah tanggal 10 Mei 2016. Akan tetapi HPL biasanya diberikan waktu plus minus sekitar 7
hari. Jadi kemungkinan HPL adalah tanggal 3 – 17 Mei 2016. Sedangkan cara menghitung usia
kehamilan misalnya HPHT adalah 17 Agustus, berarti 17 September adalah bulan pertama, dan
seterusnya.
Cara menghitung usia kehamilan dalam minggu selanjutnya adalah dengan cara fundus uteri
atau puncak rahim. Anda bisa melakukannya dengan cara meraba bagian rahim terutama pada
bagian yang terasa menonjol di bagian perut. Cara menghitungnya bisa Anda lakukan mulai
dari tulang kemaluan. Jika kiranya jarak tulang kemaluan sampai puncak rahim atau fundus
uterinya sekitar 28 cm, bisa diperkirakan usia kehamilan Anda sudah memasuki minggu ke-
28. Sedangkan pada minggu ke-36 jaraknya akan bertambah menjadi 36 cm. Apabila berat
badan Anda normal, Anda bisa hitung jarak tersebut dengan cara meletakkan dua jari mulai
dari tulang kemaluan sampai fundus Uteri.
Menurut Kelaziman :
a. Sebelum akhir bulan III : fundus uteri belum teraba diluar/diatas simfisis
b. Akhir bulan III (usia kehamilan 12 minggu) : fundus uteri 1-2 jari diatas simfisis
c. Akhir bulan IV (usia kehamilan 16 minggu) : fundus uteri pertengahan simfisis dan
pusat
d. Akhir bulan V (usia kehamilan 20 minggu) : fundus uteri 3 jari dibawah pusat
e. Akhir bulan VI (usia kehamilan 24 minggu) : fundus uteri setinggi pusat
f. Akhir bulan VII (usia kehamilan 28 minggu) : fundus uteri 3 jari diatas pusat
g. Akhir bulan VIII (usia kehamilan 32 minggu) : fundus uteri 3 jari dibawah prosesus
xyphoideus
h. Akhir bulan X (usia kehamilan 40 minggu) fundus uteri pertengahan antara prosesus
xyphoideus dan pusat
Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan
patokan.
Menurut rumus McDonald: Umur hamil (bulan) = tinggi fundus uteri (cm)/3,5cm
3. Deteksi Gerakan Janin
Selain dua cara sebelumnya, ada juga cara yang sangat mudah dilakukan tetapi mungkin
keakuratannya tidak bisa dipastikan 100%. Anda bisa mengetahui usia kehamilan Anda dengan
cara merasakan gerakan janin yang ada di dalam perut Anda. Jika janin sudah mulai bergerak-
gerak dalam perut dan Anda sudah isa merasakannya, diperkirakan kehamilan Anda sudah
memasuki minggu 18 sampai minggu ke-20. Namun usia 18-20 minggu tersebut diperuntukkan
bagi Anda yang baru pertama kali hamil. Sedangkan untuk wanita yang sebelumnya sudah
pernah hamil, jika tanda-tanda tersebut terjadi berarti usia kehamilannya sudah memasuki
minggu ke-16 – ke-18.
2. Data-Data apa yang harus diperoleh melalui anamnesa pada seorang ibu hamil?
Jawab :
Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
Anamnesa :
1. RIWAYAT MENSTRUASI
Hari pertama haid terakhir
Lama dan regularitas siklus menstruasi
Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
2. RIWAYAT MEDIS
Riwayat pembedahan terutama prosedur ginekolog
Masalah anaestesi – kesulitan intubasi
Tranfusi darah ( dimana, kapan dan mengapa )
Alergi
Gangguan medik
Obat obat dan alergi obat
Tromboemboli
Kesehatan mental
3. RIWAYAT KELUARGA
Hipertensi
Diabetes
Kelainan kongenital
Kehamilan kembar
Trombo emboli
4. RIWAYAT SOSIAL
Situasi rumah , keluarga dan lingkungan
Status perkawinan
Status pekerjaan
Alkohol
Merokok
Penyalahgunaan obat
5. RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat kehamilan, persalinan , nifas pada kehamilan yang telah lalu
Riwayat hasil kehamilan , jumlah anak , usia dan gender
Menentukan status kehamilan sekarang :
Usia gestasi : usia kehamilan yang dinyatakan dalam minggu dan dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT).
Usia janin : usia kehamilan yang dihitung sejak saat implantasi.
Gravid : hamil dan graviditas adalah jumlah total kehamilan (normal atau tak normal)
Paritas : jumlah persalinan mati atau hidup.
Graviditas dan paritas dalam kasus kehamilan/persalinan dinyatakan dalam :
G : … P(aritas) 1234
Jumlah persalinan aterm
Jumlah persalinan prematur/immatur
Jumlah abortus
Jumlah anak hidup
6. RIWAYAT KONTRASEPSI
Metode yang digunakan
Bila kontrasepsi hormonal : kapan dihentikan
Apakah ini kehamilan yang direncanakan
Waktu yang dibutuhkan sejak menginginkan kehamilan sampai terjadi kehamilan
1. Perubahan Uterus
Uterus Trimester I
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan
sedikit oleh progesteron.
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri. (Kontraksi Braxton Hicks)
Posisi plasenta mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus yang
mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan
bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal
dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat. seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu.(Prawihardjo:2008)
Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yangdikenal dengan tanda
Hegar.
Uterus Trimester II
Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkanpada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi
cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis.
pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amnion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20
minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak
setinggi pusat(Prawirodihardjo: 2008)
Uterus Trimester III
Pada akhir kehamilan otot-otot uterus akan berkontraksi sehinggasegmen bawah uterus
akan melebar dan menipis.batas tersebut disebutlingkaran retraksi fisiologi.
2. Perubahan Serviks
Serviks Trimester I
3. Perubahan Ovarium
Ovarium Trimester I
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif
minimal.(Prawirohardjo: 2008)
Ovarium Trimester II
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya
plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada
kehamilan 16 minggu dan korpus luteumgraviditas berdiameter kurang lebih 3
cm).Ovarium Trimester III
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron diambil alih
oleh plasenta.
4. Perubahan Vagina
4. Sebutkan persiapan serta 5 manfaat (tujuan) pemeriksaan abdomen yang dilakukan pada
wanita
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan pita ukur memberikan manfaat jika pengukuran
dilakukan dengan cara yang benar yaitu dengan mengukur jarak antara fundus dan simfisis
pubis. Fungsi pengukuran tinggi fundus uteri yaitu untuk menentukan tuanya kehamilan dan
berat badan janin dalam kandungan karena tinggi fundus memberikan informasi mengenai
pertumbuhan progresif janin dan merupakan cara penapisanmendasar untuk mendeteksi
masalah yang terkait dengan tinggi fundus yang terlalu besar dan terlalu kecil untuk perkiraan
usia kehamilan menurut tanggal. Meskipun secara klinis dengan mengkaji ukuran uterus dan
membandingkannya dengan gestasi tidak selalu diperoleh hasil yang akurat karena ukuran dan
jumlah janin serta jumlah cairan amnion yang bervariasi, variasi ibu dan paritas juga
mempengaruhi perkiraan.
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Menurut Spiegelberg dalam Mochtar (1998) dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari
simfisis maka diperoleh tabel:
USIA KEHAMILAN TINGGI FUNDUS UTERI
22 – 28 minggu 24 – 25 cm di atas simfisis
28 minggu 26,7 cm di atas simfisis
30 minggu 29,5 – 30 cm di atas simfisis
32 minggu 29,5 – 30 cm di atas simfisis
34 minggu 31 cm di atas simfisis
36 minggu 32 cm di atas simfisis
38 minggu 33 cm di atas simfisis
40 minggu 37,7 cm di atas simfisis
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan uterus tumbuh
secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan tersebut. Pada kehamilan 8 minggu
uterus terus membesar seperti telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar
telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas simfisis. Pada
pemeriksaan ini wanita tersebut harus mengosongkan kandung kemihnya dahulu.
Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri.
Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal
ini dikenal dalam obstetric sebagai tanda hegar.
Pada kehamilan 16 minggu kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan ismus
menjadi bagian korpus uteri. Pada kehamilan 16 minggu besar uterus kira-kira sebesar kepala
bayi atau sebesar tinju orang dewasa. Dari luar fundus uteri kira-kira terletak di anatara
setengah jarak pusat ke simfisis.
Pada kehamilan 20 minggu fundus uteri terletak kira-kira di pinggir bawah pusat sedangkan
pada kehamilan 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri kira-kira 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara
pusat ke prosesus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak di anatara
setengah jarak pusat dan prosesu xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosesus xifoideus.
Dalam hal ini kepala bayi masih berada di atas pintu panggul. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
dikaitkan dengan umur kehamilan perlu dikaitkan dengan besarnya dan beratnya janin.
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi fundus uteri pada kehamilannya 28 minggu
sekurangnya 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu
fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus xifoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga
panggul.
6. Apa yang dimaksud dengan letak, presentasi, posisi dan sikap janin!
Letak : Bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu letak lintang di mana
sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu. Dimana letak sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu;
ini bisa letak kepala atau sungsang.
Presentasi : Presentasi di gunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di dalam
Rahim yang di jumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam misalnya presentasi kepala,
bokong, bahu , dll.
Posisi : Indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan
kiri depan atau belakang terhadap sumbu maternal pelvis.
Sikap : Menunjukkan hubungan bagian janin dengan sumbu ibunya terhadap tulang
punggung nya.