Anda di halaman 1dari 12

1.

Berapa minggu usia kehamilan yang normal, bagaimana cara memperkirakan usia
kehamilan, bagaimanakah jadwal pemeriksaan antenatal yang sebaiknya dilakukan
oleh seorang ibu hamil?
Jawab :
Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan normal
biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3
trimester yang masing-masing berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12
minggu, trimester 2 selama 15 minggu (minggu ke- 13 sampai minggu ke-27), dan trimester
3 selama 13 minggu (minggu ke- 28 sampai minggu ke-40).

Menentukan Usia Kehamilan

Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual

Pada umumnya usia kehamilan adalah selama 40 minggu atau sekitar 280 hari dimulai dari hari
pertama haid terakhir atau yang biasa disingkat HPHT. Dan para dokter ataupun bidan pun
lebih sering menggunakan hitungan minggu ketimbang hitungan bulan. Hal ini dinilai karena
hitungan minggu bisa membuat perkiraan dokter atau bidan mengenai perkembangan
kehamilan menjadi lebih akurat. Nah, cara menghitung usia kehamilan dalam minggu bisa
dilakukan dengan banyak cara, diantaranya:
1. Hitungan Kalender

Mungkin cara ini adalah cara menghitung usia kehamilan yang paling klasik dan sudah sangat
umum digunakan. Akan tetapi jika Anda ingin menggunakan metode ini, syaratnya adalah
Anda harus tahu terlebih dahulu tentang siklus haid Anda. Hal ini dikarenakan hitungan
kalender akan menggunakan HPHT atau hari pertama haid terakhir dalam rumus
penghitungannya. Setelah itu tanggal HPHT akan dihitung dengan rumus yang dikenal dengan
nama Naegele.

Bagaimana cara menghitung usia kehamilan secara manual dengan Naegele? HPHT ditambah
7, kemudian bulan haid – 3, serta pada tahun ditambah angka 1. Rumusnya mungkin sangat
sederhana, akan tetapi rumus Naegele ini biasanya lebih sering digunakan pada wanita yang
memiliki siklus haid yang teratur, yaitu setiap 28 hari atau 30 hari.

Kami akan berikan contoh bagaimana cara menghitung usia kehamilan dalam minggu dengan
cara Naegele. Rumus Naegele ini juga isa digunakan untuk memperkirakan kapan anak Anda
akan lahir. Hari perkiraan lahir atau HPL bisa dirumuskan HPHT-7, bulan HPHT-3, dan
tambahkan 1 pada tahunnya. Akan tetapi jika bulannya tidak bisa dikurang tiga alias bulan
Januari-Maret, maka jumlahkan dengan 9, tetapi pada tahunnya tidak usah ditambahkan 1.
Contohnya HPHT adalah tanggal 17 Agustus 2015, maka penghitungannya 17-7 = 10
(tanggal), 8 (Agustus) – 3 = 5 (Mei) dan tahun 15 + 1 = 16. Jadi hari perkiraan lahir atau HPL
adalah tanggal 10 Mei 2016. Akan tetapi HPL biasanya diberikan waktu plus minus sekitar 7
hari. Jadi kemungkinan HPL adalah tanggal 3 – 17 Mei 2016. Sedangkan cara menghitung usia
kehamilan misalnya HPHT adalah 17 Agustus, berarti 17 September adalah bulan pertama, dan
seterusnya.

2. Sistem Fundus Uteri

Cara menghitung usia kehamilan dalam minggu selanjutnya adalah dengan cara fundus uteri
atau puncak rahim. Anda bisa melakukannya dengan cara meraba bagian rahim terutama pada
bagian yang terasa menonjol di bagian perut. Cara menghitungnya bisa Anda lakukan mulai
dari tulang kemaluan. Jika kiranya jarak tulang kemaluan sampai puncak rahim atau fundus
uterinya sekitar 28 cm, bisa diperkirakan usia kehamilan Anda sudah memasuki minggu ke-
28. Sedangkan pada minggu ke-36 jaraknya akan bertambah menjadi 36 cm. Apabila berat
badan Anda normal, Anda bisa hitung jarak tersebut dengan cara meletakkan dua jari mulai
dari tulang kemaluan sampai fundus Uteri.

Menurut Kelaziman :

a. Sebelum akhir bulan III : fundus uteri belum teraba diluar/diatas simfisis
b. Akhir bulan III (usia kehamilan 12 minggu) : fundus uteri 1-2 jari diatas simfisis
c. Akhir bulan IV (usia kehamilan 16 minggu) : fundus uteri pertengahan simfisis dan
pusat
d. Akhir bulan V (usia kehamilan 20 minggu) : fundus uteri 3 jari dibawah pusat
e. Akhir bulan VI (usia kehamilan 24 minggu) : fundus uteri setinggi pusat
f. Akhir bulan VII (usia kehamilan 28 minggu) : fundus uteri 3 jari diatas pusat
g. Akhir bulan VIII (usia kehamilan 32 minggu) : fundus uteri 3 jari dibawah prosesus
xyphoideus
h. Akhir bulan X (usia kehamilan 40 minggu) fundus uteri pertengahan antara prosesus
xyphoideus dan pusat

Mempergunakan tinggi fundus uteri

Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan
patokan.

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Menurut rumus McDonald: Umur hamil (bulan) = tinggi fundus uteri (cm)/3,5cm
3. Deteksi Gerakan Janin

Selain dua cara sebelumnya, ada juga cara yang sangat mudah dilakukan tetapi mungkin
keakuratannya tidak bisa dipastikan 100%. Anda bisa mengetahui usia kehamilan Anda dengan
cara merasakan gerakan janin yang ada di dalam perut Anda. Jika janin sudah mulai bergerak-
gerak dalam perut dan Anda sudah isa merasakannya, diperkirakan kehamilan Anda sudah
memasuki minggu 18 sampai minggu ke-20. Namun usia 18-20 minggu tersebut diperuntukkan
bagi Anda yang baru pertama kali hamil. Sedangkan untuk wanita yang sebelumnya sudah
pernah hamil, jika tanda-tanda tersebut terjadi berarti usia kehamilannya sudah memasuki
minggu ke-16 – ke-18.

Jadwal Kunjungan Antenatal

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan:

1. Satu kali pada trimester pertama


2. Satu kali pada trimester kedua
3. Dua kali pada trimester ketiga

Pelayanan/asuhan antenatal standar minimal termasuk “7T”:

1. (Timbang) berat badan.


2. Ukur (Tekanan) darah
3. Ukur (Tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

JADWAL KUNJUNGAN ULANG


1. Kunjungan I (16 mingggu), dilakukan untuk :
 Penapisan dan pengobatan anemia,
 Perencanaan persalinan,
 Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk :
 Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
 Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan,MAP,
 Mengulang perencanaan persalinan.
3. Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir, dilakukan untuk :
 Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
 Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
 Memantapkan rencana persalinan
 Mengenali tanda-tanda persalinan

2. Data-Data apa yang harus diperoleh melalui anamnesa pada seorang ibu hamil?

Jawab :

 Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
 Anamnesa :
1. RIWAYAT MENSTRUASI
Hari pertama haid terakhir
Lama dan regularitas siklus menstruasi
Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
2. RIWAYAT MEDIS
Riwayat pembedahan terutama prosedur ginekolog
Masalah anaestesi – kesulitan intubasi
Tranfusi darah ( dimana, kapan dan mengapa )
Alergi
Gangguan medik
Obat obat dan alergi obat
Tromboemboli
Kesehatan mental
3. RIWAYAT KELUARGA
Hipertensi
Diabetes
Kelainan kongenital
Kehamilan kembar
Trombo emboli
4. RIWAYAT SOSIAL
Situasi rumah , keluarga dan lingkungan
Status perkawinan
Status pekerjaan
Alkohol
Merokok
Penyalahgunaan obat
5. RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat kehamilan, persalinan , nifas pada kehamilan yang telah lalu
Riwayat hasil kehamilan , jumlah anak , usia dan gender
Menentukan status kehamilan sekarang :
Usia gestasi : usia kehamilan yang dinyatakan dalam minggu dan dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT).
Usia janin : usia kehamilan yang dihitung sejak saat implantasi.
Gravid : hamil dan graviditas adalah jumlah total kehamilan (normal atau tak normal)
Paritas : jumlah persalinan mati atau hidup.
Graviditas dan paritas dalam kasus kehamilan/persalinan dinyatakan dalam :
G : … P(aritas) 1234
Jumlah persalinan aterm
Jumlah persalinan prematur/immatur
Jumlah abortus
Jumlah anak hidup

6. RIWAYAT KONTRASEPSI
Metode yang digunakan
Bila kontrasepsi hormonal : kapan dihentikan
Apakah ini kehamilan yang direncanakan
Waktu yang dibutuhkan sejak menginginkan kehamilan sampai terjadi kehamilan

7. FAKTOR RESIKO TINGGI


Tidak ada batasan umum yang dapat diterima semua pihak mengenai “kehamilan resiko
tinggi”. Secara umum . dapat dikatakan bahwa ‘kehamilan resiko tinggi” adalah satu
keadaan dimana dalam keadaan hamil :
Seorang wanita atau janinnya dalam situasi tertentu sehingga mudah menderita sakit
tertentu atau meninggal
Kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit lebih mudah terjadi dibandingkan dalam
keadaan tidak hamil
Beberapa keadaan atau karakteristik yang dinamakan sebagai faktor resiko. Seorang
dokter mengindentifikasi dan menilai faktor tersebut untuk menentukan derajat resiko
pada wanita hamil tertentu atau janinnya sehingga dapat mengantisipasi dengan
memberikan perawatan yangdiperlukan wanita hamil yang bersangkitan secara
memadai.

3. Sebutkan berbagai gambaran klinik (perubahan fisik) yang bisa ditemukan


pada trimester pertama – trimester kedua dan trimester ketiga !

1. Perubahan Uterus

 Uterus Trimester I

 Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan
sedikit oleh progesteron.

 pada awal kehamilan tuba fallopi,ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit


dibawah apeks fundus.

 Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri. (Kontraksi Braxton Hicks)

 Posisi plasenta mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus yang
mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan
bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal
dengan tanda piscaseck.

 Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat. seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu.(Prawihardjo:2008)
 Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yangdikenal dengan tanda
Hegar.

 Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal


mendorong usus seiring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas,terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
(Sulistyawati: 2009).

 Uterus Trimester II

 Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkanpada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi
cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis.

 Pada empat bulan kehamilan,rahim tetap berada pada rongga pelvis,setelah


itu memasuki rongga rahim yang dalam pembesarannya mencapai batas hati.

 Rahim biasanya mobile.

 pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amnion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20
minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak
setinggi pusat(Prawirodihardjo: 2008)
 Uterus Trimester III

 Ketebalan Uterus hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang.

 Ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus

 Pada akhir kehamilan otot-otot uterus akan berkontraksi sehinggasegmen bawah uterus
akan melebar dan menipis.batas tersebut disebutlingkaran retraksi fisiologi.

2. Perubahan Serviks

 Serviks Trimester I

 Serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.(Prawirohardjo:2008)

 Berkas Kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Karena, penurunankonsentrasi


kolagen secara keseluruhan.

 serviks menjadi lunak(soft) yang disebut dengan tanda Goodell,


banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen,kelenjar servikal membesar
danmengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaranpembuluh
darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.Serviks Trimester III

 Prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir


kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudahberdilatasi pada waktu persalinan.

 Pada saat aterm terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi.Konsetrasinya


menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusidalam keadaan menyebar
(dispresi) dan re-remodel menjadi serat.(Prawirodihardjo: 2008)

3. Perubahan Ovarium

 Ovarium Trimester I

 Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif
minimal.(Prawirohardjo: 2008)

 Ovarium Trimester II
 Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya
plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada
kehamilan 16 minggu dan korpus luteumgraviditas berdiameter kurang lebih 3
cm).Ovarium Trimester III
 Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron diambil alih
oleh plasenta.

4. Perubahan Vagina

 Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dankebiruan


(tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi6.5 menyebabkan
rentan terhadap infeksi vagina. Mengalamideskuamasi/pelepasan elemen epitel pada
sel-sel vagina akibat stimulasiestrogen membentuk rabas vagina disebut leukore
(keputihan). Hormonkehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
persalinandengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar,hipertropi
otot polos dan pemanjangan vagina.
 Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitasyang
menyolok,serta meningkatkan libido.
 Dinding vagina mengalami persiapan untuk mengalami peregangan padawaktu
persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,mengendornya jaringan ikat, dan
hipertrofi sel otot polos. Yangmenyebabkan bertambah panjang dinding vagina.
 Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti pakusepatu
 Penignkatan volume sekresi vagina. Dimana berwarna keputihan,menebal, dan pH
antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatanreproduksi asam laktat glikogen
yang dihasilkan oleh epitel vaginasebagai aksi dari lactobacillus acidophilus
. 5. Perubahan Payudara
 trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitive pada saat usia
4 minggu kehamilah.
 Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh terhadap
perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak,
saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan
jaringan glandula dan alveoli lobular.
 Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh darah meluas
dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit.
 Puting susu akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Putting susu dan areola akan
menjadi lebih gelap warnanya.
Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua, warnanya bening kekuning-kuningan.
Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae,
dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.
 trimester III, pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan
kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita
mengeluarkan kolostrum secara periodik.

4. Sebutkan persiapan serta 5 manfaat (tujuan) pemeriksaan abdomen yang dilakukan pada
wanita

Tujuan Pemeriksaan Abdomen yang dilakukan oleh Ibu Hamil

1. Menentukan status kesehatan ibu hamil


2. Deteksi dini dari kelainan ibu dan anak
3. Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal persalinan
4. Mengetahui letak – posisi – presentasi janin
5. Menentukan kapasitas panggul pada primigravida
6. Merencanakan penatalaksanaan kehamilan selanjutnya dan persalinan
7. Bagian dari aktivitas penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil

Persiapan pemeriksaan Abdomen


1. Mempersilahkan ibu mengosongkan kandung kemih dan mengganti pakaiannya dengan
pakaian khusus.
2. Melihat keadaan umum: nampak sakit/sehat ; tingkat kesadaran : compos mentis.
3. Melihat dan memeriksa: kelenjar TIROID.
4. Mengukur tinggi badan – berat badan – menentukan BMI.
5. Mengukur tekanan darah – frekuensi pernafasan – suhu tubuh.

5. Bagaimana cara menentukan TFU dan manfaat ukuran TFU?

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan pita ukur memberikan manfaat jika pengukuran
dilakukan dengan cara yang benar yaitu dengan mengukur jarak antara fundus dan simfisis
pubis. Fungsi pengukuran tinggi fundus uteri yaitu untuk menentukan tuanya kehamilan dan
berat badan janin dalam kandungan karena tinggi fundus memberikan informasi mengenai
pertumbuhan progresif janin dan merupakan cara penapisanmendasar untuk mendeteksi
masalah yang terkait dengan tinggi fundus yang terlalu besar dan terlalu kecil untuk perkiraan
usia kehamilan menurut tanggal. Meskipun secara klinis dengan mengkaji ukuran uterus dan
membandingkannya dengan gestasi tidak selalu diperoleh hasil yang akurat karena ukuran dan
jumlah janin serta jumlah cairan amnion yang bervariasi, variasi ibu dan paritas juga
mempengaruhi perkiraan.
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Menurut Spiegelberg dalam Mochtar (1998) dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari
simfisis maka diperoleh tabel:
USIA KEHAMILAN TINGGI FUNDUS UTERI
22 – 28 minggu 24 – 25 cm di atas simfisis
28 minggu 26,7 cm di atas simfisis
30 minggu 29,5 – 30 cm di atas simfisis
32 minggu 29,5 – 30 cm di atas simfisis
34 minggu 31 cm di atas simfisis
36 minggu 32 cm di atas simfisis
38 minggu 33 cm di atas simfisis
40 minggu 37,7 cm di atas simfisis

Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan uterus tumbuh
secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan tersebut. Pada kehamilan 8 minggu
uterus terus membesar seperti telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar
telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas simfisis. Pada
pemeriksaan ini wanita tersebut harus mengosongkan kandung kemihnya dahulu.
Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri.
Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal
ini dikenal dalam obstetric sebagai tanda hegar.
Pada kehamilan 16 minggu kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan ismus
menjadi bagian korpus uteri. Pada kehamilan 16 minggu besar uterus kira-kira sebesar kepala
bayi atau sebesar tinju orang dewasa. Dari luar fundus uteri kira-kira terletak di anatara
setengah jarak pusat ke simfisis.
Pada kehamilan 20 minggu fundus uteri terletak kira-kira di pinggir bawah pusat sedangkan
pada kehamilan 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri kira-kira 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara
pusat ke prosesus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak di anatara
setengah jarak pusat dan prosesu xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosesus xifoideus.
Dalam hal ini kepala bayi masih berada di atas pintu panggul. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
dikaitkan dengan umur kehamilan perlu dikaitkan dengan besarnya dan beratnya janin.
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi fundus uteri pada kehamilannya 28 minggu
sekurangnya 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu
fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus xifoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga
panggul.

6. Apa yang dimaksud dengan letak, presentasi, posisi dan sikap janin!

Letak : Bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu letak lintang di mana
sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu. Dimana letak sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu;
ini bisa letak kepala atau sungsang.
Presentasi : Presentasi di gunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di dalam
Rahim yang di jumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam misalnya presentasi kepala,
bokong, bahu , dll.
Posisi : Indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan
kiri depan atau belakang terhadap sumbu maternal pelvis.
Sikap : Menunjukkan hubungan bagian janin dengan sumbu ibunya terhadap tulang
punggung nya.

Anda mungkin juga menyukai