Anda di halaman 1dari 11

TUBERKULOSIS

• Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang
bersifat tahan asam dan merupakan bakteri obligat aerob.
• Manifestasi dari Tuberkulosis adalah terbentuknya
granuloma dan nekrosis caseous.
Patogenesis
• Peristiwa terjadinya tuberkulosis dimulai dengan inhalasi
M. tuberculosis dan kemudian mengalami perkembangan
imunitas yang diperantarai sel terhadap M. tuberculosis .
• Gambar A merupakan peristiwa yang terjadi dalam 3
minggu pertama setelah paparan, sedangkan gambar B
merupakan peristiwa selanjutnya (lebih dari 3 minggu).
Penatalaksanaan terapi
• Pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi dua tahap ;
tahap intensif ( awal) dan tahap lanjutan.
• Tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari
dan diperlukan pengawasan secara langsung untuk
mencegah terjadinya resistensi obat.
• Tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit
namun dalam jangka waktu yang lama. Tahap ini penting
untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan.
• Obat lini pertama yang termasuk dalam OAT ; Isoniazide
(H), Ethambutol (E), Rifampicin (R), Pyrazinamid (P),
Streptomicin (S).
• Obat lini kedua yang termasuk dalam OAT ; Kanamycin,
Amikacin, Capreomycin.
Paduan OAT lini pertama dan peruntukannya;
a. Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
• Pasien baru TB paru BTA positif
• Pasien paru TB BTA negatif foto toraks positif
• Pasien TB ekstra paru

b. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)


Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
telah diobati sebelumnya;
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
c. OAT Sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk
tahap intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28
hari).

Kategori Anak (2RHZ/ 4RH)


• Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat
dan diberikan dalam waktu 6 bulan. OAT pada anak
diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun
tahap lanjutan dosis obat harus disesuaikan dengan berat
badan anak.
Daftar Pustaka
• Robbins and Cotran Pathologic basic of disease 7th
edition p.381.
• Pedoman Nasional Pengendalian
Tuberkulosis(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan 2011).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai