Anda di halaman 1dari 21

ETIKA ISLAM DALAM

PENERAPAN ILMU KESEHATAN


DR.M.ANSHARI Apt.
Etika ?
• cabang utama FILSAFAT yang mempelajari NILAI
atau kualitas mengenai standar dan penilaian
MORAL.
• Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti BENAR, SALAH, BAIK, BURUK, dan
TANGGUNG JAWAB.
• Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refleksi thd objek
(tingkah laku manusia) dari sudut pandang
normatif
• Jenis etika : FILSAFAT & TEOLOGIS
Etika FILSAFAT
Etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir

SIFAT :
• NON EMPIRIS. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang
kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya
tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
• PRAKTIS. etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis
karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan manusia. Etika tidak bersifat teknis
melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis
tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan
kewajiban, dsb.
Etika TEOLOGIS
• Etika yang bertitik tolak dari presuposisi-
presuposisi teologis. Setiap agama dapat
memiliki etika teologisnya yang unik
berdasarkan apa yang diyakini dan menjadi
sistem nilai-nilai yang dianutnya.
Relasi Etika Filosofis dan Etika
Teologis
• Revisionisme. Tanggapan ini berasal dari Augustinus (354-
430) yang menyatakan bahwa etika teologis bertugas untuk
merevisi, yaitu mengoreksi dan memperbaiki etika filosofis.
• Sintesis. Jawaban ini dikemukakan oleh Thomas Aquinas
(1225-1274) yang menyintesiskan etika filosofis dan etika
teologis sedemikian rupa, hingga kedua jenis etika ini,
dengan mempertahankan identitas masing-masing,
menjadi suatu entitas baru. Hasilnya adalah etika filosofis
menjadi lapisan bawah yang bersifat umum, sedangkan
etika teologis menjadi lapisan atas yang bersifat khusus.
• Diaparalelisme. Jawaban ini diberikan oleh
F.E.D.Schleiermacher (1768-1834) yang menganggap etika
teologis dan etika filosofis sebagai gejala-gejala yang
sejajar. Hal tersebut dapat diumpamakan seperti sepasang
rel kereta api yang sejajar.
Manfaat etika
• Etika perlu Semua orang perlu bermoral tetapi tidak semua
orang perlu ber-etika (=berfikir kritis-sistematis tentang
moralitas).
• Etika diperlukan oleh/dalam:
Satu:Dunia pluralistik yang menawarkan macam-macam
moralitas yang berbeda-beda. Mana yang harus saya ikuti?

Dua: Dunia transformatif segala bidang yang juga menyangkut


modernisasi dan globalisasi dalam segala bidang, terutama
yg berhubungan dg individualisme, sekularisme,
materialisme, rasionalisme dll. Ini membuat banyak orang
bingung. Etika membantu agar kita tidak kehilangan
orientasi: memilih mana yang bisa berubah dan mana yang
tidak sehingga kita mengambil sikab yang bertanggung
jawab.
Tiga: Dalam transformasi budaya itu ada orang yang
“memancing di air keruh” dengan menawarkan
berbagai macam ideologi. Etika berperan untuk
mengkritisi secara obyektif ideologi itu sehingga tidak
Mudah terpancing baik untuk memeluknya 100%
ataupun menolaknya dengan demikian kita tidak naif
atau menjadi extrim.
Empat:Kaum agamawan memerlukan etika. Agamawan
mendapatkan tempat berpijak dalam iman
kepercayaan mereka, di lain pihak ingin berpartisipasi
aktif dalam kehidupan masyarakat yang sedang
berubah. Iman Kepercayaan tidak lagi berdasar pd
wishful thingking tetapi ada dasar berpijak ilmiahnya.
ETIKA DAN AGAMA
Etika tidak mengganti agama atau bertentangan dengan
agama tetapi diperlukan oleh agama/wan dalam hal:
Pertama: Interpretasi hukum/perintah yang termuat
dalam wahyu (Kitab Suci): Harus disadari bahwa wahyu
Allah itu sempurna tetapi kemampuan manusia untuk
memahaminya itu terbatas sehingga ada kemungkinan
kitanya yg salah mengerti dan bukan wahyunya. Maka
perlu interpretasi bersama. Di sini metode etika perlu
digunakan guna mengkritisi interpretasi yang ada dan
kemungkinan mencari apakah masih ada interpretasi
yang lain.
Kedua: menafsirkan perkembangan jaman dalam
petunjuk agama. Ada banyak perkembangan
teknologi yang tidak dimuat dalam agama secara
langsung, misalnya: kloning, stem sel, genetic
engineering dsb. Bagaimana kita harus bersikab
secara imani dan bertanggung jawab dalam
masalah-masalah modern ini. Etika adalah usaha
manusia dengan akal budinya untuk
memecahkan masalah hidupnya kalau dia ingin
hidup baik. Agama mengajarkan manusia untuk
Mempergunakan akal budinya dalam beriman
sebab iman tidak menjadikan rasio kita tidak
berguna. Justru sebaliknya!
prinsip etika islam
• Hifdh Al din (memberikan perlindungan
terhadap agama). Tujuan sudut pandang ini
dalam IKES adalah memberikan atau
meningkatkan hari-hari produktif secara
optimal bagi pasien-pasiennya (diciptakan
manusia untuk beribadah).
prinsip etika islam
• Hifdh Al nafs (memberikan perlindungan
terhadap kehidupan). Tujuannya dalam IKES
adalah mempertahankan kehidupan serta
mengoptimalkan kualitas hidup pasien dan
komunitas. Nafs ini juga diartikan harga diri atau
kehormatan pasien yang dirawat.
• Alquran surat lIsraa’ ayat 33:”dan janganlah
kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah,melainkan dengan suatu (alasan) yang
benar.”
prinsip etika islam
• Hifdh Al nasl (memberikan perlindungan
terhadap keturunan), Tujuannyadalam IKES
adalah mempertahankan keruntutan garis
keturunan dan kualitas keturunan. Perawatan
antenatal, perinatal, dan post natal termasuk
dalam usaha memberikan perlindungan terhadap
kualitas keturunan. Perawatan infertilitas juga
dalam maksud yang sama demikian juga dengan
mendidik remaja agar menjadi orang tua yang
berkualitas.
prinsip etika islam
• Hifdh Al aql (memberikan perlindungan
terhadap akal sehat). Tujuannya adalah
mengoptimalkan kualitas intelektual,
kecerdasan emosional dan aspek-aspek
kecerdasan lainnya bagi setiap penderita
ataupun komunitas yang menjadi tanggung
jawab dokter.
prinsip etika islam
• Hifdh Al maal (memberikan perlindungan
terhadap kekayaan pribadi). Tujuan sudut
pandang ini adalah dokter ketika bekerja tidak
saja mempertimbangkan efektifitasnya saja
tetapi juga harus mempertimbangkan efisiensi
atau keekonomisan suatu tindakan diagnosis
atau terapi.
prinsip etika islam
• Kaidah Niat (Qaidah Niyyat). Prinsip ini meminta
dokter agar berkonsultasi dengan hati nuraninya.
Terdapat banyak masalah mengenai prosedur
dan keputusan medis yang tidak diketahui orang
awam.
• Kaidah Kebiasaan (Qoidah al urf); Dalam prinsip
ini, standar yang diterima secara umum, seperti
standard operational procedure (SOP/Protap)
untuk perawatan klinis dianggap sebagai hukum
dan diperkuat oleh syari’ah
prinsip etika islam
• Kaidah Kepastian (Qaidah al yaqiin).Tidak ada
yang benar-benar pasti (yaqiin) dalam ilmu
kedokteran, artinya tingkat kepastian (yaqiin)
dalam ilmu kedokteran tidak mencapai standar
yaqiin yang diminta oleh hukum. Meskipun
demikian diharapkan dokter dalam mengambil
keputusan medis, mengambil keputusan dengan
tingkat probabilitas terbaik dari yang ada
(evidencebased medicine). Termasuk pula dalam
hal diagnosis, perawatan medis didasarkan dari
diagnosis yang paling mungkin.
prinsip etika islam
• Kaidah Kerugian (Qaidah al dharar) Intervensi
medis untuk menghilangkan al dharar (luka,
kerugian, kehilangan hari-hari sehat) pasien.
Tidak boleh menghilangkan al dharar dengan
al dharar yang sebanding.
Ruang lingkup etik
Etika Kesehatan mencakup ruang lingkup minimal antara lain:
1.    Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal
2.   Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien
dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,pembatasan
perilaku, dan infomrmed consent.
3.  Bioetika
4.  Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang
kedokteran.
Contoh penerapan :
a)   Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal :
·  Pemberian O2 diteruskan / di stop.
·   Program pengobatan diteruskan /tidak
·   Suport terapi ( RJP ) sampai kapan.
·   Kondisi MBO.
• b)      Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja
atas permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent.
• ·         Pasien teriminal
• ·         pasien HIV /AID
• ·         pasien mendapat terapi diet
• ·         pasien menghadapi tindakan medik
• ·         operasi, pemakaian obat yang harganya mahal dll.
• c)      Bioetika :
• ·         aborsi, pembatasan kelahiran, sterilisasi, bayi tabung, tranplantasi organ dll.
• d)     Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran.
• ·         permintaan informasi data pasien,
• ·         Catatan medik,
• ·         Pembicaraan kasus pasien.
• ·         Etika umum yang berlaku di masyarakat,
• -          Privasi pasien,
• -          Menghargai harkat martabat pasien
• -          Sopan santun dalam pergaulan
• -          saling menghormati,
• -          saling membantu.
• -          peduli terhadap lingkungan

Anda mungkin juga menyukai