Anda di halaman 1dari 50

filtrasi

Kelompok 5 Selasa:
Athalia Limbong
(1706038443)
Hilmia Zahra
(1706038525)
Mark Phillip Purba
(1706038613)
Nur Anissa L. A.
(1706038172)
Tujuan Percobaan
Apa saja yang ingin dicapai dalam percobaan ini?

Uji Coba Tes Uji Persamaan Mengukur


Filtrasi Filtrasi Filtrat
Dilakukan pada Persamaan yang Mengukur jumlah
tekanan konstan dan dimaksud adalah filtrat per unit waktu
menggunakan filter Persamaan Routh pada filtrasi larutan
press kecil agar dan Persamaan slurry pada tekanan
metode uji coba dapat Lewis serta konstan
dikuasai dan menentukan
mekanisme pemisahan konstanta yang
solid-liquid dapat terlibat dari setiap
diobservasi persamaan
3
Prinsip Dasar
Filtrasi

● Pemisahan zat cair dari suatu larutan slurry


● Melibatkan media porous → menahan padatan
● Padatan yang terfiltrasi (cake) bekerja sebagai
media porous baru
Jenis Filtrasi Berdasarkan Cara Kerja

Pressure Gravity Vacuum


Filtration Filtration Filtration
Pengaliran bahannya Pengaliran bahannya Pengaliran bahannya
memanfaatkan memanfaatkan gaya memanfaatkan
tekanan beratnya sendiri penghampaan
(pengisapan)

6
Jenis Media Filter

Media Primer Media Sekunder

● Berperan dalam membantu ● Dibentuk oleh padatan yang


menahan zat padat pada tersaring
permukaan proses ● Contoh: compressible &
● Contoh: kain dan kertas saring noncompressible cake
pada permukaan filter

7
Syarat-Syarat Media Porous

1. Tidak mudah tersumbat


2. Tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi
proses
3. Dapat menahan zat padat yang akan disaring dan
filtrat yang cukup jernih
4. Memungkinkan penumpukan ampas dan pengeluaran
ampas secara total dan bersih
Persamaan-
Persamaan dalam
Filtrasi
Persamaan Routh

jika filtrasi dilakukan pada ΔP konstan, maka hubungan


waktu (s) dengan total volume filtrat (cm3) yang
terkumpul dapat diekspresikan sbb:

dimana: t = waktu (s)


Vf = total volume filtrat
j, h = konstanta yang dicari dalam percobaan
Persamaan Routh

Dari persamaan Routh tersebut, dapat dimodifikasi sbb:


Persamaan Routh

Persamaan lain yang menghubungkan t dan Vf adalah:

Dimana: μ = viskositas
Rf = tahanan filter cloth
𝞪 = tahanan spesifik cake (m/kg)
C = berat solid per volum liquid (kg/m3)
A = luas permukaan filter
Persamaan Lewis

Dimana: n, m, k adalah konstanta yang akan ditentukan


melalui percobaan
Data Pengamatan
dan Pengolahan
Data
Data Pengamatan
0,5 psia 1 psia 2 psia
T
V Vf V Vf V Vf
0 0 0 0 0 0 0
120 1360 1360 340 340 1520 1520
240 1280 2640 300 640 1460 2980
360 780 3420 270 910 1320 4300
480 680 4100 270 1180 1270 5570
600 660 4760 260 1440 1270 6840
720 640 5400 260 1700 1220 8060
840 600 6000 210 1910 1220 9280
960 700 6700 250 2160 1220 10500
1080 620 7320 180 2340 1220 11720
1200 580 7900 200 2540 1180 12900

15
Pengolahan Data

PERSAMAAN ROUTH PERSAMAAN LEWIS


   

16
Persamaan Routh (0,5 psia)
T V Vf t/Vf
0 0 0 0

120 1360 1360 0,0882

240 1280 2640 0,0909

360 780 3420 0,1053

480 680 4100 0,1171

600 660 4760 0,1261

720 640 5400 0,1333

840 600 6000 0,1400

960 700 6700 0,1433

1080 620 7320 0,1475

1200 580 7900 0,1519

17
Persamaan Routh (0,5
psia)

●  

18
Persamaan Routh (1 psia)
T V Vf t/Vf
0 0 0 0

120 1040 1040 0,1154

240 1000 2040 0,1176

360 970 3010 0,1196

480 970 3980 0,1206

600 960 4940 0,1215

720 960 5900 0,1220

840 910 6810 0,1233

960 950 7760 0,1237

1080 880 8640 0,1250

1200 850 9490 0,1264

19
Persamaan Routh (1
psia)

●  

20
Persamaan Routh (2 psia)
T V Vf t/Vf
0 0 0 0

120 1520 1520 0,0789

240 1460 2980 0,0805

360 1320 4300 0,0837

480 1270 5570 0,0862

600 1270 6840 0,0877

720 1220 8060 0,0893

840 1220 9280 0,0905

960 1220 10500 0,0914

1080 1220 11720 0,0922

1200 1180 12900 0,0930

21
Persamaan Routh (2
psia)

●  

22
Persamaan Lewis
log (Vf)
T log (t)
0,5 psia 1 psia 2 psia
0 0 0 0 0

120 2,0792 3,1335 3,0170 3,1818


240 2,3802 3,4216 3,3096 3,4742
360 2,5563 3,5340 3,4786 3,6335

480 2,6812 3,6128 3,5999 3,7459


600 2,7782 3,6776 3,6937 3,8351

720 2,8573 3,7324 3,7709 3,9063


840 2,9243 3,7782 3,8331 3,9675
960 2,9823 3,8261 3,8899 4,0212

1080 3,0334 3,8645 3,9365 4,0689


1200 3,0792 3,8976 3,9773 4,1106

23
Persamaan Lewis

24
Persamaan Lewis

●  

25
Persamaan Lewis

Diambil Vf acuan pada 1500 ml maka :

ΔP Slope Intersep log (t) log (ΔP) t

0,5 0,7354 1,6364 3,9721 -0,3010 9378

1 0,9626 1,0178 4,0751 0,0000 11888

2 0,9229 1,2704 4,2016 0,3010 15908

26
Persamaan Lewis

●  

27
Persamaan Lewis

●  

28
Analisis Percobaan
Analisis Percobaan

Modul percobaan Filtrasi bertujuan untuk melakukan uji coba filtrasi pada
tekanan konstan menggunakan Filter Press kecil, menguji persamaan Ruth
dan Lewis, serta mengukur jumlah filtrat per unit waktu pada filtrasi larutan
slurry tekanan konstan.

Filter press adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan dua fase yang berbeda
dengan cara proses filtrasi menggunakan tekanan angin dan filter cloth.
Fluida yang hendak dipisahkan dari fase slurry dipompakan ke dalam filter press
untuk melewati beberapa plat, karet, lapisan kertas, dan frame.

Pada percobaan ini, slurry yang digunakan berupa tepung yang dicampurkan
dengan air dalam tangki pengaduk hingga konsentrasi slurry homogen di sepanjang
tangki berpengaduk dan akan tetap uniform.
Analisis Percobaan

Setelah itu, pompa dinyalakan sehingga terjadi resirkulasi larutan antara


reservoar (tangki) dan pompa, V-2 dan V-3 diatur untuk menjaga agar
tekanan tetap konstan. Zat cair akan diteruskan dan zat padat (cake) akan
ditahan sehingga zat padat tersebut berfungsi sebagai media porous yang baru.

Percobaan dilakukan dengan tiga variasi tekanan, yaitu pada tekanan 0.5 psia,
1 psia, dan 2 psia. Tekanan dijaga konstan dan volume keluaran filtrat diukur
setiap interval waktu 2 menit selama total waktu 20 menit untuk masing-
masing variasi tekanan. Kemudian cake yang menempel pada media filter
dikumpulkan dan ditimbang untuk masing-masing variasi tekanan, sehingga
didapatkan berat dari filter cake yang digunakan untuk perhitungan Berat
solid/volum liquid (C) pada persamaan yang menghubungkan waktu (t) dan volume

filtrat (Vf)
Analisis Alat dan
Bahan
Sketsa Alat Filter Press

(Sumber: pdfslide.net)
a. Tangki Pengaduk

Tangki pengaduk adalah bejana pengaduk terbuka yang


berbentuk silinder dengan bagian alas cembung. Tangki ini
berfungsi untuk membuat larutan slurry menjadi
homogen. Jenis pengaduk yang digunakan adalah pengaduk
baling-baling yang menjaga slurry tetap uniform selama
percobaan dengan sumbu 0o. Setelah beroperasi, slurry akan
keluar dari tangki melalui valve. Praktikan harus menjaga
agar tangki pengaduk tetap terisi dan tidak kosong,
tujuannya agar tidak ada udara yang masuk ke dalam pompa
yang dapat merusak pompa.
(Sumber: Alibaba.com)
b. Pompa
Pompa digunakan agar terjadi sirkulasi larutan slurry di
antara tangki dan pompa. Tekanan pada pompa diatur
agar konstan dengan mengatur return valve (V-2) dan feed
valve (V-3) secara terus-menerus selama percobaan.
(Sumber: Bhineka.com)

c. Valve (Kran)
Valve digunakan untuk mengatur besarnya aliran fluida.
Terdapat empat jenis valve pada rangkaian alat, yaitu drain
valve (V-1) pada bagian bawah tangki, return valve (V-2)
untuk aliran kembali ke dalam tangki pengaduk, feed valve
(V-3) untuk aliran yang masuk ke media filtrasi, dan valve
(Sumber: Blibli.com)
untuk aliran keluar media filtrasi.
d. Penunjuk Tekanan
Penunjuk tekanan adalah alat yang digunakan untuk
mengukur perbedaan tekanan fluida pada aliran
masuk dan keluar media filtrasi. Terdapat dua satuan
tekanan yang dapat terukur, yaitu dalam psia dan atmosfer.
(Sumber: momentous.id)

e. Roda Penekan (handle)


Media filter yang telah diletakkan sesuai urutan selanjutnya
ditekan dengan roda penekan yang diputar sesuai
dengan arah jarum jam hingga tidak bisa diputar lagi oleh
kekuatan 2-3 orang. Tujuannya untuk mencegah terjadinya
kebocoran atau bubbling selama proses filtrasi.
(Sumber: Alibaba.com)
f. Rangkaian Media Filtrasi
Media filtrasi terdiri dari plat, kertas penyaring, karet,
dan frame. Plat memiliki saluran sehingga filtrat jernih
dapat melewati tiap plat. Kertas penyaring digunakan
sebagai media filter primer yang berfungsi sebagai
pembantu yang menahan zat padat (cake) dan
meneruskan zat cair. Karet digunakan untuk mencegah
adanya kebocoran selama filtrasi berlangsung. Frame
digunakan untuk menampung cake yang terbentuk.
Komponen-komponen tersebut dipasang secara berurutan
mulai dari plat, kertas penyaring, karet, frame, karet, kertas
penyaring, plat, dan terus dilakukan berulang yang diakhiri
dengan plat.

(Sumber: pdfslide.net)
g. Slurry

Pada percobaan ini slurry yang digunakan adalah campuran


tepung dengan air. Cake diasumsikan mempunya sifat
yang ideal, yaitu non compressible cake. Sebenarnya jenis
cake ini tidak ada di dunia nyata, namun tetap digunakan
untuk mempermudah perhitungan.

(Sumber: wikihow.com)
Analisis Hasil
Analisis Hasil

Persamaan Routh Hal ini terjadi karena semakin


bertambahnya jumlah filter cake yang
terbentuk seiring dengan
bertambahnya waktu. Terdapat suatu
Persamaan Lewis besaran volume ekivalen yang
menyebabkan cake yang terbentuk
mempunyai penahanan yang sama
dengan filter cloth sehingga
Berdasarkan kedua persamaan terbentuk media filter sesungguhnya
tersebut, pertambahan nilai t (sekunder).
berbanding lurus dengan kenaikan Semakin lama waktu, maka semakin
nilai Vf. besar penahanan oleh jumlah cake
yang semakin tebal akan membuat
Namun, nilai Vf pada percobaan jumlah volume filtrat yang dihasilkan
semakin lama maka semakin kecil. akan semakin sedikit.
Analisis
Perhitungan dan
Grafik
Analisis Perhitungan dan Grafik
BERDASARKAN PERSAMAAN ROUTH

Berdasarkan persamaan trendline grafik


yang terbentuk untuk masing-masing
variasi tekanan, didapatkan nilai h dan j :
Berdasarkan pengolahan data,
persamaan trendline grafik yang pada P = 0,5 psia : h = 105 cm6/s, j =
terbentuk untuk masing-masing variasi 3540 cm3.
tekanan, yaitu: Pada P = 1 psia : h = 106 cm6/s, j =
untuk P 57650 cm3.
= 0,5 psia
Pada P = 2 psia : h = 106 cm6/s, j =
untuk P = 1 psia 39000 cm3.
untuk P = 2 psia
Kesimpulan : semakin besar peningkatan
ΔP, maka tahanan filtrasi (h) dan
42
konstanta j yang dihasilkan akan semakin
Analisis Perhitungan dan Grafik
BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS
Berdasarkan persamaan trendline
grafik yang terbentuk untuk masing-
masing variasi tekanan, didapatkan
Berdasarkan pengolahan data,
nilai m :
persamaan trendline grafik yang
terbentuk untuk masing-masing variasi pada P = 0,5 psia : m = 0,7354
tekanan, yaitu:
Pada P = 1 psia : m = 0,9626
untuk P
= 0,5 psia Pada P = 2 psia : m = 0,9229
untuk P = 1 psia Kesimpulan : Berdasarkan grafik,
semakin besar log (t) maka akan
untuk P = 2 psia
semakin besar log (Vf) nya.

43
Analisis Perhitungan dan Grafik
BERDASARKAN PERSAMAAN LEWIS

Kemudian, nilai Kp yang didapatkan


berdasarkan rumus dibawah adalah :
Nilai Vf yang digunakan untuk
persamaan di atas adalah 1500 mL, Kp =
persamaan trendline grafik yang
terbentuk, yaitu:
Hal tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi tekanan maka laju alir
slurry menuju filtrasi akan semakin
tinggi dimana akan menyebabkan laju
β yang dihasilkan adalah 12103,2.
pembentukan cake akan semakin tinggi
dan laju filtrat yang dihasilkan akan
Kesimpulan : Berdasarkan grafik, semakin rendah.
semakin besar log (t) maka akan semakin
besar log (ΔP).

44
Analisis Kesalahan
ANALISIS KESALAHAN
Beberapa kesalahan yang terjadi selama percobaan yang mempengaruhi
hasil percobaan adalah:

1. Roda penekan untuk menghasilkan filtrat kurang maksimal sehingga


memicu terjadinya kebocoran dan mengakibatkan cake yang
dihasilkan menjadi kurang kering.
2. Pada saat mengatur variasi tekanan, bukaan valve terkadang tidak
mempengaruhi laju alir maupun tekanan.
3. Kurang akuratnya waktu pengukuran dengan stopwatch menyebabkan
volume filtrat yang didapatkan menjadi kurang tepat.
4. Kurang tepatnya praktikan dalam melihat dan menentukan volume
filtrat yang dihasilkan karena skala gelas ukur yang digunakan cukup
besar.
Kesimpulan
KESIMPULAN

● Filter cake yang terbentuk selama percobaan modul filtrasi seiring berjalannya
waktu berperan sebagai filter sekunder.
● Jumlah filtrat yang dihasilkan pada percobaan semakin lama maka semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya jumlah filter cake yang terbentuk
seiring dengan bertambahnya waktu.
● Berdasarkan data hasil percobaan yang dianalisis menggunakan Persamaan
Routh menunjukkan bahwa semakin besar peningkatan ΔP, maka tahanan filtrasi
(h) dan konstanta j yang dihasilkan akan semakin besar.

48
KESIMPULAN
● Dari percobaan didapatkan konstanta persamaan Routh berikut ini:
❖ Untuk ΔP = 0.5 psi, didapatkan nilai h = dan nilai j = 3540
❖ Untuk ΔP = 1 psi, didapatkan h = dan nilai j = 57650
❖ Untuk ΔP = 2 psi, didapatkan h = dan nilai j = 39000
● Dari percobaan didapatkan konstanta persamaan Lewis berikut ini:
❖ Untuk ΔP = 0.5 psi, didapatkan m = 0,7354
❖ Untuk ΔP = 1 psi, didapatkan m = 0,9626
❖ Untuk ΔP = 2 psi, didapatkan m = 0,9229
❖ β = 12103,2
❖ Kp =

49
Daftar Pustaka
Tim penyusun. 1989. Petunjuk Praktikum Proses dan Operasi Teknik I. Depok: Laboratorium Proses
dan Operasi Teknik FTUI

Mc Cabe, W.L., J.C Smith and P. Harriot. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering, 5th edition.
New York: McGraw-Hill Book Co. Inc.

Nurhayati, Yuni. 2013. Filtrasi Plate and Frame. [online] Tersedia: https://pdfslide.net. [16
November 2019].

Brown, G.G. 1985. Unit Operation. New York: John Willey E.Sons Inc.

NPTEL. 2012. Principles of Filtration, Constant Pressure and Volume Filtration.


https://nptel.ac.in/course/03104043/Lecture_pdf/Lecture36.pdf (diakses pada 16 November
2019).

50

Anda mungkin juga menyukai