Secara garis besar enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Beberapa hal yang mempengaruhi kerja enzim adalah
suhu, pH, konsentrasi, dan kehadiran inhibitor.
1. Menyiapkan 5 tabung reaksi dan diberi label pada setiap tabung reaksi (0’ ;
5’ ; 10’; 15’; 20’). Setiap tabung reaksi diisi 10 ml HCl 0,05N
2. Dimasukkan dalam erlenmeyer 15ml larutan dapar + 10 ml larutan substrat
+ 6 ml larutan NaCl 0,9%+ aquadestilata 5 ml, campur isinya dengan
membalikkan tabung yang disumbat ibu jari
3. Merendam larutan dalam Erlenmeyer pada suhu yang telah ditentukan
4. Dipipet 1,0 ml larutan dalam Erlenmeyer, dimasukkan dalam tabung reaksi
0’, campur isinya dengan membalikkan tabung yang disumbat ibu jari
5. Dipipet 1,0 ml enzim , dimasukkan dalam campuran Erlenmeyer, stopwatch
dinyalakan, digoyangkan ad homogen
6. Setiap 5 menit, dipipet 1,0 ml larutan dalam Erlenmeyer, dimasukkan pada
tabung reaksi 5’ ; 10’; 15 ; 20’
Cara kerja
7. Ditambahkan 3 tetes larutan KI-I2 dalam masing-masing tabung raksi, tunggu
5 menit
8. Dibaca absorbansi subtart dengan spektrofotometer panjang gelombang
620 nm(Blanko tanpa enzim dan subtrat)
9. Dihitung subtrat yang dicerna
persentase substrat yang dicerna pada menit t = 100% -
10 0,797
-Menit ke - 10
15 0,887
t = 100% -
20 0,958 -Menit ke - 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
Formula 2 (enzim 2 ml)
15 -
-Menit ke - 10
20 0,343 t = 100% -
-Menit ke – 15 (-)
-Menit ke - 20
t = 100% -
Formula 3 (enzim 1 ml, 2 tetes)
-Menit
ke - 0
Menit ke- Absorbansi
t = 100% -
0 1,001
-Menit ke - 5
5 1,002
t = 100% -
10 1,047
-Menit ke - 10
15 1,927
t = 100% -
20 1,783
-Menit ke - 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
Formula 4
-Menit
ke - 0
100
50
presentase (%)
0
0' 5' 10' 15' 20'
-50
-100
-150
waktu (t)
PEMBAHASAN
Berdasarkan teori praktikum yang dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
Pada praktikum dengan menggunakan formula I didapatkan hasil yang baik
karena formula I merupakan variabel kontrol pada praktikum kali ini .
Sedangkan pada formulasi II menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
formulasi I, hal ini disebabkan konsentrasi enzim dua kali dari formula I
sehingga kecepatan reaksi enzimatik lebih baik. Pada formula III didapatkan
hasil yang kurang baik karena pada formula III terdapat inhibitor
nonkompetitif berupa larutan HgCl2 sebanyak 2 tetes. Pada formula IV
didapatkan hasil yang buruk karena pada formula IV konsentrasi inhibitor
lebih tinggi daripada formulasi III. . Pada formula V didapatkan hasil yang
lebih baik dari formula III dan IV karena pada formula V konsentrasi
inhibitor lebih rendah daripada formulasi IV dan konsentrasi enzim lebih
tinggi.
PEMBAHASAN