Anda di halaman 1dari 21

Peningkatan Kadar Enzim

dan Modifier pada Reaksi


Enzimatik
KELOMPOK 10

 YUDHA RIZKI WAHYUDI 201410410311157


 NABILA PUTRI GUSMIARINI201710410311082
 ZAHROTUL MUSYAYADAH 201710410311110
 DIVARA AULIA DHIKA PRIO 201710410311244
 WELLA KUMALASARI 201710410311255
 CINTA JUNAIDI PUTRI P. 201710410311263
Tujuan :

Mengetahui pengaruh modifier dan konsentrasi enzim terhadap kinerja


enzim yang terkandung dalam saliva
Dasar teori

Secara garis besar enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Beberapa hal yang mempengaruhi kerja enzim adalah
suhu, pH, konsentrasi, dan kehadiran inhibitor.

Modifier adalah bahan yang dapat mengubah aktivitas


enzim. Modifier positif disebut aktivator (ion logam Mn,
Mg, Ca, dan substrat). Sedangkan modifier negatif disebut
inhibitor.
Alat
 Bejana erlenmayer
 Pipet volumetric
 Buret
 Tabung reaksi (5 buah)
 Stopwatch
Bahan

1. Larutan enzim “E” dibuat dengan mengencerkan saliva 1 ml dalam 10 ml air


suling
2. Larutan NaCl 0,9%
3. Larutan dapar (buffer) dengan pH ±6.5
4. Larutan substrat “S” larutan Amilum Solani 2%
5. Larutan KI-I2
6. Larutan HCl 0,05 N
Cara kerja

1. Menyiapkan 5 tabung reaksi dan diberi label pada setiap tabung reaksi (0’ ;
5’ ; 10’; 15’; 20’). Setiap tabung reaksi diisi 10 ml HCl 0,05N
2. Dimasukkan dalam erlenmeyer 15ml larutan dapar + 10 ml larutan substrat
+ 6 ml larutan NaCl 0,9%+ aquadestilata 5 ml, campur isinya dengan
membalikkan tabung yang disumbat ibu jari
3.  Merendam larutan dalam Erlenmeyer pada suhu yang telah ditentukan
4. Dipipet 1,0 ml larutan dalam Erlenmeyer, dimasukkan dalam tabung reaksi
0’, campur isinya dengan membalikkan tabung yang disumbat ibu jari
5. Dipipet 1,0 ml enzim , dimasukkan dalam campuran Erlenmeyer, stopwatch
dinyalakan, digoyangkan ad homogen
6. Setiap 5 menit, dipipet 1,0 ml larutan dalam Erlenmeyer, dimasukkan pada
tabung reaksi 5’ ; 10’; 15 ; 20’
Cara kerja

 7. Ditambahkan 3 tetes larutan KI-I2 dalam masing-masing tabung raksi, tunggu
5 menit
8. Dibaca absorbansi subtart dengan spektrofotometer panjang gelombang
620 nm(Blanko tanpa enzim dan subtrat)
9. Dihitung subtrat yang dicerna
persentase substrat yang dicerna pada menit t = 100% -

Keterangan : ATt = Absorbance larutan pada menit ke t


AT0= Absorbance larutan pada menit ke 0
Data dan Perhitungan
Formula 1 (enzim 1 ml)
-Menit
   ke - 0
Menit ke Absorbansi
0 t = 100% -
1,187

10 0,797
-Menit ke - 10

15 0,887
t = 100% -
20 0,958 -Menit ke - 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
Formula 2 (enzim 2 ml)

Menit ke- Absorbansi -Menit


   ke - 0
(nm)
t = 100% -
0 1,006
-Menit ke - 5
5 0,461
t = 100% -
10 0,463

15 -
-Menit ke - 10
20 0,343 t = 100% -
-Menit ke – 15 (-)
-Menit ke - 20
t = 100% -
  Formula 3 (enzim 1 ml, 2 tetes)
-Menit
   ke - 0
Menit ke- Absorbansi
t = 100% -
0 1,001
-Menit ke - 5
5 1,002
t = 100% -
10 1,047
-Menit ke - 10
15 1,927
t = 100% -
20 1,783
-Menit ke - 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
Formula 4
-Menit
   ke - 0

Menit ke Absorbansi t = 100% -


0 0,9641 -Menit ke - 5
5 - -
10 0,9675 -Menit ke - 10
15 0,8173 t = 100% -
20 0,9431
-Menit ke - 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
  formula 5 (enzim 2ml, -Menit
   ke-0 =
Menit ke- Absorbansi 100%-
(nm) -Menit ke-5=
0 0,9675
100%-
5 0,4283
-Menit ke-10=
10 0,7905
15 0,3955 100%-
20 0,2765 -Menit ke-15=
100%-
-Menit ke-20=
100%-
Menit ke Menit
Absorbansi
ke Absorbansi -Menit
   ke - 0
0 0 0,400 0,400 t = 100% -
5 5 -Menit ke - 5
10 10 t = 100% -
15 15 0,687 0,687 -Menit ke - 10
20 20 0,130 0,130
t = 100% -
-Menit ke – 15
t = 100% -
-Menit ke - 20
t = 100% -
Grafik Persen Absorbance
presentase (%) kelompok 5 presentase (%) kelompok 9 presentase (%) kelompok 3
presentase (%) kelompok 7 presentase (%) kelompok 1

100

50
presentase (%)

0
0' 5' 10' 15' 20'

-50

-100

-150

waktu (t)
PEMBAHASAN

 Berdasarkan teori praktikum yang dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
Pada praktikum dengan menggunakan formula I didapatkan hasil yang baik
karena formula I merupakan variabel kontrol pada praktikum kali ini .
Sedangkan pada formulasi II menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
formulasi I, hal ini disebabkan konsentrasi enzim dua kali dari formula I
sehingga kecepatan reaksi enzimatik lebih baik. Pada formula III didapatkan
hasil yang kurang baik karena pada formula III terdapat inhibitor
nonkompetitif berupa larutan HgCl2 sebanyak 2 tetes. Pada formula IV
didapatkan hasil yang buruk karena pada formula IV konsentrasi inhibitor
lebih tinggi daripada formulasi III. . Pada formula V didapatkan hasil yang
lebih baik dari formula III dan IV karena pada formula V konsentrasi
inhibitor lebih rendah daripada formulasi IV dan konsentrasi enzim lebih
tinggi.
PEMBAHASAN

 Berdasarkan teori, pada inhibisi nonkompetitif, pengikatan inhibitor tidak


mempengaruhi pengikatan media. Formasi keduanya Kompleks EI dan EIS
karenanya dimungkinkan. Namun, sementara kompleks enzim-inhibitor masih dapat
mengikat substrat, efisiensinya dalam mentransformasi substrat menjadi produk,
tercermin oleh Vmax, menurun. Kecepatan reaksi enzimatik juga dipengaruhi kadar
enzim, jumlah enzim yang terikat substrat (ES) dan konstanta Michaelis (Km). Km
menggambarkan mesetimbangan disosiasi kompleks ES menjadi enzim dan
substrat. Nilai Km kecil berarti enzim mempunyai afinitas tinggi terhadap substrat
maka kompleks ES sangat mantap, sehingga kesetimbangan reaksi kearah
kompleks ES. Apabila nilai Km besar berarti enzim mempunyai afinitas rendah
terhadap substrat, sehingga kesetimbangan reaksi kearah E + S. (Murray, 2003).
Hasil praktikum yang didapat sesuai dengan teori yang ada, bawasannya tercermin
dari menurunya kecepatan kinerja enzim karena adanya inhibitor dalam suatu
reaksi dan konsentrasi enzim juga mempengaruhi kecepatan enzim dalam bekerja.
Kesimpulan

 Activator dapat mempercepat kinerja enzim. NaCl


merupakan activator berupa senyawa anorganik yang
berikatan secara kovalen dengan enzim sehingga dapat
membantu kinerja enzim.
 Inhibitor (HgCl2) dapat menghambat altivitas enzim dengan cara
menyerang sisi aktif enzim sehingga enzim tidak dapat
berikatan dengan substratnya.
 Semakin tinggi konsentrasi dari enzim maka kecepatan
reaksi makin cepat pula, semua ini terjadi karena banyaknya
enzim yang telah memecah substrst menajadi suatu produk.
Pertanyaan

1. Secara teori, bagaimana pengaruh peningkatan kadar


substrat terhadap laju reaksi enzimatik?
Jawab:
Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan kecepatan reaksi
enzimatik. Dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi enzimatik
berbanding lurus dengan konsentrasi enzim. Makin besar
konsentrasi enzim, reaksi makin cepat (Hafiz Soewoto, 2000).
Agar berjalan otimum, makan perbandingan jumlah antara enzim
dan substrat harus sesuai.
Pertanyaan

 2. Bagaimana pengaruh modifier terhadap reaksi enzimatik?


Jawab:
Modifier sangat berpengaruh terhadap reaksi enzimatik karena
modifier dapat membantu mengaktifkan enzim dan ada juga
yang menghambat kerja enzim. Modifier dibagi 2, yaitu
modifier positif dan modifier negatif. Modifier positif yaitu
senyawa yang dapat membantu mengaktifkan kerja enzim. Enzim
yang semula tidak aktif dapat menjadi aktif dan bekerja
mengkatalisis subtrat dengan penambahan modifier tersebut.
Daftar Pustaka

 Martosuharsono, Soeharsono. 1985. Biokimia jilid I. Yogyakarta:


Gadjahmada University Press. Poedjadi, Anna dan F M Titin
Supriyanti. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press
Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung :
FMIPA ITB
 Soewoto, Hafiz, dkk. 2000. Biokimia Eksperimen
Laboratorium.Jakarta: Widya Medika.
 Murray, Robert. K. 2003. Harper’s Illustrated Biovhemistry.
Toronto

Anda mungkin juga menyukai