Kondisi psikis mempengaruhi proses penyembuhan penyakit pada
pasien untuk itu tenaga kesehatan perlu mempelajari ilmu psikologi agar terjalinnya komunikasi yang baik antara pasien dengan tenaga kesehatan,menunjukkan dan memperlihatkan rasa saling percaya,memberikan rasa aman dan nyaman ketika pasien berbicara mengenai keluhannya. Contoh konkret : Ketika komunikasi yang tidak baik terjadi pada pasien dengan tenaga kesehatan, maka tidak menutup kemungkinan nantinya terjadi kesalahan dalam pelayanan dan penerima kesehatan, contohnya seorang dokter yang tidak komunikatif dengan pasiennya , si pasien pun merasa tidak diperhatikan sehingga terjadi kesalahan pada saat proses anamnesi saat pasien mengakatakan keluhannya sering sakit perut , dokter pun tidak bertanya lebih mengenai sakit perut yang dikeluhkan pasien lalu diberilah obat diare yang sebenarnya si pasien menderita usus buntu dan perlu pertolongan cepat. 2. - Mengurangi perilaku merokok : Menggunakan pendekatan konseling behavioral yaitu pendekatan yang berfokus pada tingkah laku klien dengan berupaya membantu klien mempelajari cara bertingkah laku yang baru dan tepat,atau membantunya mengubah atau menghilangkan tindakan yang berlebihan. - Mencegah berlanjut batuk kronis menjadi kanker paru : Menggunakan strategi self-control Memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi ketika memilih atau melakukan suatu tindakan : melanggar komitmen untuk merokok lebih sering lagi. Melakukan percakapan batin (self talk),berdebat dengan diri sendiri : jika saya merokok terus maka penyakit saya pasti akan semakin bertambah parah. Memperhitungkan efek dari tiga langkah dari sebelumnya. 4. Emosi dan pikiran negatif biasanya gampang muncul saat seseorang sedang merasa tertekan karena suatu hal sbg akibat dari pengalaman thdp kondisi stresful. Stres yang berkepanjangan akan melepaskan banyak hormon kortisol alias hormon stres dalam tubuh yang menyebabkan gangguan keseimbangan hormon diotak yang lama kelamaan dapat memicu gangguan kesehatan mental. Emosi negatif dapat menyebarkan efek terhadap proses tubuh seperti metabolisme,pelepasan hormon maupun fungsi imunitas seperti contoh seseorang sedang stres, kadar kortisol meningkat,membuat sistem imunitas kurang mampu mengontrol peradangan yang terjadi di dalam tubuh dan jika emosi negatif dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan seseorang tersebut rentan terkena penyakit. 5. Emotional-Focused Coping : usaha untuk meregulasi respon emosional. Dengan sumber coping optimisme yang memiliki banyak dampak positif seperti mood positif yang mampu mengatasi masalah lebih efektif dan daya tahan secara fisik mampu untuk terhindar/menurunkan resiko terhadap penyakit. Klien dapat mengendalikan respon esmosional dengan beberapa cara seperti mencari dukungan emosi dari org terdekat atau melakukan kegiatan yang disukai untuk mengalihkan situasi.