Diare Basiler Dengan Dehidrasi Berat
Diare Basiler Dengan Dehidrasi Berat
NURUL HIDAYAH
G99172130
PENDAHULUAN
kuman genus Shigella. Shigella adalah basil nonmotil, gram negatif, famili
enterobacteriaceae.
ada 4 spesies shigella yaitu S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii, dan S. sonnei.
PATOGENESIS
Shigella masuk ke dalam tubuh per oral. Karena mampu bertahan terhadap pH rendah,
Shigella dengan mudah melewati asam lambung. Terjadi invasi sel epitel kolon, yang diawali
dengan melekatnya bakteri, masuk sel dengan cara endositosis dan berada di sitoplasma.
Multiplikasi intraseluler menyebabkan kerusakan dan kematian sel yang akan berakibat
ulserasi mukosa. Kkemampuan membuat enterotoksin. Toksin berperan atas pathogenesis
komplikasi mikroangiopati, hemolytic uremic syndrome, thrombotic thrombocytopenic
purpura.
Enterotoksin lain menyebabkan gangguan transportasi elektrolit dan menyebabkan sekresi
cairan ke lumen usus. Pada shigellosis permukaan epitel mengalami ulserasi yang ekstensif.
Dengan eksudat terdiri dari sel kolon yang terkelupas, leukosit PMN, eritrosit. Lamina
propria mengalami edema dan hemoragik, serta mengalami infiltrasi neutrofil dan sel
plasma. Ulserasi pada tempat tertentu menyerupai pseudomembran. Perubahan histologi
diduga akibat endotoksin kuman. Imunitas dapat timbul dan bersifat serotipe spesifik.
GEJALA KLINIS
1. Rehidrasi
2. Antibiotik
3. antidiare
DEHIDRASI BERAT
Pada bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali bila mendapatkan
pengobatan dini. Namun, pada bentuk sedang, biasanya angka kematian rendah.
Bentuk dysentriae biasanya berat dan masa penyembuhan lama, meskipun dalam
bentuk yg ringan.
KOMPLIKASI
ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama : Ny. W Status perkawinan : Menikah
Umur : 25 tahun Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jebres Tanggal Pemeriksaan : 8 Februari
2019
Agama : Islam
Suku : Jawa No. RM : 011467XX
Keluhan Utama
BAB berdarah dan berlendir
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan saat buang air besar tinja disertai darah dan lendir.
Keluhan sudah dirasakan sejak 1 hari ini, pasien mengaku diare dan bolak-balik
BAB mencret sebanyak + 7 kali hingga sebelum ke rumah sakit. Tinja berupa
ampas berwarna kuning, terdapat lendir dan darah. Selain itu pasien mengaku
demam. Pasien mengaku saat buang air besar terasa nyeri dan tinjanya berbau
busuk. Pasien juga merasa perut sebelah kirinya melilit. Pasien merasa lemas,
nafsu makan dan minum menurun, tenggorokan dan mulut terasa kering. Pasien
mengaku 1 hari yang lalu makan jajan di warung makan dekat rumah.
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
Riwayat kelainan serupa : (-)
Riwayat alergi obat dan makanan : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Compos mentis, tampak sakit sedang, gizi kesan
cukup
Status gizi BB : 50 kg
TB : 155 cm
BMI : 20,81 kg/m2
Kesan : Status Gizi Normoweight
Tanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 110x/menit, lemah
Frekuensi Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,50C
Kulit Warna sawo matang, petechie (-), ikterik (-), turgor lambat,
hiperpigmentasi (-)
Kepala Bentuk mesocephal, rambut warna hitam,uban (+), mudah
rontok (-), luka (-), atrofi m.temporalis(-).
Mata Konjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan
subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3
mm, reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-), strabismus
(-/-), cekung (+/+)
Mulut Trismus (-), sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (+), pucat
(-), lidah tifoid (-), papil lidah atrofi (-) stomatitis (-), luka
pada sudut bibir (-)
Leher JVP (R+2), trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran
limfonodi cervical (-), leher kaku (-)
Thorax Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostal (-), atrofi m. Pectoralis (-),
ginecomasti (-), spider nevi (-) regio infra clavicula, pernafasan torakoabdominal,
sela iga melebar (-), pembesaran KGB axilla (-/-)
Jantung :
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak
Palpasi Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : SIC V 1 cm medial linea medioklavicularis sinistra
Pinggang jantung : SIC II-III lateral parasternalis sinistra
Konfigurasi jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
Pulmo :
Depan
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar
Dinamis Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak
melebar, retraksi intercostal (-)
Palpasi Statis Simetris
Dinamis Pergerakan dada ka = ki, penanjakan dada ka = ki,
fremitus raba kanan = kiri
Perkusi Kiri Sonor
Kanan Sonor
Auskultasi Kanan Suara dasar vesikuler intensitas normal, suara tambahan
wheezing (-), ronchi basah kasar (-) basal paru, ronchi
basah halus (-), krepitasi (-)
Kiri Suara dasar vesikuler intensitas meningkat, suara
tambahan wheezing (-), ronchi basah kasar (-), ronchi
basah halus (-), krepitasi (-)
Belakang
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga mendatar
Dinamis Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak melebar,
retraksi interkostal (-)
Palpasi Statis Dada kanan dan kiri simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-),
Palpasi Perut keras seperti papan (-), nyeri tekan (+) perut sebelah
kiri, hepar/ lien sulit dievaluasi.
K. Genitourinaria Ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-), nyeri (-)
L. Ekstremitas
Edema (-), kaku (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-),
luka (-), deformitas (-), ikterik (-) petechie (-), Spoon nail
(-)kuku pucat (-),clubing finger (-), hiperpigmentasi (-),
palmar eritema (-), CRT .>4 detik
Diagnosis Banding
Disentri Basiler
Disentri Amoeba
Diagnosis
Disentri Basiler
TUJUAN TERAPI