1
Mengapa BLS penting untuk semua petugas RS baik
non medis maupun medis?
2
• Jantung kehilangan fungsi secara mendadak, ditandai dengan
hilangnya pulsasi arteri perifer major (karotis, radialis, femoralis)
• Penyebab tersering Ventrikel Fibrilasi (gambaran lain Asistole, Ventrikel
takikardia, dan Pulseless electrical Activity/PEA)
• CPR dan DC 3-5 menit setelah henti jantung meningkatkan harapan
hidup 49-75%
• Setiap menit tanpa CPR menurunkan angka harapan hidup 7-10%
3
Rantai kelangsungan hidup
1.Pengenalan yang cepat dari kejadian henti
jantung (cardiac arrest)
2.Aktivasi dari sistem respon emergency,
tindakan dini resusitasi jantung paru (RJP)
dengan perhatian pada kompresi dada
3.Tindakan secara dini defibrilasi dengan
automated external defibrillator (AED).
4.Tindakan bantuan hidup lanjut (advance life
Support)
5.Penatalaksanaan post cardiac arrest secara
terpadu
4
Bantuan Hidup Dasar
5
Rangkaian BLS Dewasa
(D R A P) C A B
• Bila henti jantung (tidak ada nadi) =
6
D = DANGER
• Mengidentifikasi bahaya
• Mulai dari penolong, lingkungan dan penyintas
7
R = RESPONSIVENESS
• Mengkaji respon penyintas
• Apa saja yang harus dikaji??
• A = ALERT
• V = VERBAL
• P = PAIN
• U = UNRESPONS
8
A = ACTIVE EMS/ S = SHOUT CALL EMS
• Apa itu EMS?
• EMS = Emergency Medical Services
• Rumah Sakit = Code Blue System
• Segera Cari AED (Automatic External Defribilator)
• Apa saja yang harus dilaporkan?
• Kejadian berada dimana?
• Keadaan penyintas
• Pertolongan apa yang sudah dilakukan
9
P = POSITION ON BACK
• Yaitu memposisikan penyintas berada pada keadaan in line (segaris) lurus
sumbu tubuh.
• Penyintas diposisikan supine
• Semua komponen badan dibalik secara bersamaan dengan teknik Log roll
• Waspada terhadap trauma kepala dan spinal cord
• Support neck and spinal column
10
PEMERIKSAAN NADI
• Bila seseorang tiba2 kolaps / tidak sadar cardiac arrest
• Pemeriksaan nadi carotid 10 detik
• Tidak ada nadi mulai kompresi dada
11
C = COMPRESSION
• Memberikan kompresi dada (resusitasi jantung paru)
• Kecepatan 100 – 120 x/ menit
• Tempat kompresi = setengah bawah sternum
• Kedalaman = 5 - 6 cm
• Chest compression = chest recoil
• Perbandingan kompresi dengan breathing = 30 : 2
• Posisi tangan harus tegak lurus dengan dada
• Lakukan selama 2 menit (+- 5 siklus) dan lanjutkan evaluasi nadi dan nafas
12
RJP DEWASA
13
RJP ANAK & BAYI
14
15
A = AIRWAY
• Pengelolaan jalan nafas
• Jika tidak ada trauma kepala / leher head tilt– chin lift untuk membuka
airway.
16
Jika tersedak?? Jika ada sumbatan??
• Jika sadar, heimligh maneuver
• Jika tidak, abdominal thrust
• Jika hamil, chest thrust
• Jika sumbatan kelihatan, pakai sapuan jari
• Untuk bayi, back blow & chest thrust
17
B = BREATHING
• Berikan 2 kali ventilasi setiap 30x kompresi
• 1 kali ventilasi = 1 detik
• Tidak disarankan moth to mouth
• Gunakan BVM (Bag Valve Mask) atau Disposible Face Shield, posket
mask
18
CPR DILAKUKAN SAMPAI KAPAN??
• Penolong kelelahan
• Korban menunjukkan tanda kematian
• Korban sadar
• DNR (do not resuscitate)
19
AED = Automatic External Defibrilation
• Nyalakan AED dan ikuti perintah
• Tempelkan elektrode pad
• Jangan sentuh korban ..! AED melakukan analisis irama jantung
• Tekan tombol shock
• Lanjutkan RJP
20
Lakukan Head to toe...
21
RECOVERY POSITION
22
23
End Slides
Terima Kasih
24