Ideologi berasal dari kata “Idea” dan “Logos”. Idea (bahasa
Yunani:Eidos) adalah gagasan, konsep, pengertian dasar, ide- ide dasar dan cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai dalam kehidupan nyata. Sedangkan Logos berarti ilmu.
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan
tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Istilah “ideologi” pertama kali dilontarkan oleh seorang filsuf
Perancis, Antoine Destutt de Tracy pada tahun 1796 . Ideologi memiliki banyak pengertian menurut para ahli. Namun, ideologi dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi yang megandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Ideologi memiliki sifat futuristik, dalam artian, Ideologi merupakan suatu konsep yang mendalam mengenai kehidupan nyata . KARAKTERISTIK DAN MAKNA IDEOLOGI BAGI NEGARA
Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam
situasi krisis
KARAKTERISTIK Ideologi merupakan pola pemikiran yang
IDEOLOGI sistematis (menurut Soegito, dkk) Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam
Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan
panutan FUNGSI IDEOLOGI • Fungsi ideologi adalah untuk melanggengkan status quo, dan menampilkan kondisi-kondisi sosial yang berlaku saat itu sebagai ciri yang tak dapat hilang dari sifat manusia. • Ideologi memiliki 3 fungsi utama, yaitu mengesahkan, memistikkan, dan menenteramkan. • Ideologi juga bisa memainkan fungsinya dalam mengatur hubungan antara manusia dan masyarakat.
Ideologi juga memiliki fungi khusus:
Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia Ideologi berfungsi sebagai panduan Ideologi berfungsi sebagai lensa Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik sekaligus fungsi integratif. MACAM-MACAM IDEOLOGI Menurut Sukarna (1981) ada lima ideologi besar yakni Ideologi Fasisme, Komunisme, Liberalisme, Pancasila, dan Islam. Berikut ini pengertian dan ajaran dari ideologi selain ideologi Pancasila. Ideologi Fasisme Fasisme ialah pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran suatu partai, yang berwatak atau bercorak nasionalis, rasialis, militeristik, dan imperialis. Prof.Dr. William Eberstein mengemukakan unsur-unsur ajaran Fasisme sebagai berikut: 1. Tidak mempercayai pikiran (the distrust of reason). 2. Menyanggah persamaan dasar manusia (the denial of basic human equality). 3. Etika tingkah laku didasarkan atas kebohongan dan kekerasan (code of behaviour on lies and violence). 4. Pemerintahan dilakukan oleh golongan elite (government by elite). 5. Totalitarianisme (totaliterianism). 6. Rasialisme dan imperalisme (racialism and imperialism). 7. Oposisi terhadap hukum dan ketertiban internasional (opposition to inter-national law and order). Ideologi Komunisme Ideologi komunisme ialah sistim politik sosial ekonomi dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme- Leninisme. Dalam mewujudkan masyarakat Komunis, menurut Sosronegoro (1984) digunakan beberapa prinsip pelaksanaan yang merupakan ciri-ciri pokok yaitu: 1. Sistem totaliter 2. Sistem pemerintahan kediktatoran satu partai. 3. Sistem ekonomi negara. 4. Sistem sentralisme demokratis. PERTANYAAN
1. Apa maksud dari Etika tingkah laku didasarkan atas
kebohongan dan kekerasan (Pertanyaan dari Afrian Clemens B. kepada M. Dandi K.) 2. Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa agar mencegah terjadinya Ideologi Fasisme (Pertanyaan dari Agung Perdana kepada Aditya Alphanori) 3. Ideologi sebagai bentukan nyata dari kehidupan kita, tetapi mengapa pada ideologi fasisme bertolak belakang dengan kehidupan nyata, bagaimana tanggapannya? (Pertanyaan dari Nofia Anisa S kepada Meira Agustin dan ditanggapi oleh M. Kurniawan Illahi) 4. Apa maksud dari melanggengkan status quo? (Pertanyaan dari Diaz Puspita N. kepada Nuruldita M.)