BAB I (Autosaved)
BAB I (Autosaved)
•Aris Prasetyo
•Farel
•Julio Kautsar
•Lingga
•Wahyudi Mufti
BASIC METALLURGY
• Struktur Metal
• Sifat Mekanik Metal
• Carbon dan Baja
• Perlakuan Panas pada Baja
BASIC METALLURGY
Semua metal kecuali mercury adalah padatan pada suhu
ruangan. Padatan tersebut terdiri dari atom atom yang
membentuk susunan atau pola teratur dan disebut crystal lattice.
Struktur Metal
Pertimbangan energy serta sifat ikatan logam menghasilkan
beberapa jenis struktur lattice, 3 diantaranya paling sering observasi
pada metal. 3 struktur atau unit sel paling sering disebut :
• Face – Centered Cubic (fcc)
• Body – Centered Cubic (bcc)
• Hexagonal Closed Packed (bcp)
Copper
Nikel
Aluminium
Gold
Molybdenum
Chromium
Vanadium
Zinc
Cobalt
Strain
Tensile Strength x
Δ𝐼 = Engineering Strain
𝜀 = = change in length, in
𝐼 = original length, in
Stress
x Yield Strength
Stress
𝜎 = 𝑃 P = applied load, lb
= stress, psi
nt
sta
𝐴
Con
𝜀
Ela
Strain
Charpy Impact Test
Charpy impact test, juga dikenal sebagai Charpy V-notch tes, adalah tes
regangan-tingginya standar yang menentukan jumlah energi yang diserap oleh
bahan selama fraktur.
Hardness Test
Hardness Test
Brinell Test
Metode brinell ini bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu benda
(material) dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (indentor) yang
ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen).
Kelebihan :
• Tidak dipengaruhi oleh permukaan material yang cukup besar sehingga mudah
diamati
Hardness Test
Rockwell Test
Memperhitungkan kedalaman identasi dalam keadaan beban konstan sebagai
penentu nilai kekerasan.
Kelebihan :
• Memungkinkan identor knoop menjangkau daerah-daerah
yang lebih sempit dan tipis dari vicker
• Metode knoop ini cocok untuk spesimen yang tipis, kecil atau
kecenderungan untuk patah getas saat pengujian
Fatigue Test
Pengujian kelelahan yaitu mengenakan beban siklik pada bahan uji untuk
memahami respon bahan tersebut dalam kondisi serupa saat penggunaan aktual
Tujuan :
Memprediksi umur kelelahan, yang didefinisikan sebagai jumlah siklus kegagalan
pada pembebanan tertentu untuk memperoleh data yg dpt digunakan untuk
memprediksi umur pakai bahan
Carbon dan Baja
Baja adalah logam paduan yang banyak ditemukan pada lapangan minyak, maka
dari itu sifat-sifat logamnya harus diperhatikan lebih dibandingkan dengan paduan
lainnya. Baja adalah paduan karbon dan besi sebagai bahan dasarnya. Karbon bertindak
sebagai solute (terlarut) dan membentuk intersitial solid solution di dalam besi. Paduan
yang memiliki karbon lebih dari 2.5% disebut cast irons.
Carbon dan Baja
Sejauh ini, hanya sistem besi-karbon saja yang sudah dibahas, tapi baja
mengandung banyak elemen lain yang ditambahkan dengan sengaja atau didapat dari
proses pembuatan baja itu sendiri. Oksigen, sulfur, fosfor, nitrogen, timah, antimon, dan
arsenic dalah ketidakmurnian yang utama. Elemen ini dan lainnya bertanggung jawab
pada penurunan ketahanan baja terhadap impact load, temperatur tinggi, fatigue, dll.
Perlakuan Panas pada Baja
Adalah salah satu proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan
memanaskan specimen pada elektrik terance ( tungku ) pada temperature rekristalisasi
selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti
udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan
pendinginan yang berbeda-beda.
Prinsip dari proses normalizing adalah untuk melunakkan logam. Namun pada baja
karbon tinggi atau baja paduan tertentu dengan proses ini belum tentu memperoleh
baja yang lunak. Mungkin berupa pengerasan dan ini tergantung dari kadar karbon.
Tempering
Perlakuan untuk menghilangkan tegangan dalam dan menguatkan baja dari
kerapuhan disebut dengan memudakan (tempering). Tempering didefinisikan sebagai
proses pemanasan logam setelah dikeraskan pada temperatur tempering (di bawah suhu
kritis), yang dilanjutkan dengan proses pendinginan. Baja yang telah dikeraskan bersifat
rapuh dan tidak cocok untuk digunakan, melalui proses tempering kekerasan dan
kerapuhan dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan penggunaan.