Anda di halaman 1dari 52

ASISTENSI PATOLOGI ANATOMI

BLOK
METABOLISME DAN ENDOKRIN
ENDOKRIN
Struma
Koloides

Struma Struma
Basedow Ada Apa Hashimoto
Dengan
Endokrin?

Adenoma Karsinoma
Tiroid Tiroid
a ?
St rum
Pemb
s ia : esaran
persis
ten (te kelenjar tir
e r p la ara n
i p be s
1. H s i / p e m
b u n an tap & oid ya
D isten g penim terus m ng
2. lik e l d eneru
fo s)
koloid d ang
e sR a
ro s
3. P l as m a
N e op
4.
1. Struma Koloides
SIMPLE DIFFUSE NON
GOITER TOXIC GOITER
SINONIM
COLLOID ENDEMIC
GOITER GOITER
Struma Koloides
• Struma
• Stimulasi
• Pembesaran folikel dengan
timbunan koloid
Penyebab Struma Koloides
Endemik
(> 10 % Populasi)

Daerah endemik Konsumsi bahan


kekurangan YODIUM goitrogenik
(Kubis, kembang kol)
Penyebab Struma Koloides

Sporadik

Kebutuhan YODIUM dan Defek Enzimatik


TIROKSIN >>> Herediter
Patogenesis
• Endemik : Asupan yodium yg kurang menimbulkan berkurangnya
sintesis hormon tiroid dan sebagai kompensasinya terjadi peningkatan
TSH (tiroid stimulation hormon, tryrotropin). Hal ini menyebabkan
hipertrofi dan hiperplasia sel-sel folikular struma.

• Sporadik: Defect Enzim dan Produksi hormon tiroid normal


sedangkan kebutuhan meningkat menyebabkan hipertrofi dan
hiperplasia sel-sel folikular struma.
Klinis
ANAK-ANAK:
Sporadik goiter 
Defek biosintesis tiroid
kongenital 
hipotiroidisme dan
kretinisme.
Klinis

Dewasa
Jarang menimbulkan
gejala insufisiensi tiroid

Dapat menimbulkan gejala


penekanan terhadap
jaringan sekitar
Makroskopis
• Kelenjar tiroid membesar DIFUS,
SIMETRIS berat 100 - 150 gram (N:20-
30 gram)
• Konsistensi kenyal padat, simpai utuh
biasanya berwarna abu-abu pucat
• Pada irisan tampak ruang kistik berisi
masa koloid coklat bening seperti
gelas.
Mikroskopis
Mikroskopis:
a. stadium hiperplasia
• Folikel-folikel dilapisi epitel
kolumner hiperplastis,
mirip pada struma
Basedow.
• Akumulasi koloid tidak
uniform
Mikroskopis:
b. stadium involusi koloid • Jaringan ikat sedikit, tanpa kelompokan limfosit
• Folikel-folikel besar dilapisi epitel gepeng atau • Vaskularisasi berkurang karena penekanan
kuboid selapis
• Kadang-kadang tampak folikel kecil dilapisi epitel
torak (sisa hiperplasia) atau kuboid.
• Folikel-folikel dilapisi epitel kolumner hiperplastis
• tampak folikel kecil dilapisi epitel torak
• Folikel-folikel besar dilapisi epitel gepeng atau kuboid
selapis
2. Struma Basedow
Grave’s
Parry’s Disease
Disease
SINONIM
Diffuse Primary Exophthalmic Diffuse Toxic
Hiperplasia Goiter Goiter
Struma Basedow
• Penyakit Tiroid Autoimun
• Hiperplasia kelenjar tiroid difus
• Hiperfungsi Kelenjar -> Gejala
• Wanita : Pria = 7:1
• Usia: 20-40 th, familier
Patogenesis
1.Autoantibodi terhadap reseptor TSH adalah TSI (tiroid stimulating
imunoglobulin). TSI dalam serum berupa long acting tyroid simulator (LATS)
yakni IgG yang akan merangsang jalur adenilat siklase/ AMP siklik, yang
menyebabkan peningkatan pembebasan hormon tiroid.

2. TGI Tyroid growth stimulating imunoglobulin yang berperan pada


proliferasi epitel folikel tyroid.

3. T-BII (TSH-Binding inhibitor imunoglobulin) merupakan antibodi


antireseptor TSH bekerja seperti TSH menstimulasi aktivitas kelenjar tyroid.
Klinis
Klinis
• Trias Basedow : • Tirotoksikosis 
1.Hipertiroidisme peningkatan BMR, Sistem
saraf simpatis
2.Infiltratif oftalmopati
3.Infiltratif dermopati
Manifestasi:
(pretibial myxedema)
Cemas, tremor, takikardi,
palpitasi, penurunan berat
badan, hiperrefleksia,
hipermotilitas usus, diare,
malabsorbsi
Makroskopis
• Kelenjar tiroid membesar moderat 80
– 90 gram (tidak lebih dari 3 kali
ukuran normal).

• Pembesaran kelenjar difus, simetris,


uniform.
Mikroskopis
• Kelenjar tiroid sangat seluler.
Sel epitel folikel bertambah
jumlah dan tingginya,
sehingga membentuk
papilae kecil-kecil.

• Terjadi peningkatan resorbsi


koloid sehingga tampak
vakuolisasi mengelilingi
lumen folikel (round
vacuola).
Mikroskopis
• Infiltrasi jaringan limfoid
interfolikular, kadang-kadang
membentuk folikel limfoid.

• Round vacuol

• Sel epitel folikel membentuk


papilae kecil
3. Struma Hashimoto

• Tiroiditis
Hashimoto

SINONIM • Struma
Limfomatosa

• Limfadenoid
Goiter
Struma Hashimoto
• Hipotiroidisme, di tempat yang tidak kekurangan Yodium
• Berkurangnya fungsi kelenjar tiroid -> autoimun
• Insidensi:
 Wanita : Pria = 10-20 : 1
 Paling sering usia 45 – 65 tahun
Patogenesis
• Pada tiroiditis hashimoto, sel T helper CD4+ spesifik
tiroid memicu komponen respon autoimun, baik
seluler (sel Tsitotoksik CD 8+) maupun humoral (sel B
matang penghasil antibodi)
Klinis
• Pembesaran kelenjar tiroid tidak nyeri

• Ada gejala penekanan daerah sekitar tiroid

• Terjadi hipotiroidisme secara gradual

• Peningkatan risiko terjadinya B-Cell Lymphoma


Makroskopis

• Pembesaran kelenjar tiroid


simetris, difus, 3 – 4 kali
normal.
• Penampang pucat, abu-abu,
konsistensi kenyal, diselingi
jaringan parut
• Simpai utuh, batas tegas
Mikroskopis:
• Struktur jaringan tiroid normal tidak tampak lagi
• Fibrosis ringan sampai berat
• Khas : infiltrasi masif jaringan limfoid, sampai membentuk folikel limfoid disertai sel-sel
plasma.
• Beberapa acini kecil, dengan sel-sel atrofi atau metaplasia menjadi sel Azkanazy (mirip sel
Hurthle) yaitu sel besar dengan sitoplasma banyak, asidofil, granuler dan inti bervariasi.
Pa
Bonus..
Sebutkan apasaja yang termasuk trias basedow

Preparat apakah yang dimaksud?


4. Adenoma Tiroid
• Tumor jinak epitel kelenjar tiroid, nodul soliter
• Perempuan: laki-laki = 5-6 : 1
• Klinis:
1. Jarang memberikan gejala, kecuali pada pada fungsional adenoma berupa
hipertiroidisme
2. Jika besar dapat menekan -> gangguan menelan
3. Mengalami degenerasi maligna ( <10% kasus)
4. Hot nodul
 Nodul fungsional
 Menyerap yodium radioaktif
 Umumnya jinak
Cold nodul
 Umumnya ganas
Makroskopis:
• Nodul pada jaringan tiroid, soliter, berkapsul, kenyal
• Warna putih abu-abu sampai merah coklat, tergantung pada selularitas dan isi
koloidnya
• Pada irisan terdapat rongga-rongga kecil terisi koloid
Mikroskopis:
Folikel tiroid yang normal
Adenoma tiroid dengan folikel-folikel
padat dilapisi epitel kuboid, uniform,
berisi koloid.
Daerah perdarahan, fibrosis,
kalsifikasi dan degenerasi kistik lebih
sering terjadi pada lesi yang besar.
Simpai utuh, berbatas tegas.
2 Sub Tipe Adenoma Tiroid

1. Adenoma folikuler
2. Adenoma sel Hurtle
Adenoma Folikuler
Adenoma Sel Hurtle
5. Karsinoma Tiroid
• Tumor ganas tiroid
• Lebih sering didapati pada orang dewasa, meskipun pada beberapa macam,
terutama karsinoma papiler, didapati juga pada anak-anak
• Prognosis relatif baik karena sebagian besar berdiferesiasi baik
• Wanita cenderung lebih sering
• Terdapat 4 subtipe utama:
1. Karsinoma papiler
2. Karsinoma folikuler
3. Karsinoma medulare
4. Karsinoma anaplastik
Tipe Papilare
Makroskopis
• Soliter, dapat juga multifokal
berupa fokus-fokus mikroskopis
berdiameter 10 cm.
• Massa solid sampai kistik,
konsistensi rapuh, tidak
berbatas tegas.
Mikroskopis
Tampak struktur papilare dengan poros stroma
jaringan ikat fibrovaskuler.
Sel-sel tumor atipik dengan invasi ke stroma,
kapsul dan pembuluh darah.
Terdapat ground glass / Orphan Annie nuclei
Kadang terdapat psammoma bodies, yaitu
struktur kalsifikasi yang tersusun konsentris,
biasanya terdapat pada puncak papil.
Kadang terdapat fokus folikuler, sehingga
disebut mixed papillary and folliculary
carcinoma
• Ground glass / Orphan Annie Nuclei
Tipe Folikulare

Mikroskopis
• Folikuler padat dengan berbagai
tingkat diferensiasi
• Folikel normal
Tipe Medulare

Mikroskopis
Tumor endokrin derivat dari sel-
sel parafolikuler atau sel C tiroid
Folikel tiroid normal
Karsinoma medulare tiroid
Gambaran massa hialin dengan
penampakan amiloid
Tipe Medulare
Tipe Anaplastik

Mikroskopis
Diferensiasi jelek,
polimorf, pleimorf, inti
banyak
“Hasrat untuk mengejar semakin banyak
pengalaman positif sesungguhnya adalah
sebuah pengalaman negative. Sebaliknya,
secara paradoksal, penerimaan seseorang
terhadap pengalaman negative justru
merupakan sebuah pengalaman positif.”

- Mark Manson, dalam “The Subtle Art Of Not Giving A F**k”


Suwun.

Anda mungkin juga menyukai