PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
dan sedang berkembang, menurut Prof. W.
Howard Wriggins, berfungsi sebagai sesuatu
yang “confirm and deepen the identity of their
people” (sesuatu yang memperkuat dan
memperdalam identitas rakyatnya). Namun,
ideologi di negara-negara tersebut,
menurutnya, sekedar alat bagi rezim-rezim
yang baru berkuasa untuk melanggengkan
kekuasaannya.
Faktor eksternal
mendorong bangsa Indonesia untuk
menfokuskan diri terhadap agresi asing
apakah pihak Sekutu atau NICA yang merasa
masih memiliki Indonesia sebagai jajahannya
Faktor internal
Gerakan DI/TII yang akan mengubah Republik
Indonesia menjadi negara Islam dan
Pemberontakan PKI yang ingin mengubah RI
menjadi negara komunis
Pada suatu kesempatan, Dr. Johanes Leimena
pernah mengatakan, “Salah satu faktor lain yang
selalu dipandang sebagai sumber krisis yang
paling berbahaya adalah komunisme. Dalam
situasi di mana kemiskinan memegang peranan
dan dalam hal satu golongan saja menikmati
kekayaan alam, komunisme dapat diterima dan
mendapat tempat yang subur di tengah-tengah
masyarakat”.